Seorang istri yang mau nggak mau harus merelakan dirinya dimadu.
Namun ketidakadilan suaminya membuat dirinya harus berpaling dan mengakhiri hubungan yang menyakitkan tersebut dan menikah dengan seorang CEO yang tak lain adalah atasan dari suaminya.
Awalnya hubungannya dulu hanya sebuah sandiwara namun malah mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon el Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenapa aku yang selalu disalahkan
Karena pikiran yang kalut, Rara mencoba memejamkan matanya, niatnya hanya ingin memejamkan mata namun malah ketiduran.
Leo yang melihatnya menyunggingkan senyuman. Dia menepikan mobilnya lalu menatap mahkluk indah disampingnya.
Tangannya tergerak untuk menyusuri wajah Rara yang cantik
"Kamu sungguh bodoh Ilham menyia-nyiakan mahkluk sempurna seperti Rara, aku yakin suatu saat kamu pasti menyesal." gumam Leo
Leo mengecup pucuk kepala Rara lalu melanjutkan perjalanannya.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di rumah Rara, dengan pelan Leo pun membangunkannya.
"Ra, Ra, sudah sampai di rumah kamu." Leo menggoyang bahu Rara
Pelan-pelan Rara membuka matanya, dengan nyawa yang baru kembali Rara berkata
"Maaf mas aku ketiduran"
"Nggak papa Ra, nanti lanjutkan tidurnya. Maaf aku membangunkan mu karena aku harus ke kantor" kata Leo.
"Iya mas nggak papa, aku yang seharusnya minta maaf karena selalu merepotkan mas Leo" sahut Rara dengan nanar
"Hey, kamu nggak merepotkan aku Ra, apapun akan aku lakukan untukmu, bahkan mengambilkan bintang pun akan aku lakukan" gombal Leo
"Ihhh so sweet banget sih mas" kata Rara sambil terkekeh.
"Ya sudah aku turun dulu ya, kamu hati-hati di jalan dan semangat kerjanya" imbuh Rara lalu turun.
Saat masuk rumah ada Vera yang tiduran di sofa sambil membaca majalah. Rara terus berjalan tanpa menyapa Vera begitu pula dengan Vera.
Karena tergesa-gesa ponsel Rara ketinggalan jadi Leo yang sudah berjalan beberapa meter harus putar balik.
Vera yang asik membaca menggerutu pasalnya terdengar bunyi bel rumah.
"Siapa sih ganggu orang saja" gerutu Vera
Saat pintu dibuka betapa kagetnya dia karena yang datang adalah Leo
"Vera?" panggil Leo
"Pak Leo" panggil Vera juga
"Pak Leo mencari mas Ilham?" tanya Vera
"Seharusnya aku yang bertanya, kamu ngapain di rumah Ilham?" jawab Leo dengan pertanyaan balik
Seketika mata Leo membulat,
"Apa Vera adalah istri kedua Ilham?" batin Leo
Rara yang hendak ke dapur mendengar suara Leo, lalu dia keluar untuk mengecek dan ternyata benar itu adalah Leo
"Mas Leo, kok kembali lagi?" tanya Rara yang melewati Vera.
"Ini Ra, ponsel kamu ketinggalan, jadi aku putar balik" jawab Leo.
"Oalah, maaf ya mas merepotkan lagi" katanya dengan tersenyum.
"Ya sudah kalau begitu, aku pamit ya?" pamit Leo dengan tersenyum manis menatap Rara.
Vera yang dari tadi melihat keakraban Rara dan Leo pun curiga.
"Ra, kamu ada hubungan apa dengan pak Leo?" tanya Vera
"Nggak ada hubungan apa-apa kami hanya berteman saja, kan mas Leo boz mas Ilham di kantor jadi aku kenal dengannya." jawab Rara bohong
"Tapi kalian akrab banget" sanggahnya.
"Kamu kok kepo sekali sih Vera, aku dekat dengan siapa pun kan urusan aku, memangnya kenapa sih kalau aku dekat dengan mas Leo?" tanya Rara dengan penuh penekanan.
"Nggak papa sih, kamu jangan dekat-dekat dengan lelaki lain Ra, kalau mas Ilham tau dia bisa marah" pesan Vera.
Memang yang dikatakan Vera ada benarnya namun Rara begitu juga karena perlakuan Ilham.
"Makasih Vera akan pesannya, sebenarnya aku juga nggak ingin keluar dan susah-susah cari kerja namun makin kesini mas Ilham makin nggak adil, kamu memang mau menjadi madu namun pada kenyataannya kamu ingin memiliki mas Ilham seutuhnya, dengan menjadikan kehamilan mu untuk mengekang mas Ilham, jadi nggak salah kan kalau aku mencari kesenangan di luar." Jelas Rara panjang kali lebar
Vera terdiam sejenak lalu berkata
"Aku tidak mengekang mas Ilham Ra, dia sendiri yang ingin bersamaku terus" sanggah Vera
"OOO begitu, bearti gak papa dong kalau nanti malam dia tidur denganku, tadi pergulatan panas kami belum tuntas karena kamu mengganggu kami" kata Rara memanas-manasi Vera.
