The Way To Mesovania
Langit sangat cerah di pagi hari yang indah ini. Hari yang sempurna untuk melakukan aktivitas yang sangat menyenangkan. Terlihat jiwa-jiwa muda yang bermandikan sinar matahari itu begitu bersemangat menggerak-gerakkan tubuh mereka demi menjaga kebugaran tubuh mereka. Tahu apa yang mereka lakukan? Ya, mereka berolahraga.
Berolahraga merupakan aktivitas yang menyenangkan bukan? Apalagi bagi remaja hiperaktif yang tidak bisa duduk berdiam diri. Aku remaja dan aku lumayan hiperaktif, tetapi yang paling menyenangkan bagiku dari olahraga adalah melihat orang lain berolahraga.
Jadi bisa dikatakan jika mencariku dalam sekumpulan orang yang sedang berolahraga, maka kau bisa langsung menemukanku di pinggir lapangan atau di tempat-tempat teduh lainnya.
Seperti saat ini, dari dalam kelas yang hangat ini, kupandangi teman-teman kelasku yang sedang mengikuti mata pelajaran penjas lewat jendela. Yap, hari ini hari Senin dan hari itu adalah harinya mata pelajaran olahraga bagi kelasku, kelas XI IPA 3.
"Heeh...lihatlah, betapa bersemangatnya mereka," gumamku.
Melihat orang-orang bersemangat membuatku ikut bersemangat, itulah yang kurasakan. Bukannya bersemangat untuk ikut serta, tapi bersemangat untuk tidak ikut serta.
Suatu kebetulan hari ini aku bisa lolos untuk tidak ikut mata pelajaran penjas karena alasan klise tidak enak badan. Klise sekali bukan? tapi itu memang kenyataannya. Entah mengapa hari ini badanku terasa berat sekali.
Oh iya, sebelum itu perkenalkan, namaku Chandra Felix Lance. Jika kau menganggapku berdarah campuran karena nama belakangku, jawabannya adalah iya. Tapi, tanpa tahu namaku pun kalian pasti akan menyadarinya karena warna mata kiriku yang berwarna biru berbeda dengan warna mata kananku yang berwarna hitam.
Aku adalah seorang siswa biasa kelas 2 SMA yang bisa berteman dengan siapa saja, tinggi 178, berat badan 69 kg, lajang, makanan favorit seblak, minuman favorit es teh, kriteria pasangan yang dicari...... eh tunggu bukan itu?! Lupakan saja, sudah cukup perkenalannya.
Kembali pada alasan kliseku. Hari ini badanku terasa sangat berat sekali, kepala kleyengan, dan perasaanku juga tidak karuan. Dengan alasan seperti itu aku diizinkan untuk tidak ikut berolahraga dan memilih untuk beristirahat di kelas. Sebenarnya aku merasa sangat senang, namun kali ini rasa senangku diwarnai oleh sakitku ini.
Kunikmati tiap detik kesendirianku di kelas dengan menyandarkan kepalaku di atas meja. Suasana ini sangat nyaman sekali hingga membuatku hampir tertidur. Namun, ditengah kenyamanan itu, tiba-tiba handphoneku berdering.
"Arrgghhhh, mengganggu saja!" gumamku kesal. Dengan kesal ku lihat handphoneku dan kudapati seseorang mengirimkan sebuah pesan singkat padaku. Ketika kutahu siapa pengirimnya, seketika keringat dingin bercucuran dari keningku.
"Cepat temui Aku sekarang juga di tempat biasa! Dan jangan membuatku menunggu!" Begitulah pesan yang dikirim orang itu.
BRAKKK.....!!!!!!
Tanpa sadar aku menggebrak meja dengan tangan ku dan kemudian dengan segera berlari keluar kelas. Karena perasaan itu, seketika aku melupakan semua rasa lemas karena sakit ini. Semua yang kurasakan hanya keinginan untuk segera bertemu dengan pengirim pesan itu.
"Di...dia mengirimiku pesan duluan..!!!"
"Tapi kenapa, kenapa dia mengirimiku pesan seperti itu?"
"Apa terjadi sesuatu yang penting?"
"Apa Aku melakukan suatu kesalahan?"
