The Way To Mesovania

The Way To Mesovania

Chapter 1 Aku si siswa SMA (tidak) biasa

Langit sangat cerah di pagi hari yang indah ini. Hari yang sempurna untuk melakukan aktivitas yang sangat menyenangkan. Terlihat jiwa-jiwa muda yang bermandikan sinar matahari itu begitu bersemangat menggerak-gerakkan tubuh mereka demi menjaga kebugaran tubuh mereka. Tahu apa yang mereka lakukan? Ya, mereka berolahraga.

Berolahraga merupakan aktivitas yang menyenangkan bukan? Apalagi bagi remaja hiperaktif yang tidak bisa duduk berdiam diri. Aku remaja dan aku lumayan hiperaktif, tetapi yang paling menyenangkan bagiku dari olahraga adalah melihat orang lain berolahraga.

Jadi bisa dikatakan jika mencariku dalam sekumpulan orang yang sedang berolahraga, maka kau bisa langsung menemukanku di pinggir lapangan atau di tempat-tempat teduh lainnya.

Seperti saat ini, dari dalam kelas yang hangat ini, kupandangi teman-teman kelasku yang sedang mengikuti mata pelajaran penjas lewat jendela. Yap, hari ini hari Senin dan hari itu adalah harinya mata pelajaran olahraga bagi kelasku, kelas XI IPA 3.

"Heeh...lihatlah, betapa bersemangatnya mereka," gumamku.

Melihat orang-orang bersemangat membuatku ikut bersemangat, itulah yang kurasakan. Bukannya bersemangat untuk ikut serta, tapi bersemangat untuk tidak ikut serta.

Suatu kebetulan hari ini aku bisa lolos untuk tidak ikut mata pelajaran penjas karena alasan klise tidak enak badan. Klise sekali bukan? tapi itu memang kenyataannya. Entah mengapa hari ini badanku terasa berat sekali.

Oh iya, sebelum itu perkenalkan, namaku Chandra Felix Lance. Jika kau menganggapku berdarah campuran karena nama belakangku, jawabannya adalah iya. Tapi, tanpa tahu namaku pun kalian pasti akan menyadarinya karena warna mata kiriku yang berwarna biru berbeda dengan warna mata kananku yang berwarna hitam.

Aku adalah seorang siswa biasa kelas 2 SMA yang bisa berteman dengan siapa saja, tinggi 178, berat badan 69 kg, lajang, makanan favorit seblak, minuman favorit es teh, kriteria pasangan yang dicari...... eh tunggu bukan itu?! Lupakan saja, sudah cukup perkenalannya.

Kembali pada alasan kliseku. Hari ini badanku terasa sangat berat sekali, kepala kleyengan, dan perasaanku juga tidak karuan. Dengan alasan seperti itu aku diizinkan untuk tidak ikut berolahraga dan memilih untuk beristirahat di kelas. Sebenarnya aku merasa sangat senang, namun kali ini rasa senangku diwarnai oleh sakitku ini.

Kunikmati tiap detik kesendirianku di kelas dengan menyandarkan kepalaku di atas meja. Suasana ini sangat nyaman sekali hingga membuatku hampir tertidur. Namun, ditengah kenyamanan itu, tiba-tiba handphoneku berdering.

"Arrgghhhh, mengganggu saja!" gumamku kesal. Dengan kesal ku lihat handphoneku dan kudapati seseorang mengirimkan sebuah pesan singkat padaku. Ketika kutahu siapa pengirimnya, seketika keringat dingin bercucuran dari keningku.

"Cepat temui Aku sekarang juga di tempat biasa! Dan jangan membuatku menunggu!" Begitulah pesan yang dikirim orang itu.

BRAKKK.....!!!!!!

Tanpa sadar aku menggebrak meja dengan tangan ku dan kemudian dengan segera berlari keluar kelas. Karena perasaan itu, seketika aku melupakan semua rasa lemas karena sakit ini. Semua yang kurasakan hanya keinginan untuk segera bertemu dengan pengirim pesan itu.

"Di...dia mengirimiku pesan duluan..!!!"

"Tapi kenapa, kenapa dia mengirimiku pesan seperti itu?"

"Apa terjadi sesuatu yang penting?"

"Apa Aku melakukan suatu kesalahan?"

"Apa Aku akan dimarahi?"

"Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa?"

Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi otakku selama berlari menuju pagar tembok yang berada di samping gedung sekolah. Tentu saja yang kupikirkan adalah kabur dari sekolah demi menemui orang itu.

Di tengah-tengah pelarian, kudapati ternyata pelajaran penjas sudah usai dan teman-teman kelasku mulai bergegas menuju ke kelas. Sialnya ketua kelas dan wakil ketua kelasku yang terkenal sebagai Duo Sadis melihatku yang tengah berlari.

Hal yang kupikirkan ketika berlari menuju ke arah mereka hal penting yang ku lakukan adalah, "Bodo amat, kacangin saja!"

Tanpa menghiraukan mereka, aku tetap berlari melewati mereka.

Mungkin karena instingnya sebagai murid teladan, si ketua kelas mengetahui tabiat jahatku untuk kabur, dia kemudian berteriak, "WOIII MAU BOLOS KAU YA!!!!"

Seketika dia berlari mengejarku sambil berteriak, "WOOIII BERHENTI!!!"

"Wah ternyata si ketua kelas itu benar-benar berlari mengejarku!" pikirku setelah kudengar teriakannya yang menggema.

Namun, aku tidak gentar karena meskipun tidak menyukai olahraga tapi sebenarnya aku adalah pelari yang handal. Sambil berlari dan kepala menoleh kebelakang dengan sombong aku berteriak padanya sambil tertawa meledek, "OGAH, SINI COBA TANGKAP SI PELARI KECEPATAN ANGIN INI, HAHAHAHAHAHA."

"SIALAN!!!!" gerutu si ketua kelas.

