Aku Istrimu! Bukan Dia!

Kamu!!

Ucap Syeila berbarengan dengan seseorang yang berada didepannya sedang menampilkan ketidaksukaannya terhadap Syeila.

“Wanita itu. Buat apa Dia kesini, bagaimana Mami bisa kenal wanita ini” Batin seseorang yang melihat Syeila.

...****************...

“Kalian sudah kenal?”. Tanya Shinta sambil melihat kearah Syeila dan Sams.

“Tidak Tante hanya karna ada beberapa insiden membuat kami bertemu tapi tidak berkenalan.” Jawab Syeila kepada Shinta sedangkan Sams tidak mau menanggapi perkataan Syeila, lagipula dia tidak peduli siapa perempuan yang ada di depannya.

“Sayang sekali, padahal Tante ingin Syeila menjadi teman dekat Sams. Kalau bisa menjadi menantu Tante.” Ucap Shinta sambil tersenyum.

Perkataan itu hanya membuat Syeila hanya bisa tersenyum, sedangkan Sams menggerutu dalam hati melihat tingkah Maminya yang gemar sekali menjodohkannya.

Melihat Aleea yang masih berdiam diri segera Shinta memanggilnya.

“Sayang kesini” Ucap Shinta yang sedang memanggil Aleea yang berada di belakang Sams.

“Wanita itu bukan yang Kemaren pergi bersama Sean ke Mall?,

“Kenapa bisa disini, ada hubungan apa Maminya Sams dengan Wanita itu, terlihat sudah cukup dekat”.

Batin Alee, sambil melihat ke arah Wanita tersebut dengan raut yang tak terbaca.

Melihat Aleea yang masih berdiam diri segera memanggilnya. Tetapi Aleea tidak ada sahutan sama sekali.

Alee..

Tidak ada sahutan.

Aleea!

Masih tidak ada sahutan

Aleea!

panggilan yang ketiga yang cukup kuat dan memberikan usapan di lengannya membuat Aleea tersentak.

“Haaa… Iya Mi, ada apa?” Tanya Aleea kepada Shinta yang ada di sampingnya dengan memberikan usapan di lengan Aleea.

“Kamu kenapa sayang?,

Mami perhatikan kamu tiba-tiba diam?,

Kenapa Sayang, ada yang sakit?.”

Tanya Shinta kepada Aleea sambil melihat Aleea dengan tatapan Khawatir.

“Maaf Mi, Alee tidak apa-apa”. Ucap Aleea dengan nada lembut sambil memberikan senyuman manisnya.

“Sayang ini kenalkan Syeila”. Ucap Shinta sambil menunjuk ke arah Syeila.

“Syeila ini kenalkan putri Tante Aleea,

Aleea sudah Tante anggap putri sendiri.” Ucap Shinta sambil menunjuk ke arah Aleea.

Aleea dan Syeila saling berjabat tangan setelah mendengar penuturan dari Shinta.

Mereka saling berkenalan, mulai cerita tentang keseharian mereka. Syeila yang bercerita tentang kesehariannya yang bekerja sebagai seorang Model, sedangkan Aleea bercerita bahwa dia seorang Mahasiswa yang duduk di semester empat dan banyak hal lainnya yang mereka ceritakan.

Beberapa menit mereka tengah asyik bercerita tiba-tiba Ponsel Syeila berdering.

Syeila segera pamit untuk menerima panggilan tersebut, tidak berapa lama Syeila kembali dengan wajah yang dipenuhi dengan kecemasan.

“Maaf Aleea. aku harus segera pulang”. Ucap Syeila dengan nada bergetar.

“Kamu hati-hati”. Balas Aleea yang melihat wajah Syeila sedang di penuhi kekhawatiran.

Mendengar perkataan Aleea, Syeila hanya memberikan anggukan sebagai jawaban.

Dilihatnya Syeila pergi sampai tidak terlihat lagi tubuh Syeila dari pandangannya.

“Kamu kenapa?, Dimana wanita yang bersamamu tadi?” Tanya Sams yang baru saja datang dengan membawa minuman di tangannya.

Sams memberikan minuman yang dibawanya tadi kepada Aleea.

Aleea segera mengambil minuman yang di telah dibawakan oleh Sams.

“Syeila tadi pamit pulang setelah selesai menerima panggilan seseorang di ponselnya.” Ucap Aleea.

...****************...

Dua minggu kemudian.

Selama dua minggu Aleea memberikan pesan kepada Sean yang tidak pernah mendapat balasan. Setelah kejadian itu mereka tidak pernah bertukar kabar.

Sean hanya disibukan dengan pekerjaannya dan kekasihnya.

sedangkan Aleea hanya menjalani hari-harinya hanya berkuliah seperti biasanya.

Disebuah Bandara di Negara N terlihat seorang dengan menggunakan pakaian lengkap Dinasnya yang sedang berjalan sambil memainkan Ponselnya untuk menelfon Seseorang.

Dilihat seseorang yang sedang menunggunya segera Ia menghampirinya.

