Mencintai Ipar Ku Sendiri

Hari ini adalah hari pertama Lia akan bekerja bersama Daniel. Semalam Daniel memaksa ingin menjemputnya berangkat bekerja karena memang saat ini tempat kerja mereka sama. Daniel menunggu Lia yang sedang bersiap di dalam mobil, Daniel sengaja tidak masuk ke dalam rumah karena Lia mengatakan bahwa akan selesai.

Lia segera masuk ke dalam mobil Daniel setelah memastikan rumahnya terkunci dengan benar.

"Aduh maaf banget ya nunggu lama, jadi gak enak nih hari pertama kerja kog malah lelet." ucap Lia begitu dia membuka pintu mobil Daniel dan masuk ke dalam.

"Gak apa-apa santai aja, emang aku nya yang berangkat kepagian hehe." jawab Daniel agar Lia tidak merasa bersalah.

Akhirnya keduanya pun menikmati perjalanan ke kantor bersama. Sembari Daniel memberi tahu tentang apa saja yang akan dia pelajari nantinya. Dan Lia mendengarkan dengan baik dan berjanji akan bekerja dengan maksimal.

"Daniel, makasih banget ya udah kasih aku pekerjaan yang layak." ucap Lia di tengah-tengah obrolan mereka.

Daniel pun menoleh ke arah Lia sejenak, kemudian kembali fokus ke jalanan yang kebetulan saat itu sudah mulai macet.

"Maksudnya gimana?" tanya Daniel tidak mengerti.

"Ya aku bersyukur aja masih ada orang yang menghargai aku dengan status seperti ini." ucap Lia dengan sendu.

"Kamu ngomong apa sih! Gak usah dipikirin omongan orang yang gak jelas-jelas kayak gitu." saran Daniel agar Lia tidak merasa rendah di mata orang lain.

"Iya tapi kamu beda." ucap Lia dengan tersenyum.

Dan hal itu tentu saja membuat Daniel salah tingkah dia merasa pipinya sudah merah seperti tomat kalau saja dia tidak segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

Akhirnya mereka sampai juga di kantor Daniel. Daniel segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang tersedia.

"Aku kog gugup gini ya?" ucap Lia ketika keduanya akan keluar dari mobil.

"Normal sih itu, ya udah ayo turun." ajak Daniel yang segera keluar dari mobilnya dan mau tidak mau Lia pun mengikutinya.

Lia berjalan di belakang Daniel dengan tidak percaya diri, akhirnya Daniel pun berjalan lebih lambat agar langkahnya bisa mensejajari dengan langkah kaki Lia.

Ketika mereka berada di lobi tiba-tiba saja ada yang memanggilnya.

"Om!" panggil seseorang.

Daniel pun berhenti karena merasa kenal dengan suara tersebut dan panggilan yang tidak asing.

"Hai Om, kita ketemu lagi!" sapa Kia ketika sudah berada di hadapan Daniel dan Lia.

Daniel hanya memejamkan mata karena pasti akan ada hal yang dilakukan oleh bocil satu ini.

"Kamu ngapain ke sini? Memangnya pengumumannya sudah keluar?" tanya Daniel.

"Barusan udah Om, Kia udah lihat e ternyata gak ke terima." jawab Kia dengan sedih.

Ya, setelah panggilan wawancara minggu lalu hari ini adalah pengumuman di terima atau tidaknya para calon karyawan. Memang sengaja tidak diumumkan melalui sosial media karena memang hanya di tempat kerja saja yang mengumumkan.

"Ya udah sih, bocil mana ada yang bisa kerja. Mendingan pulang cuci tangan cuci kaki minum susu habis itu tidur." ucap Daniel menggoda Kia dan menganggapnya sebagai anak kecil.

"Yeee enak aja! Bocil-bocil gini bisa bikin bocil lho Om! Makanya ayo nikah Om!" jawab Kia.

Dan jawaban Kia itu sukses membuat Daniel dan Lia yang mendengarnya sampai terbengong karena baru saja menemui anak kecil yang seberani Kia. Sedangkan Lia yang sedari tadi mendengarkan percakapan Daniel dan Kia pun hanya bisa diam saja menatap keduanya bergantian.

"Eh, hai Tante! Kenalin aku Kia." ucap Kia memberikan tangannya untuk bersalaman dengan Lia.

"Tante calon istrinya Om ini ya? Hehehe maaf Tante aku tadi cuma bercanda mau ngajak nikah Om ini. Emang iya aku mau gitu sama Om-om." lanjut Kia yang hanya dijawab kekehan oleh Lia.

Sedangkan Daniel yang sedari tadi mendengarnya hanya menatap tajam ke arah Kia. Karena menurutnya Kia sudah melakukan dua kesalahan. Yang pertama, karena sudah mengira Lia adalah calon istrinya di depan Lia sendiri. Dan kedua adalah Kia yang masih terus saja memanggilnya dengan sebutan Om.

"Bisa pergi gak kamu bocil!" usir Daniel karena merasa malu dengan Lia akibat tingkah Kia.

Kia yang akan menjawabnya pun mengurungkan niatnya karena ponselnya yang berdering. Dengan segera Kia menerima panggilan yang ternyata dari Tante Tari setelah berpamitan kepada Daniel dan Lia.

Keduanya menatap Kia yang sudah menghilang. Kemudian Lia pun menoleh ke arah Daniel dengan tersenyum.

"Maaf ya Lia, emang suka random anak itu." ucap Daniel meminta maaf karena merasa tidak enak kepada Lia.

"Gak apa-apa santai aja. Lucu juga sih dia." jawab Lia dengan masih menyisakan senyumnya.

Daniel pun hanya bisa tersenyum canggung untuk menanggapinya. Keduanya pun segera menuju ke lift untuk memulai pekerjaannya begitu pun dengan Lia yang merupakan hari pertamanya bekerja di kantor mulai hari ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa mampir ke novel ku satunya ya, ceritanya gak salah seru kog 🤩

Terus dukung yaa 🥰