NovelToon NovelToon
Menikahi Bintang Film Dewasa

Menikahi Bintang Film Dewasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Dark Romance / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / CEO Amnesia
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilla Ice Creamm

Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.

Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.

Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.

Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Julia Menenangkan Laura

Pablo terdiam sejenak, memikirkan konsekuensinya.

"Memiliki anak akan memperkuat cerita kita. Itu akan membenarkan pernikahan 'cinta' yang kita paksakan ini di mata publik, dan mengikatmu pada keluarga Reyes, sekaligus menjauhkanmu dari bayangan Keluarga Torres."

Ia mengusap punggung tangan Laura dengan ibu jarinya.

"Jadi, jawabannya ya, itu mungkin terjadi. Tapi tidak sekarang, Laura. Bukan atas keinginanmu. Itu akan menjadi klausul tambahan dari Diego memutuskan waktunya tepat."

Pablo menegaskan bahwa dalam hubungan ini, kontrol dan tujuan Diego adalah satu-satunya hukum yang berlaku.

"Kenapa semua harus ada campur tangan, Diego? Ini urusan rumah tangga kita.. kamu yang menentukan sebagai kepala keluarga." Laura meraih lingierie dan memakainya.

"Kata Julia, usulan menikahiku ini murni idemu. Bukan atas permintaan Diego yang ingin menyerahkan tongkat estafet aset beresiko yaitu aku, kepadamu. Jadi bisakah, kita tak perlu membahas dia meski dia bosmu?"

​"Urusan rumah tangga?" nadanya mengejek. Ia bangkit dari sofa, kembali mengenakan celana pendek dan kaos di tubuhnya yang masih berkeringat, menegaskan bahwa momen keintiman berakhir. "Jangan naif, Laura. Tidak ada 'urusan rumah tangga' yang murni di antara kita. Aku adalah kepanjangan tangan dari solusi masalah Diego."

"Aku mengusulkan pernikahan ini, bukan menginginkanmu. Aku terlalu lelah mengurusmu di Lisbon; kau membeli obat penenang, berupaya kabur, menggoda pengawal agar bisa lepas, membeli alat komunikasi ilegal untuk menghubungi kartel agar bisa kabur, menambah pengawal dan upah mereka itu tak sedikit, itu pemborosan."

​"Aku asisten Diego di kantor. Dengan memberimu status, tunjangan sebagai istriku, dan properti mewah ini, aku memastikan kau terikat secara hukum dan finansial. Kau terkunci di Madrid, dengan pengawas pribadimu yang sah, yaitu aku suamimu. Aku menghemat waktu dan uang Diego yang aku kelola dan aku memberimu kenyamanan."

Laura mendengarkan pengakuan terakhir Pablo dengan tatapan kosong. Pernyataan itu menyimpulkan seluruh keberadaannya dalam hubungan ini: dia adalah biaya yang dikelola oleh Pablo Reyes sebagai manajernya yang efisien.

​Sebuah senyum kecil, pahit, dan penuh kesadaran muncul di bibir Laura. Dia sudah tahu kebenarannya.

​"Aku paham, Tuan Reyes," tanpa emosi dan drama air mata.

​Ia bangkit menyelesaikan sisa pakaiannya, dan berjalan sebelum membuka pintu, Laura menoleh sejenak ke arah Pablo yang masih berdiri kaku.

​"Terima kasih untuk 'investasi yang efisien' ini," ujarnya, nada suaranya kini seolah kembali ke peran bintang porno yang terbiasa dengan transaksi. "Aku akan pastikan return on investment-mu memuaskan, Pablo. Buenas noches (selamat malam)."

​Tanpa menunggu balasan atau perubahan ekspresi dari suaminya yang tertegun, Laura melangkah keluar dari ruangan itu, kembali ke suite-nya sendiri.

​Pablo berdiri di tempatnya, menatap pintu yang tertutup. Penggunaan nama depannya yang tiba-tiba, setelah pengakuan yang begitu dingin dan profesional, membuatnya terdiam.

Sebelum keintiman yang terjadi antara mereka, ketegasannya skema kontrol kokoh yang sudah susah payah ia bangun, tapi kini Laura bak badai gairah yang memporak-porandakan itu.

Laura membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa cairan dan aroma Pablo, bukan karena jijik. Ia pernah mendapatkan pria dengan sikap yang jauh lebih buruk dari Pablo. Ia jengkel karena Pablo terlalu kaku dan berkeras memperlakukan pernikahan mereka semata-mata sebagai transaksi. Meskipun ia telah menerima statusnya sebagai istri bersyarat, sikap kaku Pablo benar-benar membuatnya muak.

​Akhirnya, Laura memilih fokus menyelesaikan sisa harinya dengan kesibukan kursus manajemen aset dan bahasa Mandarin. Sisa waktu sore hari, Laura memilih membuat kue atau berolahraga, dan kadang mengunjungi Julia yang akan mendekati waktu melahirkan si kembar.

.

.

Esok siangnya...

"Jadi dia bilang begitu? Menganggap pernikahan kalian itu hanya strategi dan investasi efisien?"