Saat berbalik, tanpa kusadari tiba-tiba didepanku muncul sesosok bola berjalan yang baru saja keluar dari ruang guru.

Mengetahui hal itu, dengan refleks aku berteriak, "AAWAAAASSSS!!!"

Seperti tidak mendengar teriakanku, bola berjalan itu malah diam di tengah lorong dan memelototiku dari tempatnya berdiri untuk memastikan siapakah gerangan yang berlari menuju ke arahnya.

Untuk menyadarkannya kemudian aku berteriak lagi, "WEEEE, BOLA BERJALAN MINGGIR!!!! AKU TIDAK BISA NGEREM INI!!!!"

"HAH?, bol- " Mendengar teriakanku kali ini, bola berjalan ini malah hendak bersiaga di tengah lorong, tapi sayangnya terlambat karena pada akhirnya aku berhasil melompati bola berjalan itu seperti sedang melakukan permainan lompat kodok.

Pendaratan yang sempurna. Dengan posisi ala-ala pelari yang siap berlari ini, aku merasa sangat keren sekali sekarang. Sambil membelakangi bola berjalan itu, dengan polosnya aku berkata, "Pak, apakah Aku keren?"

Namun, aku tidak mendengar timpalan darinya. Justru aku malah merasakan aura horor di belakang punggungku. Tanpa menoleh, aku melesat sangat cepat menjauhi aura horor itu. Dari belakang kudengar derap langkah bola berjalan (atau sekarang bola berlari) itu semakin mendekat sambil berteriak, "OOIII!!!! BERHENTI KAU SISWA KURANG AJAR...!!!!"

Mendengar teriakan yang mengerikan itu, aku hanya bisa berlari sambil berteriak, "WAAAA.....MAAFKAN SAYA PAK!!!!"

Bola berjalan itu terus mengejarku sampai pada akhirnya aku melihat pohon yang dekat dengan pagar tembok sekolah. Tanpa berpikir panjang, aku melompat dan memanjat pohon itu. Ketika sampai pada dahan pohon yang kokoh, aku berdiri diatasnya dan melihat ke arah bola berjalan yang sudah berada di bawah pohon yang kupanjat ini.

Sambil memasang wajah iblisnya, bola berjalan itu berteriak, "TURUN DARI SANA WOI!"

Karena aku tahu bahwa bola berjalan itu tidak bisa memanjat, dengan percaya diri aku berkata, "Tidak mau ah, keselamatan rambut Saya terancam jika Saya turun!"

"Karena Saya sedang buru-buru, jadi selamat tinggal pak bot-" Belum selesai aku menyelesaikan kalimatku, sebuah sepatu melayang menghantam wajahku, sehingga menyebabkan aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya tentu saja aku terjatuh.

BRUG ...!!!!!

Aku terjatuh di sisi lain dari pagar tembok sekolah, yang mana artinya aku berhasil keluar dari tempat menimba ilmu itu.

Dari sisi ini aku yang masih dalam keadaan terlentang ini masih bisa mendengar si bola berjalan itu tengah mengobrol dengan orang sialan yang melemparkan sepatunya padaku.

"Ooo ... Lemparan itu!!!" kata si bola berjalan.

"Ah, kerja bagus, murid teladan !" sambungnya sepertinya pada orang yang melemparku dengan sepatu tadi.

"Yaa, meskipun dia berhasil lolos lagi," lanjutnya lagi sambil menghela napas, terdengar seperti dia menyangkan hal itu.

"Maafkan teman kelas Saya, Pak." Aku pun bisa akhirnya bisa mendengar si sialan itu yang ternyata adalah si ketua kelasku.

"Kau tidak perlu meminta maaf, Aku ingin anak kurang ajar itu yang meminta maaf langsung," jawab bola berjalan itu dengan aura horor yang bisa ku rasakan bahkan dari balik tembok ini.

"KALI INI KAU LOLOS, SISWA KURANG AJAR!!" teriak bola berjalan itu dari sisi lain tembok ini.

Aku yang tergeletak di atas trotoar bisa mendengar teriakannya dengan jelas.

"Ah, itu hampir saja," pikirku.

"Hahahaha, Aku lolos lagi hahahaha,"

"haha-"

"Oh iya, Aku kan sedang buru-buru!" Seketika aku tersadar akan tujuan awalku bolos sekolah.

Menyadari hal itu, aku segera berdiri dan kemudian terdiam sejenak sambil memandang langit. Mulutku tiba-tiba bergumam, "Tunggu Aku, Stella!" (ya ya pengirim pesan itu namanya Stella)

Perjalananku untuk menemui Stella tidaklah mudah. Aku menghadapi berbagai rintangan mulai dari terserempet mobil, dikejar anjing galak, hingga terjatuh dari ketinggian. Akan kulakukan apapun demi bertemu dengannya meski tubuhku penuh luka dan bahkan tangan kananku terkilir.

***

Setelah selamat dari berbagai rintangan itu, akhirnya aku berdiri di hadapannya. Kulihat sosoknya duduk dengan anggun di sebuah bangku di bawah pohon rindang yang merupakan tempat kita biasa bertemu.

Matanya yang merah mempesona memandang ke arahku dengan penuh tanya. Saat kuberdiri tepat di depannya, dia mulai membuka bibirnya yang merah dan berkata, "Kau berantakan sekali? Apa yang terjadi? Oh iya, hari ini Kamu sedang sial ya Chandra?"

Wanita anggun, bermata indah, berambut hijau, berkulit putih seputih porselen dan can- .... ya, wanita yang saat ini duduk di hadapanku adalah Stella Doucan. Sebenarnya aku tidak mengerti mengenai hubunganku dengan wanita ini. Dia bukan teman atau musuhku atau bahkan pacarku, dia tiba-tiba saja hadir di hidupku selama 5 tahun belakangan ini.

