NovelToon NovelToon
Joe William

Joe William

Status: tamat
Genre:Action / Komedi / Tamat / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:18.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Edane Sintink

Joe William. Adalah seorang Tuan muda yang dipersiapkan untuk menjadi seorang calon penguasa di keluarga William.

Terlahir dari pasangan Jerry William dan Clara Drako, Joe ini memiliki garis keturunan Konglomerat dari keluarga sebelah Ayahnya, dan penguasa salah satu organisasi dunia bawah tanah dari kakek sebelah ibunya.

Ketika orang tuanya ingin mendidiknya dan ingin memanjakan Joe William dengan sutra dan emas, tiba-tiba seorang lelaki tua bernama Kakek Malik yang dulunya adalah orang yang membesarkan serta merawat sang ibu yaitu Clara, datang meminta Joe William yang ketika itu baru berumur satu tahun dengan niat ingin mendidik calon Pewaris tunggal ini.

Tidak ada alasan bagi Jerry William serta Clara untuk menolak.

Dengan berat hati, mereka pun merelakan putra semata wayangnya itu dibawa oleh Kakek Malik untuk di didik dan berjanji akan mengembalikan sang putra kelak jika sudah berusia tujuh belas tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu dengan kakeknya

Helikopter yang terbang dari Mountain slope itu kini mendarat di sebuah area luas di sekitar Lotus Mansion.

Dari dalam kini tampak seorang lelaki dan wanita pasangan setengah baya sedang menuntun seorang pemuda berusia sekitar lima belas tahun menuju ke bagian depan mansion mewah tersebut.

Beberapa orang berpakaian hitam kini langsung berlari membawakan payung guna melindungi pasangan suami istri dan seorang anak lelaki itu dari terik sinar matahari.

"Selamat kembali ke Lotus Mansion Tuan besar!" Kata mereka sambil membungkuk hormat.

Semua tindakan mereka ini tidak luput dari perhatian Joe.

Dia sangat heran mengapa semua orang begitu sangat hormat dan tunduk terhadap Ayah nya.

Namun begitu, Joe sama sekali tidak mau bertanya. Dia tetap saja acuh dan berjalan mengikuti kedua orang tuanya memasuki Mansion itu.

"Kumpulkan semua staf. Aku akan mengadakan rapat di platinum box." Kata lelaki yang dipanggil dengan sebutan Tuan besar tadi.

"Segera saya laksanakan Tuan!" Jawab salah seorang lelaki yang sudah berumur lanjut sambil membungkuk.

Lelaki ini bernama Pero. Dia dulu adalah mata-mata yang dikirim oleh musuh ayahnya Joe ini. Namun kini telah bekerja sebagai kepala pengawal di Lotus Mansion ini menggantikan posisi Arslan yang selalu sibuk mengurus Dragon Empire.

Pero pun langsung bergegas memberitahu kepada semua staf dan pejabat tinggi di perusahaan bahwa sore ini akan ada rapat mendadak bertempat di Lotus Mansion.

Sementara itu, dari luar tampak dua unit mobil saling berlomba menuju area parkir lotus Mansion tersebut.

Setelah parkir, tampak dua pasang, pasangan tua saling sikut untuk saling mendahului memasuki Mansion.

Dua lelaki tua berusia 60-an ini bernama Drako dan Syam. Mereka ini adalah sahabat sejak masih muda dulu.

"Aku duluan Syam! Dia cucu ku!" Kata Drako sambil menyikut rusuk Syam.

"Sama saja. Dia juga sudah aku anggap sebagai cucu ku." Balas Syam sambil mendorong Drako hingga terhuyung-huyung.

"Setan. Aku duluan."

"Alah bodo amat lah. Siapa cepat dia dapat."

Kedua wanita yang juga sudah kelihatan tua saling pandang melihat kelakuan dua lelaki tua yang saling sikut di depan mereka itu.

