Return Of God Emperor

            Setelah menaruh Feng Jiu di ranjang kamar, Dong Hua ke paviliun bertemu yang lain. Semua penasaran

dengan yang terjadi di jiejue tadi dan maksud Lian Cheng sebenarnya. Zhe Yan “Dong Hua, yatou bagaimana ?” Dong Hua “Xiao Bai tidak apa-apa. Lian Song, Lian Cheng…” Lian Song “aku akan menyelidikinya…” Dong Hua “Xiao Bai sudah sembuh, aku akan menggelar pernikahan kami” Bai Yi “Di Jun berencana bagaimana ? sudah

menentukan tanggal” Dong Hua mengangguk “tanggal 8 bulan 8” sambil tersenyum. Zhe Yan penasaran dengan senyum Dong Hua “ada sesuatu dengan tanggal itu ?” Dong Hua “itu adalah hari pertemuan pertamaku dengan Xiao Bai” Zhe Yan “wah Dong Hua, tidak menyangka kau juga dewa yang begitu menghargai cinta” Dong Hua

tersenyum, Bai Yi “Di Jun, tanggal 8 bulan 8 tinggal 20 hari lagi…” Dong Hua mengangguk “pernikahan kali ini akan diadakan di Jiu Jong Tian, Chong Lin akan mengurus semuanya, di Qing Qiu merepotkan Feng Jiu niang lagi”. Bai Yi “tidak merepotkan…” mereka mendiskusikan rencana pernikahan.

            Cheng Yu mengunjungi Feng Jiu di istana Tai Chen “Feng Jiu, kau sudah sembuh ?” memutar-mutar Feng Jiu. Feng Jiu cekikikan “hihihi… Cheng Yu, aku baik-baik saja… wah kau ini dewi sibuk, akhirnya ada waktu datang

melihatku…” Cheng Yu cemberut “haih Feng Jiu, kau tidak usah mengungkitnya lagi, Kepalaku sudah berkunang-kunang karena hal itu” duduk di paviliun bersama Feng Jiu. Feng Jiu “ada apa ? bukankah kau sudah menguasainya ?” Cheng Yu “kuberitahukan padamu, aku sangat gugup saat ini. Bagaimana kalau aku membuat

kesalahan lagi ! bunga kali ini lebih beragam dari dulu, semua membawa bunga dari area masing-masing” Feng Jiu cekikikan “ada juga yang Cheng Yu Yan Jun takuti hahaha…” Cheng Yu tidak terima, menggelitiki Feng Jiu “kau masih tertawa, lihat kau tertawa sampai mana !” kejar-kejaran di istana Tai Chen.

            Dong Hua yang sedang di ruang kerja bersama Chong Lin mendengar suara tawa Feng Jiu, segera keluar. Dong Hua melihat Feng Jiu dan Cheng Yu yang kejar-kejaran seperti anak kecil di halaman. Tawa ceria Feng Jiu

menghangatkan hati Dong Hua. Dong Hua teringat Feng Jiu yang putus asa sebelumnya, hatinya masih sangat cemas. Sedikit kesalahan saat itu bisa menyebabkan dia kehilangan Feng Jiu selamanya. Jika bisa, Dong Hua ingin Feng Jiu bisa bahagia seperti ini selamanya.

            Feng Jiu dan Cheng Yu sudah kembali ke paviliun “tenang saja, aku akan membantumu, tidak akan ada masalah”. Cheng Yu “kau harus menepati janji ya, harus membantuku” Feng Jiu “tentu saja, kata-kata Nu Jun

pasti ditepati”. Cheng Yu mengejek “kalau begitu, hamba memberanikan bertanya pada Nu Jun, bisa membantu dalam hal apa ?” Feng Jiu menyombongkan diri “kau lihat saja, perayaan bungamu kali ini akan sukses. Kau cukup dengan tenang melakukan bagianmu, ada apa-apa, aku akan membantumu” Cheng Yu “baik, saudariku yang baik. Kalau begitu, aku Cheng Yu Yan Jun berterima kasih dulu pada Di Hou” Feng Jiu membolakan matanya “oww… sudah berani sekarang, hati-hati yang mulia Di Hou menghukummu kultivasi hahaha…” mereka tertawa berdua.

