NovelToon NovelToon
RUMAH IMPIAN APRIL

RUMAH IMPIAN APRIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

April seorang gadis berparas cantik,pergi ke kota untuk mencari kerja.Dia sakit hati oleh perkataan tetangga yang selalu menghinanya.

Namun April malah di jerumuskan temannya ke tempat para wanita penghibur.

Apa yang akan terjadi pada April selanjutnya setelah di tolong oleh laki-laki yang akhirnya jadi suaminya?
Apakah dia akan bahagia ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAUKAH MENIKAH DENGANKU?

Sepanjang perjalanan April kepikiran tentang apa yang di bilang Edwin tadi pada ibu tirinya soal rencana Edwin yang akan menikahi April secepatnya.Melihat April melamun Edwin mengerti apa yang sedang di pikirkan April.

"Kamu tidak mau menikah denganku?" Tanya Edwin

"Sebelumnya kan tidak ada kesepakatan sampai pernikahan" Jawab April.

"Aku tidak akan memaksamu untuk mau menikah denganku,tapi cobalah pikirkan,jika kamu menikah denganku apa yang kamu cita-cita kan selama ini akan terwujud"

"Tapi aku tidak ..." April tidak meneruskan kata-katanya.

"Tidak mencintaiku maksudmu?" Tanya Edwin sambil menengok ke arah April.

"Iya" April menjawab dengan pelan

"Halah.. Jaman sekarang mana ada yang namanya cinta.Yang penting semuanya membuat kita senang ya kita jalani" Edwin sangat enteng mengatakan itu semua berbeda dengan pemikiran April.Dia bermimpi menikah dengan pangeran yang menunggang kuda putih yang begitu April cintai,begitu pun pangeran itu dia sangat mencintai April juga.

"Apa kamu tidak kasihan dengan ibumu di kampung?" Mendengar Edwin berkata tentang ibunya April jadi kepikiran.Semenjak dia di Jakarta April belum mengetahui kabar ibunya di sana.

"Aku jadi ingat ibu,bagaimana ya kabarnya sekarang?" April kini jadi menitikkan air mata.

"Kenapa kamu tidak menghubunginya?" Tanya Edwin.

"Aku tidak punya handphone" Jawab April.

"Oh iya ya,nih pakai hp ku dulu! Edwin memberikan hp bagusnya yang pastinya harganya sangat mahal ke tangan April.April masih ingat nomor handphone bu ustadzah karena waktu itu memang dia sengaja menalarnya.Ketika April mulai mengetik nomornya April berhenti karena melihat jam di hp tersebut menunjukkan jam sebelas malam.Alangkah tidak sopannya jika April menelpon bu ustadzah sekarang.

"Kenapa berhenti?" Tanya Edwin.

"Sudah malam,takutnya mengganggu mereka beristirahat" Jawab April sambil memberikan hp tersebut pada Edwin lagi.

"Oh..,kalau begitu besok saja kamu telpon ibumu!"

April pun menganggukkan kepalanya.Kini Edwin dan April sudah sampai di hotel.Edwin mengantarkan April sampai depan kamar hotel yang kemarin mereka tempati.Kamar itu memang sengaja Edwin pesan,tidak ada seorang pun selain Edwin yang menempati kamar itu.Ternyata Edwin adalah pemilik hotelnya jadi dia bisa leluasa melakukan apapun di sana.Edwin sekarang tidak menginap di hotel itu,dia akan kembali ke mansionnya.April di tinggal sendiri di sana.

April mengambil selimut,dia ingin tidur lagi di sofa meskipun Edwin tidak ada.

Sudah beberapa kali April menutup matanya,namun tetap saja dia tidak bisa tidur.April terus mengingat ibunya.Rasanya malam ini begitu panjang.April terlihat begitu gelisah.Hingga akhirnya waktu subuh pun tiba.April segera pergi ke kamar mandi.Dia mengguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower.Dia merasa enak mandi di sana.Biasanya kalau di kampung April mandi dengan air sumur dia juga harus menimba dulu airnya dengan menggunakan ember yang di kasih tali kemudian di masukkan ke dalam sumur yang begitu dalam setelah ada air di ember tersebut kemudian April tarik dan airnya di taruh ke dalam baskom.April terus melakukan itu hingga baskomnya penuh.Baru dia bisa mandi.Sedangkan di hotel ini dia tinggal memutar kran nya saja air sudah keluar.Mau air dingin atau air hangat terserah April.

