NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Winarsih

Misteri Kematian Winarsih

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?

Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKW Bab 15

Semenjak berpacaran dengan Bisma, Tuti terlihat lebih ceria. Karena setiap paginya ketika dia masuk ke dalam kelas, akan ada kotak bakal di atas mejanya. Setiap pulang dia akan bertemu dengan Bisma di rumah Bisma, mereka akan mengobrol dan bercanda bersama.

Sesekali Tuti juga akan diajak jalan dan jajan ketika mereka libur, keduanya sangat mesra. Tuti mulai betah memiliki kekasih, walaupun beda usia di antara mereka sangat jauh.

"Suka jadi pacar aku?"

"He'em," jawab Tuti malu-malu.

Setelah dua bulan mereka berpacaran, Bisma kembali mengajak Tuti ke rumahnya. Keduanya duduk saling menempel, Bisma bahkan tak lama kemudian memeluk tubuh mungil Tuti.

"Ehm! Kita sudah lama pacaran, boleh sun gak?"

"Jangan, kita bukan pasangan menikah. Tak boleh, hanya boleh peluk."

Bisma cemberut, dia bahkan langsung mengurai pelukannya dan membelakangi Tuti. Wanita muda itu tak enak hati, dia memeluk Bisma dari belakang.

"Kalau udah nikah nanti boleh semuanya, sekarang belum boleh. Harus sabar," bujuk Tuti.

"Tapi cuma cium, masa gak boleh?"

Bisma merajuk, Tuti semakin tidak enak hati dibuatnya. Wanita muda itu berpikir dengan begitu keras, tidak lama kemudian dia berpikir kalau mungkin yang namanya ciuman itu tak apa. Yang terpenting jangan sampai dia kehilangan keperawanan.

"Ya udah boleh, tapi cuma kecup aja. Gak boleh yang lain," ujar Tuti yang tidak sadar kalau pria yang dia bujuk itu adalah pria dewasa. Pria berusia dua puluh lima tahun, bukan anak kecil lagi.

"Bener ya? Boleh?" tanya Bisma sambil membalikan tubuhnya.

"Iya," jawab Tuti.

Bisma memonyongkan bibirnya, lalu dia mengecup bibir Tuti beberapa kali. Awalnya memang hanya sebuah kecupan, tetapi lama-kelamaan menjadi sebuah ciuman yang begitu panas.

Tuti sampai lupa dengan apa yang dia katakan sebelumnya, wanita itu begitu terbuai dengan apa yang dilakukan oleh Bisma. Sampai dia dalam keadaan polos pun tak sadar.

"Eh? Kamu mau apa?" tanya Tuti ketika Bisma menggendong tubuh mungil wanita itu dan membawanya ke dalam kamarnya.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Tuti, Bisma malah merebahkan tubuh wanita itu dengan begitu perlahan di atas tempat tidur. Sadar jika dirinya sudah dalam keadaan polos, Tuti dengan cepat mengambil selimut dan menutupi tubuhnya itu.

"Kamu tak boleh macam-macam!" ujar Tuti yang ketakutan ketika melihat milik Bisma yang sudah berdiri tegak.

"Jangan takut, Sayang. Kalaupun aku melakukan hal yang macam-macam aku pasti akan langsung tanggung jawab," ujar Bisma.

Tuti terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Bisma, walaupun pria itu berkata akan bertanggung jawab, tapi dirinya kini masih sekolah. Kalau misalkan dia hamil, itu artinya dia tidak akan bisa melanjutkan sekolahnya lagi.

"Nggak boleh loh, Yang. Nanti kalau aku hamil gimana?"

"Tenang aja, aku mandul."

"Hah? Beneran?"

"Iya," jawab Bisma.

Pria itu terus membujuk Tuti agar mau berpeluh dengan dirinya, hingga pertahanan wanita itu runtuh. Tuti menyerahkan mahkotanya kepada Bisma, wanita itu sampai menginap karena tak bisa berjalan setelah diambil mahkotanya.

