NovelToon NovelToon
Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:58.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel (Mommy untuk baby Arsha)

Pricillia Myliarno Ricardo gadis cantik berusia 24 tahun.Dibuang ibu kandung saat kecil dan di rawat oleh wanita yang ia anggap adalah ibu kandungnya.

Dan jatuh cinta pada seorang pria tampan namun semua yang ia rasakan harus sirna setelah kejadian satu malam yang merubah hidupnya.

Yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Kesal

Yovan mengenggam tangannya mungil Kafka saat memasuki pusat perbelanjaan karena bocah itu menolak untuk di gendong. Hal itu membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Yovan yang hanya berpenampilan casual membuat pria itu terlihat lebih muda dari usianya. Yovan sangat jarang berpenampilan seperti ini karena hari-harinya mengenakan pakaian formal. Pria itu selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja. Jika libur pun dulunya Yovan juga menghabiskan waktu di rumah hanya untuk bekerja.

Yovan meminta Emily untuk ikut mengenggam tangan Kafka karena saat itu pusat perbelanjaan sangat ramai pengunjung dikarenakan weekend. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang begitu bahagia.

"Mommy apakah disini juga ada tempat bermain?," tanya Kafka. Dulu saat mereka tinggal di Valencia, Mommynya seringkali mengajaknya bermain di wahana bermain yang ada di pusat perbelanjaan.

"Kafka mau bermain?," timpal Yovan karena Emily tidak menjawab pertanyaan Kafka. Wanita itu terlihat diam saja seperti ada yang menganggu pikirannya.

"Iya Daddy. Apakah disini ada tempat bermain?," jawab Kafka.

"Ada, nanti setelah membeli perlengkapan sekolah kamu kita ke wahana bermain," ucap Yovan membuat bocah itu langsung berteriak heboh.

"Emily...kamu kenapa?, kamu baik-baik saja kan?," tanya Yovan melihat Emily yang tampak diam saja.

Yovan mengerutkan keningnya karena Emily tidak menanggapi pertanyaanya. Pria itu merasa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Emily.

"Emily...," seru Yovan kali ini dengan suara yang cukup tinggi membuat wanita itu tersentak kaget. Yovan sengaja melakukan karena mereka akan menaiki eskalator yang akan membawa mereka ke lantai dua.

"Ada apa?," bisik Yovan saat mereka menaiki eskalator.

Emily menoleh pada Yovan lalu menggeleng pelan."Tidak ada apa-apa Mas," jawab Emily terdengar lirih.

"Kita cari makanan dulu setelah ini ya sebelum membeli perlengkapan sekolah Kafka," ucap Yovan.

"Tapi Mas--

"Aku tadi pagi belum sempat sarapan Emily," sela Yovan karena Emily terlihat akan membantahnya. Ia memang belum sempat sarapan di apartemennya karena berencana sarapan bersama Emily tapi sesampainya di kediaman Emily, wanita itu sudah selesai sarapan.

"Kenapa kamu baru bilang sekarang Mas?. Aku bisa membuatkan kamu sarapan di rumah sebelum kita berangkat kesini. Dan ini sudah jam berapa Mas? kamu itu punya riwayat sakit magh," omel Emily sembari melirik jam tangannya yang menunjukkan pikir 09:00 pagi.

Yovan melihat Emily mengomeli seperti itu terlihat senang karena merasa diperhatikan oleh sang kekasih.

"Aku merasa tidak enak sama kamu," jawab Yovan yang tersenyum tipis melihat Emily yang tampak menggerutu. Ia benar-benar bahagia bisa melihat sikap Emily seperti itu. Hal itu mengingatkannya pada enam tahun yang lalu saat perutnya yang tiba-tiba sakit karena telat makan dan Emily langsung mencecarnya dengan omelannnya.

"Mommy... kemana marah sama Daddy?," tanya Kafka yang mendengar omelan Mommynya.

"Daddy kamu itu nakal," jawab Emily seadanya karena ia juga terkejut dengan pertanyaan Kafka yang tiba-tiba.

"Daddy...nakal kenapa Mommy?," tanya Kafka.

"Oh itu-- Emily tidak melanjutkan ucapannya karena bingung harus menjawab apa.

Yovan yang melihat Emily kebingungan menjawab pertanyaan anak mereka tersenyum tipis. Ia membiarkan Emily untuk menjawab pertanyaan Kafka.

"Jawab sayang, aku nakal karena apa?," bisik Yovan menggoda Emily.

"Mas...," gumam Emily memelototi Yovan.

Yovan terkekeh kecil melihat raut kesal wajah Emily. Pria itu berusaha mengalihkan perhatian Kafka agar melupakan pertanyaannya pada Mommynya. Pria itu lalu membawa Emily dan Kafka ke salah satu restoran yang ada di sana. Ia benar benar merasa sangat lapar saat ini karena belum makan apapun sejak tadi pagi.

"Loh Daddy....kok kita kesini?," tanya Kafka yang bingung karena Yovan membawanya ke restoran.

"Daddy belum sarapan sayang. Kita temani Daddy sarapan dulu disini," ucap Emily yang menjawab pertanyaan Kafka.

