Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racun ... Viagra?
Todai University Jepang
Dirandra dan Tora Matsumoto saling berpandangan hingga akhirnya Franz Broghart menengahi keduanya. Pria Jerman itu lalu berada di tengah-tengah dua orang yang sepertinya tidak bisa akur barang lima menit sekalipun.
"Ehem ... Dira, semakin lama kamu ribut, semakin lama kamu bisa menguraikan komposisi racunnya. Nama baik kamu dipertaruhkan, lho." Franz menatap Dirandara dan dia berbicara dengan bahasa Jerman.
"Benar juga. Ayo, Macan Gak Loreng, ikut aku!" ajak Dirandra ke laboratorium.
Macan Loreng? Sudah kemarin macan ompong, macan bukan Kemayoran ... Apalagi besok? - batin Tora.
Franz menepuk bahu Tora. "Don't worry. Kamu bukan satu-satunya yang pusing dengan Dira," ucap pria itu dengan bahasa Inggris.
"Dia menyebalkan?" tanya Tora.
"Dira menyebalkan tapi aku suka dia," jawab Franz.
Tora melirik ke arah pria Jerman yang lebih pendek darinya.
"Dia sudah menyebalkan tapi kamu tetap suka dia? Kamu waras?"
Franz tertawa. "Aku kenal Dira sejak kuliah di China. Bisa dibilang sudah lima tahun saling kenal jadi tahu lah dia bagaimana. Dira gadis yang menyenangkan, asal kamu tahu. Selama tidak menyenggol ego dan harga dirinya saja."
Tora hanya menatap punggung Dirandra. Seberapa tinggi ego dan harga dirinya sih?
***
Dua Jam Kemudian
Dirandra dengan teliti mengekstrak racun yang diberikan Tora dan wajahnya semakin tegang saat semakin lama, semakin bisa mendapatkan apa yang dia takutkan. Tora melihat perubahan wajah Dirandra dan menoleh ke arah Franz. Dirandra menoleh ke arah Franz dan wajahnya tampak memucat.
"Ini ... Tidak mungkin ...." Dirandra menatap Franz dan sahabatnya bisa tahu, Dirandra seperti melihat hantu.
"Ada apa Dira?" tanya Franz.
"Dia .... memakai satu-satunya racun yang dibuat Oma buyutku .... Bagaimana bisa?"
"Racun yang mana Dira?" tanya Franz.
"Legendary Poison."
Franz terbelalak. "Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu."
"Apa yang terjadi?" tanya Tora bingung karena Dirandra dan Franz masih memakai bahasa Jerman.
"Kamu mendapatkan pembunuh yang sudah membuka kode racun milik Oma Buyutku." Dirandra menatap serius ke Tora. "Dia berhasil membuatnya."
"Kamu bercanda?" tanya Tora.
Dirandra menggelengkan kepalanya.
"Bahkan dia berhasil mendapatkan racun yang ada di sebuah ikan laut yang hanya ditemukan di lautan dalam. Itu harganya bisa mencapai lima juta dollar hanya untuk satu miligram racun." Dirandra tahu karena dia sudah mendapatkan formulanya dan sisa racun masih ada di ruang kerja Duncan O'Grady gedung Jang Corp, disimpan dengan baik disana.
Bahkan Oom Duncan sendiri takut racun itu akan disalahgunakan sembarangan.
"Ada yang bisa menerjemahkan? Tolong, kalian jangan pakai bahasa Jerman," pinta Tora.
Dirandra menjelaskan pada Tora dan pria itu terkejut.
"Bagaimana bisa?" tanya Tora.
"Justru karena itu aku harus bersama kamu karena hanya aku dan segelintir orang tertentu yang tahu soal kandungan racun ini. Bahkan Oma GM tidak pernah mengeluarkan karya tulis nya soal ini." Dirandra menatap Tora. "Jangan-jangan ... Orang ini pernah atau memang bekerja di Jang Corp."
"Apakah ada pengkhianat?" tanya Franz memakai bahasa Inggris karena Tora benar-benar clueless bahasa Jerman.
"Aku belum tahu. Harus koordinasi dengan Oom Duncan dan Tante Serena." Dirandra melepaskan sarung tangan lateks nya dan mengambil ponselnya yang ada di tas, lalu menghubungi seseorang. "Siang dari Tokyo dan malam di Poughkeepsie, Oom Duncan."
***
Dirandra masih termenung saat tahu ada satu Professor yang menghilang dan menjadi pembunuh beracun. Dia menjadi pembunuh bayaran terutama untuk membunuh orang-orang kelas atas. Dirinya tahu, ini seperti mencari Yagami versi berbeda.
