NovelToon NovelToon
Ratunya Sang Miliarder

Ratunya Sang Miliarder

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:586.1k
Nilai: 4.4
Nama Author: widyaas

Alisha (22) gadis malang yang dibuang oleh keluarganya sendiri. Awalnya Alisha pasrah akan takdirnya yang mengenaskan. Tapi, tiba-tiba Ansel (27) Miliarder tampan yang datang mengejutkan Alisha dan langsung mengajaknya menikah.

Ansel adalah pria tampan yang sukses membangun perusahaan keluarganya. Ia juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar. Ansel dikenal sebagai Miliarder tampan yang sukses. Tak sedikit kaum Hawa yang mengincarnya.

Lalu, bagaimana nasib Alisha, jika Miliarder tampan itu menikahinya? Apakah pernikahan mereka akan dibumbui cinta yang manis atau sebaliknya?

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 14

Masih bersama para suami miliarder yang tampan dan gagah. Percakapan mereka semakin memanas kala Ansel berkata jujur jika dia belum melakukan 'hal itu' dengan Alisha.

Entah kenapa Ansel tiba-tiba menanggapi pertanyaan mereka.

"Apa kau perlu guru untuk itu?" Pertanyaan konyol itu terlontar dari mulut Daris.

Lionel langsung menampar bahu lebar Daris, "Kau meremehkan Ansel, heh? Aku yakin, jika dia lebih hebat dari kita," ucap Lionel. Ray mengangguk membenarkan. Sedangkan Xavier hanya diam sambil tersenyum kecil. Xavier adalah pria minim ekspresi, sayangnya dia mendapatkan istri yang cerewet seperti Syeila.

"Tutup mulut kalian," ucap Ansel dengan datar. Pembicaraan kedua sahabatnya itu semakin merembet kemana-mana.

Bukannya takut, Lionel dan Daris makin menjadi-jadi.

"Ayo kita taruhan!" seru Daris begitu antusias.

"Taruhan apa? Kau mau menaruhkan apa memangnya?" Lionel bertanya.

Daris langsung tersenyum jahil sambil menatap keempat sahabatnya.

"Jika Alisha mengandung nanti, kalian tebak, jenis kelamin anaknya dan jumlahnya. Jika benar, aku akan memberikan mobil kesayanganku, tapi jika kalian kalah, kalian yang memberiku hadiah. Bagaimana? Pasti seru!" ucapnya.

"Mobil kesayanganmu yang butut itu? Bahkan motorku lebih berkelas dibandingkan mobil kesayanganmu itu," cibir Lionel.

Wajah Daris langsung kesal, "Kau pikir, ada yang menjualnya lagi?! Itu limited edition! Kau saja tidak punya. Mobil kesayanganku yang kau sebut butut itu hanya ada lima di negara ini!" ucapnya dengan kesal. Tak terima dengan perkataan Lionel.

"Sudahlah.. Jadi atau tidak taruhannya?" celetuk Ray bertanya.

"Tentu saja!" seru Daris dan Lionel.

"Ayo, cepat tebak!" lanjut Daris sambil menatap sahabatnya.

"Kembar dua, laki-laki dan perempuan!" sahut Lionel. "Pasti benar! Tebakan ku tidak pernah meleset selama ini," lanjutnya dengan bangga.

"Hanya perempuan," ucap Ray.

Daris berpikir keras, "Sepertinya kembar tiga, laki-laki satu dan perempuan dua," katanya.

Pandangannya beralih menatap Xavier yang sibuk bermain rubik.

"Xavier, bagaimana menurutmu?" tanya Daris. Lionel, Rey dan Ansel langsung ikut menatap Xavier.

Masih tetap fokus menyusun rubik, Xavier menjawab dengan tenang, "Kembar laki-laki," ucapnya dengan datar. Meskipun ia tak tertarik untuk menebak, tapi jika tidak ikut-ikutan, Daris pasti memaksanya dengan segala ocehan.

Daris tersenyum mengejek mendengar tebakan Xavier, "Kau yakin?" tanyanya dengan nada yang terdengar menyebalkan.

"Sudahlah! Tebakan tidak bisa diubah. Siapapun yang benar, akan mendapatkan hadiah. Daris, kau sudah berjanji akan memberikan mobil butut mu itu, kan? Harus ditepati, tidak boleh ganti," ucap Lionel.

Daris memutar bola matanya, "Memangnya kapan aku melanggar ucapanku sendiri?" tanyanya kesal.

"Siapa tau kau tak rela memberikannya," sahut Lionel sambil mengendikkan bahunya.

Pembahasan mereke masih berlanjut, diiringi perdebatan yang diciptakan oleh Lionel dan Daris. Sampai jam menunjukkan pukul 12 siang.

Tak lama kemudian, pandangan mereka teralihkan saat melihat Alisha berjalan mendekat dengan ragu-ragu.

"Lihat, ibu dari anak yang kita tebak sudah datang," bisik Daris.

Ansel menatap tajam sahabatnya itu, lalu berjalan menghampiri sang istri.

"Ada apa?" tanyanya ketika sudah berada di depan Alisha.

Alisha menatap Ansel yang berdiri menjulang di hadapannya, "Kata kak Lexa, masuk ke dalam. Masakannya sudah matang," ucapnya sedikit berbisik. Ia masih agak malu dengan teman-teman Ansel.

Ansel menahan senyumnya melihat tingkah Alisha yang menurutnya sangat lucu. Tak lama ia mengangguk tanda paham apa yang diucapkan Alisha.

