Aku tidak bisa menceraikan mu shafa, tapi aku juga tidak bisa meningalkan alena, apa lagi saat ini alena tengah hamil anak ku, dan aku juga sudah berjanji untuk bertanggung jawab.
begitu lah ke egois san Cakra sebagai seorang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak ada wanita baik yang merusak rumah tangga orang lain.
"Ma, , tolong jangan berkata sekasar itu pada alena, bagaimana pun alena sekarang istri ku.
dia berhak ikut tinggal disini.
tolong ma,, Terima alena sama seperti mama menerima shafa. alena juga wanita baik-baik mama hanya belum memahami nya saja, tutur cakra.
Shafa yang sedari tadi hanya diam, kini mulai terpancing untuk membuka mulut nya, mendengar ucapan suaminya.
"Maksud mas cakra apa,?
Apa mas cakra berniat agar alena tinggal disini,?
" I,, iya dek...
maaf kalau mas belum sempat ijin dulu sama kamu,.!
sekarang alena juga istri ku, dia akan tinggal disini juga.
aku yakin kalian pasti bisa hidup rukun, dengan keadilan yang akan mas ciptakan, dalam rumah tangga kita. ucap cakra.
"Apa mas...?
kamu ingin aku dan dia tinggal satu rumah, hidup rukun'?
iya dek.. !
Jangan mimpi deh mas!'!
mas tidak bisa seenaknya membawa dia untuk tingal disini.
apa mas lupa kalau rumah ini adalah rumah ku?
rumah yang diberikan oleh orang tua ku, sebagai hadiah dihari ulang tahun ku, setahun sebelum kita nikah.
jadi yang bisa menentukan siapa saja yang bisa tinggal disini itu aku,
"Alena yang mendengar itu sontak terkejut, matanya mendelik menatap ke arah cakra.
alena yang berambisi untuk bisa menikah dengan cakra, yang ia kira saat ini pria itu telah mapan dan memiliki rumah bak istana itu, kini sedikit resah mengetahui teryata istana itu milik shafa yang tak lain adalah istri sah cakra.
"Cakra sendiri menyadari kalau rumah yang selama ini ia singgahi memang shafa pemilik nya.
namun pria itu tidak bisa menolak saat alena merengek minta ikut tinggal dengan nya.
" tapi.. dek.. rumah ini kan besar, kamarnya juga banyak, biar lah alena dan anak nya ikut tinggal disini, pinta cakra tanpa dosa.
mendengar ucapan cakra, bu Rosi yang sudah bersimbah air mata itu berpaling.
sakit sekali melihat putra nya yang ia lahirkan dan besarkan dengan sepenuh hati, kini menjadi
orang yang dungu dan serakah.
"Maaf mas,, aku tidak mau tingal satu rumah dengan wanita itu'!
Cakra mencoba meraih tangan sang istri,
Dek.. aku mohon ijinkan alena dan anak-anak nya tinggal disini untuk sementara saja sampai aku dapat rumah untuk mereka.
maaf mas... rumah ku bukan tempat penampungan wanita seperti dia,
lebih baik aku menampung anak yatim piatu mas.
ucap shafa.
Untuk sementara aja dek.. kasihan alena dan anak-anak nya.
aku yakin kalian bisa aku, karena alena wanita baik-baik.
ingat mas,, tidak ada wanita baik-baik yang merusak rumah tangga wanita lain.
apalagi sampai menjadi penyebab meninggal nya anak dari wanita itu.
shafa berucap lirih.
"Hai,,, shafa...
Berani sekali kamu ngatain aku wanita tidak baik,
sudah berani lancang kamu ya, berkata sama orang yang lebih tua tidak ada sopan santunnya.
pantas cakra menikah lagi,.
ternyata seperti ini istrinya.
Ohh"" kalau soal itu aku sadar kok, kalau usiamu memang lebih tua dari ku.
tapi maaf, apakah mbak lebih baik dariku?
wanita yang sudah mengambil suami orang tanpa ijin pemilik nya.
dasar wanita jalang, tidak ngaca dirinya sendiri.
"Plakkkk
seketika itu tangan alena melayang, dan mendarat tepat dipipi shafa.
cakra yang melihat itu, kini berusaha menahan tangan alena agar istri siri nya itu tidak mengulangi lagi.
Apa -apan kamu mas..?
Alena tampak kesal karena cakra menahan tangannya.