Untuk memberikan kesan keren meski penampilanku sangat berantakan ini, dengan berlagak memasang wajah yang terlihat tidak perduli, aku menjawab pertanyaannya dengan dingin,

"Bukan urusanmu Stella! Lagipula mengapa kau tiba-tiba mengirimiku pesan hah? Aneh, tidak seperti biasanya."

Mendengar jawabanku, senyumannya yang ma-..... tersungging di wajahnya dan kemudian berkata, "Apakah kau benar-benar ingin tahu?"

"Kau pikir untuk apa aku datang kesini?" jawabku.

^^^Bersambung...^^^

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Korban Perasaan

2023-10-04

1

Alfan

Alfan

hai kak aku datang ke cerita kakak 🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
jangan lupa untuk saling dukung ya terimakasih 🙏🤗

2023-10-02

1

💞 Lily Biru 💞

💞 Lily Biru 💞

apakah km juga ngarep candra

2023-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Aku si siswa SMA (tidak) biasa
2 Chapter 2 Kenyataan
3 Chapter 3 Pacar baru ku
4 Chapter 4 Orang dalam peti mati
5 Chapter 5 Pulang ke rumah
6 Chapter 6 Murid baru
7 Chapter 7 Bertemu calon mertua
8 Chapter 8 Kembali ke gua (1)
9 Chapter 9 Kembali ke gua (2)
10 Chapter 10 Aku di dunia manusia !
11 Chapter 11 Valter Blau Haar von Diedrich
12 Chapter 12 Negeri Mesovania
13 Chapter 13 Aku kenapa?
14 Chapter 14 Hari ulang tahunku (1)
15 Chapter 15 Hari Ulang tahunku (2)
16 Chapter 16 Hari ulang tahunku (3)
17 Chapter 17 Mengunjungiku
18 Chapter 18 Berakhir
19 Chapter 19 Si Cempreng Galak
20 Chapter 20 Sandra Patricia Parham
21 Chapter 21 Berbalas pesan
22 Chapter 22 Pertemuan penting (1)
23 Chapter 23 Pertemuan penting (2)
24 Chapter 24 Pertemuan penting (3)
25 Chapter 25 Pertemuan penting (4)
26 Chapter 26 Pertemuan penting (5)
27 Chapter 27 Salah orang
28 Chapter 28 Kejar-kejaran dengan pengemudi gila
29 Chapter 29 Belum berakhir
30 Chapter 30 Si penguntit
31 Chapter 31 Masalah Sandra
32 Chapter 32 Bercerita
33 Chapter 33 Berkunjung ke rumah Stella
34 Chapter 34 Meminta bantuanku
35 Chapter 35 Perintah Sandra
36 Ekstra #1
37 Chapter 36 Usaha Valter
38 Chapter 37 Ternyata
39 Chapter 38 Penampilan itu penting !
40 Chapter 39 Acara berbelanja yang sangat menyenangkan
41 Chapter 40 Siapa itu Morgan Celestian?
42 Chapter 41 Ada apa ini?
43 Chapter 42 Gadis yang ku tabrak itu...
44 Chapter 43 Mengantar Menta pulang
45 Chapter 44 Kalian semua kenapa?
46 Chapter 45 Kandidat kedua mulai beraksi
47 Chapter 46 Berkumpul di kelas
48 Chapter 47 Dijemput Rico
49 Chapter 48 Rencana
50 Chapter 49 Tugas
51 Chapter 50 Hampir memulai rencana
52 Chapter 51 Ayo kita mulai !
53 Chapter 52 Bertemu pemilik toko
54 Chapter 53 Bertanya
55 Chapter 54 Langkah satu selesai
56 Chapter 55 Semua ikut bergerak!
57 Chapter 56 Sudah sampai
58 Chapter 57 Keributan baru dimulai !
59 Chapter 58 Duduk berbincang bersama Morgan
60 Chapter 59 Pilihan dari Morgan
61 Chapter 60 Theodore datang
62 Chapter 61 Berpura-pura
63 Chapter 62 Valter akhirnya bertemu dengan Morgan
64 Chapter 63 Sekarang aku yakin
65 Chapter 64 Masalah satu selesai.
66 Chapter 65 Kandidat kedua sudah datang!
67 Chapter 66 Viktor Si Pembuat Rusuh
68 Chapter 67 Percakapan ayah dan anak
69 Chapter 68 Hari baru, cerita baru
70 Chapter 69 Maksud dan tujuan
71 Chapter 70 Curhat
72 Chapter 71 Pembicaraan yang mengejutkan
73 Chapter 72 Jean Geraldine come back
74 Chapter 73 Mengobrol bersama Randy
75 Chapter 74 Lapor pada Sandra
76 Chapter 75 Valter di sekolah (1)
77 Chapter 76 Valter di sekolah (2)
78 Chapter 77 Valter pulang
79 Chapter 78 Makan
80 Chapter 79 Bertemu Rico
81 Chapter 80 Member baru, Gummy dan Megumi
82 Chapter 81 Rico, Gummy, dan Megumi (1)
83 Chapter 82 Rico, Gummy, dan Megumi (2)
84 Chapter 83 Pulang
85 Chapter 84 Cerita ayah
86 Chapter 85 Berangkat sekolah bersama Menta
87 Chapter 86 Morgan bicara
88 Chapter 87 Wanita itu
89 Chapter 88 Pink Anyelir
90 Chapter 89 Surat dan cincin
91 Chapter 90 Akhirnya
92 Chapter 91 Mengatakan kebenaran
93 Chapter 92 Ayah kandung dan ayah angkat
94 Chapter 93 Kami semua bertemu Morgan
95 Chapter 94 Percakapan Morgan : Ayah dan Sandra
96 Chapter 95 Percakapan Morgan : Valter dan Aku
97 Chapter 96 Percakapan Morgan : Aku dan Rico
98 Chapter 97 Berbalik
99 Chapter 98 Perbincangan Valter dan Viktor
100 Chapter 99 Menceritakan aku
101 Chapter 100 Terkunci
