NovelToon NovelToon
Cinta Seorang Mafia Kejam

Cinta Seorang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: rnsa

Nayla adalah seorang wanita cantik yang pekerjaannya tidak menentu, ibunya sudah meninggal sementara ayahnya pergi yang entah kemana.

Tanpa sengaja Nayla mendengar percakapan dua orang yang berencana ingin membunuh seseorang. Yang pertama nyawa Nayla terselamatkan lalu Nayla bertemu lagi dengan pria itu. Nayla pun diculik dan dibawa ke mansion miliknya untuk dijadikan sebagai pelayan pribadi melayani selama 24 jam.

Lambat laun perubahan sikap pria itu berubah-ubah, Nayla tidak bisa menebak kepribadian si pria pembunuh ini. Bahkan Nayla menjadi bahan gosip oleh para pelayan karena ulah si pembunuh. Pada suatu hari mereka pergi ke pasar, ada seseorang yang ingin menusuk Nayla dengan pisau.

Bagaimana kehidupan Nayla di mansion si pria pembunuh? Akankah bernasib baik atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyakit serius

HAPPY READING!!!

.

.

.

Rayan langsung membuang nafas kasarnya lalu membaringkan Nayla di kusi bagian belakang.

“Bawa wanita ini ke rumah sakit, nanti aku akan menyusul kalian.”

Patrick (Bawahan 1) mengangguk. “Baik bos.”

Kedua bawahan masuk ke dalam mobil, salah satu bawahan pun menjalankan mobil itu. Sementara Rayan dan Luke berjalan masuk ke dalam markas.

“Sepertinya kau sangat mengkhawatirkan wanita itu, apa kau jatuh cinta pada pandangan pertama?” ledek Luke.

Bughhh…

Rayan menendang kuat kaki kiri Luke. “Tidak, tutup mulutmu itu! Ada apa bos besar mencari ku? Apa ada hal penting?”

“Ku rasa begitu, dari tadi bos besar menelponku tapi aku sibuk jadi tidak bisa mengangkat telpon.”

“Kenapa tidak kau biarkan saja telpon dari bos besar hah?”

“Tidak bisa, jangan gila kau! Kalau aku tidak mengangkat teleponnya, bisa-bisa dalam hitungan jam beberapa bawahannya datang mencari ku.” Ucap Luke. “Berbeda dengan kau, karena kau anaknya.”

Rayan merebut ponsel Luke untuk menelpon balik bos besar lalu berjalan ke arah ruangan khusus, Luke menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Mereka berdua sama-sama keras kepala, sangat susah.”

.

.

.

Dengan cepat Rayan berjalan menuju ruangan UGD, terlihat di depan pintu ruangan itu kedua bawahan sedang berdiri. Mereka berdua menghampiri Rayan, seketika perasaan mereka menjadi tenang setelah kedatangan Rayan. Takutnya nanti dokter ingin berbicara sesuatu sedangkan mereka tidak tahu apa-apa, begitu juga Rayan tapi Rayan yang membawa wanita itu ke markas.

“Kenapa kalian berdiri depan sini? Kenapa tidak masuk ke dalam?” tanya Rayan bingung. “Lalu bagaimana dengan wanita itu?”

“Kami menunggu bos datang dan dokter juga masih ada di dalam memeriksa kondisi wanita itu.” Jelas Bram (Bawahan 2).

Lumayan lama mereka bertiga berdiri di depan sana menunggu dokter selesai, beberapa saat kemudian seorang dokter pria keluar dari ruangan UGD menghampiri mereka.

“Apa kalian keluarga pasien?”

Sesaat kedua bawahan saling tatapan lalu menoleh Rayan yang hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan dokter Restu.

“Salah satu keluarga pasien silahkan ikut dengan saya.” Beranjak pergi.

Patrick (Bawahan 1) menatap Rayan. “Bos?” panggilnya.

“Apa kalian ingin menyuruhku? Tidak, kalian saja.”

“Kami tidak tahu harus apa, lebih baik bos saja.” Ucap Bram (Bawahan 2).

Rayan membuang nafas kasarnya dengan wajah pasrah lalu berjalan menyusul dokter Restu yang sudah jauh, kedua bawahan saling menyenggol melihat kepergian Rayan.

“Apa bos akan marah?”

Patrick (Bawahan 1) menggelengkan kepalanya. “Tidak mungkin, ini juga berhubungan dengan penyakit wanita itu.” 

Klekkk….

Dokter Restu masuk ke dalam ruangannya diikuti Rayan dan juga seorang suster wanita yang membawa hasil dari pemeriksaan kondisi Nayla.

Dokter Restu duduk di kursinya.”Apa kamu keluarga pasien?”

Rayan mengangguk ragu. “Bagaimana kondisinya dok? Kenapa hidung dan mulutnya bisa mengeluarkan banyak darah?” tanyanya penasaran karena hampir tidak pernah melihat penyakit seperti itu. “Apa penyakitnya sangat parah?”

“Tenanglah, saya akan menjelaskannya secara perlahan.” Sesaat dokter Restu mengambil kacamata khusus agar bisa membaca hasil data pemeriksaan. “Di dalam tubuhnya ada racun yang bercampur dengan darahnya, kemungkinan racun itu sudah berbulan-bulan berada di dalam tubuhnya.” Jelas dokter Restu.

