NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Terjerat Pesona Sahabat Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Wanita Karir / Persahabatan
Popularitas:61.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Tujuh tahun menjalani pernikahan, membuat Zelmira dan Nathan tidak sehangat dulu, apalagi belum ada anak di dalam pernikahan mereka. Hingga pada akhirnya kehadiran Alshad, yang tak lain sahabat Nathan, mampu mengusir kehampaan Zelmira yang selalu diacuhkan oleh Nathan, karena Nathan sibuk dengan pekerjaanya.

Pesona Alshad membuat Zelmira luluh, dan jatuh dalam pelukan Alshad. Mereka menjalin hubungan diam-diam di belakang Nathan. Hingga Zelmira mengetahui jika dirinya hamil. Entah anak siapa yang ada di dalam rahimnya, karena semenjak ia berselingkuh dengan Alshad, Nathan pun sudah mulai sering menyentuhnya, meski sentuhan Nathan tidak pernah membuat Zelmira puas.

Akankah Nathan mengetahui hubungan gelap istri dan sahabatnya? Lantas, anak siapa yang ada di rahim Zelmira? Nathan atau Alshad?

Jangan lupa, tinggalkan jejak ya, kak? Like, Komentar, dan Ulasan Bintang Limanya. Terima kasih ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan

Zelmira melihat mobil Nathan sudah di dalam garasi, itu artinya Nathan sudah pulang lebih dulu. Zelmira melihat jam tangannya, baru pukul sembilan malam tumben sekali mobil suaminya sudah masuk ke dalam garasi.

“Ini Nathan sudah pulang? Mobilnya sudah di rumah?” ucap Zelmira.

“Maybe,” jawab Alshad.

“Maksudku tumben sekali, ini baru jam sembilan. Biasanya kan sampai rumah jam sebelas malam, Al?” ucap Zelmira.

“Ya mungkin sudah selesai pekerjaannya,” ucap Alshad. Alshad turun dari mobilnya lalu membukakan pintu untuk Zelmira.

“Thank’s, Al,” ucap Zelmira lalu langsung berjalan mendahului Alshad.

Zelmira membuka pintu rumahnya, ia langsung masuk ke dalam. Zelmira melihat Nathan sudah ada di rumah, dan pakaiannya pun sudah ganti dengan pakaian santai di rumah. Zelmira tidak enak hati dengan suaminya, ia malah pulang lebih lama dari biasanya, apalagi tadi ia makan malam lebih dulu dengan Alshad.

“Hai, Nat? Kamu sudah pulang?” Sapa Alshad saat dia masuk ke dalam rumah dan berdiri di belakang Zelmira yang masih sedikit bingung melihat suaminya sudah di rumah, dan sudah memakai baju santai di rumah.

“Hai, Al. Kenapa kalian bisa bersama?” Tanya Nathan sedikit ambigu.

“Iya, aku menjemput Zelmira pulang dari kantornya. Aku memakai mobilnya, masa iya aku membiarkan dia pulang sendiri? Apalagi tadi pagi kamu menyuruh aku mengantarnya ke kantor? Jadi aku harus bertanggung jawab dong?” Jawab Alshad dengan santai, karena memang itu adanya. “Oh iya Nat, tadi kami juga sudah makan malam di luar. Kata Zelmira kamu kalau pulang larut malam, dan pasti sudah makan di luar, jadi kami memutuskan untuk makan malam lebih dulu sebelum pulang, kamu tidak masalah, kan?”

“Tidak, malah aku berterima kasih sama kamu, sudah menemani istriku makan malam. Aku senang kalian bisa berteman. Aku sempat tidak yakin kalian bisa berteman, tapi nyatanya aku salah, kalian bisa berteman dan cepat akrab. Aku juga sudah makan di luar, dan aku juga jarang pulang cepat. Kebetulan malam ini pekerjaanku sudah selesai, dan aku sangat merindukan Zelmira, jadi aku ingin cepat pulang.” Ucap Nathan dengan mendekati istrinya lalu mencium pipinya. Alshad hanya tertawa melihatnya, sedangkan Zelmira diam saja mendapat perlakuan itu dari Nathan.

