NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.5M
Nilai: 5
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Setelah kemarin Laura melahirkan putra keduanya, kini ibu dua anak itu sedang dirawat di rumah sakit untuk proses pemulihan bersama dengan bayinya.

Di dalam ruangan rawatnya kini hanya ada Laura dan bayi yang tertidur di dalam box bayinya. Ketika pintu kamar terbuka, Laura langsung memalingkan wajahnya ketika melihat Rafa datang.

"Gimana sayang, keadaan kamu udah baikan belum?" Tanya Rafa dengan senyum manisnya serta tangannya yang membelai lembut kepala Laura.

"Aku udah lumayan baikan, kamu ngapain kesini? Bukannya ke kantor malah kesini" Tanya Laura dengan nada ketus.

Senyum Rafa yang tadi mengembang sempurna, kini luntur karena mendengar ucapan ketus dari istrinya.

"Aku kan mau jenguk kamu sama bayi kita Ra" Jawab Rafa yang kini masih berdiri di samping brankar Laura.

"Udah deh kamu pergi sana" Usir Laura dengan nada tidak sukanya dan mengibaskan tangan kearah wajah Rafa.

Rafa tidak menghiraukan ucapan dari istrinya yang berniat mengusirnya pergi dari ruangan rawatnya. Rafa beralih ke arah box bayi yang ditempati oleh putra keduanya. Punggung jari telunjuknya mengelus pelan pipi bayi mungil itu dengan lembut supaya tidurnya tidak terusik.

"Ra kamu nggak mau gendong anak kita? Kasihan dia belum pernah kamu gendong. Jangan sampai anak kita yang kedua juga kamu perlakukan sama dengan Antariksa" Tanya Rafa disertai dengan wajah sedihnya sembari memandang ke arah box bayi itu.

"Aku nggak mau Raf, lagipula kan dia juga tidur. Ngapain sih? Emang aku harus gendong dia?" Jawab Laura dengan nada jengkelnya.

Rafa meminta seorang suster untuk menempatkan putra keduanya di ruangan khusus bayi supaya bayinya tidak terbangun karena kebisingan. Rafa mengira jika ini adalah waktu yang tepat untuk mengelesaikan masalah antara dirinya dan Laura.

"Lagian aku juga tidak anggap kalau dia itu anak aku, rasanya aku jijik melihat kedua wajah anak kamu itu. Sama-sama menjengkelkan dan merepotkan" Tambah Laura.

Rafa memejamkan matanya menahan amarah yang tiba-tiba memuncak karena mendengar ucapan Laura yang terlihat sangat santai saat mengatakan hal tersebut.

Tiba-tiba saja matanya terbuka dan menampakkan aura kemarahan dan tangannya mengepal kuat. Dadanya naik turun seakan menandakan jika ayah dari dua anak itu sangat emosi.

"Kalau tahu gitu, dari dahulu aku hamil mereka berdua, tidak akan pernah aku kasih tahu kamu. Kalau waktu itu aku tahu sedang hamil dan langsung menggugurkannya, mungkin sekarang aku bahagia dengan karirku" Ucapan Laura membuat Rafa sudah muak mendengarnya.

"Aku menyesal telah melahirkan dua anak itu, gara-gara mereka aku harus repot mengandung anak sialan itu. Mereka bukan an..." Ucapan Laura terpotong oleh suara Rafa.

"Cukup!" Bentak Rafa dengan tangan yang mengepal.

"Hentikan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu Ra! Mengapa kamu begitu benci kepada anak kandungmu sendiri?! di mana letak kesalahan mereka sehingga kau sebagai ibunya tak mau mengakuinya?! Jawab aku Ra!" Ucap Rafa dengan nada tingginya.

"Aku memang tidak pernah mengharapkan kehadiran anak itu Raf! Karena mereka aku tidak bisa melanjutkan karier model ku" Jawab Laura dengan nada yang menunjukkan jika tidak suka.

"Kamu terlalu kekanakan tau nggak Ra?! Kamu lebih mementingkan perkejaan kamu daripada anak kamu! Kamu itu egois Ra!" Ucap Rafa dengan memegang kuat bahu istrinya.

"Seharusnya kamu lebih memprioritaskan keluarga dan anak-anak disaat kamu sudah menjadi seorang istri! Ingat statusmu sekarang adalah seorang istri dan seorang ibu. Bukan seorang model lagi!" Ucap Rafa yang seketika membungkam mulut Laura.

"Mengapa kamu selalu mementingkan perkejaan kamu?! Apakah uang yang aku berikan tidak cukup untuk membeli barang-barang mewah mu itu ha?!" Tanya Rafa dengan mata yang menatap tajam Laura.

