Tek ketek tek ketek tek ketek ketek ketek
'Lagi-lagi suara itu! Ingin ku buang mainan berbentuk dua onde-onde yang saling digantung pake tali dengan bunyi yang merusak panca indera ku itu. Bisa-bisanya orang seumurannya menyukai hal absurd begitu!!
"Shanuuuuuum maiiin yuuuuuk" Teriak pemuda itu terdengar tanpa dosa sudah mengganggu hari minggu indahku!
"Minggat sana! Shanum lagi ke Dubai jualan karpet terbang bareng Aladin!!!"
Bukannya pergi laki-laki itu malah duduk menunggu di depan kostku! Sumpah ya, entah kesalahan dan dosa apa yang aku lakukan di kehidupan yang lalu sampai dipertemukan dengan orang gaje super nyebelin kayak Abyan itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Bella si jomblo merana
Mungkin sekarang aku bisa berkata kalau dunia milik Dieska dan Yudis aja, aku sama makhluk lain ngekos pun tak apa.
Setelah dua minggu nahan rindu untung nggak ku tulis nahan bok in the ker kan??, ini waktunya pasangan tak begitu penting bagiku itu bertemu. Jangan bayangan waktu bertemu mereka akan berpelukan ala pilem anak-anak terkenal pada masanya, para teletele itu. Enggak!
Mereka ada di depan kost, yang satu ngomong yang satu dengerin sambil liatin seperti bucin pada umumnya. Meski mereka udah kangen paket komplit, aku acungi empat jempol karena mereka bukan pasangan penganut 'unboxing' sebelum melengkungnya si janur kuning.
Gaya pacaran mereka masih woles dan alakadarnya aja. Kata Yudis, cinta itu menjaga bukan merusak. Bagus deh, seenggaknya sohibku dapet cowok baek, tanggung jawab, mapan dan plusnya ganteng. Sueee banget, aku juga mau aslinya dapet cowok paket plus plus komplitnya kayak si Yudis, tapi.. Aku belum nemu aja yang kek Yudis.
Kang lato? Entahlah... Sekarang ini cuma dia kandidat terdepan yang lagi deketin aku dan berkesempatan besar buat nyaleg di hatiku, Aku masih agak takut bilang iya ke dia.
Aku takut nantinya, semua perhatian dan cara dia meratukanku berubah saat kami beda status nanti. Aku akui, aku udah mulai baper ke dia. Aku manusia biasa gengss, dengan satu hati mungil yang kalau di hajar sama perhatian terus terusan juga bakal goyang juga.
Jadi untuk sekarang ini, aku nikmati aja perhatian dan rasa euh ala dia yang bikin aku dan hatiku menari ulala tiap ketemu dia.
Aku kang php? Serah apa yang mau disematkan untuk ku. I don't care. Ini hidupku, bahagia ku ciptakan sendiri tanpa merugikan orang lain. Toh kalau masih ada orang yang bilang, mereka merugi karena aku yang sebut saja kang php mamas lato.. Itu salah mereka sendiri, jadi orang kok melihara sifat iri dengki di dalam hati! Mending melihara kambeng aja deh, lebih berfaedah kawan.
"Oweee Dieska.. Kamu udah rombak perutmu jadi penampung gombalan hah? Pacaran kok ngobrol aja, sajennya mana?? Dikira kita nggak butuh asupan nutrisi apa?" Bella akhirnya mengeluarkan kalimat penghinaan yang nyata.
"Dieh bang, lihat bang lihaat.. Teman temanku itu dah kek barongan kalau liat kita bareng-bareng gini. Tak suka kali ku lihatnya!!" Dieska sok imut pake ngadu segala sama Yudis.
"Abang juga yang salah dek, ke sini tadi lupa bawa cemilan. Saking kangennya abang sama mu dek.." Tukas Yudis.
Muntah nggak? Aku sama Bella udah saling pandang dengan pandangan iyuuuh. Wkwkwk kami memang seperti itu, jangan kaget. Saat di antara kami ada yang deketin, mojok atau pacaran.. Yang lain akan dengan senang hati cosplay jadi jurig buat ganggu mereka. Seru buat kami, bencana buat yang diganggu!
Yudis sudah pergi, pamitnya mau beliin sesajen buat kami biar anteng di pojokan. Sambil nunggu Yudis dateng, Bella usil ngepoin Dieska. Tanya ini tanya itu, banyak sekali. Udah kayak lagu kebesaran pemersatu umat, Doraemon.
"Woow senyum senyum mulu, kering tuh gigi." Ucapku ikut menggodanya.
"Tadi sebelum aku dateng ke sini, kamu ngapain aja sama lakimu Dies?" Pertanyaan pertama.
"Ngobrol, ngapain lagi emangnya?" Dieska masih menunjukkan deretan giginya, biar dikata lagi iklan pasta gigi.
"Masa? Nggak pake acara cipika-cipiki?? Cium bibir cium yang lain??" Masuk ke pertanyaan makin aneh binti nyeleneh.
"Kalau aku kek gitu, tenang aja.. Aku nggak akan diem-diem aja. Aku kasih streamingnya buat kelian!" Dieska tertawa lebar.
"Wah lampir!" Bella mencibir.
"Keturunan blorong emang!" Tambah ku.
Mendengar aku dan Bella beramai-ramai mencecarnya, Dieska bukannya marah tapi malah ngakak. Bisa ya kayak gitu?!
Bruuum bruuumm brruueeemm bureeem...
Yang terakhir kok burem sih? Iya, bisa ditebak kang lato yang barusan dateng. Masih di atas motor, dia lepas helm full face.. Keren ya?
"Num.." Panggilnya berjalan ke arahku.
"Buseet dah buseet.. Apa kelian ini lagi nguji kesabaran ku biar nggak hujat kelian hah?? Dieska sama Yudis, dan lu disamperin fans fanatik!! Trus aku dong jeng sahaaaa?? Plis deh, apa mata para laki sekarang tak bisa lihat kilauan berlian yang bersinar menyinari dunia ini??" Si belek ngamuk.
"Kamu terlalu ngejreng Bel.. Aku aja takut deketin kamu." Perkataan Abyan bikin aku pengen nabok mulutnya. Wasyem bisa pas gitu hahaha.
"Fix.. Kelian para laki udah kena katarak akut! Tak tertolong! Wes angeeel!! Dari pada aku jadi hiasan kucing yang tangannya melambai-lambai tanpa henti, mending aku pergi. Jangan cegah aku!!" Dieh...
"Ngapain ke sini?" Sok nggak butuh, padahal dalam hati jingkrak-jingkrak.
"Harusnya bukan itu yang kamu tanyain," Aku mengerutkan kening.
"Pertanyaan yang pas tuh.. 'Kok baru ke sini'."
Aku buang muka saat dia bilang gitu, nggak mau aja dia lihat muka ngeblush ku.
"Oeee ini benaran nggak ada yang cegah aku pergi? Wah wah wah.. Gitu ya sekarang.. Oke cukup tahu aja!!"
Aku cuma mesem aja melihat kelakuan Bella. Selain jomblo dia juga paling demen drama. Yodah lah Bel, kamu berdoa aja semoga bentar lagi datang jawaban dari doa-doamu. Jadian sama orang yang sayang dan disayangi kamu, biar kamu klepek-klepek gegara terbucin-bucin nantinya.