Kehilangan putri kecil yang sangat di sayangi nya membuat Hana tidak bisa berpikir jernih, rasa sakit nya yang mendalam membuat dia menyalahkan semua kemalangan di kehidupan nya pada mantan suami nya.
Hana benar-benar membenci Angga, apalagi setelah dia melihat Angga yang hidup bahagia bersama anak istrinya membuat Hana semakin bertambah membenci Angga.
Berbagai cara Hana lakukan untuk bisa mendekati Angga, dan ya dia kembali berhasil meluluhkan sikap dingin Angga padanya sampai akhirnya Angga masuk ke perangkap nya.
Tapi sayangnya malam yang seharusnya dia lewatkan bersama Angga malah menjadi salah alamat, dimana Hana yang terlalu mabuk malah masuk ke kamar seorang pria Buta.
"Siapa kamu!" teriak Hana kaget karena dia melihat sosok lain di kamar nya.
"Siapa aku? yang harus nya bertanya itu aku, siapa kau! berani nya kau masuk ke kamar ku tanpa sepengetahuan anak buah ku!" suara itu terdengar menakutkan.
Tapi yang membuat Hana aneh adalah kenapa pria itu tidak melihat ke arah nya, dan malah membelakangi nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi mata mu
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Setelah adegan salah pegang itu Hana dan Gibran saling mendiamkan, sampai akhirnya mobil yang di tumpangi mereka tiba-tiba berhenti.
Mata Hana menatap ke sekeliling halaman rumah mewah di depan nya, sampai akhirnya pandangan nya menuju satu rumah mewah nan megah itu.
"Ini rumah kamu?." tanya Hana sambil melirik ke samping nya, tapi ternyata Gibran tidak ada di samping nya melainkan masih di dalam mobil.
"Kenapa dia berjalan dengan bantuan orang lain.." Hana bergumam pelan saat melihat Gibran yang dingin itu berjalan dengan di bantu dua bodyguard nya.
"Masuk!" kata Gibran dingin sambil berjalan pergi di bantu dua bodyguard nya.
Hana bingung tapi dia memilih ikut berjalan mengikuti pria yang katanya ingin menjadi kan nya seorang boneka itu.
Ia benar-benar penasaran akan menjadi boneka apakah dirinya setelah menikah, apakah boneka cantik dari India, atau mungkin boneka cantik yang hidup tersiksa di rumah mewah.
Setelah sampai di ruang tamu Hana dan Gibran langsung mendudukkan bokong nya di sopa, tentunya sekali lagi Hana harus melihat sikap aneh Gibran lagi, yang lagi-lagi apa-apa di bantu bodyguard nya.
"Ambilkan aku minum." kata Gibran dingin.
Bodyguard itu mengangguk dan langsung berjalan ke arah dapur, sedangkan Hana masih melihat rumah mewah yang di pijak nya.
"Apa ini rumah mu?." tanya Hana.
Gibran hanya mengangguk sebagai jawaban, yang membuat Hana menghela nafasnya kasar.
"Apa aku di sini akan menjadi pembantu yang berstatus istri?." tanya Hana lagi.
Dan tidak mendapatkan sahutan dari Gibran, yang malah memukul sopa, yang mana hal itu membuat Hana kaget.
Tapi belum bibir Hana mengeluarkan kekesalan nya tiba-tiba Bodyguard datang dan membawa dua gelas minuman.
"Minum nya tuan." kata bodyguard yang membawa minum.
"Ambilkan satu untuk ku!" perintah Gibran.
Dan dengan cepat si Bodyguard pun langsung memberikan segelas minuman yang di buatkan nya tadi pada sang tuan.
"Apa kau tidak bisa apa-apa sendiri? Kenapa harus membuat orang kerepotan dengan hal spele seperti ini." kata Hana yang jengah melihat tingkah Gibran yang menurut nya sangat manja.
Yang mana ucapan Hana barusan itu membuat Gibran yang akan meminum minuman di gelas nya itu menghentikan langkah nya, lalu..
Prankkk !!
Suara pecahan gelas terdengar di ruang tamu, yang tentunya pelaku nya itu adalah Gibran yang marah dan tidak suka saat Hana banyak bicara.
"Berhenti mengomentari hidup orang jika hidup mu saja belum benar!" ucap Gibran dingin.
Yang mana ucapan itu membuat Hana melirik tajam ke arah Gibran.
"Oh? jadi kehidupan aku belum benar? lalu kenapa kamu mau mendekati wanita tidak benar ini sampai-sampai kamu mau menikahi wanita tidak benar ini, kenapa hah!" tanya Hana takalah dingin.
Untuk kali ini Hana merasa jika Gibran adalah makhluk paling menyebalkan setelah Angga.
Gibran menghela nafasnya panjang lalu memberikan kode tangan untuk bodyguard nya pergi meninggalkan nya berdua dengan Hana, dan setelah bodyguard nya pergi kini tinggallah Hana dan Gibran berdua di ruang tamu.
