Bukan novel yang update harian yah.
Silahkan baca dan jangan lupa kasih komentar dan likenya biar author semangat buat nulis episode selanjutnya.
Novel apakah ini?
Ini adalah novel yang pemeran utamanya seorang laki-laki kaya raya yang pekerjaannya seorang CEO di perusahaan terbesar di ASIA. Memiliki saham dimana-mana dan perusahaan nya menyebar diseluruh negeri juga. Sementara pemeran wanitanya adalah gadis muda yang lahir dari keluarga kurang mampu, sekaligus dia harus menjadi tulang punggung orang tuanya karena memang ayahnya telah meninggal sejak dia berumur 15 tahun . Dia sekarang harus kuliah sambil bekerja.
Mungkin ada kemiripan dengan novel lainnya. Tapi memang aku ingin pemeran laki-lakinya seorang laki-laki terkaya dan bersifat dingin, cuek sekaligus arogan.
Jika kalian tertarik baca bagian prolog kalau masih tertarik lanjut sampai end yah.
Jangan lupa author menunggu komentar
Positifnya yah. Buat memotivasi author biar tambah semangat lagi .
Salam kenal dariku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JBlack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masakan Adel
Akhirnya setelah berkutat didapur makanan yang dimasakpun telah matang, Terlihat Jam dinding sudah menunjukkan pukul 07.00 Adel pun menyiapkan semua sarapan diatas meja makan dan ia pun bergegas ke kamar untuk mandi lagi, karena dia merasa badannya begitu gerah dan bau masakan didapur.
Setelah memasuki kamar, terlihat Kevin yang sedang memakai dasi sambil menelfon seseorang. Adel pun berjalan menuju tempat Kevin berdiri.
“Bolehkah aku membantumu memasangkan dasi ini.” Kata Adel
“Kevin pun menganggukkan kepala.”
Adel pun memakaikan dasi sambil sesekali menatap wajah Kevin. Kevin pun sesekali juga melihat ke arah Adel. Setelah panggilan telefon selesai ia matikan dan matanya tertuju pada Adel yang masih memegang dasinya.
“Sudah selesai.” Kata Adel sambil tersenyum
“terimakasih.” Balas Kevin dengan dingin
“kenapa baumu , bau dapur. Habis melakukan apa kau sejak tadi diluar.” Ucap kevin dengan sorot mata tajam.
“ Aku barusan sedang memasak untuk sarapan. Dan aku kemari mau mandi lagi dan berganti pakaian.” Timpal Adel sambil menunduk
“ memasak? Bukankah sudah ada pelayan dirumah untuk memasak. Untuk apa kau memasak ? “ Bentak kevin
“ iya memang sudah ada. Tapi aku sudah terbiasa dirumah setiap pagi memasak. Jadinya aku disini juga ingin memasakkan sarapan pagi untuk keluarga disini.” Dengus kesal Adel
Akhirnya Kevin pun pergi meninggalkan adel dan berjalan ke arah balkon kamar. Setelah kevin pergi, adel pun mengambil pakaian dan beranjak ke kamar mandi. Terdengar bunyi shower dari dalam kamar mandi. Setelah beberapa saat akhirnya Adel pun keluar dari kamar mandi. Ia berjalan kearah meja rias, dan memakai riasan sederhana.
Setelah melihat Adel selesai ,akhirnya Kevin pun keluar dari kamar dan diikuti Adel. Terlihat dari atas bahwa dimeja makan sudah banyak keluarga yang berkumpul untuk sarapan bersama. Melihat Kevin dan Adel turun dari tangga Mama Nora tersenyum pada Adel.
“selamat pagi sayang.” Ucap mama Nora kearah Adel dan Kevin
“Selamat pagi juga ma. Timpal Adel dan kevin dengan tersenyum.
Kevin pun duduk dengan diikuti adel disebelahnya. Adel pun mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk suaminya Kevin .
Tiba-tiba..
“hmmm masakannya enak sekali bi, tumben berbeda hari ini rasanya.” Ucap tuan Raharja ke salah satu pelayan
“ Maaf tuan , sarapan pagi ini yang memasak bukan kami melainkan Nona Adel tuan.” Ujar pelayan sambil menunduk
“ Benarkah nak? “ ucap Mama Nora ke arah Adel
“iya ma betul ini masakan Adel. “ jawab adel sambil tersenyum
“ Ini nikmat sekali. Gak salah mama pilih kamu jadi menantu nak, selain baik dan mandiri kamu juga pintar memasak.” Puji mama nora kepada Adel
“Terimakasih ma. “ timpal Adel
Setelah mendengar perkataan mamanya, Kevin melirik kearah Adel dengan tatapan tajam . Tapi dalam hatinya berbeda dengan tatapannya.
“ enak sekali makanan ini, bahkan masakan mamapun kalah dengan masakannya. “ batin Kevin
Kevin pun melanjutkan sarapan paginya. Dan setelah selesai ia pun beranjak dari kursi dan berpamitan kepada kedua orang tuanya. Karena melihat Kevin yang berdiri dan beranjak dari kursinya, Adel pun mengikuti kevin dan mengambil tas kantor kevin yang berada di kursi ruang keluarga. Setelah sampai di depan pintu, adel pun menyodorkan tas tersebut dan mencium punggung tangan Kevin. Kevin tak mengucapkan sepatah katapun dan langsung beranjak kemobilnya disambut oleh Asistennya Rudi membukakan pintu dan masuk kedalam mobil.