"Apa Aku akan dimarahi?"
"Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa?"
Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi otakku selama berlari menuju pagar tembok yang berada di samping gedung sekolah. Tentu saja yang kupikirkan adalah kabur dari sekolah demi menemui orang itu.
Di tengah-tengah pelarian, kudapati ternyata pelajaran penjas sudah usai dan teman-teman kelasku mulai bergegas menuju ke kelas. Sialnya ketua kelas dan wakil ketua kelasku yang terkenal sebagai Duo Sadis melihatku yang tengah berlari.
Hal yang kupikirkan ketika berlari menuju ke arah mereka hal penting yang ku lakukan adalah, "Bodo amat, kacangin saja!"
Tanpa menghiraukan mereka, aku tetap berlari melewati mereka.
Mungkin karena instingnya sebagai murid teladan, si ketua kelas mengetahui tabiat jahatku untuk kabur, dia kemudian berteriak, "WOIII MAU BOLOS KAU YA!!!!"
Seketika dia berlari mengejarku sambil berteriak, "WOOIII BERHENTI!!!"
"Wah ternyata si ketua kelas itu benar-benar berlari mengejarku!" pikirku setelah kudengar teriakannya yang menggema.
Namun, aku tidak gentar karena meskipun tidak menyukai olahraga tapi sebenarnya aku adalah pelari yang handal. Sambil berlari dan kepala menoleh kebelakang dengan sombong aku berteriak padanya sambil tertawa meledek, "OGAH, SINI COBA TANGKAP SI PELARI KECEPATAN ANGIN INI, HAHAHAHAHAHA."
"SIALAN!!!!" gerutu si ketua kelas.
Saat berbalik, tanpa kusadari tiba-tiba didepanku muncul sesosok bola berjalan yang baru saja keluar dari ruang guru.
Mengetahui hal itu, dengan refleks aku berteriak, "AAWAAAASSSS!!!"
Seperti tidak mendengar teriakanku, bola berjalan itu malah diam di tengah lorong dan memelototiku dari tempatnya berdiri untuk memastikan siapakah gerangan yang berlari menuju ke arahnya.
Untuk menyadarkannya kemudian aku berteriak lagi, "WEEEE, BOLA BERJALAN MINGGIR!!!! AKU TIDAK BISA NGEREM INI!!!!"
"HAH?, bol- " Mendengar teriakanku kali ini, bola berjalan ini malah hendak bersiaga di tengah lorong, tapi sayangnya terlambat karena pada akhirnya aku berhasil melompati bola berjalan itu seperti sedang melakukan permainan lompat kodok.
Pendaratan yang sempurna. Dengan posisi ala-ala pelari yang siap berlari ini, aku merasa sangat keren sekali sekarang. Sambil membelakangi bola berjalan itu, dengan polosnya aku berkata, "Pak, apakah Aku keren?"
Namun, aku tidak mendengar timpalan darinya. Justru aku malah merasakan aura horor di belakang punggungku. Tanpa menoleh, aku melesat sangat cepat menjauhi aura horor itu. Dari belakang kudengar derap langkah bola berjalan (atau sekarang bola berlari) itu semakin mendekat sambil berteriak, "OOIII!!!! BERHENTI KAU SISWA KURANG AJAR...!!!!"
Mendengar teriakan yang mengerikan itu, aku hanya bisa berlari sambil berteriak, "WAAAA.....MAAFKAN SAYA PAK!!!!"
Bola berjalan itu terus mengejarku sampai pada akhirnya aku melihat pohon yang dekat dengan pagar tembok sekolah. Tanpa berpikir panjang, aku melompat dan memanjat pohon itu. Ketika sampai pada dahan pohon yang kokoh, aku berdiri diatasnya dan melihat ke arah bola berjalan yang sudah berada di bawah pohon yang kupanjat ini.
Sambil memasang wajah iblisnya, bola berjalan itu berteriak, "TURUN DARI SANA WOI!"
Karena aku tahu bahwa bola berjalan itu tidak bisa memanjat, dengan percaya diri aku berkata, "Tidak mau ah, keselamatan rambut Saya terancam jika Saya turun!"