Suasana terlihat tidak enak, terasa sekali apalagi saat tatapan kosong tapi wajah yang memperlihatkan kemarahan terlihat di wajah yang tatapan nya mati itu.
"Tamat riwayat ku, seperti nya aku salah bicara." batin Hana takut.
Gibran berdiri dan tiba-tiba berjalan ingin mendekati Hana yang sama sekali orang nya tidak bisa di lihat nya.
Hanya menggunakan Indra penciuman nya, begitulah cara Gibran untuk bisa sampai di dekat Hana.
"Apa yang akan kamu lakukan!" teriak Hana saat Gibran mulai mendekat ke arah nya.
"Kenapa apa kau takut?." tanya Gibran sinis.
"Aku tidak takut, tapi ___ awas!" teriak Hana saat Gibran berjalan di atas pecahan beling nya.
"Tilai aku dengan apa yang kamu lihat." ucap Gibran sambil berjalan mendekati Hana.
Tapi satu kali lagi dia malah terjatuh ke sopa yang sebelah Hana, dan jatuhnya Gibran membuat Hana merasa takut sehingga Hana langsung beranjak berdiri.
"Jika kau macam-macam aku akan berteriak!" ancam Hana, tapi tangan nya malah di tarik oleh Gibran yang sudah kembali berdiri.
Yang hal itu membuat tubuh Hana dan Gibran sama-sama jatuh ke lantai, karena saat di tarik Hana mencoba membela diri dengan menginjak kaki Gibran dan membuat keseimbangan keduanya sama-sama tidak terkendali.
Brukk..
Keduanya sama-sama terduduk di atas lantai, Hana mengusap bokong nya yang terasa sakit, tapi saat melihat Gibran Hana menjadi terdiam dimana dia melihat pria itu masih memperlihatkan tatapan mata yang mati dan juga tangan yang meraba ke lantai.
Jangan bilang dia..
Hana menurut bibirnya dengan tangan nya, lalu tangan nya terangkat untuk mendekati wajah Gibran.
Tangan Hana dengan sengaja di lambaikan di dekat wajah Gibran, dan tidak ada nya reaksi Gibran membuat Hana langsung menarik tangan nya dan membungkam bibir nya lagi.
Apa dia benar-benar tidak bisa...
"Kau kaget melihatku yang buta?, sudah aku duga jika kau akan jijik dengan fakta kebutaan ku." ucap Gibran sambil mencoba berdiri, tapi saat berdiri kaki nya malah menabrak sopa yang membuat nya kembali duduk di lantai.
Hana masih melihat apa lagi yang akan di lakukan Gibran.
ini pertama kalinya Hana melihat orang yang memiliki kekurangan tidak bisa melihat, sebelum nya dia mungkin pernah melihat tapi itu hanya dalam flm saja, tidak lah nyata.
"Kau bisa pergi dari rumah ku." ucap Gibran lagi
Yang mana hal itu membuat Hana langsung mendekati Gibran.
"Sejak kapan?." ucap Hana sambil mengusap air mata nya.
"Sejak kapan apa?." tanya balik Gibran.
"Sejak kapan kau tidak bisa melihat?." kata Hana mengulang pertanyaan nya.
Gibran terdiam, bayangan kecelakaan yang membuat nya kehilangan Indra penglihatan nya itu kembali teringat kembali.
Menggoreskan luka yang amat dalam di dalam dirinya dengan kehidupan nya yang terasa seperti benalu hidup.
mendengar kan suara orang-orang yang menganggap nya sudah seperti beban.
Dan hal itulah yang membuat Gibran memutuskan untuk menikah, sampai akhirnya kejadian salah ranjang nya yang membuat dia ingin segera menikahi Hana.
Tentu nya agar dia memiliki boneka setia untuk nya, tidak seperti orang-orang munafik yang ada di sekitar nya yang mendekatinya hanya untuk harta nya saja.
"4 tahun." akhirnya Gibran menjawab.
Membuat Hana yang mendengar nya semakin menutup bibir nya.
Apa orang kaya tidak punya banyak uang? bukan kah di film-film setiap orang kaya pasti akan melakukan segala cara dengan uang yang di miliki nya? kenapa Gibran tidak?.
Hidup dalam kegelapan itu tidak mudah, Hana tau semua itu pasti tidak bisa di lewati begitu saja oleh orang yang memiliki kehidupan serba ada seperti Gibran, apalagi kalau Gibran hidup di dunia sederhana, entah apa yang bisa di lakukan pria itu.
Hana menghela nafasnya panjang lalu menatap Gibran.
"Aku tidak akan membatalkan pernikahan, aku mau menikah, dan jadi boneka yang setia menjadi mata kamu."
__________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️
TINGGAL BAGAS & FREYA, JENN & JUAN...