102 Chapter 101 Sandra dan Viktor
103 Chapter 102 Ariana datang
104 Chapter 103 Temuan baru
105 Chapter 104 Barang mencurigakan
106 Chapter 105 Jam saku antik
107 Chapter 106 Ujian
108 Chapter 107 Keadaan aneh
109 Chapter 108 Bertemu orang yang tak terduga
110 Chapter 109 Stella dan Mentari
111 Chapter 110 Orang jahat
112 Chapter 111 Dimana Stella dan Mentari?
113 Chapter 112 Keadaan
114 Chapter 113 Persiapan
115 Chapter 114 Perjalanan dimulai
116 Chapter 115 Pulau itu sudah ada di depan mata!
117 Chapter 116 Tawar-menawar
118 Chapter 117 Berangkat menuju pulau !
119 Chapter 118 Jebakan selanjutnya
120 Chapter 119 Kelanjutan
121 Chapter 120 Marah
122 Chapter 121 Petunjuk !
123 Chapter 122 Mulai berpisah
124 Chapter 123 Hanya sekilas
125 Chapter 124 Muncul seseorang
126 Chapter 125 Masuk ke dalam pikiran
127 Chapter 126 Si Henry
128 Chapter 127 Sementara itu ...
129 Chapter 128 Kesedihan Yuki
130 Chapter 129 Kembali ke awal
131 Chapter 130 Mulai, mulai
132 Chapter 131 Terjebak lagi
133 Chapter 132 Siya
134 Chapter 133 Setelah sekian lama
135 Chapter 134 Bekerja sama
136 Chapter 135 Airin dalam bahaya
137 Chapter 136 Obrolan tidak berguna
138 Chapter 137 Berhadapan
139 Chapter 138 Viktor dan Chandra
140 Chapter 139 Chandra kembali
141 Chapter 140 Pertemuan Valter dengan Louis
142 Chapter 141 Beberapa saat yang lalu ...
143 Chapter 142 Valter melawan Airin
144 Chapter 143 Keadaan Stella
145 Chapter 144 Ibunya datang
146 Chapter 145 Hampir berakhir
147 Chapter 146 Hampir hampir habis
148 Chapter 147 Menyelamatkan Stella
149 Chapter 148 Akhirnya
150 Chapter 149 Berkumpul kembali
151 Chapter 150 Pulang
152 Chapter 151 Diskusi (1)
153 Chapter 152 Diskusi (2)
154 Chapter 153 Di rumah Mentari
155 Chapter 154 Perjalanan pulang
156 Chapter 155 Di rumah
157 Chapter 156 Keesokan hari di sekolah
158 Chapter 157 Yang baru lagi
159 Chapter 158 Kejutan
160 Chapter 159 Alasan
161 Chapter 160 Kopi
162 Chapter 161 Setelahnya
163 Chapter 162 Siya melihat Valter
164 Chapter 163 Curhatan Siya
165 Chapter 164 Orang yang Sandra temui
166 Chapter 165 Nyonya Rachel Wadsworth
167 Chapter 166 Pengkhianat
168 Chapter 167 Saat itu
169 Chapter 168 Bertemu di kafe
170 Chapter 169 Meminta bertemu
171 Chapter 170 Bertemu
172 Chapter 171 Menuju pesta
173 Chapter 172 Menghilang
174 Chapter 173 Sandra di penjara
175 Chapter 174 Memeriksa
176 Chapter 175 Tim 2
177 Chapter 176 Pria lusuh
178 Chapter 177 Meminum darahku
179 Chapter 178 Gege
180 Chapter 179 Setelah berkumpul kembali
181 Chapter 180 Perkelahian
182 Chapter 181 Teknis
183 Chapter 182 Sandra vs Nona Yon (1)
184 Chapter 183 Sandra vs Nona Yon (2)
185 Chapter 184 Gummy vs Jeff
186 Chapter 185 Chandra penasaran
187 Chapter 186 Menjemput Gege
188 Chapter 187 Setelah itu
189 Chapter 188 Bermain bersama Viktor
190 Chapter 189 Aku sih ikut
191 Chapter 190 Surat itu
192 Chapter 191 Rencana nya
193 Chapter 192 Berbelanja bersama Jean
194 Chapter 193 Jalan-jalannya belum selesai
195 Chapter 194 Jalan-jalan Sandra
196 Chapter 195 Kunjungan
197 Chapter 196 Ditarik Gege
198 Chapter 197 Malam yang panjang
199 Chapter 198 Tiba di suatu tempat asing
200 Chapter 199 Kembali
201 Chapter 200 Kembali ke mimpi itu
202 Chapter 201 Sementara itu Valter dan Viktor
203 Chapter 202 Kehidupan di dalam mimpi
204 Chapter 203 Kedamaian tak berlangsung lama
205 Chapter 204 Terbangun
206 Chapter 205 Kemana mereka berdua?
207 Chapter 206 Pembicaraan di sekolah
208 Chapter 207 Berbicara dengan Sandra
209 Chapter 208 Akhirnya kembali ke dunia itu
210 Chapter 209 Mencari
211 Chapter 210 Berjalan tanpa arah
212 Chapter 211 Perjalanan bersama Leo
213 Chapter 212 Yang membawa kami itu ...
214 Chapter 213 Yang membawa kami itu ... (2)
215 Chapter 214 Permintaan
216 Chapter 214 Permintaan
217 Chapter 215 Mendengarkan
218 Chapter 216 Mendengarkan (2)
219 Chapter 217 Bertemu Morgan lagi
220 Chapter 218 Bertemu Morgan lagi (2)
221 Chapter 219 Pembicaraan Morgan dengan Viktor
222 Chapter 220 Kejutan ulang tahun
223 Chapter 221 Bertanya pada Morgan
224 Chapter 222 Pertanyaan lainnya
225 Chapter 223 Mengunjungi rumah
226 Chapter 224 Menginap di kediaman Doucan
227 Chapter 225 Menemui Stella
228 Chapter 226 Mulai mencari si sosok hitam
229 Chapter 227 Nostalgia Siya
230 Chapter 228 Chandra tidak bangun!