"Lihatlah Roxana! Kelakuan kedua manusia tengik itu tidak pernah berubah dari dulu." Kata seorang wanita di sebelahnya.

"Biarkan saja. Mereka ini orang tua yang tak tau diri. Tidak sadar kalau sudah diintai malaikat maut." Jawab Roxana sambil tertawa.

Mereka berdua lalu tertawa bersamaan.

Tiba di pintu, kembali terjadi pertengkaran antara kedua orang tua itu.

"Hayo siapa duluan. Kau atau aku?" Tanya Drako.

"Aku lebih tua dua hari dari mu. Berarti aku duluan." Jawab Syam.

"Hanya 48 jam saja kau lebih tua dari aku. Setan kau. Aku duluan. Yang tua harus mengalah dengan yang muda."

"Oooohhhh... Tidak bisa begitu. Yang muda harus menghormati yang tua."

Pertengkaran yang tak berkesudahan itu akhirnya menarik perhatian seorang pemuda tanggung berusia sekitar 15 tahun.

Dengan rasa penasaran dan menahan tawa, pemuda itu pun langsung melangkah mendekati kedua orang tua yang berdebat itu.

"Maaf kek. Mengapa kalian bertengkar di sini? Apa tidak malu dilihat sama banyak orang?" Tanya Pemuda itu.

"Diam kau anak bau bawang putih." Kata Drako, namun dia segera terdiam lalu kembali memandang ke arah wajah anak tadi.

"Eeeh...! Hey Syam. Coba kau lihat wajah anak itu. Bukankah dia mirip dengan putri ku Clara?" Tanya Drako membuat Syam pun terpaksa harus memandangi wajah anak itu.

"Jika aku perhatikan, anak ini sangat mirip dengan Jerry." Balas Syam sambil terus memperhatikan anak itu dari atas hingga ke bawah.

"Mirip Clara. Coba kau perhatikan jidatnya yang seperti jidat orang ngeyel itu!" Kata Drako.

"Hidung nya mirip Jerry." Kata Syam pula.

"Jidat kataku Syaaaam....! Bukan hidung." Bentak Drako dengan kesal.

"Potongan tubuh yang bagus. Susunan tulang yang kokoh. Tidak salah lagi. Dia pasti anak Jerry." Kata Syam.

"Bodoh mu tak habis-habisnya. Aku tanya jidat, kau malah kemana-mana." Kata Drako mengomel panjang pendek.

"Heh anak bau bawang putih, kemari kau!" Kata Drako sambil melambaikan tangannya.

Pemuda berusia 15 tahun itu pun segera mendekati kedua orang tua yang masih saja bertengkar itu.

"Siapa namamu heh?" Tanya Drako.

"Nama saya Joe, Kek." Jawab anak itu.

"Joe.., Joe.., Joe. Joe apa? Apakah kau tidak memiliki nama belakang?" Tanya Drako lagi.

"William kek. Nama lengkap ku Joe William." Jawab anak bernama Joe William itu.

"Sah. Tak salah lagi. Dia adalah cucu ku."

"Heh anak bau bawang putih, apakah kau di asuh oleh Paman Malik?"

"Benar kek. Tapi kalek ku itu sudah meninggal." Jawab Joe dengan raut wajah berubah mendung.

"Yah. Aku turut berduka dan menyesal karena tidak sempat melihatnya ketika masih hidup."

"Sekarang di mana Ayah mu?"

"Ada di dalam." Jawab Joe.

"Panggil ayah mu kemari. Katakan Drako dan Tuan Syam di sini!"

"Baik Kek." Kata Joe tadi lalu segera bergegas menemui Jerry yang sedang menghibur Clara karena masih sedih ditinggal kakek Malik.

"Ayah. Ada dua orang tua aneh bernama Drako dan Syam di luar. Mereka menyuruh ku untuk menyampaikan kepada Ayah bahwa mereka ada di sini."

