LEGENDA PETUALANG

"ini sudah selesai, cuma dia harus memulai dari awal seperti bayi yang baru lahir " tutur lingga

"maksud anda?" Hyuga penasaran

"dia harus belajar telungkup lebih dulu lalu merangkak sampai dia bisa berdiri dan berjalan pelan pelan baru melompat dan berlari, setelah itu dia akan normal seperti sediakala" lingga memaparkan proses selanjutnya

"aku mengerti, biar aku mencobanya" jawab Ziffana

Selama beberapa waktu Ziffana terus menggerakkan tubuhnya supaya bisa berbalik namun selalu gagal

"jangan terlalu di paksa, gerakkan secara pelan pelan" tutur lingga

Setelah beberapa kali akhirnya ziffana berhasil membalikkan tubuhnya Lalu perlahan mulai merangkak pelan lalu duduk dan kini dia akhirnya berhasil berdiri

Ziffana mencoba untuk berjalan pelan pelan hingga akhirnya dia bisa berlari dan terakhir berhasil menyelesaikan proses yang di utarakan oleh lingga

"aku berhasil kak, terimakasih" ziffana tersenyum sambil merasakan tubuhnya kembali seutuhnya tanpa gangguan mahluk asing di tubuhnya

Lalu ziffana melangkah menuju Hyuga yang sedang berbicara dengan logan dan Ryu di sisi taman

"guru aku berhasil" sapa Ziffana bangga

"aku juga senang melihatmu seperti ini" jawab Hyuga

Lalu mereka semua mulai berbicara panjang lebar hingga akhirnya mereka kembali ke kamar untuk beristirahat

Sementara itu di lembah persik malam ini sedang di adakan rapat untuk membahas tentang kelanjutan turnamen yang akan di adakan di sekte mereka

"sebaiknya kita tunda dulu pergelaran turnamen sampai kita bisa memastikan keamanan di tempat ini" ketua sekte zang muji memulai pembicaraan

"saya setuju, memang seharusnya kita memastikan dulu keamanan " jawab master mine

"benar, kita tunda jadwal pembukaan selama 2 bulan ke depan" lanjut Sang ok salah satu master tertua di sekte lembah persik

"mengenai keamanan itu adalah hal yang sangat penting, mengingat yang hadir nantinya adalah generasi penerus aliran putih di kekaisaran ini" jawab zang muji

setelah semua sepakat akhirnya mereka mengumumkan pengunduran jadwal perhelatan turnamen, mereka akan segera mengirimkan surat kepada sekte sekte yang telah mereka undang

Keesokan paginya di benua daratan selatan di pekarangan istana gubernur terlihat Hyuga dan Ziffana sedang duduk di atas kudanya menunggu logan dan yang lainnya untuk berangkat ke kota xiping

setelah menunggu beberapa menit akhirnya semua telah berkumpul

"jika tidak ada hal lain mari kita berangkat" ajak Hyuga

"benar ayo" jawab Ling Tian

Akhirnya mereka semua berangkat ke kota Xiping bersama sama

Berita tentang kematian ketua sekte ming dan tiga master sekte merupakan pukulan yang sangat telak untuk kubu kaisar Pardoan

Diruang pertemuan agung terlihat kaisar Pardoan bersama puluhan abdi setianya mulai berdiskusi

"apa langkah yang paduka ingin kami lakukan" tanya salah satu menteri

"dimana perdana Mentri Hui gi " tanya sang kaisar

"beliau sedang di alun alun kota mempersiapkan seluruh pasukan untuk bersiap menyerang xiping" jawab putra mahkota Guan ping

"dan kau, kenapa masih disini?"