"Kau tahu kan Raf, karena sedari awal kita menikah aku melakukannya dengan terpaksa! Aku hanya mengikuti permintaan almarhum Ayah untuk menikah denganmu. Dan kau tahu? Aku tidak pernah mencintaimu sedikitpun dalam hatiku dan tidak akan pernah mencintaimu" Ucap Laura dengan wajah seriusnya.

'Deg'

Hati Rafa seakan tertusuk oleh benda tajam, kedua tangannya yang memegang bahu Laura perlahan mengendur. Kakinya perlahan mundur dan menggelengkan kepalanya pelan.

Rafa seakan tak percaya dengan ucapan Laura. Hatinya terasa sangat sakit saat mengetahui bahwa wanita yang sangat dicintai olehnya itu tidak pernah sama sekali membalas perasaannya.

"Kamu bohong kan Ra?!" Tanya Rafa dengan suara yang semakin meninggi. Laura yang melihat Rafa mulai frustrasi tertawa merendahkan.

"Buat apa aku berbohong? Memang kenyataannya aku tidak mencintaimu, dan kau tahu Raf? Aku masih mencintai mantan kekasihku" Ucap Laura tanpa malu dengan bangganya.

"Aku menikahimu juga karena kau sudah mapan. Jadi aku hanya memanfaatkan kekayaanmu saja" Tambah Laura yang membuat Rafa semakin geram.

"Dasar wanita licik! Aku menyesal karena telah mencintaimu sepenuh hati! tetapi sekarang tidak ada lagi cinta untuk wanita busuk sepertimu"Ucap Rafa dengan tatapan tajamnya.

"Kau tunggu saja surat cerai dariku!" Ucap Rafa.

Laura tertawa remeh ketika mendengar ucapan Rafa, bukannya berusaha menolak untuk berpisah, tetapi Laura justru bahagia.

"Tidak perlu repot-repot Raf, aku sudah mempersiapkan surat cerai itu jauh sebelumnya dibantu oleh Abi, kekasihku" Ucap Laura dengan santainya dan melipat kedua tangan di depan dada.

Rafa yang mendengar hal tersebut tersenyum miring dan menatap ke arah Laura dengan pandangan merendahkan.

"Wah, ternyata kau tak lebih dari seorang wanita murahan yang dengan mudahnya menjalin hubungan dengan Pria lain disaat masih memiliki suami" Sindir Rafa yang kini duduk di sofa ruangan tersebut, menatap ke arah brankar dengan sinis.

"Yah, aku lebih bahagia bersamanya daripada hidup denganmu yang sungguh membosankan" Jawab Laura dengan percaya dirinya. Rafa yang mendengar itu berdecih dalam hatinya.

"Selepas cerai aku tidak perlu lagi repot-repot merawat anak-anakmu, dan aku akan bahagia dengan karirku" Tambah Laura yang membuat Rafa tertawa hambar.

"Pertanyaannya, apakah pernah kau merawat kedua putraku?! Jawabannya tidak sama sekali. Lagipula aku tidak rela jika anak-anakku diasuh oleh wanita murahan sepertimu" Ucap Rafa yang membuat Laura terdiam kaku.

"Kita lihat saja, apakah wanita yang tak punya hati sepertimu akan bahagia selepas ini?!" Ucap Rafa dengan seringai nya.

"Oh tentu aku akan bahagia setelah berpisah darimu dan anak-anakmu itu" Jawab Laura dengan percaya dirinya dan mengangkat dagunya ke atas.

"Ingat ini Laura! Jangan pernah kau menyesal atas sikapmu yang telah menyia-nyiakan kedua putraku. Penyesalan akan menghampirimu dan membuatmu hancur disaat itu!" Peringat Rafa dengan jari telunjuk yang mengarah ke wajah Laura.

"Kau juga akan merasakan sakit saat kedua anak kandungmu tidak akan mengakui kau sebagai ibu kandungnya" Timpal Rafa lagi.

"Aku tidak akan pernah menyesal, kau dengar itu?!" Sentak Laura dengan nada tingginya kepada Rafa.

Meskipun dalam hatinya, Laura memikirkan tentang ucapan yang dilontarkan oleh suaminya itu. Namun dengan cepat Laura menepis pikirannya, karena dia yakin akan keputusan yang telah dia pilih.

"Jangan datang kepada keluargaku setelah penyesalan menghampirimu Laura. Aku akan menunggu masa-masa penyesalan yang kau alami!" Ucap Rafa dengan berdiri dari duduknya.