Sean sudah menyelesaikan tugasnya selama dua minggu di Negara J.

Syeila hari ini menjemput Sean yang telah selesai bertugas.

Percakapan mereka di Telefon.

Syeila : Sayang, kamu sudah dimana? Aku sudah disini ditempat biasa

Sean : Maaf Sayang, Aku baru landing (bohong Sean kepada kekasihnya) dapat Sean bayangkan wajah kesal Syeila yang harus menunggu lama.

Syeila : Yasudah. Aku duduk di tempat biasa, kalau sudah selesai segera kesini…

Sean : Hmmm.

Jawab Sean langsung mematikan Pangilannya

Sekitar jarak mereka berada Sean memperhatikan wajah kekasihnya yang sedang kesal karna menunggunya.

Sean selalu membuat Syeila jengkel dengan sikap jahilnya.

Sean senang melihat wajah kesal Syeila, bukannya menakutkan yang ada malah semakin Imut dan lucu menurut Sean.

Beberapa menit kemudian Ponsel Syeila berdering terlihat Nama di ponselnya.

Sean ❤️

Calling

Segera Syeila mengangkat panggilan tersebut.

“Iya, Sayang!

Aku masih menunggumu.

Jadi cepat selesaikan tugasmu dulu baru kesini” Ucap Syeila yang memberikan jawaban di balik Ponselnya.

Sean hanya terdiam tidak ada jawaban, tetapi masih melihat ke arah Syeila dengan tatapan memuja, tatapan kerinduan yang mendalam.

Tidak terdengar ada jawaban sama sekali Syeila kembali melihat ke Ponselnya.

“Masih hidup panggilannya”. Gumam Syeila yang masih melihat kearah Ponselnya.

“Sayang! Kamu masih dengarkan yang ak..” Ucapan Syeila terputus karna Ucapan Sean.

“Lihat ke depan”. Ucap Sean yang ada di depannya.

*“Haa*.. Kamu kenapa sih?

Jangan buat aku binggung”.

Ucap Syeila tapi tetap melakukan apa yang Sean katakan.

Karna banyak orang yang berlalu lalang membuat Syeila sulit menemukan sosok yang sejak tadi di tunggunya.

Pandangan mata mereka bertemu, saling menatap.

Beberapa menit kemudian Syeila berlari menuju Sean yang beberapa meter didepannya.

Melihat Syeila yang berlari kearahnya segera Sean merentangkan kedua tangannya untuk membawa Syeila kepelukannya.

“Sayang! Kangen banget.” Ucap Sean yang masih setia memeluk Syeila sambil memberikan kecupan di keningnya.

“Aku juga kangen banget…

Yasudah. Ayo kita pulang, malu dilihat orang-orang kita berpelukan disini”. Ucap Syeila yang melihat orang-orang manatap kearah mereka yang tengah berpelukan.

Karna semakin banyak yang melihat ke arah mereka, Syeila semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Sean.

Melihat tingkah kekasihnya lembut Sean gemes sendiri.

Ingin rasanya Sean memakan Syeila yang terlihat mengemaskan seperti ini.

(hehehehe canda makan✌️)

Sean segera menggenggam Syeila menuju ke parkiran tempat mobil Syeila di parkirkan.

Didalam mobil mereka bercerita tentang keseharian mereka satu sama lain.

“Sayang. Mau langsung ke Apartemen atau mau mampir kemana dulu?” Tanya Syeila yang ada kursi penumpang.

“Ke Apartemen saja dulu, mau istirahat. Nanti saja malam baru kita Dinner.” Jawab Sean yang masih fokus mengemudikan mobilnya.

“Oh iya Sayang, malam ini aku akan kembali ke rumah Mama setelah mengantarmu pulang selesai kita Dinner.” Ucap Sean kepada Syeila yang di anggukan sebagai jawaban kalau Ia setuju.

Malam harinya.

Aleea yang sedang berada di Restoran yang Ia sepakati dengan ketiga temannya.

Aleea sedang menunggu ketiga temannya karna kelamaan menunggu Aleea membuka Ponsel untuk menanyakan keberadaan teman-temannya.

Karna terburu-buru Aleea tidak melihat grup sebelum pergi ke Restoran yang telah mereka sepakati.

Dilihatnya ponselnya dalam keadaan mati, segera Aleea menghidupkan Ponselnya dan membuka grup nya.

Ketika membuka grup yang sudah banyak pesan yang masuk yang telah di kirimkan oleh teman-temannya bahwa mereka tidak jadi untuk Dinner saat ini.

Walaupun tidak jadi Dinner bersama temannya, Aleea tetap memesan makanan dan minuman favoritnya di Restoran tersebut.

Asyik dengan meminum minuman favoritnya sambil memainkan Ponselnya agar tidak jenuh menunggu pesanan dia yang lainnya.

Aleea yang sedang asyik memainkan Ponselnya, tiba-tiba di kejutkan dengan seseorang yang memanggil namanya.

Aleea...

Deg.

Mata mereka saling bertemu.

Bersambung...