231 Chapter 229 Menuju kesana
232 Chapter 230 Sampai di lokasi
233 Chapter 231 Muwarman datang
234 Chapter 232 Mencari cara
235 Chapter 233 Detik-detikterakhir
236 Chapter 234 Detik-detik terakhir (2)
237 Chapter 235 Detik-detik terakhir (3)
238 Chapter 236 Akhirnya aku kembali
239 Chapter 237 di Pulau itu lagi
240 Chapter 238 di Pulau itu lagi (2)
241 Chapter 239 Informasi
242 Chapter 240 Kilas balik
243 Chapter 241 Kilas Balik (2)
244 Chapter 242 Berada di pertengahan
245 Chapter 243 Meminjam perahu Airin
246 Chapter 244 Mereka
247 Chapter 245 Random
248 Chapter 246 Pembicaraan antar wanita
249 Chapter 247 Ariana di kediaman Doucan
250 Chapter 248 Bekerja sama
251 Chapter 249 Bekerja sama (2)
252 Chapter 250 Bekerja sama (3)
253 Chapter 251 Bekerja sama (4)
254 Chapter 252 Bekerja sama (5)
255 Chapter 253 Bekerja sama (6)
256 Chapter 254 Memadamkan
257 Chapter 255 Teringat
258 Chapter 256 Teringat (2)
259 Chapter 257 Teringat (3)
260 Chapter 258 Teringat (4)
261 Chapter 259 Teringat (5)
262 Chapter 260 Akhirnya
263 Chapter 261 Ingat
264 Chapter 262 Menemui Siya
265 Chapter 263 Penantian panjang Siya
266 Chapter 264 Pertemuannya dengan Valter
267 Chapter 265 Perbincangan kecil Siya dengan Viktor
268 Chapter 266 Berpamitan
269 Chapter 267 Kedua wanita misterius
270 Chapter 268 Jadi sosok hitam itu ...
271 Chapter 269 Tujuan mereka
272 Chapter 270 Kembali dengan selamat
273 Chapter 271 Mengembalikan benda pinjaman
274 Chapter 272 Diskusi Sandra dan Stella
275 Chapter 273 Sampai ke rumah rumah
276 Chapter 274 Setelah itu
277 Chapter 275 Sandra dan kedua tamunya
278 Chapter 276 Pembicaraan berakhir
279 Chapter 277 Viktor menemui Sandra
280 Chapter 278 Sandra kenapa?
281 Chapter 279 Pak Bagus
282 Chapter 280 Kehidupan kembali
283 Chapter 281 Sekolah lagi ...
284 Chapter 282 Panggilan dari Mentari
285 Chapter 283 Pulang bersama Mentari
286 Chapter 284 Urusan Rico
287 Pengumuman
288 Chapter 285 Terlibat dengan urusan Rico
289 Chapter 286 Apakah urusan Rico itu?
290 Chapter 293 Stella hilang
291 Chapter 287 Urusan Rico yang tak sederhana
292 Chapter 288 Kedatangan Stella
293 Chapter 289 Menjenguk
294 Chapter 290 Menemukan sebuah rumah
295 Chapter 291 Merawat lukaku.
296 Chapter 292 Kenapa bisa seperti ini?
297 Chapter 294 Menemukan sebuah rumah lagi
298 Chapter 295 Rico ...
299 Chapter 296 Ada yang aneh
300 Chapter 297 Bagaimana bisa tertukar
301 Chapter 298 Morgan ternyata
302 Chapter 299 Stella kembali
303 Chapter 300 Batu
304 Chapter 301 bekerja sama dengan Morgan
305 Chapter 302 Kunjungan Viktor
306 Chapter 303 Misi berhadapan dengan Louis
307 Chapter 304 Louis berada
308 Chapter 305 Antar rombongan
309 Chapter 306 Valter menemui Madam Monica
310 Chapter 307 Rexa bertemu dengan Louis
311 Chapter 308 Kemana?
312 Chapter 309 Percakapan suami istri
313 Chapter 310 Terjatuh
314 Chapter 311 Kenapa ini?
315 Chapter 312 Rencana baru
316 Chapter 313 Di sisi Morgan
317 Chapter 314 Berhadapan dengan Louis
318 Chapter 315 Mendapatkannya
319 Chapter 316 Pertemuan yang sudah diduga
320 Chapter 317 Mencari cara kembali
321 Chapter 318 Informasi baru untuk Sandra
322 Chapter 319 Melompat-lompat
323 Chapter 320 Apa maksudmu?
324 Chapter 321 Pilihan
325 Chapter 322 Erina
326 Chapter 323 Hukuman
327 Chapter 324 Bersiap untuk pulang
328 Chapter 325 Pengetahuan baru
329 Chapter 326 Sesi interogasi akan segera dimulai!
330 Chapter 327 Singkat
331 Chapter 328 Kunjungan singkat Viktor
332 Chapter 329 Santai
333 Chapter 330 Persiapan
334 Chapter 331 Dua hal di sini
335 Chapter 332 Ariana Pulang
336 Chapter 333 Pertemuan dengan Pak Bagus
337 Chapter 334 Mengejutkan sekali
338 Chapter 335 Pernyataan Rico
339 Chapter 336 Campuran
340 Chapter 337 Sebenarnya
341 Chapter 338 Begitu
342 Chapter 339 Setelah hal melelahkan
343 Chapter 340 Mengobrol ringan
344 Chapter 341 Urusan Viktor
345 Chapter 342 Urusan Viktor (2)
346 Chapter 343 Urusan Viktor (3)
347 Chapter 344 Urusan Viktor (4)
348 Chapter 345 Urusan Viktor (5)
349 Chapter 346 Urusan Viktor (6)
350 Chapter 347 Urusan Viktor (7)
351 Chapter 348 Urusan Viktor (8)
352 Chapter 349 Urusan Viktor (9)
353 Chapter 350 Urusan Viktor (10)
354 Chapter 351 Urusan Viktor (11)
355 Chapter 352 Urusan Viktor (12)
356 Chapter 353 Urusan Viktor (13)
Episodes

