NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Kobold

Darah mewarnai jalan yang kami susuri, mengikuti jejak darah itu aku mencari tahanan yang terjatuh kedalam Dungeon.

"Melihat dari jejak darah, sepertinya penghuni Dungeon ini menyeret tahanan itu menuju suatu tempat."

“Apa mungkin tahanan itu masih hidup?.” tanya Olivia penasaran.

Yang segera aku jawab dengan singkat, “tidak dia sudah mati.”

Olivia tampak penasaran bagaimana aku bisa begitu yakin, tapi aku mengabaikan rasa ingin tahunya karena aku merasakan ada sesuatu kehadiran yang menghadang jalan di depan kita.

“Eh kenapa?.” Olivia merasa heran saat lampu senter yang dia bawa mengalami gangguan. Dia berusaha mengetuk alat itu tapi pada akhirnya justru membuat senter mati total.

“Luar bisa, anda sangat ahli dalam bidang elektronik.” Jhony Inoe memberikan satire, sedangkan Olivia masih kebingungan dengan senternya yang mati.

Yang sebelumnya terjadi bukan karena senter yang rusak, tetapi goa tempat kami berada saat ini memang dapat mempengaruhi segala jenis peralatan elektronik.

Aku menggunakan kemampuan sihir bola api sebagai penerang jalan menggantikan senter Olivia.

“Meskipun aku sudah melihatnya di monitor saat kau melakukan pembantaian di ruang kendali. Tapi melihatnya secara langsung membuatku semakin takjub.” Olivia sangat tertarik dengan sihir api yang aku gunakan.

Bola api terbang menyusuri jalan yang akan kami lalui, memperlihatkan sekumpulan makhluk yang telah menunggu kami di depan. Makhluk itu memiliki rupa seperti kadal dengan ekor di belakangnya.

Awalnya aku berpikir jika monster itu adalah Lizardman namun melihat ukurannya yang hanya sebatas pinggang orang dewasa membuatku sadar jika mereka hanyalah Kobold.

“Babi maju ke depan!.”

“Hah, kenapa tubuhku bergerak sendiri!.”

Hakim yang mengenakan baju anti huru hara dan membawa tameng polisi, mulai berjalan di depan sesuai perintahku. Meskipun dia tidak menginginkannya tapi dia tidak bisa menolak perintah dariku selama kontrak berlaku.

Suara lengkingan terdengar beberapa kali saat anak panah dari para Kobold terbang mengarah ke arah kami. Hakim yang berada paling depan menjadi begitu ketakutan melihat serangan yang datang, meskipun dia ingin lari tapi tubuhnya tidak bergerak seperti yang dia inginkan.

Menggunakan perisai polisi, hakim mencoba melindungi dirinya, tapi tubuhnya yang terlalu besar membuat beberapa anak panah menggores kulitnya. Hakim terus mengutuk padaku karena nasib sial yang dia alami. Sedangkan Jo Wira tertawa terbahak-bahak melihat nasib malang yang dia alami hakim.

Para Kobold terus menembakkan panah mereka hingga membuat perisai yang hakim gunakan mula hancur. Para tahanan mulai bertarung pada seberapa lama Hakim akan trus bertahan. Aku yang merasa sudah cukup melihat pun memerintahkan dua wanita dalam kelompok untuk bertindak.

“Oli, apa kau ingin mencoba senapan mu?.” tanyaku.

Mata Olivia bersinar menunjukkan kesenangan, sepertinya dia telah menunggu kesempatan ini sejak tadi. Dokter itu segera mempersiapkan senjatanya kemudian mulai membidik.

‘Dia cukup terampil menggunakan senjata.’

Setelah menentukan targetnya, Olivia segera menekan pelatuk. Suara ledakan terdengar keras begitu peluru tajam kaliber 12.7×99mm ditembakkan. Kepala Kobold hancur berantakan begitu tembakan Olivia mengenai sasaran.

Dia tersenyum puas berpikir senjatanya berhasil membunuh Kobold, tapi keyakinannya tidak bertahan lama. Wanita itu heran saat melihat Kobold yang kepalanya telah dihancurkan masih bisa berdiri, bahkan dengan jelas dia melihat luka di kepala monster itu mulai dipulihkan.

“Re....re....regenerasi! Itu regenerasi bukan!.”

Suaranya bergetar bukan karena ketakutan, tapi karena antusiasme yang sangat tinggi. Matanya bersinar terang menatapku, dia seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan pada orang tuanya.

‘Dia pasti sudah begitu Trang sang ingin membedah monster-monster itu.’

Kesenangan Olivia segera berakhir saat terdengar tangisan dari para Kobold. Di tempat para Kobold menyerang terdapat Asih yang sedang membantai para monster itu menggunakan dua belati. Sebelumnya aku telah memerintahkan Assassin itu untuk menyelinap menggunakan kemampuan [Stealth] miliknya, lalu membantai semua Kobold.