“Racun?” Rayan sangat terheran mendengar kata racun. “Bagaimana bisa? Kira-kira penyebabnya apa?”

“Sepertinya dari obat yang pernah dia minum sebelumnya, untuk racun ini kalau kita tidak menghilangkannya maka akan berubah menjadi kanker darah.”

Rayan membulatkan kedua matanya. “Kanker darah? Apa separah itu dok penyakitnya?”

Dokter Restu mengangguk pelan. “Kamu tenang saja karena racun ini sangat jarang bereaksi di dalam tubuh pasien ini, tapi cepat atau lambat akan menjadi penyakit yang sangat serius dan tidak bisa disembuhkan dengan cara apapun.”

“Lalu bagaimana dengan kondisinya sekarang?” tanya Rayan.

“Kami pasti melakukan yang terbaik untuk pasien, oh iya pasien tidak perlu menginap.” Mengeluarkan kertas kecil dari dalam laci lalu menulis beberapa resep. “Boleh dibawa pulang lalu serahkan ini ke Apotek, saya membuat resep obat khusus untuknya.

Rayan mengambil kertas itu, sesaat membaca kertas. Rayan berjalan keluar dari ruangan dokter menuju UGD mendatangi kedua bawahan, Rayan berdiri di depan mereka berdua dengan wajah tanpa ekspresi apapun.

“Bayar ke administrasi.” Rayan menyerahkan kertas kecil yang diberi dokter tadi. “Dan serahkan ini ke Apotek.”

Salah satu bawahan mengambilnya, mereka berjalan menuju tempat pembayaran administrasi. Rayan masuk ke dalam ruangan UGD menghampiri Nayla lalu melihat tangan Nayla bergerak-gerak tetapi kedua matanya masih terpejam.

Rayan berdehem. “Bangunlah, jangan berpura-pura tidur.”

Nayla membuka kedua matanya. “Siapa bilang aku berpura-pura tidur?” ingin duduk.

Dengan cepat Rayan menahan dahi Nayla. “Berbaringlah.”

“Kyaaa bukankah tadi kau menyuruhku bangun?”

Rayan menatap kesal Nayla. “Apa kau tidak bisa berdiam diri? Diamlah!”

Beberapa kali Nayla menelan saliva. “Jangan galak-galak, aku sedang sakit.” Bisiknya.

Seorang suster berjalan bed Nayla untuk menyuntikkan beberapa obat di tangan Nayla, Nayla langsung menarik selimut sampai menutupi wajahnya.

“Aku takut disuntik, sakit.”

Rayan menarik selimut itu dengan paksa. “Kenapa kau sangat kekanak-kanakan.”

“Aku beneran takut karena sakit.”

Rayan menahan badan Nayla menggunakan tangan kekarnya. Ketika suster itu ingin menyuntik lengannya, Nayla langsung menggenggam erat tangan Rayan, Rayan berusaha melepaskan tangannya tetapi tidak bisa. Tidak lama kemudian selesai, suster pun beranjak pergi. Sementara tangan Nayla masih menggenggam tangan Rayan sambil memejamkan kedua matanya. Selesai membayar administrasi, kedua bawahan masuk ke dalam ruangan UGD. Seketika mereka berdua terkejut sambil tersenyum melihat Rayan dan Nayla.

Rayan menatap Nayla. “Sampai kapan kau menggenggam tanganku?”

Nayla tersadar lalu melepaskan tangan Rayan. “Ma-maaf, aku…”

“Semua administrasi sudah dibayar bos.” Ucap Bram (Bawahan 2).

Rayan mengangguk cuek. “Kenapa kau masih berbaring disitu?”

Nayla bingung. “Apa aku boleh pulang?”

“Pulang ke tempatku, apa kau ingin menginap disini?”

Nayla memasang wajah cemberut lalu beranjak dari bed. “Baiklah.” Pasrah. “Aku pikir sudah bebas.” Gumamnya nada pelan. "Hufttt aku kembali lagi ke tampat itu." Batinnya sedih.

Rayan berjalan duluan disusul Nayla dan kedua bawahan dari belakang, di tengah perjalanan tiba-tiba kedua kaki Nayla terasa lemas. Tanpa basa-basi Rayan menggendong Nayla menuju parkiran mobil yang tidak jauh dari pintu utama rumah sakit.

Nayla berusaha turun. “Apa yang sedang kau lakukan? Aku malu dilihat banyak orang, turunkan aku!!!”

“Apa aku terlihat peduli?”

Nayla menenggelamkan wajahnya di dada bidang Rayan. “Aishhh menyebalkan.”

Sesaat Rayan melihat Nayla lalu mengalihkan pandangannya ke depan sambil menarik ujung bibirnya, Nayla sangat malu digendong Rayan apalagi dilihat oleh banyak orang.

...Bersambung…....

Jangan lupa dukung karya ini agar Author tidak malas untuk melanjutkan ceritanya:)

1
Valen Angelina
jgn2 bos besar nya papa nayla wkkwkw
Amisaroh
padahal bagus ceritanya tpi kok sepi ya
Secret: terima kasih kakak sudah mampir🤗Semoga suka dengan ceritanya
total 1 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga ya dikarya aku😆
Secret
Terima kasih yang sudah mampir, jangan salah lapak ya🤗hargai penulis yang menulis karyanya jangan asal komentar diluar dari cerita penulis💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!