Karena dikhianati oleh sang kekasih membuat Inez hancur sehancur-hancurnya dan dia memilih menenangkan diri di taman kota, tak sengaja juga dia menyelamatkan seorang bocah kecil tampan saat di ganggu oleh anak-anak jalanan namun tiba-tiba bocah itu memanggilnya dengan sebutan mama.
"Mamaaaa!" ucap bocah kecil itu.
Disisi lain seorang bocah kecil tersesat di taman kota dan di bantu oleh seorang wanita cantik pun membuat dia memanggilnya mama, itu karena dia sangat merindukan sosok seorang ibu yang tidak pernah dia rasakan sejak lahir dan saat melihat wanita itu bocah itu langsung menginginkan wanita itu menjadi mamanya.
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10_Menjemput Mama
Seperti biasanya Inez berangkat ke kantornya dengan menggunakan transportasi umum.
Kebetulan hari ini ada rapat penting, sehingga semua karyawan sudah hampir datang sebagian.
Setelah sampai dan sudah masuk jam kerja pak Darto pun meminta kepada semua karyawan untuk masuk ke ruang rapat, karena ada hal penting yang akan dia sampaikan.
"Baik semuanya, saya di sini mau menyampaikan sebuah informasi penting." Pak Darto membuka rapat.
"Kalian pasti tahu semuanya kan kalau perusahaan kita terpilih untuk mewawancarai seorang pebisnis sukses tuan Bara Nahlu Wijaya!" lanjut pak Darto.
"Jadi rapat kali ini saya menunjuk Inez untuk berkesempatan mewawancarai tuan Bara," sahut pak Darto membuat banyak karyawan iri dengan kesempatan yang diterima oleh Inez.
Namun tidak dengan Inez yang terlihat syok dan tak percaya bahwa dia yang akan mewawancarai tuan Bara yang notabennya adalah papa dari Daniel, anak kecil yang memanggilnya mama.
"Pak kenapa saya?" protes Inez.
"Kenapa memangnya?"
"Pak, mending karyawan lainnya saja yang mewawancarai beliau pak," sambung Inez melakukan penolakan.
"Tidak, gak ada karyawan lainnya. Sekali kamu tetap kamu Nez!" jawab pak Darto.
Dengan pasrah akhirnya Inez pun pasrah dan menerima perintah dari pak darto untuk melakukan wawancara.
Setelah rapat selesai Inez dan yang lainnya pun kembali ke tempat duduknya masing-masing.
"Astaga Nez, kamu beruntung banget bisa wawancara dengan pebisnis tampan seperti tuan Bara Nahlu Wijaya," ucap Neta sepertinya sangat iri dengan keberuntungan Inez.
"Net, gimana kalau kamu gantiin aku buat wawancara ke tuan Bara," mohon Inez.
"Aku sebenarnya sih mau banget Nez, tapi aku gak mau ah nanti pak Darto marah lagi, dan juga wawancara dengan seorang pebisnis terkenal sangat banyak tekanannya Nez," sahut Neta kemudian kembali ke mejanya.
Sekarang tinggal Inez sendiri yang merenungi bagaimana nasibnya nanti, semoga dia bisa melakukan wawancara tanpa ada kesalahan sama sekali.
Sedangkan Daniel setelah pulang sekolah dia pun merasa bosan berada di mansionnya, entah ide dari mana tiba-tiba dia ingin bertemu dengan sang mama, siapa lagi kalau bukan Inez.
Dia pun segera mengambil hp nya untuk meminta izin kepada papa nya.
Drreettt drreettt
[Halo, sayang.]
[Halo, papa.]
[Iya, ada apa sayang?]
[Pa, Niel pingin ketemu sama mama boleh.] ucap Daniel meminta izin.
[Daniel mau ketemu mama?] tanya Bara sekali lagi dari sebrang sana.
[Iya, pa.]
[Ya udah, papa kasih tahu ke pak Ilham untuk nganterin ke kantor mama ya.] ucap Bara.
[Iya, pa. Makasih ya.]
[Iya, sayang. Sama-sama.]
Setelah memutuskan teleponnya Daniel segera keluar dari kamarnya dan memanggil mbk indah.
"Mbk indah!" panggil Daniel.
"Iya tuan muda, ada apa?" ucap mbk indah menghampiri Daniel.
"Mbk sekarang kita jemput mama!" sahut Daniel dengan antusias nya..
"Mama?" tanya mbk indah yang masih tidak paham.
"Iya, mbk. Buruan." ucap Daniel ingin cepat-cepat bertemu dengan mama nya.
"I.. iya tuan muda." jawab mbk indah yang akhirnya mengerti.
Segera setelah berkata seperti itu Daniel pun keluar dari mansionnya dan melihat pak Ilham yang sudah siap dan sudah berada di depan.
"Sudah siap pak?" tanya Daniel.
"Sudah, tuan muda."
"Kita berangkat!" ucap Daniel dengan semangatnya.
"Baik, tuan muda."
Daniel pun naik ke mobil di ikuti oleh mbk indah.
Bara sudah memberitahukan tempat kantor Inez kepada pak Ilham sehingga pak Ilham pun langsung melajukan mobilnya membelah jalanan menuju ke kantor Inez.
Setelah beberapa waktu akhirnya sampai juga di depan kantor Inez.
"Wah Daniel mau ketemu sama mama!" ucap Daniel dengan ceria.