"Kenapa Oom D tidak bisa menangkapnya ya?" gumam Dirandra bingung.
Tetiba ada sebuah cup kopi berada di depannya dan Dirandra mendongak. Tampak Tora Matsumoto berdiri sambil memberikan kopi.
"Aku rasa kamu butuh kopi," ucap Tora.
Dirandra tersenyum tipis. "Terima kasih."
Tora lalu duduk di sebelahnya karena mereka sedang berada di ruang santai laboratorium. Dirandra butuh menenangkan diri sementara Franz masih mencari lebih dalam kandungan apa saja di dalam racun itu.
Tora Matsumoto
"Kamu baik-baik saja?" tanya pria itu.
Dirandra menggeleng. "Kesal yang jelas."
"Kita berhadapan dengan pembunuh berbahaya. Bisa jadi ... Saingan kamu." Tora menyesap kopinya.
"Saingan aku?" Dirandra menatap tajam ke Tora. "Tunggu ... Jika dia memang jago di racun ...."
Tora dan Dirandra saling berpandangan.
"Dia yang meletakkan namamu!"
"Dia yang meletakkan namaku!"
Seru keduanya kompak.
"Nona Pratomo, boleh dibilang ... Kamu menemukan nemesis kamu!" ucap Tora serius.
Dirandra tampak berpikir. "Tapi ... Siapa?"
"Apakah kamu sudah menyakiti seseorang?" tanya Tora yang dijawab dengan wajah datar Dirandra.
"Kamu tahu aku siapa kan?"
Tora mengangkat tangannya. "Sorry, aku tahu kamu itu apa dan siapa."
"Harus kita selidiki." Dirandra memegang dagunya.
"Jangan-jangan ada kasus sebelumnya tanpa kamu ketahui tapi baru ketahuan di Tokyo." Tora menatap Dirandara. "Sebelum kamu mengajar di Tokyo, kamu kuliah dimana. Kita harus memundurkan timeline kamu. Siapa tahu, ada seseorang yang membenci kamu."
Dirandra terpekur. Siapa? List-nya banyak!
Terdengar langkah kaki dan keduanya menoleh. Tampak Franz Broghart datang dengan jas labnya sambil membawa kertas.
"Dira ... apakah kamu tahu ini?" Franz memberikan kertas itu ke Dirandra yang membacanya.
"Ini ... kandungan viagra kan?" tanya Dirandra.
"Iya ... Ada di dalam tubuh korban."
"Jadi ... Dia minum viagra dulu terus oleh si pembunuh, dia dibunuh dengan racun itu." Dirandra menatap Tora.
"Pembunuhnya perempuan!" seru keduanya kompak membuat Franz terkejut.
"Sejak kapan kalian bisa kompak begini?" tanya Franz bingung.
"Oke. Sekarang kita harus ke rumah induk Yakuza. Kita lanjutkan penyelidikan disana!" ucap Dirandra sambil berdiri.
Tora pun berdiri bersamaan dengan Dirandra.
"Kita akan mulai menelusuri semuanya?" tanya Tora.
"Benar. Terima kasih sudah membuat mood aku membaik!" Dirandra mencium pipi Tora dan pipi Franz bergantian. "Ayo, kita bereskan barang-barang di laboratorium!"
Gadis itu lalu berjalan menuju laboratorium, meninggalkan kedua pria beda ras disana yang terbengong-bengong kena bibir Dirandra.
"Dia ... Kenapa cium kita ya Tora?" tanya Franz bingung.
"I don't know," jawab Tora. Tapi kenapa jantung aku terus berdebar-debar. Tunggu, bibirnya dia tidak ada serum viagra kan?
***
Rumah Yakuza Takara Bianchi
Tora terkejut melihat Kei Watanabe berada di rumah Ojichan-nya dengan masih memakai seragam TK lengkap dengan topi kuning dan tas kuning bergambar Pikachu.
"Kok Oom Tora datang? Memangnya Oom nggak kerja? Kalau nggak kerja, gimana dapat uang gaji buat traktir Tante Dira daging Wagyu A5?" celetuk Kei dengan wajah polos.
"Kei, Oom ini kerja sama Tante Dira. Kamu jangan gitu deh!" senyum Dirandra sementara Tora menatap sebal ke keponakan gadis itu.
"Beneran kerja? Bukan ngajak kencan Tante Dira?"
Astagaaa ! Bocah satu iniiii!
***
Yuhuuuu up Pagi Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?