“Kamu malah bikin iri aku saja, Nat,” ucap Alshad.

“Makanya menikah, Al!” tukas Nathan.

“Ehm ... Al terima kasih untuk malam ini,” ucap Zelmira. “Nat, aku ke kamar dulu, ya? Mau mandi, lengket sekali badanku,” pamit Zelmira pada suaminya. Lalu ia menaiki tangga. Alshad tahu Zelmira masih marah dengan Nathan, dan terlihat sekali kegundahan di wajah Nathan saat ini.

“Selesaikan masalah kalian, jangan sampai berlarut. Aku tahu kamu pulang cepat karena supaya Zelmira tidak marah lagi. Bukan begitu?” Ucap Alshad memastikan, dan Nathan hanya mengangguk saja.

“Aku memang sengaja pulang cepat, aku meninggalkan pekerjaanku karena ingin meminta maaf pada Zelmira. Aku tahu dia masih sangat kecewa denganku, seharian saja dia tidak menghubungiku, padahal meski aku jarang balas pesan dia, dia selalu menanyakan kabarku, dan mengingatkan aku untuk jangan lupa makan. Kadang aku bingung, aku harus bagaimana supaya dia mau memaafkan aku,” ucap Nathan.

“Ya sudah sana bujuk istrimu, ajak bicara dia baik-baik, bicara dengan tenang dan jangan ikutan marah kalau dia sedang marah. Kalian dulu pernah pacaran, kan? Ya ingatlah saat dulu pacaran bagaiman cara kamu menyelesaikan masalah dengan Zelmira. Lakukan hal yang sama seperti saat kalian pacaran dulu, kalian hanya perlu mengulang kembali masa indah itu. Ayo sana, temui Zelmira, bujuk dia dengan lembut, perlakukan dia dengan manis. Perempuan hanya butuh kelembutan dan kasih sayang kalau sedang marah seperti itu, Nat,” tutur Alshad.

“Baiklah akan aku coba,” ucap Nathan, tapi setengah tidak yakin. “Aku susul Zelmira ke kamar ya? Thank’s untuk nasihatnya, Al.” Ucap Nathan dengan menepuk bahu Alshad. Nathan tersenyum pada Alshad, lalu ia menaiki anak tangga dengan setengah berlari.

Alshad tersenyum melihat sahabatnya yang sepertinya semangat untuk meminta maaf pada istrinya. Alshad mengembuskan napasnya dengan berat, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Alshad melangkahkan kakinya ke dapur, ia mengambil air putih. Entah kenapa hatinya tidak keruan melihat Nathan yang ingin berbaikan dengan Zelmira. Hatinya terasa sedikit memanas, ia tak tahu kenapa bisa seperti itu saat melihat Nathan dengan bahagia naik ke atas, dan  ingin menemui Zelmira di kamarnya.

“Zelmira ... Zelmira ... Zelmira ... ingat Al, dia istri sahabatmu!” umpat Alshad lirih.

Alshad meletakkan gelasnya, lalu masuk ke dalam kamarnya. Ia masih tidak tenang rasanya, dadanya masih sesak, seperti ada yang mengganjalnya, entah itu apa Alshad tidak tahu. Alshad mencoba merebahkan tubuhnya, dan tidak mau memikirkan hal aneh di pikirannya, yang dari kemarin semenjak datang di rumah Nathan, ia selalu memikirkan hal aneh tersebut. Apalagi mengingat saat Zelmira menyambut dirinya dengan keadaan yang seksi di mata Alshad, dan kejadian di dapur saat tadi.

^^^

Nathan sampai di kamarnya, suara gemercik air dari dalam kamar mandi terdengar. Nathan tahu, Zelmira pasti sedang di kamar mandi. Nathan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dan menunggu Zelmira keluar dari kamar mandi. Setelah beberapa menit Nathan menunggu Zelmira, Zelmira keluar dari kamar mandi. Zelmira hanya melirik Nathan yang sedang rabahan di ranjang, lalu melewati Nathan begitu saja. Zelmira masih memakai bathrobenya, ia langsung mengambil gaun tidurnya di lemar, lalu memakainya. Ia tidak peduli dengan suaminya yang dari tadi memandanginya saat sedang memakai gaun tidurnya.