Updated 356 Episodes

1
Chapter 1 Aku si siswa SMA (tidak) biasa
2
Chapter 2 Kenyataan
3
Chapter 3 Pacar baru ku
4
Chapter 4 Orang dalam peti mati
5
Chapter 5 Pulang ke rumah
6
Chapter 6 Murid baru
7
Chapter 7 Bertemu calon mertua
8
Chapter 8 Kembali ke gua (1)
9
Chapter 9 Kembali ke gua (2)
10
Chapter 10 Aku di dunia manusia !
11
Chapter 11 Valter Blau Haar von Diedrich
12
Chapter 12 Negeri Mesovania
13
Chapter 13 Aku kenapa?
14
Chapter 14 Hari ulang tahunku (1)
15
Chapter 15 Hari Ulang tahunku (2)
16
Chapter 16 Hari ulang tahunku (3)
17
Chapter 17 Mengunjungiku
18
Chapter 18 Berakhir
19
Chapter 19 Si Cempreng Galak
20
Chapter 20 Sandra Patricia Parham
21
Chapter 21 Berbalas pesan
22
Chapter 22 Pertemuan penting (1)
23
Chapter 23 Pertemuan penting (2)
24
Chapter 24 Pertemuan penting (3)
25
Chapter 25 Pertemuan penting (4)
26
Chapter 26 Pertemuan penting (5)
27
Chapter 27 Salah orang
28
Chapter 28 Kejar-kejaran dengan pengemudi gila
29
Chapter 29 Belum berakhir
30
Chapter 30 Si penguntit
31
Chapter 31 Masalah Sandra
32
Chapter 32 Bercerita
33
Chapter 33 Berkunjung ke rumah Stella
34
Chapter 34 Meminta bantuanku
35
Chapter 35 Perintah Sandra
36
Ekstra #1
37
Chapter 36 Usaha Valter
38
Chapter 37 Ternyata
39
Chapter 38 Penampilan itu penting !
40
Chapter 39 Acara berbelanja yang sangat menyenangkan
41
Chapter 40 Siapa itu Morgan Celestian?
42
Chapter 41 Ada apa ini?
43
Chapter 42 Gadis yang ku tabrak itu...
44
Chapter 43 Mengantar Menta pulang
45
Chapter 44 Kalian semua kenapa?
46
Chapter 45 Kandidat kedua mulai beraksi
47
Chapter 46 Berkumpul di kelas
48
Chapter 47 Dijemput Rico
49
Chapter 48 Rencana
50
Chapter 49 Tugas
51
Chapter 50 Hampir memulai rencana
52
Chapter 51 Ayo kita mulai !
53
Chapter 52 Bertemu pemilik toko
54
Chapter 53 Bertanya
55
Chapter 54 Langkah satu selesai
56
Chapter 55 Semua ikut bergerak!
57
Chapter 56 Sudah sampai
58
Chapter 57 Keributan baru dimulai !
59
Chapter 58 Duduk berbincang bersama Morgan
60
Chapter 59 Pilihan dari Morgan
61
Chapter 60 Theodore datang
62
Chapter 61 Berpura-pura
63
Chapter 62 Valter akhirnya bertemu dengan Morgan
64
Chapter 63 Sekarang aku yakin
65
Chapter 64 Masalah satu selesai.
66
Chapter 65 Kandidat kedua sudah datang!
67
Chapter 66 Viktor Si Pembuat Rusuh
68
Chapter 67 Percakapan ayah dan anak
69
Chapter 68 Hari baru, cerita baru
70
Chapter 69 Maksud dan tujuan
71
Chapter 70 Curhat
72
Chapter 71 Pembicaraan yang mengejutkan
73
Chapter 72 Jean Geraldine come back
74
Chapter 73 Mengobrol bersama Randy
75
Chapter 74 Lapor pada Sandra
76
Chapter 75 Valter di sekolah (1)
77
Chapter 76 Valter di sekolah (2)
78
Chapter 77 Valter pulang
79
Chapter 78 Makan
80
Chapter 79 Bertemu Rico
81
Chapter 80 Member baru, Gummy dan Megumi
82
Chapter 81 Rico, Gummy, dan Megumi (1)
83
Chapter 82 Rico, Gummy, dan Megumi (2)
84
Chapter 83 Pulang
85
Chapter 84 Cerita ayah
86
Chapter 85 Berangkat sekolah bersama Menta
87
Chapter 86 Morgan bicara
88
Chapter 87 Wanita itu
89
Chapter 88 Pink Anyelir
90
Chapter 89 Surat dan cincin
91
Chapter 90 Akhirnya
92
Chapter 91 Mengatakan kebenaran
93
Chapter 92 Ayah kandung dan ayah angkat
94
Chapter 93 Kami semua bertemu Morgan
95
Chapter 94 Percakapan Morgan : Ayah dan Sandra
96
Chapter 95 Percakapan Morgan : Valter dan Aku
97
Chapter 96 Percakapan Morgan : Aku dan Rico
98
Chapter 97 Berbalik
99
Chapter 98 Perbincangan Valter dan Viktor
100
Chapter 99 Menceritakan aku
101
Chapter 100 Terkunci
102
Chapter 101 Sandra dan Viktor
103
Chapter 102 Ariana datang
104
Chapter 103 Temuan baru
105
Chapter 104 Barang mencurigakan
106
Chapter 105 Jam saku antik
107
Chapter 106 Ujian
108
Chapter 107 Keadaan aneh
109
Chapter 108 Bertemu orang yang tak terduga
110
Chapter 109 Stella dan Mentari
111
Chapter 110 Orang jahat
112
Chapter 111 Dimana Stella dan Mentari?
113
Chapter 112 Keadaan
114
Chapter 113 Persiapan
115
Chapter 114 Perjalanan dimulai
116
Chapter 115 Pulau itu sudah ada di depan mata!
117
Chapter 116 Tawar-menawar
118
Chapter 117 Berangkat menuju pulau !
