NovelToon NovelToon
The Way To Mesovania

The Way To Mesovania

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Vampire / Vampir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:127.2k
Nilai: 5
Nama Author: Brille23

Nama ku adalah Chandra Felix Lance, seorang siswa SMA biasa, setidaknya itu lah ku pikirkan selama 16 tahun aku hidup. Hingga saat umurku menjelang 17 tahun tiba-tiba saja aku terkena penyakit misterius dan kebenaran pun terungkap saat pacarku (mantan) mengatakan bahwa aku adalah manusia setengah vampir, sekaligus salah satu kandidat putera dari salah satu pemimpin Mesovania The Great Four Majesty yaitu Valter Blau Haar von Diedrich si pemimpin ras vampir yang menghilang 750 tahun yang lalu saat pemberontakan di negeri itu sedang berada pada puncaknya.

Dimulai dari sini kehidupan normal ku sebagai siswa SMA biasa berubah menjadi kehidupan siswa SMA tidak biasa.

Apakah aku memang putera dari si pemimpin ras vampir itu? Jika iya, apa yang harus ku lakukan? Bagaimana cara kami semua dapat kembali ke negeri Mesovania? Dan yang terpenting bagaimana kehidupan remaja SMA tidak biasa ku itu akan berlangsung?

Untuk mengetahui hal itu, maka ku saran kan kau membaca kisah ku sampai habis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brille23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10 Aku di dunia manusia !

Pov Tuan Valter Blau Haar von Diedrich

Perlahan aku membuka mata, dan ku dapati diriku sepertinya berada di dalam suatu rumah. Kemudian aku bangkit untuk duduk dan memperhatikan sekitarku. Ku perhatikan jendela yang berada di depanku, sepertinya sekarang sudah siang, tapi karena setiap jendela yang berada di dekatku tertutup oleh tirai semua, ruangan ini menjadi gelap.

Ku ingat-ingat tentang apa yang terjadi padaku malam tadi. Tapi tetap saja aku tidak tahu mengapa aku tidak sadarkan diri, yang ku ingat sebelum tidak sadarkan diri aku merasa seperti tersengat sesuatu. Oh iya, selain itu, aku ingat tentang seorang pemuda yang memberiku darah saat aku masih tertidur di gua. Setiap aku memikirkan tentang pemuda itu, aku merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Ah iya, aku juga tidak bisa mengendalikan pikirannya bahkan aku juga tidak bisa menghisap darahnya saat aku menggigitnya tadi malam.

Aneh, sebenarnya siapa pemuda itu?

"Tunggu dulu?! apakah dia yang membawaku ke tempat ini saat aku tidak sadarkan diri?" gumamku.

"Iya, anak saya yang membawamu ke rumah" Kata seorang pria yang duduk di kursi sebelahku dengan tersenyum ramah.

Ku pelajari orang ini dan aku bisa merasakan kalau dia adalah manusia biasa, sepertinya dia orang baik-baik jika kulihat dari raut wajahnya dan aura yang dipancarkannya.

"Ah iya, kau pasti bingung kenapa bisa tiba-tiba ada di rumahku?" katanya melihat ekspresi ku seperti orang yang sedang kebingungan.

"Tadi malam kau tidak sadarkan diri, anak saya menemukanmu di hutan, karena merasa tidak tega meninggalkanmu sendirian, dia akhirnya membawamu pulang" kata pria itu menjelaskan.

"Anak mu itu, seorang pemuda yang memiliki warna mata yang berbeda bukan?" tanyaku untuk memastikan.

"Ah iya, dia anak saya namanya Chandra" jawab pria itu.

Mendengarkan penjelasannya itu membuatku terkejut. Jadi ternyata benar dia yang membawaku ke tempat ini. Padahal dia tahu kalau aku adalah seorang vampir bahkan aku sudah berusaha untuk menjadikannya makananku, tapi mengapa dia tidak melarikan diri saja saat aku tidak sadarkan diri. Mengapa dia malah menyelamatkanku? Anak ini memang benar-benar aneh.

Saat aku tenggelam dalam pikiranku, pria itu kemudian memperkenalkan dirinya,

"Oh iya saya Muwarman Felix Suhendra dan anak saya yang membawamu bernama Chandra Felix Lance, kalau boleh tau siapa namamu?"

Saat ia menanyakan namaku, aku terdiam sejenak memikirkan nama yang akan ku pakai selama aku disini. Aku tidak mungkin memakai nama asliku, karena aku harus menghindari orang-orang yang mengincarku.

"Gabriel, namaku Gabriel von Caspian" jawabku menyebutkan nama yang entah dari mana nama itu muncul dipikiranku.

"Hmm...baiklah Gabriel, sepertinya kau bukan berasal dari negara ini, tapi saya penasaran kok bahasa indonesia mu lancar sekali?" tanya Muwarman.