            Tanpa terasa, sudah tiba hari perayaan bunga. Semua sudah hadir di aula, Cheng Yu sudah siap diposisinya. Dengan dorongan Feng Jiu, akhirnya Dong Hua menghadiri perayaan bunga kali ini dengan syarat Feng Jiu duduk bersamanya. Dong Hua pun memanfaatkan kesempatan, menahan Feng Jiu dalam pelukannya. Dong Hua tidak memperhatikan kejadian di aula, mengupas buah dan menyuapi Feng Jiu. Feng Jiu awalnya canggung “Dong Hua, kau sengaja kan !, Lihat, semua memandang kesini. Duduklah yang benar” Dong Hua dengan tampang polos “Fu Ren, aku hanya menyuapi Fu Ren-ku, apa ada yang salah ? Aku dari tadi sudah

duduk yang benar disini, Fu Ren tidak lihatkah ?” wajah Feng Jiu memerah “Dong Hua, kau bisa serius tidak !”. Dong Hua tersenyum manis “Xiao Bai, siapa yang bilang aku tidak serius, aku sangat serius saat ini” Feng Jiu menepuk keningnya “terserah padamu” Dong Hua tersenyum manis dan mencium pipi Feng Jiu, melihat Dong Hua yang tidak menghiraukan kecanggungannya pun pasrah.

            Semua melihat kemesraan Dong Hua Di Jun – Qing Qiu Nu Jun Bai Feng Jiu. Banyak yang patah hati, walaupun mereka juga memiliki status, tapi siapa yang sanggup bersaing dengan Dong Hua Di Jun. Lian Song dan Sie Ming hanya tersenyum-senyum penuh arti ‘orang tua ini, sangat pintar memanfaatkan kesempatan. Rubah kecil mana mungkin menjadi lawan rubah tua.’ Keluarga Bai pun tersenyum bahagia melihat kasih sayang Dong Hua Di Jun pada rubah kecil mereka, kecuali Bai Yi yang kolot yang menganggap mereka tidak sopan. Tapi pihak sana

adalah Dong Hua Di Jun, diapun tidak bisa mengatakan apapun.

            Lian Song meminta ijin Tian Jun dan mengumumkan pertunjukan yang segera dimulai. Cheng Yu berdiri memberi hormat dan mulai mengontrol bunga-bunga menggunakan sihirnya. Cheng Yu sudah mempelajarinya lama dari sejak insiden terakhir, terhadap bunga-bunga yang ada di Jiu Jong Tian, sudah dikuasainya semua. Semua menikmati keindahan pertunjukan bunga Cheng Yu. Cheng Yu cukup puas dengan penguasaannya sampai tahap ini.

            Saat tiba saatnya menggabungkan bunga-bunga Jiu Jong Tian dengan bunga-bunga dari area luar, Cheng Yu gugup. Baru menggabungkan dengan bunga dari 2 wilayah, Cheng Yu sudah tersendat-sendat. Bunga-bunga sudah mulai acak dan mau menyerang yang ada di aula. Lian Song waspada, segera berdiri di sisi Cheng Yu mau membantunya. Saat Sie Ming berdiri dan berteriak “bahaya…” meminta semua menyingkir. Sebuah sihir berhasil keluar disaat yang tepat, menyelamatkan keadaan. Semua mencari asal sihir dan melihat wanita yang tersenyum sedang menggoyang-goyangkan tangannya yang mengeluarkan sihir, terduduk manja di pelukan Dong Hua Di Jun.

            Feng Jiu melirik ke Cheng Yu dan mengedipkan mata. Dong Hua yang pertama menyadari Feng Jiu mengeluarkan sihirnya membantu Cheng Yu. Dong Hua tersenyum penuh kasih sayang, mencium kening dan pipi Feng Jiu, memeluknya erat dan menikmati pertunjukan bunga Feng Jiu. Cheng Yu yang terkejut awalnya, ikut tersenyum dan bersama-sama Feng Jiu melanjutkan pertunjukan bunga. Dengan adanya bantuan Feng Jiu, pertunjukan bunga kali ini sukses besar. Di Hou mengeluarkan sihir membuat pertunjukan bunga luar biasa yang tidak pernah ada selama ini. Hingga acara perayaan bunga selesai, banyak yang sudah meninggalkan aula, Dong Hua bertanya “Xiao Bai, dari mana kau mempelajarinya ?” Feng Jiu sambil meminum tehnya “hanya mengalir begitu saja, sihir sederhana tidak susah untuk dilakukan” Dong Hua “hmm… maksudmu, kau sudah menguasainya sejak lama ?” Feng Jiu mengangguk dan tersenyum “kenapa ? apa perlu sekaget itu ?” Dong Hua “iya, Fu Ren-ku begitu hebat dan aku baru mengetahuinya sekarang. Ayo katakan, dari mana kau mempelajarinya !” manja pada Feng Jiu. Feng Jiu cekikikan “hanya permainan saat kecil, bukan sihir yang susah hihihi…”

            Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, dan keluarga Bai sudah mendekat. Cheng Yu memberi hormat “terima kasih bantuan Di Hou…” Feng Jiu cekikikan melihat Cheng Yu “sudah kukatakan pertunjukanmu akan sukses hihihi…” Bai Qian tersenyum “Xiao Jiu, sangat baik…” Zhe Yan “yatou, inilah kau yang sebenarnya…” Feng Jiu tersenyum “gugu, lao feng huang…” Lian Song “Feng Jiu, kau sangat hebat, kenapa menyembunyikan kemampuanmu ?” semua melihat Lian Song, Lian Song salah tingkah. Feng Jiu terdiam sejenak kemudian tersenyum sedih “san dianxia, jika kekuatanmu menyebabkan kematian yang ingin kau lindungi, apa yang kau rasakan ?” Dong Hua memeluk erat Feng Jiu, semua ingin tahu penyebab Feng Jiu menyembunyikan kekuatannya tapi tidak mau melihat Feng Jiu hancur sekali lagi. Bai Chen berhati-hati bertanya “Xiao Jiu, ada hubungannya dengan gua ular ?” Feng Jiu tertunduk “xiao shu, dalam gua ular, ada anak rubah dan kelinci… para siluman ular itu mengumpulkan mereka untuk menjadi makanan anak-anaknya yang akan segera menetas… aku…” meneteskan air mata. Dong Hua mengangkat wajah Feng Jiu, mengecup air matanya “tidak apa Xiao Bai, semua sudah berlalu. Xiao Bai, kau bukan takut ular tapi trauma dengan kejadian sebelumnya ? takut akan kekuatanmu sendiri !” Feng Jiu menatap sedih Dong Hua.

            Zhe Yan berusaha menghibur “yatou, tidak perlu sedih, lihat dengan kekuatanmu, kau sudah menyelamatkan Si Hai Ba Huang, menyelamatkan Dong Hua. Hari ini kau membantu Cheng Yu, dengan kekuatanmu, kau bisa melakukan banyak hal” Bai Chen mengalihkan pembicaraan “Xiao Jiu, sishu sudah lama tidak berlatih denganmu… kau belum tentu bisa mengalahkan sishu…” Feng Jiu tersenyum “sishu, kau tidak akan bisa mengalahkanku…” Bai Chen menyombongkan diri “benarkah ! haih semua belum bisa dipastikan ! kau sudah tidak berlatih 13.000 tahun, mana bisa mengalahkan sishu !” Feng Jiu tertawa “hahaha… sishu, ini kau yang cari, jangan menyalahkanku ya…” semua tersenyum melihat tawa Feng Jiu.

            Diluar 891 burung berterbangan, Dong Hua merasakan perubahan Feng Jiu “Xiao Bai, ada apa ?” Lian Song “ini tanda Zun Shen kembali !” Feng Jiu tersenyum “Shizu akan bangun… Dong Hua, Chang Wei Shan” Dong Hua mengangguk, segera menghilang, yang lain pun mengikuti. Sesampai di Chang Wei Shan, Mo Yuan dan Feng Xin sudah berada disana. Feng Xin melihat Feng Jiu segera berlutut memberi hormat “Feng Xin memberi hormat pada Zheng Zhu” Feng Jiu cemberut “Feng Xin shushu, sudah sering kukatakan, jangan selalu berlutut tiap kali bertemu denganku…” Feng Xin segera berdiri “hehehe… Zheng Zhu sudah terbiasa… Zheng Zhu hari ini tidak membawa arak ?” Feng Jiu tersenyum “hihi Feng Xin shushu, aku datang untuk melihat Shizu bangun… nanti aku akan mentraktirmu arak yang bagus hihihi…” Feng Xin cekikikan “Zheng Zhu, kau yang mengatakannya, tidak boleh melupakannya ya…” Feng Jiu cekikikan “pasti… pasti… oh Shizu bagaimana ?”