119
Chapter 118 Jebakan selanjutnya
120
Chapter 119 Kelanjutan
121
Chapter 120 Marah
122
Chapter 121 Petunjuk !
123
Chapter 122 Mulai berpisah
124
Chapter 123 Hanya sekilas
125
Chapter 124 Muncul seseorang
126
Chapter 125 Masuk ke dalam pikiran
127
Chapter 126 Si Henry
128
Chapter 127 Sementara itu ...
129
Chapter 128 Kesedihan Yuki
130
Chapter 129 Kembali ke awal
131
Chapter 130 Mulai, mulai
132
Chapter 131 Terjebak lagi
133
Chapter 132 Siya
134
Chapter 133 Setelah sekian lama
135
Chapter 134 Bekerja sama
136
Chapter 135 Airin dalam bahaya
137
Chapter 136 Obrolan tidak berguna
138
Chapter 137 Berhadapan
139
Chapter 138 Viktor dan Chandra
140
Chapter 139 Chandra kembali
141
Chapter 140 Pertemuan Valter dengan Louis
142
Chapter 141 Beberapa saat yang lalu ...
143
Chapter 142 Valter melawan Airin
144
Chapter 143 Keadaan Stella
145
Chapter 144 Ibunya datang
146
Chapter 145 Hampir berakhir
147
Chapter 146 Hampir hampir habis
148
Chapter 147 Menyelamatkan Stella
149
Chapter 148 Akhirnya
150
Chapter 149 Berkumpul kembali
151
Chapter 150 Pulang
152
Chapter 151 Diskusi (1)
153
Chapter 152 Diskusi (2)
154
Chapter 153 Di rumah Mentari
155
Chapter 154 Perjalanan pulang
156
Chapter 155 Di rumah
157
Chapter 156 Keesokan hari di sekolah
158
Chapter 157 Yang baru lagi
159
Chapter 158 Kejutan
160
Chapter 159 Alasan
161
Chapter 160 Kopi
162
Chapter 161 Setelahnya
163
Chapter 162 Siya melihat Valter
164
Chapter 163 Curhatan Siya
165
Chapter 164 Orang yang Sandra temui
166
Chapter 165 Nyonya Rachel Wadsworth
167
Chapter 166 Pengkhianat
168
Chapter 167 Saat itu
169
Chapter 168 Bertemu di kafe
170
Chapter 169 Meminta bertemu
171
Chapter 170 Bertemu
172
Chapter 171 Menuju pesta
173
Chapter 172 Menghilang
174
Chapter 173 Sandra di penjara
175
Chapter 174 Memeriksa
176
Chapter 175 Tim 2
177
Chapter 176 Pria lusuh
178
Chapter 177 Meminum darahku
179
Chapter 178 Gege
180
Chapter 179 Setelah berkumpul kembali
181
Chapter 180 Perkelahian
182
Chapter 181 Teknis
183
Chapter 182 Sandra vs Nona Yon (1)
184
Chapter 183 Sandra vs Nona Yon (2)
185
Chapter 184 Gummy vs Jeff
186
Chapter 185 Chandra penasaran
187
Chapter 186 Menjemput Gege
188
Chapter 187 Setelah itu
189
Chapter 188 Bermain bersama Viktor
190
Chapter 189 Aku sih ikut
191
Chapter 190 Surat itu
192
Chapter 191 Rencana nya
193
Chapter 192 Berbelanja bersama Jean
194
Chapter 193 Jalan-jalannya belum selesai
195
Chapter 194 Jalan-jalan Sandra
196
Chapter 195 Kunjungan
197
Chapter 196 Ditarik Gege
198
Chapter 197 Malam yang panjang
199
Chapter 198 Tiba di suatu tempat asing
200
Chapter 199 Kembali
201
Chapter 200 Kembali ke mimpi itu
202
Chapter 201 Sementara itu Valter dan Viktor
203
Chapter 202 Kehidupan di dalam mimpi
204
Chapter 203 Kedamaian tak berlangsung lama
205
Chapter 204 Terbangun
206
Chapter 205 Kemana mereka berdua?
207
Chapter 206 Pembicaraan di sekolah
208
Chapter 207 Berbicara dengan Sandra
209
Chapter 208 Akhirnya kembali ke dunia itu
210
Chapter 209 Mencari
211
Chapter 210 Berjalan tanpa arah
212
Chapter 211 Perjalanan bersama Leo
213
Chapter 212 Yang membawa kami itu ...
214
Chapter 213 Yang membawa kami itu ... (2)
215
Chapter 214 Permintaan
216
Chapter 214 Permintaan
217
Chapter 215 Mendengarkan
218
Chapter 216 Mendengarkan (2)
219
Chapter 217 Bertemu Morgan lagi
220
Chapter 218 Bertemu Morgan lagi (2)
221
Chapter 219 Pembicaraan Morgan dengan Viktor
222
Chapter 220 Kejutan ulang tahun
223
Chapter 221 Bertanya pada Morgan
224
Chapter 222 Pertanyaan lainnya
225
Chapter 223 Mengunjungi rumah
226
Chapter 224 Menginap di kediaman Doucan
227
Chapter 225 Menemui Stella
228
Chapter 226 Mulai mencari si sosok hitam
229
Chapter 227 Nostalgia Siya
230
Chapter 228 Chandra tidak bangun!
231
Chapter 229 Menuju kesana
232
Chapter 230 Sampai di lokasi
233
Chapter 231 Muwarman datang
234
Chapter 232 Mencari cara
235
Chapter 233 Detik-detikterakhir
236
Chapter 234 Detik-detik terakhir (2)
237
Chapter 235 Detik-detik terakhir (3)
238
Chapter 236 Akhirnya aku kembali
239
