NovelToon NovelToon
Ku Relakan Dengan Ikhlas

Ku Relakan Dengan Ikhlas

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Shifa dan Ilham sepasang kekasih, yang semua orang di tempat lingkungan rumah dan lingkungan kerja sudah tahu. Kalau mereka berdua kekasih yang telah berjalan tiga tahunan. Jadi orang akan berfikir kalau mereka berdua merupakan pasangan romantis sampai ke pelaminan.

Tapi siapa sangka. Hanya karena uang.. dan bujukan orang tua dari Ilham mereka akhirnya berpisah. Dan memilih menikah dengan gadis anak pengusaha batu bara di daerahnya. yang bernama Adis.

Shifa sangat kecewa sekali dengan sikap dan pilihan Ilham. padahal mereka sudah berjanji akan lanjut ke pelaminan Tahun depan. Tapi apa daya. Kehendak orang tuanya Ilham, membuatnya tidak berdaya untuk menolaknya.

Dia berusaha memberikan pengertian pada ke kasih. agar tetap menunggunya. Suatu saat ia akan kembali lagi.
Apakah Shifa mau menerima janji Ilham. atau malah pergi meninggalkannya. Kita baca selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Faris VS Faris

Pagi sekali Faris sudah berangkat ke luar kota. ia sengaja menghindar duluan agar tidak kentara oleh Shifa dan mamanya.

Pagi menjelang siang. Agung datang bersama Bima dan temanya menjemput Shifa. Lina yang belum berangkat melihat ka datangan Bima, ia pun memanggilnya untuk membicarakan sesuatu.

"Sebentar ya Fa. Tante Lina mau bicara dulu." Ucap Bima pamit. dan dia anggukan Shifa.

Bima masuk ke paviliun dimana letak kamarnya Faris. Lina sudah menunggunya di sana.

"Bim. Tante mau nanya. Apakah kamu tahu tentang Faris dan Shifa. Tante takut sekali ia kecewa lagi. Sepertinya ia suka dengan gadis tersebut." Cerita Lina pada sahabat anaknya.

Bima tersenyum. "Sepertinya Faris memang menyukai gadis tersebut. Tapi Tante kan tahu kondisinya. mungkin Faris takut dengan kenyataan,jadi lebih memilih menghindar dulu sebelum tahu kejelasannya." Jawab Bima menjelaskan.

"Nah itu maksud Tante. apakah ia masih Syah suaminya. Tante nggak masalah kalau ia itu janda. tapi kalau masih istri orang Tante tentu tidak setuju." Lina sangat frustasi dengan jodoh anaknya. padahal anaknya ganteng dan punya kerjaan yang memadai. Tapi kenapa sangat susah dapat jodoh.

"Ha. ha.. Tau nggak Tan. dia itu janda perawan. dia belum di sentuh suaminya sebelum kejadian dia hanyut." Terang Bima membuat Lina terkejut.

"Apa. masih perawan. pantas seperti anak gadis. Oh moga saja anak ku berjodoh dengannya. Terus terang Tante. juga suka dengannya. kepribadian, apalagi masakannya. membuat kami sekeluarga candu. Gina pun kecewa saat tahu gadis tersebut pulang hari ini." Lina pun bercerita.

"Amin. berdoa saja ya Tan. oh ya Kita pamit dulu, terlalu lama nggak enak di tunggu he..."

Bima pun pamit.

"He..he.. maaf. Tante sampai lupa. saking semangatnya." Jawab Lina malu. mereka pun keluar menghampiri Shifa yang sudah siap.

"Aku pamit Tan. makasih banyak sudah menampungku di sini." Shifa memeluk wanita yang seusia ibunya. kerinduannya terobati setelah bertemu dengan Lina beberapa hari ini.

"Pergilah. moga kamu tahu keluargamu. jika kamu kangen sama kamu di sini. pintu rumah ini selalu terbuka." Jawab Lina mengeratkan pelukannya. Dan mencium gadis tersebut.

Shifa menangis saat pelukannya lepas. ia pun masuk ke dalam mobil yang di sana sudah ada Bima dan temannya serta Agung.

Sementara Faris tidak fokus sama sekali dengan tugasnya. hatinya benar nelangsa. "Kenapa perasaan ku sedih begini. rasanya sangat berat. apakah aku sanggup menerima kenyataan kalau dia masih istri orang." Lirih Faris. saat ia duduk termenung di kamar yang ia sewa untuk beberapa hari ini.