"Oh iya, itu karena saya sudah lama tinggal disini" jawabku meyakinkan agar ia tidak curiga.

"Ooh...urusan pekerjaan?" tanyanya lagi

"Ya urusan pekerjaan, selain itu karena saya ikut istri saya yang juga lahir disini" jawabku menambahkan.

"Istri? waah padahal kau terlihat masih sangat muda, tapi kau sudah menikah, emang umurmu berapa?" tanyanya lebih jauh.

"Orang ini terlalu banyak bertanya ya" kataku dalam hati. Sebenarnya aku ingin sekali mengendalikan pikirannya, tapi karena mengingat aku tidak bisa mengendalikan pikiran pemuda yang bernama Chandra itu dan dia adalah anak dari orang ini, lebih baik aku mengikuti arusnya saja untuk menghindari kecurigaan.

"Haha tidak, aku sudah tua, saat menikahi istriku umurku 27 tahun dan sekarang tidak terasa umurku sudah 47 tahun" jawabku mengarang cerita.

"47 TAHUN ?! Wah berarti kita seumuran dong! aku tidak menyangka, padahal wajah dan postur tubuhmu seperti sepantaran dengan Chandra" teriak Muwarman yang kaget mengetahui umurku.

"Mmm...entahlah mungkin karena keturunan" jawabku.

"Ah...aku iri padamu" katanya.

"Ngomong-ngomong mengapa semua jendela disini tertutup tirai semua?" tanyaku yang penasaran dengan keadaan sekitarku.

"Oh ini karena tadi sebelum berangkat sekolah Chandra berpesan padaku untuk menutup semua jendela di rumah ini, katanya untuk jaga-jaga kalau ternyata kau punya penyakit lupus, ya aku juga tidak mengerti tapi dia emang anak aneh hahaha" jawab Muwarman.

"Lupus? itu nama penyakit apa?" tanyaku penasaran.

"Hmm.... Lupus itu kira-kira penyakit yang penderitanya sangat sensitif dengan sinar matahari jadi ia tidak bisa terkena sinar matahari secara langsung terlalu lama begitu" jelasnya.

"Oh yang itu, tenang saja kulitku memang agak sensitif dengan sinar matahari, tapi tidak separah itu. Jika kau ingin membuka tirainya tidak apa-apa buka saja" Jawabku.

Sebenarnya aku sensitif terhadap sinar matahari, namun tidak seperti vampir lain yang jika terkena sinar matahari sedikit saja ia akan langsung terbakar, aku bisa tahan terhadap sinar mahatari meskipun tidak lama. Jadi intinya sinar matahari tidak akan berpengaruh pada tubuhku jika intensitas sinar matahari tidak terlalu banyak.

"Gabriel, saya penasaran kenapa kau bisa tidak sadarkan diri di dekat hutan?" tanyanya yang mulai memasang wajah curiga.

"Hmm... jadi begini, waktu itu sore hari, saya pulang kerja dan hendak pulang ke rumah. Diperjalanan tiba-tiba saya dibawa secara paksa oleh beberapa orang, kemudian mata saya ditutup oleh sebuah kain sehingga saya tidak bisa melihat apa-apa dan kemudian mereka memaksa saya untuk menghirup sesuatu yang membuat saya tidak sadarkan diri, cuma itu yang saya ingat. Kemudian saya terbangun sesaat saat Chandra menolongku, dan akhirnya saya terbangun di rumah ini." jawabku panjang lebar, agar Muwarman ini tidak curiga bahwa itu cuma karangan saja.

Muwarman yang dari tadi mendengarkan cerita omong kosong ku, terlihat seperti mempercayainya. Aku memang tidak bisa membaca pikiran orang, tapi orang ini benar-benar mudah sekali dibaca. Ia terlihat sangat cemas, setelah mendengar ceritaku. Ia terdiam sejenak, kemudian menanyakan sesuatu padaku,

"Apakah...yang membawamu itu berjumlah 3 orang?"

"Ya, sepertinya 3 orang" jawabku yang tentu saja sebuah kebohongan.

Mendengar jawabanku itu Muwarman terlihat makin cemas, aku mendengar dia bergumam sendiri, "A...apakah mereka orang yang sama dengan orang yang menguntit Chandra kemarin bukan ya?"

"Apa yang mereka incar darimu?" Tanyanya.

"Saya tidak tahu, tapi sepertinya mereka sudah mendapatkan apa yang mereka mau, sehingga saya dibuang di dekat hutan" jawabku.

"Kalau boleh tau, apakah tempat tinggalmu tidak jauh dari sini?" Wajahnya makin pucat dan semakin terlihat ketakutan saat menanyakan itu padaku.