Melihat semua Kobold yang sudah tidak bernyawa membuat Olivia sangat marah, dia bahkan berniat menembak Asih dengan senapannya. Tapi itu tidak akan terjadi karena peluru tidak berarti apa-apa di depan seorang Awakener seperti Asih. Menyadari itu membuat kemarahan Olivia berubah menjadi kesedihan.

“Se... setidaknya, bisakah kita membawa mayatnya?”

“Tidak perlu, karena di luar sana kau bisa mendapatkan monster seperti ini sebanyak yang kau inginkan.”

“Sungguh!.” Olivia kembali bersemangat.

“Beraninya kau meragukan kata-kataku!.” tapi ucapanku kembali membuatnya menangis.

Aku merasa sekarang semua perkataan yang aku lontarkan saat sedang emosi memiliki efek Negatif dari kemampuan [Soul Cry]. Tidak aku sangka efek dari [spirit Wisper] akan menjadi seperti ini.

'Entah ini hal baik atau buruk, selama energi sihir tidak terkonsumsi saat efeknya aktif otomatis maka seharusnya tidak akan ada adalah.

Ada enam Kobold yang dikalahkan Asih, aku memerintahkan para tahanan untuk membedah monster-monster itu. Tapi mereka terlihat begitu enggan, hingga pada akhirnya hanya ada dua orang yang mau melakukan pembeda.

Selain Olivia yang mengajukan diri secara sukarela, ada satu tahanan yang ikut membantu pembongkaran mayat Kobold.

Jumanto nama tahanan itu, dia membelah tubuh Kobold dengan sangat mudah menggunakan pisau daging, meskipun darah mengalir membasahi wajahnya tapi dia tetap tenang.

Meskipun para tahanan adalah orang-orang yang bisa dengan mudah melakukan pembunuhan, tapi hanya sedikit dari mereka yang kuat melihat bagian dalam tubuh makhluk hidup.

Terbukti saat Jumanto melakukan pembedahan banyak tahanan yang merasa mual dan memilih untuk berpaling.

Setelah membuka dada mayat, Jumanto segera mengambil jantung Kobold kemudian membelahnya, dia terkejut saat menemukan sebuah kelereng berwarna biru dari jantung itu.

Olivia yang melihat kelereng itu menjadi sangat antusias, dia segera meninggalkan mayat Kobold yang hendak dia belah. Sepertinya bahkan kemampuan Olivia sebagai dokter bedah masih kalah dari tukang daging.

Pada akhirnya karena kemampuan pembongkaran Jumanto yang luar biasa, aku menyerahkan masalah pembongkaran mayat monster padanya. Jumanto terlihat senang dengan Itu karena dia bisa memakan daging Kobold sebanyak yang dia inginkan.

Ya, dia memakan daging Monster itu, bahkan lebih buruk lagi Jumanto memakannya secara mentah-mentah.

Semua orang merasa jijik melihat Jumanto memakan makhluk yang berjalan dengan dua kaki seperti manusia, tapi tidak denganku yang masih dapat mengingat rasa dari sate Kobold di kehidupan sebelumnya.

“Daging Kobold terasa seperti kadal atau buaya” ucap Jumanto, pernyataan itu tentu membuat yang lainnya semakin kebingungan karena tidak semua orang suka menikmati kuliner ekstrem seperti daging buaya.

‘Jika aku memiliki penyimpanan dimensi, aku pasti akan menyimpan daging Kobold.’

Perjalanan tim kami kembali dilanjutkan setelah Jumanto mengambil semua kelereng dari jantung Kobold. Menyusuri terowongan yang gelap, mengikuti jejak darah yang seakan mengarahkan kami pada satu tempat.

Hingga akhir kami menemukan sebuah area yang dijaga oleh belasan Kobold. Tatapanku tertuju pada tumpukan mayat monster yang berbeda jenis dari para Kobold, diantara mayat monster aku melihat mayat dari tahanan yang aku cari.

“Beraninya mereka mencuri apa yang telah menjadi milikku.” tanganku terkepal karena amarah. Emosi pada setiap kata dariku mempengaruhi semua orang di sekitar.

Merasakan emosi dariku membuat semua orang bersiap untuk mengamuk.

“Berikan mereka pelajaran, hancurnya semuanya!” dengan satu perintah seketika semua orang berlarian sambil berteriak seperti sedang kesurupan.

1
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
Adrian Syifa
author lanjut dong

sambil nunggu sabil bedah karya author dulu

bye thor jaga kesehatan dan tetap semangat
Fiorentina' EVRENZAN
thor follow dong hehhehe
Orpmy: oke.....
total 1 replies
Adrian Syifa
semangat dan aku nanti kisahmu thir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!