Ia sedang menangani kasus narkoba. temannya yang sebagai intelijen mengabarkan. kalau orang yang di curigai sudah siap untuk di tangkap.

Faris pun keluar menuju tempat di mana ia akan menangkap si pengedar narkoba tersebut.

Sampai di tempat,Juna Sang intelijen memberi aba-aba padanya. kalau rumah yang terpencil tersebut sedang ada pesta sabu. Banyak orang-orang keluar masuk. Dan teman Juna sebagai umpan telah masuk ke dalam sebagai tamu. karena sudah hampir satu bulan Juna dan temannya menyamar.

"Bagaimana kondisi Gio di dalam Jun.?" Tanya Faris,saat Meraka sudah berdekatan.

"Gio sudah duduk tidak jauh dari sang bos. apakah anak buahmu sudah siap di tempat?" Tanya Juna mewanti-wanti. Karena tidak ingin lagi lama-lama menangani kasus ini yang cukup alot. memakan waktu yang hampir sebulan.

*Sudah. bahkan sudah ada yang masuk lewat pintu belakang dan samping. kondisi yang heboh karena musik. mungkin tidak jadi perhatian mereka." Jawab Faris menegaskan

dan di setujui Juna.

Baru saja mereka akan bergerak. terdengar letusan.Faris dan Juna segera memasuki ruang tersebut. ternyata anak buah Faris sudah ada yang bergerak. padahal ia belum memberikan aba-aba.

"Siapa yang memerintahkan kalian.?" Tanya Faris. saat ia menemui anak buahnya yang terluka karena tembakan.

"Bukan kita Ndan yang duluan. tapi mereka." Tunjuk Anak buah Faris pada seseorang yang tergeletak bersimbah darah.

Kondisi sudah heboh. tembakan dan musik tidak bisa di bedakan lagi. semuanya bergema sesuai bunyi masing-masing.

Juna yang sangat geram takut misinya gagal lagi. semangat untuk menumpahkan tawanan nya. yang sudah lama ia incar.

Faris pun berusaha memberi perlawanan. para wanita malam yang biasa mereka sewa telah berhamburan. berteriak histeris menambah bisingnya rumah tersebut.

Anak buah Faris sebagian ada yang menunggu di pintu luar dan belakang. karena takut nanti ada yang kabur.

Semua wanita asusila tersebut di giring ke mobil yang sudah di siapkan. Namun ada seseorang yang sedang ketakutan. karena dirinya di jadikan tameng untuk menghindari penangkapannya. dia adalah Bos dari komplotan Narkoba Yang sudah lama di incar Juna.

Juna tentu saja emosi. dia tidak mau lagi gagal kali ini." Menyerahkan Faris. kau sudah tidak punya teman kepercayaan mu. semuanya telah berkhianat." Ucap Juna memanasi bos Gembong Narkoba tersebut. yang juga bernama Faris.

Faris yang mendengarkan nama yang sama. Ia pun ingat, kalau suami dari gadis yang cintai juga bernama Faris. ia pun sempat bengong. Hingga sebuah tembakan mengenai Lengannya. untung saja Juna cepat mendorongnya.

"Kamu kenapa nggak fokus.?" Tanya Juna heran.Namun Faris hanya tersenyum.

Faris yang melihat Bos Gembong narkoba sedikit lengah. ia pun membalas tembakan lawannya tadi yang sempat mengenai lengan kirinya. Dan tembakan itu pas di paha kanan lawannya hingga ia terjerembab dengan sigap di tangkap Juna. dan melepaskan wanita yang di jadikan tamengnya. Wanita pun cepat lari menghindar namun dengan sigap di tangkap anak buah Faris.

Juna pun membawa Bos Narkoba tersebut ke mobil yang terpisah. takut nanti Kabir lagi. tapi kali ini ia agak susah kabur. karena kakinya kena tembakan Faris.

"Sepertinya kali ini. ku tidak bisa kabur lagi. jika ada rencana kabur. aku tak segan menembak kedua kakimu. karena aku sudah bosan dengan kasusmu." Ucap Juna kesal.

Namun bukannya takut Bks Narkoba tersebut mah tertawa." Kenapa. kamu bosan apa takut menghadapi saya." Ledek Bos Narkoba bernama Faris tersebut.