Terlihat Vera sangat kesal dengan kata-kata Rara dan Rara tertawa dalam hati
"Mangkanya jadi orang nggak usah munafik, baru aku panasi begitu saja kamu udah kebakaran jenggot apalagi kalau melihat langsung adegan syur kami," batin Rara
Rara kembali lagi ke kamar, tiba-tiba dia teringat kembali dengan kejadian kemarin di ruang tamu. Luka yang baru sembuh pun harus menganga kembali.
Di kamarnya Vera membuang semua benda yang ada di meja riasnya, hatinya sungguh kesal dengan kata-kata Rara. Kini tempat tidurnya pun jadi sasaran empuk kemarahannya. Dia membuang semua selimut juga bantal dan guling.
Tiba-tiba perut Vera sakit, "Ada apa dengan perutku" gumamnya, karena tidak ingin terjadi apa-apa Vera langsung ke rumah sakit. Dia mengambil ponselnya untuk memesan taxi online.
Dengan menahan sakit, Vera ke rumah sakit sendirian, setelah melakukan pemeriksaan dokter menyarankannya untuk rawat inap supaya lebih mudah untuk memantau keadaannya.
Vera menghubungi Ilham, saat Vera menghubungi suaminya Leo sedang bersama Ilham jadi Leo pun ikut cemas. Bahkan kecemasan Leo lebih dari kecemasan Ilham karena mengira Rara yang di rumah sakit.
"Lebih baik kamu pulang, kabari saya bagaimana keadaan istri kamu selanjutnya. Kalau tidak repot saya usahakan untuk menjenguknya." Kata Leo
Ilham menjadi heran dengan sikap Leo. Terlihat dia peduli dengan istrinya namun karena cemas Ilham mengabaikan keheranannya.
Beberapa saat kemudian Ilham sudah sampai di rumah sakit, dia bergegas ke ruangan Vera yang sebelumnya Vera sudah menginfokan ruangannya
"Kenapa bisa sakit sih Vera? kamu makan apa?" tanya Ilham dengan cemas
"Ini semua gara-gara Rara mas, tadi aku sempat adu mulut dengannya, aku hanya menasehatinya untuk tidak dekat dengan laki-laki lain namun dia malah menyinggung aku" Vera mengadukan semua pada Ilham.
"Memangnya Rara dekat dengan siapa?" tanya Ilham kesal
"Leo" jawab Vera singkat.
Ilham kaget dengan apa yang dikatakan Vera, pasalnya bagaimana bisa Rara dekat dengan Leo atasannya.
"Oh ya ini juga karena kamu, kamu kan sudah janji mas kalau nggak akan nyentuh Rara tapi nyatanya tadi pagi kamu bercinta dengannya bahkan akan kamu lanjut lagi nanti malam" imbuhnya lagi
"Rara bilang begitu?" tanya Ilham dengan sedikit marah
"Iya, dia memanas-manasi aku, kamu kan tau kalau aku lagi hamil anak kamu, seharusnya kamu lebih perhatian pada aku dan lebih menjaga perasaanku, memangnya kamu mau bayi ini kenapa-kenapa mas" Vera mencoba memprovokasi Ilham.
Ilham yang termakan omongan Vera jadi marah, dia mengepalkan tangannya lalu mengambil ponselnya menyuruh Rara untuk datang ke rumah sakit saat ini juga.
Rara yang cemas segera berangkat ke rumah sakit karena dikiranya Ilham yang masuk rumah sakit.
Saat masuk ke ruang perawatan Vera, Ilham beranjak mendekat lalu mencengkeram tangan Rara hingga Rara memekik kesakitan.
"Ada apa ini mas?" tanya Rara dengan menahan sakit
"Ada apa, ada apa. Apa yang kamu lakukan pada Vera, jangan coba-coba menghasutnya dengan kata-kata bohong mu Ra, kita tadi pagi kan nggak bercinta kenapa kamu bilang kalau kita bercinta dan nanti malam akan melanjutkan kembali?" maki Ilham.
"Jadi kamu bohongi aku Ra?" tanya Vera
"Nggak aku nggak bohong, kalian yang sama-sama bohong, yang satu mengurangi yang satu menambahi" jawab Rara.
"Apa maksud kamu?" tanya Ilham dan Vera barengan
"Tadi pagi kan memang kita bercinta, kamu yang membangunkan aku dengan sentuhan mu mas, dan kamu Vera kan tadi kamu bilang kalau kamu tidak mengekang mas Ilham, jadi aku bilang kalau biarkan mas Ilham tidur denganku" jawab Rara
"Kamu bohong mas?" teriak Vera
"Bukan begitu Vera" kata Ilham frustasi
"Lebih baik kamu pergi Ra, pergi!" bentak Ilham
"Kenapa selalu aku yang disalahkan oleh kalian, padahal jelas-jelas kalian yang salah" kata Rara lalu keluar ruangan
Rara pergi dengan rasa sakit, air matanya mengucur deras.
Saat di loby rumah sakit Rara berpapasan dengan Leo, langsung saja Leo menarik tangan Rara
"Kamu kok menangis Ra? kamu sakit apa?" tanya Leo penasaran plus heran
"Yang sakit bukan aku mas tapi maduku" jawab Rara dengan terisak
"Apa Vera yang sakit?" tanya Leo
..........
Jadikn masalalumu pelajaran Ra ojok karepe dewe