Setelah mandi badan April jadi terasa ringan.April memakai baju yang Edwin beli di butik kemarin.April kemudian melaksanakan shalat subuh yang sudah lama dia tinggalkan.Bajunya yang panjang bisa menutup semua auratnya sehingga walaupun tidak memakai mukena April tetap bisa melaksanakan sembahyang subuh dengan khusyu.

Matahari kini mulai tampak.April melihat ke arah luar hotel terlihat dari sana di bawahnya mobil-mobil yang berseliweran.Mungkin orang-orang di luar sana mulai melakukan aktifitas sehari-hari ada yang pergi bekerja,ada pula yang berangkat sekolah dan lain lain.Ketika April sedang asik melihat itu semua tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.April segera berjalan menuju pintu dia mengira kalau Edwin telah datang.Setelah di buka ternyata dia adalah seorang pelayan yang membawa sebuah barang dalam paper bag dan barang itu di berikannya pada April.

"Mohon di terima,ini kiriman dari pak Edwin" Kata pelayan itu.April pun menerimanya kemudian masuk kembali dan langsung membukanya.Ternyata isinya adalah sebuah handphone keluaran terbaru.

"Mimpi apa aku semalam,hingga bisa memegang hp semahal ini" gumam April.Tiba-tiba hp di tangannya itu berbunyi tertera di sana nama EDWIN.April segera mengangkatnya.

"Itu hp buat kamu,gunakanlah untuk menelpon ibumu"

Sebelum April menjawab kata-kata Edwin,Edwin sudah menutup sambungan telponnya.April melihat dengan seksama hp tersebut menurut April hp itu terlalu mahal untuk dia.

April tidak menunggu lama dia langsung menelpon bu ustadzah di kampung.

"Assalamu'alaikum bu.."

"Wa'alaikumsalam,ini siapa ya?"

"Saya April bu"

"Oh April,syukurlah akhirnya kamu nelpon juga.Ibu sudah beberapa kali menghubungi nomor mu yang dulu tapi nomornya tidak aktif"

"Sekarang kalau mau menghubungiku ke nomor ini saja bu.Bagaimana kabar ibuku bu ustadzah?"

"Ibumu sekarang sedang di rawat di rumah sakit sudah dua hari.Kata Dokter ibumu terkena gejala tipes"

"Astaghfirullah.. Terus sekarang bagaimana keadaannya bu?"

"Sekarang ibu baru akan menjenguknya lagi kalau kemarin ibumu masih demam"

"Tolong rawat dulu ibuku ya bu,untuk biaya nya nanti akan saya usahakan"

"Iya,Ibu sekarang mau berangkat ke rumah sakit dulu!"

"Iya bu.Assalamu'alaikum.."

''Wa'alaikumsalam"

Setelah menutup sambungan telpon selain April mengkhawatirkan keadaan ibunya,April juga bingung dari mana dia harus mencari uang untuk biaya ibunya di rumah sakit.

Waktu telah berjalan pagi berganti siang,siang pun kini berlalu berganti sore.Edwin datang menemui April.

"Kamu sudah menelpon ibumu?" Tanya Edwin sambil membuka sepatunya.

"Sudah" Jawab April

"Bagaimana keadaannya?"

"Dia sekarang sedang di rawat di rumah sakit"

"Ibumu sakit apa?"

"Dia terkena gejala tipes"

"oh..Kamu sudah makan belum?"

"Belum"

"Apa?Dari pagi kamu belum makan?" Tanya Edwin sambil berdiri.

"Belum" April menggelengkan kepalanya.

"Ayo kamu makan dulu.Tenang saja kamu makanlah apapun yang kamu suka, tidak usah memikirkan tentang membayarnya"

"Aku tidak tau harus makan di mana?'' Kata April dengan polosnya.

Edwin menanggapi kata-kata April dengan memijit keningnya.Kemudian Edwin memakai kembali sepatunya.

"Ayo kita makan dulu!''

April pun berjalan mengikuti Edwin.Mereka pun makan berdua.Di sela-sela makannya Edwin mengajak April berbicara.

"Bagaimana apa kamu sudah mengambil keputusan?"

"Keputusan apa?" April bingung.

"Mau gak jadi istriku?"

April berpikir apakah dia lebih baik menikah dengan Edwin tanpa cinta atau nanti saja menikahnya siapa tau ada laki-laki yang datang yang April cintai?

April belum memutuskan apa yang dia pilih

1
Mmh Alma Alma
Buruk
Mmh Alma Alma
Kecewa
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Yanti: salam kenal juga kak,terima kasih telah mampir🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!