Saat pulang dari rumah Bisma, Tuti habis terkena marah kepada kedua orang tuanya. Wanita itu hanya bisa tertunduk sambil mencari alasan agar tidak menjadi amukan kedua orang tuanya.

Setelah hati itu, Tuti semakin disayang oleh Bisma. Mereka lebih sering bertemu dan melakukannya, selalu saja mereka melakukannya setiap ada kesempatan.

Bahkan, keduanya sering melakukannya di ruang guru ketika yang lainnya pulang. Namun, mereka masih menyempatkan diri untuk melakukan dosa enak itu.

Setelah empat bulan, Tuti tak pernah datang bulan. Tuti mulai merasa resah, terlebih lagi perutnya mulai mengembang dan terasa keras.

"Apa mungkin aku hamil? Tapi, katanya Bisma itu mandul."

Tuti dilema, dia percaya kepada Bisma. Namun, tetap saja dia ingin memastikan. Tuti diam-diam pergi ke dukun beranak, dia minta wanita tua itu untuk memeriksakan dirinya itu.

"Kamu hamil, sudah empat bulan. Siapa pelakunya?"

Tuti tentu saja kaget mendengar apa yang dikatakan oleh dukun beranak itu, karena dulu Bisma berkata kalau pria itu adalah pria mandul. Namun, pada kenyataannya dia hamil empat bulan.

"Digugurkan bisa?" tanya Tuti reflek.

"Udah jadi bayi, udah bernyawa. Kalau kamu menggugurkan kandungannya, nyawa kamu akan terancam."

Tuti ketakutan, niatnya dia urungkan karena takut meninggal di tempat. Percuma kalau dia menggugurkan kandungannya tetapi dia ikut mati bersama dengan bayinya.

"Kalau begitu aku pamit," ujar Tuti.

Wanita itu dengan cepat pergi ke rumah Bisma menggunakan sepedanya, tentu saja dia ingin meminta pertanggungjawaban kepada pria itu. Namun, saat dia mengetuk pintu rumah Bisma, tak ada yang menyahutinya.

Tuti yang penasaran berusaha untuk membuka pintu rumah itu, tetapi ternyata dikunci. Tuti yang panik langsung mencari orang untuk menanyakan Bisma, karena jarak rumah Bisma dengan tetangganya lumayan jauh.

"Bu, maaf mau tanya."

Tuti bertemu dengan seorang wanita paruh baya yang sedang menyapu di halaman rumahnya, wanita itu menghentikan aktivitasnya dan menolehkan wajahnya ke arah Tuti.

"Mau tanya apa, Neng?"

"Anu, Bu. Itu Pak Bisma ke mana ya? Kok rumahnya dikunci?"

"Oh, pak Bisma udah pindah. Kemarin udah pergi ke kota, rumahnya bahkan sudah dijual."

"Hah? Pergi? Rumahnya dijual?"

"Iya, katanya dia sudah pindah tugas ke kota. Udah gak ngajar lagi, masa ngajarnya udah abis."

"Pak Bisma dimutasi?"

"Iya, memangnya kenapa?"

"Tak apa," jawab Tuti dengan rasa kecewa yang besar.

Tuti akhirnya pulang ke rumah, dia menyendiri di kamar dan tak pergi sekolah. Tentu saja hal itu membuat kedua orang tuanya bertanya-tanya, dia takut kalau putrinya itu akan kenapa-kenapa.

"Kamu kenapa sebenarnya, Nak? Kenapa tak pergi ke sekolah? Apa sakit?"