"Persis. Dia bahkan berkata aku risiko yang dikelola untuk menghemat biaya operasional, Kak. Dia hanya pengawas yang dibayar mahal oleh Diego."

Terdengar helaan napas panjang di ujung telepon. "Dengar, Laura. Memang benar, itu alasan utama Pablo menikahimu. Dia loyalitas berjalan bagi Diego, Dia tidak akan berbohong soal itu."

"Lalu aku harus bagaimana? Hanya jadi tahanan yang dia awasi dan dia sentuh saat dia butuh?"

"Dengarkan aku. Kamu beruntung, Laura. Pablo itu pria bertanggung jawab dan kompeten. Dia punya integritas tinggi, itu kenapa Diego memercayainya untuk mengurus hal sensitif sepertimu. Dia nggak akan pernah melanggar kesepakatannya. Kamu punya jaminan finansial, perlindungan penuh, dan status sosial yang nggak bisa dibeli dengan mudah."

"Anggap saja saat ini kamu menikmati kebebasanmu setelah terkurung di Lisbon. Bonusnya, dia memberikan keintiman yang legal dan intens. Setidaknya kamu tak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Nikmati saja perannya, Laura. Fokus pada kursusmu. Keintiman itu akan meruntuhkan dindingnya perlahan, percayalah."

"Tapi kenapa dia harus sekaku itu, Kak? Itu yang membuatku jengkel."

"Dia hanya mempertahankan batasan agar dia tak terlibat terlalu jauh secara emosional. Itulah cara Pablo bekerja. Kamu hanya perlu sedikit lebih liar dan menggoda untuk membuatnya mengakui bahwa strateginya itu punya celah untukmu."

Laura meletakkan teleponnya setelah mengakhiri pembicaraan dengan Julia. Matanya kini terfokus pada ovennya yang sedang memanggang lasagna, yang wanginya telah menguar ke area dapur.

Keharuman lasagna yang lezat, kontras dengan kedinginan percakapan yang baru saja ia alami, mungkin menjadi satu-satunya hal nyata yang bisa ia kendalikan saat in

****

Hari-hari berlalu hingga pernikahan Pablo Reyes dan Laura Rivas kini berjalan empat bulan. Laura memilih untuk tidak menyinggung pembahasan soal anak, perasaan, dan ia menaati semua rule-rule pernikahannya.

Laura menyelesaikan kursusnya dengan nilai cukup baik, tidak terlalu bagus, tetapi cukup. Pablo menanggapi hal itu dengan dingin dan santai. "Ambil kursus yang lain, misalnya saham. Ini akan berguna di circle kita. Jangan membuat malu Julia. Kau tahu, kan, sekarang Julia adalah Nyonya Torres setelah empat bulan si kembar lahir." Pablo menyesap koktailnya.

"Itu artinya, kau akan tersorot sebagai adik ipar Diego Torres."

"Aku paham, hanya saja aku tak tahu harus memulai dari mana."

"Aku akan membantumu mencarikan mentor yang tepat untukmu, membimbingmu dari awal. Bahkan jika suatu saat nanti kau berada di tengah wanita kelas atas, mereka tak akan meremehkanmu sebagai mantan bintang panas di masa lalu, Laura."

"Mengenai Julia, Kau tidak perlu sering-sering mengunjunginya. Prioritaskan kursusmu. Bagaimanapun, kau adalah Nyonya Reyes sekarang, bukan hanya adik dari Nyonya Torres. Jaga jarak emosional."

Laura hanya mengangguk kecil, memilih untuk tidak berdebat. Pablo selalu berhasil membuat batas yang jelas antara kepatuhan dan keinginan pribadinya.

"Jaga jarak emosional", Laura menertawakan dalam aturan tak tertulis itu. Bukankah Pablo yang paling sering melanggar aturan itu setiap kali ia menyerah pada gairah mereka?

1
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... aku up setiap hari ya, minta tolong klik Like dan ulasannya ya... boleh banget lho kritik, saran dan komentarnya, agar author makin semangat menulisnya.
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... minta dukunganan like & koment utk saran ya readers.
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
Yolanda
langsung baca
Park Nana
suka sama karakter cewe2 rebel ini....
Park Nana
dari judulnya, ibarat makanan itu.. "menggugah selera" lebih ke kategori romance yg dikemas dg cerita yang ada tujuannya, bkn soal hubungan fisik semata.
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.
Vanilla Ice Creamm: hai terima kasih sdh mampir
total 1 replies
Bengkoang Studio
Anjay, dah pada mateng usianya 😌
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025
salfok Julia uda hamil gede disini 🤗
Vanilla Ice Creamm: eh iya dong, di GN kan ada perjanjian sm diego utk hamil.. sdikit mengambil rulenya Christiano Ronaldo & Georgina Rodriguez
total 1 replies
Enjel
Selamat atas karya pertama author kesayanganku yang pindah kemari.. jangan ragu utk baca karya kak vanilla
Vanilla Ice Creamm: terima kasih ud mampir ya, kak
total 1 replies
Enjel
wah laura... laura... emang perlu banget sih ya laki-laki itu diminta ketegasannya dari awal... jgn ksh kendor💪
VIC
penasaran deh
VIC
good job, mi vida
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!