"Saya tidak tahu, sepertinya sangat jauh, bahkan saya tidak tahu daerah ini" jawabku dengan memasang wajah seperti orang yang bingung.

"Hmmm...begitu, dimana tepatnya tempat tinggalmu?" tanyanya makin jauh.

"Maaf, tapi saya tidak bisa mengatakannya" jawabku mantap.

"Ya...baiklah" jawabnya.

Setelah mengatakan itu, ia hanya duduk diam sambil bersandar di kursi dan mulai tenggelam dalam pikirannya sendiri. Wajah ramah yang terpasang di wajahnya tadi, sekarang berubah menjadi wajah ketakutan. "Apa ada yang salah dengan cerita karangan ku itu?" tanyaku dalam hati.

***

Sudah cukup lama keheningan menyelimuti ruangan ini. Muwarman benar-benar tidak berbicara lagi setelah itu, ia hanya duduk sambil memejamkan matanya. Kemudian aku mendengar pintu terbuka,

CEKREK...DUG!

"AYAH...AKU PULANG...!!!" teriak seseorang dari arah pintu.

Jangan-jangan itu pemuda yang bernama Chandra. Mendengar anaknya berteriak memanggilnya, Muwarman bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri anaknya, ku perhatikan sekarang wajahnya kembali seperti semula. Ya seperti yang ku duga, ia dari tadi mencemaskan anaknya. Dari gumamannya yang tadi ku dengar, sepertinya anaknya itu sedang diincar, pantas saja ia sangat cemas.

Ku dengar ada beberapa orang sedang berbincang di depan,

"Yah, hari ini Stella mampir lagi ya!" kata seorang wanita.

"Iya, tidak apa-apa, kamu setiap hari saja mampirnya Stella, biar Chandra bisa diam di rumah" jawab Muwarman pada wanita itu.

"Sudahlah, ayo masuk Stella" kata seseorang, sepertinya Chandra.

Beberapa saat kemudian mereka bertiga berada di dalam rumah dan berjalan menuju tempat aku berada. Saat Chandra melihatku yang sudah duduk menunggunya, ia terlihat terkejut. Meskipun begitu, ia tetap berdiri di hadapanku dan berkata,

"Ka...kau sudah bangun, bagaimana keadaanmu?" tanyanya.

"Aku baik-baik saja" jawabku yang sedikit bingung dengan perlakuannya padaku. Tadi malam aku hampir menghisap habis darahnya dan aku bisa melihat saat itu ia sangat ketakutan sampai ia tidak bisa bergerak, tapi sekarang ia bisa bersikap biasa saja padaku. Benar-benar anak aneh!

"Chandra?" panggil seorang wanita dari ruangan lain. Chandra kemudian menoleh kebelakang, dan kemudian seorang wanita masuk ke dalam ruangan. Ketika wanita itu melihatku ia sangat terkejut, saking terkejutnya ia sampai kehilangan keseimbangan, namun Chandra berhasil menangkapnya sehingga ia tidak terjatuh.

"Stella, ini orang yang aku ceritakan tadi" kata Chandra.

Dengan tubuh yang bergetar, wanita yang bernama Stella ini kemudian berjalan mendekatiku dan kemudian berlutut di hadapanku seraya berkata,

"Selamat datang di dunia manusia, Tuan Valter Blau Haar von Diedrich"

^^^Bersambung...^^^

1
valkyire
aku menunggu di tahun 2025 novel nih kelar thor
Ir Syanda: Ditunggu ya, mudah2an bisa beneran tamat tahun ini. Terima kasih sudah jadi pembaca setia selama ini 😊
total 1 replies
wisteria
aku menanti dalam kegalapan.. yang tidak berujung..mencari titik terang yang entah kapan akan ku temukan
Ir Syanda: Sudah up, kak😁
total 1 replies
wisteria
kapan di lanjut
Ir Syanda: Kakak masih nungguin kah? Kalau iya, mulai besok author usahain bakal up rutin lagi😊 author kira udah gak ada yang nungguin loh😁
total 1 replies
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Siapa ya yang memiliki Sandra
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kemana tuh pengawal pribadi Sandra?
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Lama juga ya, Sandra pulih
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Nambah satu lagi tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kok Mampir ada kelompok lain ya
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Biar tidak hidup lagi
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Mungkin darah Mampir lebih kuat lagi
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Bukannya itu lebih baik
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Benar tuh. Biar tidak nambah korban
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Jangan terlalu dingin
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Untung tidak langsung dihajar
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Bahaya juga tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Kayak jadi sumber energi ya
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Wah ternyata mereka juga pernah jadi korban
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Makin keren tuh
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Unik sekali suaranya. 🤭
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Yoi... Harus kesampingkan perasaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!