"Karena Saya sedang buru-buru, jadi selamat tinggal pak bot-" Belum selesai aku menyelesaikan kalimatku, sebuah sepatu melayang menghantam wajahku, sehingga menyebabkan aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya tentu saja aku terjatuh.
BRUG ...!!!!!
Aku terjatuh di sisi lain dari pagar tembok sekolah, yang mana artinya aku berhasil keluar dari tempat menimba ilmu itu.
Dari sisi ini aku yang masih dalam keadaan terlentang ini masih bisa mendengar si bola berjalan itu tengah mengobrol dengan orang sialan yang melemparkan sepatunya padaku.
"Ooo ... Lemparan itu!!!" kata si bola berjalan.
"Ah, kerja bagus, murid teladan !" sambungnya sepertinya pada orang yang melemparku dengan sepatu tadi.
"Yaa, meskipun dia berhasil lolos lagi," lanjutnya lagi sambil menghela napas, terdengar seperti dia menyangkan hal itu.
"Maafkan teman kelas Saya, Pak." Aku pun bisa akhirnya bisa mendengar si sialan itu yang ternyata adalah si ketua kelasku.
"Kau tidak perlu meminta maaf, Aku ingin anak kurang ajar itu yang meminta maaf langsung," jawab bola berjalan itu dengan aura horor yang bisa ku rasakan bahkan dari balik tembok ini.
"KALI INI KAU LOLOS, SISWA KURANG AJAR!!" teriak bola berjalan itu dari sisi lain tembok ini.
Aku yang tergeletak di atas trotoar bisa mendengar teriakannya dengan jelas.
"Ah, itu hampir saja," pikirku.
"Hahahaha, Aku lolos lagi hahahaha,"
"haha-"
"Oh iya, Aku kan sedang buru-buru!" Seketika aku tersadar akan tujuan awalku bolos sekolah.
Menyadari hal itu, aku segera berdiri dan kemudian terdiam sejenak sambil memandang langit. Mulutku tiba-tiba bergumam, "Tunggu Aku, Stella!" (ya ya pengirim pesan itu namanya Stella)
Perjalananku untuk menemui Stella tidaklah mudah. Aku menghadapi berbagai rintangan mulai dari terserempet mobil, dikejar anjing galak, hingga terjatuh dari ketinggian. Akan kulakukan apapun demi bertemu dengannya meski tubuhku penuh luka dan bahkan tangan kananku terkilir.
***
Setelah selamat dari berbagai rintangan itu, akhirnya aku berdiri di hadapannya. Kulihat sosoknya duduk dengan anggun di sebuah bangku di bawah pohon rindang yang merupakan tempat kita biasa bertemu.
Matanya yang merah mempesona memandang ke arahku dengan penuh tanya. Saat kuberdiri tepat di depannya, dia mulai membuka bibirnya yang merah dan berkata, "Kau berantakan sekali? Apa yang terjadi? Oh iya, hari ini Kamu sedang sial ya Chandra?"
Wanita anggun, bermata indah, berambut hijau, berkulit putih seputih porselen dan can- .... ya, wanita yang saat ini duduk di hadapanku adalah Stella Doucan. Sebenarnya aku tidak mengerti mengenai hubunganku dengan wanita ini. Dia bukan teman atau musuhku atau bahkan pacarku, dia tiba-tiba saja hadir di hidupku selama 5 tahun belakangan ini.
Untuk memberikan kesan keren meski penampilanku sangat berantakan ini, dengan berlagak memasang wajah yang terlihat tidak perduli, aku menjawab pertanyaannya dengan dingin,
"Bukan urusanmu Stella! Lagipula mengapa kau tiba-tiba mengirimiku pesan hah? Aneh, tidak seperti biasanya."
Mendengar jawabanku, senyumannya yang ma-..... tersungging di wajahnya dan kemudian berkata, "Apakah kau benar-benar ingin tahu?"
"Kau pikir untuk apa aku datang kesini?" jawabku.
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 356 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Korban Perasaan
2023-10-04
1
Alfan
hai kak aku datang ke cerita kakak 🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
jangan lupa untuk saling dukung ya terimakasih 🙏🤗
2023-10-02
1
💞 Lily Biru 💞
apakah km juga ngarep candra
2023-06-06
1