Karena dirasa tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, Alisha hendak berbalik pergi, tapi pergelangan tangannya langsung digenggam Ansel. Sedetik kemudian, terdengar sorakan heboh yang keluar dari mulut Daris dan Lionel.

"Ada apa?" tanya Alisha dan berusaha melepaskan genggaman Ansel. "Ada teman-teman mu," bisiknya tak enak. Ia merasa risih mendengarkan sorakan dari Daris dan Lionel.

"Memangnya kenapa? Kau istriku, kan?" ujar Ansel. Ia balik menggenggam tangan mungil Alisha, lalu menoleh ke belakang, "Masakannya sudah matang!" serunya. Setelah itu Ansel langsung menarik tangan Alisha agar ikut berjalan masuk ke dalam rumah bersamanya.

Alisha menunduk menyembunyikan wajahnya. Ia malu. Karena sebelumnya mereka tidak pernah mengumbar sentuhan seperti sekarang, bergandengan tangan.

"Si pria sangat romantis, si wanita malu-malu kucing," ujar Daris sambil terkikik. Mereka berjalan di belakang Ansel yang asik bergandeng tangan.

"Maklum. Mereka pengantin baru. Aku yakin, jika berdua saja, mereka lebih romantis," sahut Lionel.

Daris mengerutkan keningnya, "Benarkah? Ansel si pria es itu bisa romantis? Sekarang saja aku tidak percaya dia bisa menggandeng tangan seorang wanita," ujarnya.

Daris memang suka tidak percaya jika Ansel melakukan hal yang tidak mencerminkan pria es yang ia maksud.

"Memangnya kau pikir Ansel pria macam apa?! Dia juga bisa menyukai wanita dan bersikap romantis!" ucap Lionel sedikit kesal dengan ucapan Daris.

"Coba kau lihat ekspresinya. Apakah dia menunjukkan seorang pria yang romantis?" tanya Daris. Jika dilihat-lihat, ekspresi Ansel sangat membosankan, tidak ada yang berubah. Lionel mengangguk membenarkan. Padahal beberapa detik yang lalu, ia membela Ansel.

Ray berdecak mendengar perdebatan mereka, "Ansel juga memiliki perasaan. Lihat Xavier, dia juga sama seperti Ansel, terlihat kaku. Apa kalian tidak ingat? Syeila selalu mengatakan kalau Xavier sering melakukan hal romantis ketika di rumah. Bahkan ke toilet pun, Xavier mengintili Syeila. Xavier juga tak jarang memamerkan keromantisannya dengan Syeila saat di depan kita, meskipun hanya sentuhan kecil," ujar Ray panjang lebar berusaha menyadarkan kedua manusia yang sibuk berdebat.

Xavier hanya diam meskipun ia menjadi bahan perbincangan.

Sekarang mereka sudah duduk anteng di kursi meja makan. Berbagai macam menu makanan sudah tersaji di depan mata.

"Kalian yang memasak semuanya?" tanya Lionel.

"Tentu saja. Siapa lagi?" jawab Lexa. Lionel langsung tersenyum manis mendengarnya.

"Damai sekali rasanya jika tidak ada para kurcaci," celetuk Darius tiba-tiba.

"Kurcaci yang mana yang kau maksud?" tanya Syeila terdengar menantang.

"Kurcaci-kurcaci kita. Siapa lagi?" jawab Daris.

"Anak sendiri kau bilang kurcaci? Astaga... Glo, jangan biarkan Daris tidur di kamar malam ini," ucap Syeila pada Gloria yang notabenenya adalah istri Daris.

Gloria mengangguk, "Aku akan mengunci kamar supaya dia tidak masuk!" katanya sambil melirik sang suami.

"Kenapa kau mendadak seperti Syeila?" Daris menatap istrinya heran sekaligus takut jika benar-benar tidak tidur di kamar.

"Maksudmu apa?!" kesal Syeila.

"Tidak baik berdebat di depan makanan," ucap Xavier sambil memegang tangan Syeila agar berhenti.

"Jauhkan cumi dari piring istriku. Dia alergi cumi," ucap Ansel kemudian. Ia mendorong pelan piring berisi cumi itu.

Daris langsung mendengus melihat perhatian dari kedua sahabatnya yang seperti es itu pada istri mereka.

"Ternyata benar apa yang kau katakan," ucapnya pada Ray.

Ray hanya terkekeh kecil menanggapi.

***

1
Chris Antono
Luar biasa
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Yenni Ajah Lah
Luar biasa
Emn Sc
tertera d tgl nya ternyata kisah ni fresh open.bagus...bagus suka bngt cerita ny
Emn Sc
antri... sen.... setelah k 2 baby boymu ..tenang .baru giliran bayi yg gd.
younggirl_24
alur ceritanya bagus banget, ga bertele-tele
best pokoknya lah
Meiske
alur cerita bagus, ga bertele2. tetap semangat Thor buat karya2 yg lainnya lagi🤗
Ica Warnita
👍👍👍👍
Angela Henny
Luar biasa
Emn Sc
selamat
Musrianti Ampana
Kecewa
Musrianti Ampana
Buruk
niktut ugis
bagus jalan ceritanya
niktut ugis
cerita nya bagus banget Thor
Filo Jelita
Kecewa
niktut ugis
kaget kan klu alisha sekarang bkn alisha yg dlu...nikmati hukuman mu Raisa
niktut ugis
baru kali ini baca novel calon pelakor menyadari bahwa merusak rmh tangga orang lain tidak baik
Rusgiarti Sieko Atmodjo
Luar biasa
Dian Andriani
bagus
Theresia Sri
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!