"Kita lihat permainan yang kau mulai duluan" Ucap Rafa dengan nada datar dan melangkahkan kaki meninggalkan ruangan itu menuju ke ruangan bayinya berada.

Laura yang berada di ruangan itu tampak memikirkan dan mencerna semua ucapan dari Rafa. Laura takut jika semua itu akan terjadi di kehidupannya kelak.

Tetapi keputusannya sudah bulat untuk meninggalkan Rafa dan anak-anaknya. Lamunannya buyar saat ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk. Setelah di cek, ternyata itu panggilan dari Abi, kekasihnya. Laura tersenyum manis dan segera mengangkatnya.

"Halo sayang, gimana nanti malam jadi kan?" ~ Tanya orang diseberang sana yang tak lain adalah Abi.

"Jadi kok sayang, jangan lupa bawa surat cerai yang sudah kamu urus ya" ~ Ucap Laura dengan nada manjanya.

"Iya sayang, ya udah nanti malam aku jemput kamu ya" ~ Jawab Abi.

"Oke, nanti malam jangan lupa kamu jemput aku saat ruangan ku sepi ya, nanti aku kasih kabar" ~ Ucap Laura dengan manjanya.

"Hahaha, iya sayang. Nanti kamu kasih kabar aja ya kalau tidak ada orang" ~ Diseberang sana, Abi terkekeh mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Oke, bye sayang" ~ Putus Laura dan segera mematikan sambungan teleponnya.

Laura berencana akan kabur nanti malam bersama dengan Abi. Keduanya sepakat untuk pergi dari rumah sakit disaat tidak ada tuan dan nyonya Kalandra selaku mertua dari Laura.

Namun sayangnya, semua percakapan Laura dengan Abi terdengar oleh Rafa yang kini sedang di ruangan khusus bayi.

Rafa tersenyum miring ketika mengetahui rencana licik dari istrinya itu. Rafa memang meminta orang suruhannya untuk memasang penyadap suara dan kamera tersembunyi di ruang rawat Laura yang awalnya bertujuan untuk memantau putra keduanya.

Rafa sudah memperkirakan apa yang akan terjadi kedepannya, sehingga pria itu sudah menyusun rencana untuk membalas kelicikan istri dan selingkuhannya itu.

'Kita tunggu tanggal mainnya, Laura' Ucap Rafa dalam hati dan senyum licik terbit di wajah tampannya.

...*****...

Wah Rindi sama Rafa sama-sama jadi korban pengkhianatan nih, bagaimana kelanjutannya?

Terimakasih untuk kalian yang masih stay di cerita ini.

...Gracias...

1
Nurul Indarti
klo udah gk sanggup nerusin d end kan saja Thor...daripada d gantung ber bulan bulan gk lanjut lanjut
Yuli Yuli
bkin tgang we☺️☺️☺️
Yuli Yuli
jgn smpe bneran tu 😭😭😭
Jihan Putri
mending sama rindi sih si Laura gblok bgt itu anak lo sendiri malah nggak mau kasih asi ibu macam apa lo Laura
Jihan Putri
laki laki bnyk rin biarin Alvin sama si baru kali kaya Linda dan kebahagiaan akan menyertaimu rin
Jihan Putri
iya bener rin cowok kaya Alvin mah buang aja siapa tahu dapet berlian kan
Yuli Yuli
JD melo, Oma SM opa nenek SM kakek kok g ada
Yuli Yuli
sekalian tu Rajendra dgn titania dnikahkan brengan SM galaksi dn azura biar seru🌹🌹🥰🥰
Yuli Yuli
tu emg sifat aslinya kyak gt kn gala, apa LG uda ktmu SMA pujaannya ya kn gala🥰🥰🌹🌹
Yuli Yuli
👍👍🥰🥰💪💪💪
Yuli Yuli
knp Rajendra, ktnya mau mengajak titania kswatu tmpat kok g jd
Yuli Yuli
lgsg tancap gas aja Jen🤣🤣
Yuli Yuli
Titania anak cewek kok mknya byak bget, Uda pesen siome kok jg mei ayam🤣🤣
Yuli Yuli
pnya istri kok lupa si anta😅😅
Yuli Yuli
galaksi Uda mulai usil tu kyaknya
Yuli Yuli
tu Jendra Uda gandeng" titania Uda ada tanda" nii🥰🥰
Yuli Yuli
jgn" Jendra suka tu SM titania
Yuli Yuli
lnjt
Yuli Yuli
ya Allah antariksa bkin panik yg baca aja dikira knp" 🥰🥰 lgsg nglamar aja anta lgsg tancap gas
Yuli Yuli
Abang knpa niii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!