"hamba tidak mengerti maksud paduka ayahanda" jawab Guan ping

"bukankah kau harus segera menghubungi ketua sekte Ming di benua timur untuk meminta bantuan" jawab kaisar

"hamba sudah mengirimkan kabar melalui salah satu master sekte Ming yang masih berada di kota beiping " jawab Guan ping menyakinkan

"baiklah persiapkan seluruh kekuatan kita, kita harus segera menyerang mereka " perintah kaisar Pardoan kepada seluruh pejabatnya

Para pejabat akhirnya membubarkan diri setelah menerima perintah dari sang kaisar

"bagaimana keadaan istriku" tanya kaisar Pardoan kepada tabib istana

"ampun yang mulia, yang mulia ratu sudah tidak bisa bertahan lagi" tabib segera bersujud

"apa katamu" bentak kaisar

"ampun paduka, hamba sudah berusaha semampu hamba, mohon berkenan memaafkan hamba" sang tabib memelas iba pada sang kaisar

"enak saja" sang kaisar mencabut pedangnya lalu menebas leher tabib istana

" bersihkan tempat ini" bentak sang kaisar kepada para Kasim dan sayang istana

Sang kaisar akhirnya meninggalkan tempat itu lalu menuju ke biliknya dimana dia melihat tubuh sang istrinya telah berhenti bernafas

"maafkan aku istriku, aku gagal mendapatkan tubuh yang sesuai dengan keinginanmu, ini semua gara gara Hyuga dan Ryu" sang kaisar menggenggam tangan sang istri

"tapi kau tenang saja, aku akan membunuh mereka semua dalam beberapa hari lagi" janji sang kaisar

Di alun alun kota terlihat perdana menteri terlihat sedang memberikan pengarahan kepada seluruh pasukan Qian

"apa kalian mau melihat negri ini di penuhi sekte aliran putih?" teriak perdana menteri

"tidak" balas para pasukan yang tampak bersemangat

"bagus kalau begitu bersiaplah kita akan segera berangkat menghancurkan mereka" lanjut nya

Sang perdana menteri terlihat begitu bersemangat hari ini dia hampir setengah hari berdiri bersama para prajurit nya yang haus darah

Untuk diketahui sekitar dua juta prajurit Qian berasal dari sekte sekte aliran hitam yang tersebar di seluruh pelosok kerajaan Qian

Para prajurit yang berdiri di alun alun sangat terkenal kekejamannya

"yang mulia datang" teriak salah satu Kasim istana

"semoga yang mulia panjang umur" teriak seluruh prajurit sambil berlutut

"bagus bagus, kalian telah disini" sapa sang kaisar

"sebentar lagi kita akan berangkat untuk menghabisi para pemberontak, jangan sisakan satupun dari mereka, kalian ingat itu?" tanya sang kaisar dengan nada keras

"tentu kami tau yang harus dilakukan" jawab para prajurit serentak

"kalau begitu tunggu apalagi, ayo berangkat" teriak sang kaisar di ikuti teriakan perang oleh para prajurit

Maka berangkatlah sang kaisar bersama dua juta prajurit dan ratusan pejabatnya tidak lupa sang perdana menteri yang terlihat begitu bergembira

Sementara itu di kota xiping tepatnya di benteng bumi terlihat seorang utusan menyampaikan pesan tentang keberangkatan pasukan utama Qian yang di pimpin langsung oleh sang kaisar

"kalau tidak salah prediksi mereka akan tiba dalam dua hari" tutur laksamana Cheng Du

"berapa lama lagi paman Ryu dan lainnya tiba disini" tanya Dangi

"kalau sesuai prediksi sore nanti mereka sudah tiba" jawab gubernur Jing Zhou

Dangi terdiam sejenak sebelum bicara

"berapa banyak pasukan yang kita punya"

"saat ini pasukan yang ada sekitar enam ratus ribu" jawab Jing Zhou

"dalam satu hari kita bisa mengumpulkan tiga juta pasukan" jawab Cheng Du

"tolong kumpulkan, aku serahkan tugas mengumpulkan pasukan kepada laksamana" titah Dangi

"hamba menerima tugas ini dengan senang hati" jawab Cheng Du penuh semangat

"bagaimana dengan paman lion, apa paman punya ide" tanya Dangi

"hamba siap menerima tugas apapun yang paduka perintahkan" jawab lion

"paman lion bertugas di gerbang timur bersama pasukan paman" titah Dangi

"hamba menerima tugas ini dengan senang hati " jawab lion tersenyum lebar

Setelah Merumuskan beberapa hal akhirnya merak membubarkan diri

setelah semua meninggalkan ruang pertemuan Dangi bergegas menemui ci mei "bagaimana keadaan bibi" tanya Dangi

"seperti yang kau lihat, bibi baik baik saja"

********