"Tuan muda Daniel seneng banget ya mau ketemu mama?" tanya mbk indah senang melihat antusias anak majikannya itu.
"Iya, mbk. Seneng banget." jawab Daniel.
"Tuan muda tunggu di depan aja dulu ya, mama nya kayaknya belum keluar masih kerja!" sahut pak Ilham.
Daniel pun sedih namun dia tetap menuruti ucapan pak Ilham.
"Iya, pak."
Tak lama kemudian beberapa karyawan sudah keluar dari kantor itu menandakan bahwa sudah waktunya untuk pulang kerja.
"Itu udah pada keluar kantor semuanya pak, mbk. Ayo kita ke mama!" ajak Daniel dengan menghampiri pintu masuk kantor.
Dan benar saja saat akan sampai di depan pintu, Inez juga keluar dari kantor dengan rekan kerjanya.
"Mamaaaaa!" teriak Daniel dengan menghampiri Inez.
Inez yang merasa familiar dengan suara itu pun mencari sumber suaranya dan menemukan Daniel yang berlari menghampirinya.
"Daniel!" sahut Inez kaget karena Daniel menghampiri dan memanggilnya mama.
Benar saja semua karyawan pada melihatnya dengan tatapan kaget dan bingung, sedangkan Inez hanya diam dan memberikan senyuman canggungnya.
"Nez, aku pergi dulu ya," ucap Neta.
"Iya, Net."
"Kamu kok bisa ada di sini?" tanya Inez dengan mensejajarkan tubuhnya dengan Daniel.
"Tadi tuan muda pingin banget ketemu sama mama nya non," jawab mbk indah yang juga berada tak jauh dari mereka.
Inez pun melihat mbk indah dengan bingung siapa beliau.
"Eh perkenalkan non saya indah baby sister nya tuan muda, dan ini pak Ilham supir tuan muda."
"Oh, saya Inez." ucap Inez memperkenalkan dirinya.
"Iya, non." ucap mbk indah dan pak Ilham berbarengan.
"Panggil Inez aja mbk, pak."
"Baik."
"Ma, Daniel laper!" ujar Daniel.
"Laper! Gimana kalau kita beli makanan?" ajak Inez.
"Enggak, Niel mau makan masakan mama!" sahut Daniel.
"Masakan mama?"
"Iya, ma. Kita ke rumah Niel ya ma buat masak!" ajak Daniel.
Inez pun pasrah dan mengiyakan hal tersebut agar tidak membuat Daniel sedih.
"Iya udah, ayo."
Setelah itu mereka pun segera masuk ke mobil dan menuju ke mansion Daniel dan ini juga pertama kalinya buat Inez ke rumah Daniel.
"Mbk indah!" Panggil Inez.
"Iya ada apa Nez?"
"Tadi dari mana tahu tempat kerja saya ya?" tanya Inez penasaran.
"Dari tuan bara Nez," ucap mbk indah ingin bersikap akrab dengan Inez.
"Karena ditinggal sama papanya jadi bosan terus tuan muda telepon tuan Bara dan berkata ingin bertemu dengan kamu," sahut mbk indah.
"Oh, emangnya papa nya kemana mbk?" tanya Inez penasaran.
"Tuan Bara sedang ke negara Y untuk menangani bisnisnya di sana." ucap mbk indah.
"Oh."
Sedangkan Daniel dengan santainya duduk di pangkuan Inez dengan bermain jari Inez.
"Ini baru pertama kalinya loh Nez, tuan muda Daniel sangat akrab dan seneng banget lihat seseorang bahkan panggil mama," ucap mbk indah.
"Masa mbk?"
"Iya, Nez. Makanya waktu pertama kali tuan muda bilang kalau ketemu sama mamanya, mbk indah dan pak Ilham sangat penasaran seperti apa orangnya, dan ternyata cantik kayak kamu, gak salah deh tuan muda pilih mama!" sahut mbk indah.
"Mbk indah bisa aja." ucap Inez merasa malu.
Ucapan mbk indah tersebut membuat Inez tersipu malu dengan pujiannya.
"Mama, mama." panggil Daniel.
"Iya, sayang ada apa?"
"Besok mama anterin Niel ke sekolah ya," pinta Daniel kepada Inez.
"Tapi besok kakak harus kerja sayang," jawab Inez.
"Yahhh." Daniel tampak sedih dengan jawaban Inez.
"Gimana kalau mama nginep aja di rumah Niel terus paginya anterin Niel sekalian mama berangkat kerja!" ucap Daniel mencari solusi.
"Nginep?" sahut Inez kaget.
"Iya, ma."
"Enggak sayang, kakak gak mau ngerepotin di rumah Daniel. Kakak juga punya rumah kok!' alasan Inez.
"Gak papa kok Nez, nanti biar tuan muda izin ke tuan muda ya tuan muda!" balas mbk indah.
"Iya, bener apa kata mbk indah ma."
Dan sekali lagi kerja hanya pasrah dan mengiyakan hal tersebut.
"Ya udah kalau gitu, gak papa kan?"
"Iya, gak papa kok ma."
Setelah itu mereka pun masih melanjutkan perjalanan menuju ke mansion, dalam benak Inez, Daniel masih kecil sekali tapi udah lancar bicaranya meski masih cadel dan ngomong masih kurang jelas, namun sudah pintar berbicara.
.
.
Bersambung.....
liburan ditempat mewah ..enak banget ..
asikkk deh ..