"Oh..."

Yovan memesan makanan untuknya dan Kafka karena Emily menolak untuk dipesankan makanan karena wanita itu sudah selesai sarapan. Untuk Kafka, Yovan memesankan pisang keju karena bocah itu tadi pagi sudah selesai sarapan. Pisang keju adalah makanan kesukaan Kafka makanya Yovan memesankan makanan itu untuk anaknya.

Saat Yovan menikmati sarapannya dan juga Kafka yang lahap memakan makanan kesukaannya tiba-tiba saja seseorang menghampiri mereka. Yovan sempat terkejut melihat siapa yang menghampirinya dan Emily namun setelah itu pria itu kembali memasang wajah datarnya.

"Yovan... kamu sama siap-- ucapannya saat Emily menoleh pada orang itu.

"Kamu?-- kamu kenapa ada disini?," tanya orang itu menunjuk Emily. Ia benar-benar terkejut bertemu dengan Emily setelah sekian lamanya.

Emily mengerutkan keningnya karena tidak mengenal wanita yang ada dihadapannya ini yang seolah-olah mengenalnya.

"Maura... pergilah dari sini!," ucap Yovan. Hilang sudah moodnya untuk melanjutkan makannya.

"Tidak...aku tidak akan mengizinkan kamu berduaan dengan wanita ini. Aku ini calon--

"Stop Maura!, jangan membual. Pergi atau aku akan meminta security menyeretmu dari sini," ucap Yovan penuh penekanan.

Maura terlihat kesal karena lagi-lagi Yovan menolaknya. Enam tahun ia mengejar cinta Yovan tapi pria itu selalu menolaknya. Wanita itu terlihat menatap kesal pada Emily dengan kedua tangannya yang terlihat terkepal kuat. Wanita itu akhirnya pergi meninggalkan Yovan dan Emily dengan wajah kesalnya.

Yovan terlihat menghembuskan nafas beratnya, ia benar-benar lelah dengan sikap Maura yang begitu bebal. Sudah seringkali ia menolak wanita itu tapi tetap saja wanita punya segala cara untuk mendekatinya.

"Daddy... Tante tadi siapa?," tanya Kafka membuat Emily ikut menoleh pada Yovan yang tampak terkejut dengan pertanyaan Kafka.

"Dia-- dia...

"Kafka makanan kamu di habiskan sayang," sela Emily dengan tatapan tajamnya menatap Yovan.

"Iya Mommy," angguk Kafka dengan patuh kembali memakan makanannya. Ia sangat kesal karena tiba-tiba saja ada wanita yang mendekati Yovan. Selama ini yang ia tahu Yovan sangat sulit di dekati oleh wanita manapun. Beribu pertanyaan bersarang di kepalanya saat ini. Ia takut Yovan pernah menjalin hubungan dengan wanita lain saat dulu pria itu mengalami amnesia.

Emily menghela nafas beratnya, bohong jika ia tidak cemburu saat ada wanita yang berusaha mendekati Yovan. Apalagi Yovan terlihat mengenal wanita itu dan tahu namanya. Itu artinya mereka memang saling kenal dan yang Emily takutkan adalah mereka pernah menjalin hubungan sebelum ia dan Yovan kembali bertemu.

Yovan menyelesaikan makanannya saat melihat Emily melamun dan jelas sekali saat ini wajah wanita itu terlihat kesal. Yovan yakin sekali Emily pasti sedang memikirkan hal yang tidak-tidak tentangnya.

"Mommy...aku selesai," ucap Kafka membuat Emily tersentak dari lamunannya dan tersenyum tipis pada Kafka.

"Minum dulu sayang!,' jawab Emily memberikan gelas berisi air minum pada Kafka.

"Emily--

"Ayo Mas...kamu sudah selesai kan?," ucap Emily berdiri dari duduknya.

...****************...

1
Ana
next kak semangat 💪
Bandar Jayalampung
crazy up Thor . knpa jrg up 🙏 pengen liat reaksi nya mama emely saat ktmu emely
Anita Afriyanti 21
/Drool//Drool/
Nizma Mauli
Lumayan
Ana
emang anakmu nakal mama maya 😅😅
Amina Rengil
lanjut thor
Kak Yuniah
hahaha...kasian nenek Maya cucunya ketakutan wkwkwk
Arifin
lanjut thor
Ana
next
Serongga Oktober
lanjutannya thor
Maya Lara Faderik
Aneh
ayli
sepupu jauh? tapi kenapa mamanya Yovan nggak kenal Maura??
Lusi Hariyani
mbok yao cptan d halalkan yovan&emily kakak author...
Ana
next
Sriandayani
Chan cio kok enggak terpikir u Mecari dalang dari kejadian yg membuat mereka berdua berbuat zina n peristiwa kecelakaan mereka
Sriandayani
nenarik
Nur Azizah
cocokkk bangtt pokoknaa kak author the best
Ana
yovan tuh kurang tegas ke Maura
Elsa Yunita
jangan2 tu cewe yg bikin kecelakaan
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!