Nathan melihat jelas lekuk tubuh Zelmira yang seksi dan indah. Lekuk tubuh Zelmira yang sudah lama ia tidak melihatnya lantaran ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Zelmira duduk di kursi yang ada di depan meja riasnya. Ia menyisir rambutnya, lalu mengoles bibirnya dengan lipstick warna nude. Melihat Zelmira yang terlihat sangat manis dan cantik Nathan turun dari ranjang. Ia mendekati Zelmira, lalu memeluknya dari belakang. Ia mencium leher jenjang Zelmira dengan lembut.

“I’m sorry,” lirih Nathan lalu kembali menciumi leher Zelmira. “I Love You,” bisik Nathan.

“Hmm ....” Zelmira sedikit menghindari Nathan yang memperlakukannya seperti itu, tapi Nathan tidak menyerah. Dipijitnya bahu Zelmira dengan lembut. Dan, Zelmira tidak menolak saat Nathan memijit bahunya.

Zelmira tahu Nathan sedang berusaha menebus kesalahannya semalam dan tadi pagi. Zelmira membiarkan Nathan terus memijatnya, ia mengapresiasi usaha Nathan, padahal jarang sekali Nathan melakukan itu pada Zelmira.

“Aku minta maaf, Sayang. Maafkan kesalahan yang sudah aku lakukan. Kamu mau memaafkanku?” Ucap Nathan dengan lembut.

“Hmm ... Aku tahu kamu pulang cepat dan melakukan ini karena ada maunya, kan? Kamu sungguh tidak ikhlas kalau seperti ini.” Zelmira membalikkan badannya lalu menatap lekat Nathan. Lalu memunggunginya lagi.

“Aku sudah berusaha minta maaf, aku tidak mau kita diam-diaman gini, Ze. Aku memang salah, aku minta maaf. Tolong maafkan aku, jangan seperti ini. Aku harus bagaimana supaya kamu bisa memaafkan aku, Honey?” Ucap Nathan dengan sungguh-sungguh, tapi Zelmira masih diam, karena dia merasa sudah sangat lelah dengan semua perkataan Nathan yang seperti itu.

Apa pun yang dikatakan Nathan semuanya akan sia-sia belaka. Itu semua karena Nathan akan mengulangi kesalahannya lagi, dan akan membuatnya kecewa juga marah lagi. Semua sudah jadi kebiasaan bagi Zelmira. Lagi pula saat ini Zelmira sudah tidak terlalu marah dengan Nathan. Entah kenapa dia sudah sedikit lega hatinya setelah pergi makan malam dengan Alshad, dan mengobrol lama dengan Alshad. Apalagi Alshad orangnya humble, humoris, dan bisa mencairkan suasana yang keruh. Pria itu mampu membuat Zelmira tertawa lepas dan melupakan masalahnya dengan Nathan.

1
afaj
syukurlah , maaf alshad kamu bs coba lagi nanti d tempat lain , semoga beruntung
afaj
wadaw motto banyak anak banyak rezeki
afaj
bntr lg junior nongol
afaj
kerenlah kalian
Sarie Putrie Sijhi
saya suka ❤️
afaj
tumpah
afaj
lbh cepat lbh bgs
afaj
jgn dtg kembali
Siti Bahroh
jgn sampe pisah lah Thor
afaj
bikin perusahaan sendiri lah kalian kan suami istri pintar2
afaj
good nat
afaj
om Andre aj buat u jes
afaj
awas lu ya
Eni Sofie
curiga nih...jgn2 bibit pelakor akan muncul..
afaj
tolong jgn ada keributan y
afaj
jgn bilang tiga empat lg d dlm kwkwkwkkeke obsesi punya anak triplet
Eni Sofie
di dunia nyata.. adakah orang spt nathan?
Hany Honey: ada kak, hehehe
total 1 replies
afaj
wadaw wadaw
Sinta Rahmawati
lanjutttt
Lusiana Ouw
kek nya 10.000 cm 1 kek nathan n ada di novel nih doank 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!