Mendengar anaknya menyebut Drako dan Tuan Syam sebagai dua orang tua aneh, Jerry dan Clara yang tadi menangis berdua mendadak saja tertawa terbahak-bahak.

"Jaga bicara mu nak! Mereka itu adalah kakek mu. Orang tua yang bernama Drako itu adalah ayah ibu mu ini." Kata Jerry.

"Haaaa... Jadi?"

"Ayo kita temui mereka." Ajak Jerry kepada istri dan anaknya.

"Jerry. Kemari kau! Lihat anak mu ini sama sekali tidak menghormati aku." Bentak Drako ketika Jerry, Clara dan Joe sudah berada di depan mereka.

"Joe. Cepat beri hormat kepada kakek mu!" Kata Clara.

"Yang mana Bu? Apakah yang kurus dan menyeramkan ini atau yang suka tersenyum namun menakutkan itu?" Tanya Joe.

"Anak goblok. Tidak ada bedanya!" Bentak Drako dengan gusar.

"Joe memberi hormat kepada kakek berdua." Kata Joe sambil membungkuk.

"Nah begitu seharusnya. Sekarang pergi temui nenek mu dan beri juga hormat!" Bentak Drako.

"Joe memberikan salam hormat kepada nenek berdua." Kata Joe.

"Hehehe. Ternyata kita sudah tua Roxana. Lihatlah cucu kita sudah lajang seperti ini." Kata Nyonya Syam.

"Bu. Jika kakek Drako adalah ayah ibu, lalu apakah kakek dari ayah bernama Syam ini?" Tanya Joe.

"Bukan.., aku tidak pantas disebut Ayah oleh seorang Tuan Besar." Kata Tuan Syam sambil menolak dengan gestur.

"Lalu..?"

Tampak anak itu mengerutkan keningnya.

"Begini Joe. Kakek mu dari sebelah Ayah sudah lama meninggal. Saat itu ayah mu ini baru berumur satu hari." Jawab Drako sambil memeluk anak itu.

"Mengapa bisa meninggal kek? Apakah sudah sangat tua seperti kakek ku di Mountain slope?" Tanya Joe.

"Bukan. Kakek mu dulu meninggal bahkan lebih muda dari usia ayah mu yang sekarang ini. Penyebabnya adalah, dia di bunuh oleh salah satu saingan bisnisnya." Jawab Drako.

Deg....!

Berdebar juga jantung Joe mendengar penjelasan dari Kakeknya ini.

1
Mely Kanzafaiz
ngakak 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Sedih. Aku jd ikut menangis jg.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Jurus melarikan diri😁
Yuliana Mahmudin
haduuuuuh ujung2 nya troli lagiiii joeee
Yuliana Mahmudin
joe ini ada2 aja sih tengil nya😆
Yuliana Mahmudin
perang dimulai😬
Yuliana Mahmudin
bisa2 nya sejujur itu ke joe ya bibi😁
Yuliana Mahmudin
kasian kakek😔
Yuliana Mahmudin
ternyata bang tigor ini romantis jg ya kl sana istri nya😁
Yuliana Mahmudin
oh tuan besar jery wiliam bisakah dtg kemari ksh aq duit yg buanyaaaak😁
Yuliana Mahmudin
didunia nyata pun begitu kl udah menyangkut persaingan bisnis watak manusia itu jd kejam. aq pribadi aja ngalamin teror bahkan ada yg buang tanah kuburan di depan rumah sebayak 2x.
Yuliana Mahmudin
widiiiiih gaya mu joe😁
Yuliana Mahmudin
haduuuuh ampun
Yuliana Mahmudin
kocak nya jery gk abis2 walau sampe tua pun😁
Yuliana Mahmudin
joe ini selalu lucu mau dmn pun sama siapa pun ua😁
Tedjo Santoso
iya
Yuli Arti
Luar biasa
Yuli Arti
Biasa
Abi Rahma
hati2 ntar diminta royalti om Dhani... wkwk /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!