Cinta Itu Pilihan

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Kabar duka pun terdengar ditelinga kedua orang tua nya Martin,ibu nya berkali kali pingsan . Dia masih ngak terima kalau anak nya akan pergi untuk selama nya ,dia ngak ingin kehilangan anak satu satu nya.

Tangisan pilu dan rasa sakit di dada nya sudah tak bisa lagi dia tahan ,tubuh nya sudah terasa lemas hingga di peluk oleh suami nya sedari tadi. Dia ngak menyangka kalau ternyata martin akan lebih dulu pergi dari mereka.

"Martin....hiks hiks hiks,kenapa kamu pergi begitu cepat nak ? Bagaimana dengan Sandu ?" teriak ibunya martin,dia meraung raung tak menyangka kalau anak satu satu jya akan pergi,dia berteriak di lorong rumah sakit tepat didepan ruangan UGD.

Ayah nya Martin sedari tadi hanya bisa diam,dia mengingat bagaimana permintaan Martin sebelum dia meninggal. Ayah nya Martin merenungi semua ucapan yang dia dengar dari anak nya, wajah anak nya yang pucat kala itu membuat nya semakin tak menyangka kalau ternyata anak nya mengidap penyakit yang serius seperti ini .

Air mata mengalir deras dari kedua pipi keriput pria tua itu,dia menatap ke arah istri nya yang masih meraung dan menyalahkan Viera membuat nya merasa semakin bersalah pada anak dan menantu nya itu .

Tangisan dalam diam membuat nya tak bisa lagi bertahan hingga akhirnya ayah martin meluruhkan tubuh nya ke lantai ,menatap ke arah pintu UGD dengan perasaan hancur .

Tak lama pintu terbuka lebar,terlihat perawat dan dokter yang sedari tadi memeriksa keadaan martin keluar. Melihat hal itu,baik ayah nya Martin juga ibu nya langsung berdiri dan mendekati dokter tersebut dan berusaha untuk tersenyum tipis.

"Maaf pak,kondisi pak martin sudah tak bisa ditolong lagi . Darah putih sudah menyebar ke tubuh pak martin keseluruhan nya, kini kita hanya bisa merelakan dan mengiklaskan nya saja " ucap dokter itu dengan pelan .

Seketika ibu Martin kembali menangis berteriak seolah tak terima . Suami nya memeluk dan mencoba menenangkan nya, dia menatap tak percaya dengan semua yang terjadi.

Permintaan anak nya itu membuat nya semakin merasa bersalah,dia tak pernah menyangka kalau ternyata permintaan yang di ucapkan oleh Martin adalah permintaan terakhir nya dan dia sangat bisa untuk mengabulkan nya .

"Yah....aku ingin minta sesuatu pada ayah,aku harap ayah dapat mengabulkan nya. Selama ini aku ngak pernah meminta apa pun,kini ....anggap lah Ini permintaan pertama dan terakhir ku "

Saat itu martin mengatakan hal itu saat mereka makan siang bersama di salah satu pondok di wilayah perkebunan,mereka sedang memantau pekerja yang sibuk memetik daun teh disana .

"Aku hanya ingin kalian memperlakukan istri ku dengan baik,jika skalian tidak bisa memperlakukan nya dengan baik. Maka biarkan dia pergi bersama Sandu,biarkan dia hidup dengan baik "

"Aku sudah menyiapkan segala nya untuk nya,jika bisa aku ingin membawa nya pergi bersama ku tapi aku kasihan dengan Sandu. Dia butuh mama nya ,dia ngak boleh sedih. Aku ngak ingin membawa nya serta bersama kami karena aku tau kalau nanti nya kalian akan terluka jika aku membawa nya pergi "

"Selama ini aku tau apa yang kalian lakukan pada istri ku,kalian menghina dan mengancam nya . Kalian tidak pernah menerima nya, padahal selama ini dia selalu bersikap baik pada kalian"

"Aku hanya ingin istri ku hidup dengan baik bersama anak ku,aku ingin dia bahagia. Tolong perkenankan permintaan ku ini yah ,aku mohon "

Saat itu martin sudah menangis terisak,dia ngak menyangka kalau ternyata dia ngak bisa menahan tangisan nya yang sedari tadi dia tahan. Dia menangis seperti Sandu,bocah berusia delapan tahun itu .

Ayah martin langsung memeluk tubuh anak nya ,dia mengangguk dan membenarkan segala ucapan yang dikeluarkan oleh anak nya itu. Selama ini ayah nya Martin memang selalu diam melihat apa pun yang dilakukan istri nya pada menantu nya itu,dia bahkan ikut ngak senang melihat Martin yang lebih sayang pada menantu nya itu dari pada mereka.

Walaupun dalam hati nya, dia yakin kalau ternyata apa yang mereka lakukan selama ini salah. Dia selalu berpikiran seperti itu,tapi karena sang istri yang selalu ngak terima dengan sikap martin yang berlebihan pada menantu nya maka dia pun ikut menjadi kesal.

Ayah nya Martin sadar ,kalau ternyata yang salah adalah anak nya bukan lah menantu nya . Dia merasa bersalah dengan hal itu,tapi semua nya sudah terjadi dan ngak akan bisa diulang lagi .

"dan terakhir yah,saat aku meninggal nanti . Tolong hubungi doni,ini kartu nama nya. Biarkan dia membawa Viera dan Sandu, aku ingin mereka bahagia dan tolong maafkan anak mu ini. Aku ngak bisa memberikan apa yang kalian ingin kan,aku yang sudah membuat kalian susah dan belum bisa membuat kalian senang "

"Aku....aku benar benar minta maaf yah,aku ingin ayah memberikan uang pada viera dan Sandu setiap bulan nya. Anggap saja sebagai uang jajan untuk cucu mu itu,aku ngak minta banyak"

Ucapan terakhir yang keluar dari mulut martin sebelum akhirnya martin ngak sadarkan diri lagi untuk selama nya ,dia tak menyangka kalau ternyata anak nya akan lebih dulu pergi menghadap sang pencipta.

"Pak....anda bisa mengurus administrasi nya segera ,agar jenazah beliau bisa segera dikebumikan dengan layak " ucap dokter yang sedari tadi menatap ke arah mata ayah nya Martin,tatapan kosong dan rasa bersalah yang dia tau .

Ayah nya Martin yang sedari tadi melamun mengingat permintaan terakhir anak nya itu,membuat nya tersadar dan langsung menganggukan kepala nya. Dia pun menghubungi nomor telpon yang ada di kartu nama yang diberikan oleh Martin,nama doni tertera disana.

Setelah nya mengurus semua administrasi rumah sakit,membawa jasad martin kembali ke rumah nya. Dia akan mengabulkan apa yang diminta oleh sang anak ,dia akan mengabulkan nya . Semua nya, dia ingin membalaskan segala rasa bersalah di hati nya selama ini .

Ibu nya Martin terus saja menangis di samping jasad putra nya, wajah pucat anak nya membuat nya merasa bersalah. Dia terus menyalahkan Viera dengan apa yang terjadi pada Martin,membuat ayah nya Martin tidak bisa menahan lagi. Dia akan segera melakukan apa yang diinginkan oleh anak nya, tapi tidak menyakiti istri nya. Dia masih berpikir bagaimana cara nya agar tak menyakiti kedua nya ,Walaupun saat ini dia masih bingung.

Bersambung

jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