1
Syaila Rifka
085262022530
Cucu Suliani: Sama-sama 🥰
Syaila Rifka: thank you KK♥️
total 4 replies
Ass Yfa
Alhamdulillah..makasih kak othor
Ass Yfa: pulsa ya kak
Ass Yfa: 081380823008
total 2 replies
neni nuraeni
Alhamdulillah
Cucu Suliani: Pulsa atau danaa?
neni nuraeni: 085624871719
total 2 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yeyyyyy dapett lagiiii🌹🌹🌹🌹🌹🤭🤭🤭😎😎😎😎😈😎😈😈😈🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Cucu Suliani: Pulsa atau daana?
total 1 replies
Yuli a
wah.... selamat yg dapat ga...🥳🥳🥳🥳
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
rasain makanya jangan lupa waktu ...sampe lupa ada istri di rumah sendirian....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
oh kiriman orang rupanya ....pasti nyesel itu suaminya nyuruh winarsih di rumah sendirian
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
serem amat sih...lagian hamil gede sendirian di rumah ...malam2 ada yang ketuk pintu itu jangan di buka napa
adam Ridho
selamat bagi yg mendapat give away sweeptstakes😍🎁
Bunggo Sikumbang
aduh.ada bae yg sirik
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hhehehehehe lupa thor🙈🙈🙈🙈 lanzuttTttttt
Cindy
lanjut kak
neni nuraeni
ayo bgas kmu hrus bisa melindungi cntik dan juga wati
Ass Yfa
1.Bagas,bagus,budi,dedi,basri,mbh dukun,pak tarno,bisma,bahar,pak ustad
2.Winarsih,Wati,bi tuti,bu tarni,wanda,winda,
3.bi tuti dgn suami gaibnya
4.alasannya pingin menjadikan Wati nyonya Bagas
5.ceritanya seru,,dan bikin penasaran,horor..masih batas wajar,,penulisan dan gaya bahasanya terkesan santai dan ceritanya tdk memaksa ato terburu2...makasih othonya
Rembulan menangis
1.bagas,dedi ,bagus ,bahar ,bisma ,pak tarno
2.winarsih,wati ,wanda ,winda bi tuti ,bu tarni
3.bi tuti yg mmbunuh
4.krn bi tuti ingin mnjodohkan wati dan bagas supaya wati hidup makmur jdi org kaya tdak susah lg
Bunggo Sikumbang
1.bagas.2.wati.3.tuti ibu nya wati.
Yuliana Tunru
jawab di sini z ya thor..
1.bagas
2 wati
3.bu tuti
Cucu Suliani: Ada lima soal loh, terus no 1 dan 2 semua pemeran ya, Kak😁
total 1 replies
neni nuraeni
Bagas,pak Budi,bian,bagus,Bahri,Dedi,pak ustadz,dukun
Winarsih,Wanda,Winda,Wati,tuti
si tuti
Cucu Suliani
Jawabnya boleh di kolom komentar yes🥰
1. Sebutkan nama pemeran pria!
2. Sebutkan nama pemeran wanita!
3. Siapa yang membunuh Winarsih?
4. Sebutkan motif dibalik pembunuhan Winarsih!
5. Bagaimana komen kalian dengan cerita yang Mak Othor buat?
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: bu dokter, pak dokter, ibu pengurus jenazah, bapak dukun jahat, tetangga tetangga yang mengurus jenazah mbak win🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: 1.Budi, Bagas, bagus, Basri, Dedi
2.wanda, Winda, Wati, Winarsih, Tuti, Mak Ijah,
3. bi tuti, dan suami ghaib nya👻
4. mau ngejodohin Bagas sama anak kandung nya (Wati) biar Wati dapet ngerasain kebahagiaan punya suami penyayang
5. ceritanya bagus banget, menarik, alurnya ga bikin pusing, yang paling aku sukak ga terlalu banyak adegan 18+ nya🤣 horor, serem, kesellnya apalagi dapet bngt ini mah🌹🌹🌹 author Mak cu nya juga selalu aktif ngebalesin komen, baik banget masyaallah 🌹🌹 (buat yang soal 1&2 aku tau dan ingetnya segitu)
total 8 replies
neni nuraeni
eeh Bagas eta jlma nu nyantet wrung mneh kde bisi pmjikan mneh disntet ku Dedi goblok,lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!