Faris yang duduk di depan di sebelah anak buahnya yang membawa mobil. tersenyum. ia pun mengambil pistolnya. dan langsung menembak paha kiri Bis narkoba tersebut yang duduk di alit oleh Juga dan Gio yang juga terluka tangan kirinya.

"Hai. kenapa kamu menembak ku. ini melanggar hukum kalian sebagai polisi." Hardiknya menatap Faris yang tersenyum.

"Jika kamu masih ribut. nanti mulut kamu yang akan aku beri timah panas ini." Jawab Faris tersenyum bahagia.

"Dasar polisi gila." Kesal Bos Narkoba.

"Saya kesal saja. kenapa nama kita sama. padahal kamu sangat di benci dan sampah." Jawab Faris santai. ia terus menatap lawan bicaranya. sedangkan Juna dan Gio diam saja. apalagi anak buah Faris yang selalu setia menemaninya pun tersenyum.

"Kasih aja Ndan. sakit telinga saya dengar suaranya yang kayak mak-mak komplet mulutnya." Usul anak buah Faris yang bernama Dani sedang bawa mobil.

Tentu saja Bisa Narkoba tersebut ketakutan. pantas saja ia di pisahkan. ternyata ia akan di perlukan begini.

"Ndan. gimana kalau kita aja yang bereskan. terus buang ke jurang sana. kan ia akan di eksekusi juga. kalau di buang ke jurang ada binatang buas yang akan memakan tubuhnya. atau Kuta antar saja ke kandang singa sekalian. biar tidak ada jejak sama sekali." Usul Gio yang dari tadi hanya diam.

Tangan Bos Narkoba bergetar. ia geleng -geleng kepala. " Jangan lakukan itu. itu sangat menyiksa. lebih baik aku di eksekusi." Jawabnya memilih.

"Kalau di eksekusi. mati mu enak. aku sudah hampir satu bulan menyelesaikan kasus kamu ini. dan nanti kamu di bela lagi. dan akhirnya bebas. nah saya capek lagi ngejar kamu. ini sudah yang ke tiga kali saya menyelesaikan kasus kamu. jadi saya capek." Ujar Juna yang duduk di samping kanan Bos Narkoba.

Faris makin ketakutan. selama ini. ia menganggap remeh polisi. Karena selalu bebas. udah sering ia keluar masuk jeruji tetapi selalu bebas kembali. berkat pertolongan Omnya, adik dari ayahnya yang merupakan orang yang cukup berpengaruh di saat ia di sidang.

"Usul bagus. Kalau begitu langsung saja ke lokasi." Ucap Faris tersenyum. ia bahagia.. kasusnya selesai. Dan ia bisa menemui gadis yang telah menganggu konsentrasinya hingga ia kena tembakan. walau tidak berbahaya. karena pelurunya tidak masuk ke dalam lengannya, hanya meleset melukai lengannya sedikit.

Mobil pun langsung ke daerah tujuan. dimana lokasi tempat penangkaran buaya yang pernah mereka amankan di sebuah kebun penduduk.

Sampai di sana. Juna menggiring Bos Narkoba membawa ke sebuah rawa-rawa yang sangat hijau. Yang sudah di beri pagar besi. ada beberapa buaya di sana.

"Di sini. adalah tempat penangkaran buaya. kamu punya dua pilihan. jadi penjaga buaya tersebut atau jadi santapannya. Kamu bebas memilih. itu terserah komandan mereka." Ucap Faris.

"Di lokasi ini adalah tempat di mana. semua penjaga merupakan mantan napi yang akan di eksekusi. namun mereka lebih memilih sebagai penjaga buaya-buaya tersebut. Tidak ada yang bisa keluar daerah tersebut,walau sudah ada yang mencoba lari. ujung-ujungnya malah di jadikan santapan buaya di saat tertangkap kembali. Jadi penjaga di sana menjadi takut untuk melarikan diri. gimana. kamu minat yang mana?" Tanya Faris menatap bos narkoba tersebut.

1
Eka Marfiani
lanjut Thor.. banyakin upnya😘
Husnel
he..he.. makasih ya sabar menunggu
Eka Marfiani
up Thor penasaran ini kelanjutannya😊😘
kanti nuhati
ceritanya bagus Thor...
jangan lama" up-nya ya Thor,makasih
Husnel
h..ha.. iya sama namanya
Husnel
iy. mantan suami dan suami baru sengaj sama
🗿
Nama pria yg sama ya!!!!
syamsul anam
nama nya sm" faris..kirain aq tadi slh baca.😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!