Chapter 237 di Pulau itu lagi
240
Chapter 238 di Pulau itu lagi (2)
241
Chapter 239 Informasi
242
Chapter 240 Kilas balik
243
Chapter 241 Kilas Balik (2)
244
Chapter 242 Berada di pertengahan
245
Chapter 243 Meminjam perahu Airin
246
Chapter 244 Mereka
247
Chapter 245 Random
248
Chapter 246 Pembicaraan antar wanita
249
Chapter 247 Ariana di kediaman Doucan
250
Chapter 248 Bekerja sama
251
Chapter 249 Bekerja sama (2)
252
Chapter 250 Bekerja sama (3)
253
Chapter 251 Bekerja sama (4)
254
Chapter 252 Bekerja sama (5)
255
Chapter 253 Bekerja sama (6)
256
Chapter 254 Memadamkan
257
Chapter 255 Teringat
258
Chapter 256 Teringat (2)
259
Chapter 257 Teringat (3)
260
Chapter 258 Teringat (4)
261
Chapter 259 Teringat (5)
262
Chapter 260 Akhirnya
263
Chapter 261 Ingat
264
Chapter 262 Menemui Siya
265
Chapter 263 Penantian panjang Siya
266
Chapter 264 Pertemuannya dengan Valter
267
Chapter 265 Perbincangan kecil Siya dengan Viktor
268
Chapter 266 Berpamitan
269
Chapter 267 Kedua wanita misterius
270
Chapter 268 Jadi sosok hitam itu ...
271
Chapter 269 Tujuan mereka
272
Chapter 270 Kembali dengan selamat
273
Chapter 271 Mengembalikan benda pinjaman
274
Chapter 272 Diskusi Sandra dan Stella
275
Chapter 273 Sampai ke rumah rumah
276
Chapter 274 Setelah itu
277
Chapter 275 Sandra dan kedua tamunya
278
Chapter 276 Pembicaraan berakhir
279
Chapter 277 Viktor menemui Sandra
280
Chapter 278 Sandra kenapa?
281
Chapter 279 Pak Bagus
282
Chapter 280 Kehidupan kembali
283
Chapter 281 Sekolah lagi ...
284
Chapter 282 Panggilan dari Mentari
285
Chapter 283 Pulang bersama Mentari
286
Chapter 284 Urusan Rico
287
Pengumuman
288
Chapter 285 Terlibat dengan urusan Rico
289
Chapter 286 Apakah urusan Rico itu?
290
Chapter 293 Stella hilang
291
Chapter 287 Urusan Rico yang tak sederhana
292
Chapter 288 Kedatangan Stella
293
Chapter 289 Menjenguk
294
Chapter 290 Menemukan sebuah rumah
295
Chapter 291 Merawat lukaku.
296
Chapter 292 Kenapa bisa seperti ini?
297
Chapter 294 Menemukan sebuah rumah lagi
298
Chapter 295 Rico ...
299
Chapter 296 Ada yang aneh
300
Chapter 297 Bagaimana bisa tertukar
301
Chapter 298 Morgan ternyata
302
Chapter 299 Stella kembali
303
Chapter 300 Batu
304
Chapter 301 bekerja sama dengan Morgan
305
Chapter 302 Kunjungan Viktor
306
Chapter 303 Misi berhadapan dengan Louis
307
Chapter 304 Louis berada
308
Chapter 305 Antar rombongan
309
Chapter 306 Valter menemui Madam Monica
310
Chapter 307 Rexa bertemu dengan Louis
311
Chapter 308 Kemana?
312
Chapter 309 Percakapan suami istri
313
Chapter 310 Terjatuh
314
Chapter 311 Kenapa ini?
315
Chapter 312 Rencana baru
316
Chapter 313 Di sisi Morgan
317
Chapter 314 Berhadapan dengan Louis
318
Chapter 315 Mendapatkannya
319
Chapter 316 Pertemuan yang sudah diduga
320
Chapter 317 Mencari cara kembali
321
Chapter 318 Informasi baru untuk Sandra
322
Chapter 319 Melompat-lompat
323
Chapter 320 Apa maksudmu?
324
Chapter 321 Pilihan
325
Chapter 322 Erina
326
Chapter 323 Hukuman
327
Chapter 324 Bersiap untuk pulang
328
Chapter 325 Pengetahuan baru
329
Chapter 326 Sesi interogasi akan segera dimulai!
330
Chapter 327 Singkat
331
Chapter 328 Kunjungan singkat Viktor
332
Chapter 329 Santai
333
Chapter 330 Persiapan
334
Chapter 331 Dua hal di sini
335
Chapter 332 Ariana Pulang
336
Chapter 333 Pertemuan dengan Pak Bagus
337
Chapter 334 Mengejutkan sekali
338
Chapter 335 Pernyataan Rico
339
Chapter 336 Campuran
340
Chapter 337 Sebenarnya
341
Chapter 338 Begitu
342
Chapter 339 Setelah hal melelahkan
343
Chapter 340 Mengobrol ringan
344
Chapter 341 Urusan Viktor
345
Chapter 342 Urusan Viktor (2)
346
Chapter 343 Urusan Viktor (3)
347
Chapter 344 Urusan Viktor (4)
348
Chapter 345 Urusan Viktor (5)
349
Chapter 346 Urusan Viktor (6)
350
Chapter 347 Urusan Viktor (7)
351
Chapter 348 Urusan Viktor (8)
352
Chapter 349 Urusan Viktor (9)
353
Chapter 350 Urusan Viktor (10)
354
Chapter 351 Urusan Viktor (11)
355
Chapter 352 Urusan Viktor (12)
356
Chapter 353 Urusan Viktor (13)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!