Hai semua nya salam kenal..
ini novel pertama aku, mohon dukungan nya.
TIDAK REVISI, BANYAK KALIMAT YANG TIDAK RAPI, mohon memaklumi.
menceritakan kisah Bunga gadis cuek dan pendiam,
dan Haikal pria dingin dan sombong.
Perjuangkan Haikal Mempertahankan Cinta dan Kekuasaan.
Dan Bunga yang menaklukkan Kekejaman Haikal.
Bisakah Haikal dan sahabat nya membuka misteri kematian Orang tuanya, dan pertualangan mereka dalam menyelesaikan setiap misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
UNTUK PENGKHIANAT
Dihalaman rumah Haikal dan Akbar sudah berdiri diposisi masing-masing. ada puluhan orang berbadan besar-besar. mereka akan menuju tempat keberadaan Roy, Haikal melangkah kan kaki nya memasuki mobil, dan diikuti para bodyguard lainnya, kearah mobil yang lain, saat Akbar melangkah akan masuk ke mobilnya, dia keluar lagi.
Dia berjalan ke dalam rumah, mengumpulkan semua pengawal yang menjaga rumah tersebut.
" Aku peringatkan kalian semua, awasi perempuan itu, jaga dia jangan sampai dia tergores sedikit pun, jangan biarkan dia keluar dari rumah ini, sampai kami kembali. keselamatan nya qu serahkan kepada kalian. jadi perketat semuanya, karena kalian tau apa akibatnya jika kalian gagal." Akbar bicara dengan wibawa, yang di anggukan semua yang ada disana, mata Akbar melihat semuanya dengan rinci, seakan-akan dia menghapal wajah-wajah tersebut.
dan dia pun akhirnya melangkah keluar.
....
Ditengah hutan,
buk.. buk.. buk..
pukulan serta tendangan menghantam beberapa orang disana, darah menetes dari gempalan tangan, puluhan orang berbadan besar telah tumbang tidak berdaya di tanah.
tatapan mematikan menghadap seorang wanita cantik di tempat itu. tempat tersebut hanya diterangi cahaya obor. yang diletakan dipinggir sudut ruangan tersebut.
Wanita itu hanya berdiri, diam diposisi nya tanpa perlawanan, tidak ada ketakutan disorot matanya , mata tersebut terlihat seperti sedang menantang mata seseorang yang tidak kalah mengerikan. yang siap membunuhnya
Tangan pria tersebut telah berada dileher wanita tersebut, dia mencengkram leher dengan kuat, sampai mulut wanita tersebut tergagap.
" ka u tak Takan mem bu nuh ak u kan." suara wanita tersebut terputus-putus.
lelaki tersebut menarik leher wanita tersebut mendekat ke wajahnya, dengan ekspresi menyeringai, dan melempar kedepan degan cukup keras, sehingga tubuh tersebut menghantam dinding dan tengkurap di tanah, dia terbatuk dan mengeluarkan darah.
Lelaki tersebut mendekat lagi, menarik wajah wanita itu, memegang rahangnya, " katakan apa yang sebenarnya terjadi jika tidak, mungkin kau akan jadi wanita pertama yang akan mati ditangan ku." bentak Roy di ruangan tersebut.
....
Haikal dan rombongan tiba ditempat tersebut, mereka seperti serigala yang mampu melihat jalan tanpa penerangan.
" bagaimana hasil pencarian kalian?" tanya Akbar kepada para orang suruhannya.
" kami telah menyelusuri tempat ini, tapi belum ada kejelasan, kami telah menyelidiki semua tempat." jawabnya terhenti karena sebuah tangan sudah ada dilehernya.
pengawal tersebut sudah tidak sadarkan diri.
" jika hanya jawaban seperti itu, anak kecil juga bisa, badan besar tapi tidak ada otak," suara Haikal mengemam disana. Semua yang disana gemetar melihat Haikal, tidak ada yang berani menjawab.
Dan tiba-tiba ada seseorang yang berlari kearah mereka, " tuan silahkan ikut saya, sepertinya saya tau tuan Roy dimana," semua pengawal bergerak mengikuti langkah tersebut. yang dipimpin oleh Akbar.
Tapi tidak dengan Haikal, dia menggunakan sebuah kacamata yang berteknologi canggih, yang bisa mendeteksi kejadian dibawah tanah dan, dia bisa melihat semua penjuru dengan jelas.
Dia melangkah kearah berlawanan. diikuti dua pengawal nya, dan langkah nya pun terhenti.
" Bunuh Mereka semua yang terlibat, dan tarik Akbar kembali dengan selamat." Haikal bicara dengan menekan sesuatu ditelinga nya. dan dia melanjutkan langkah nya.
....
Matahari telah memperlihatkan cahayanya, Haikal berdiri disebuah danau kecil yang penuh rawa. dan tidak jauh darinya seorang pria terduduk dengan keadaan mata terpejam.perlahan mata tersebut terbuka dan pandangan nya berhadapan langsung dengan Haikal.
" kal, kamu membuat aku menjadi umpan untuk pancingan mu, Akbar berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Haikal.
Haikal hanya tersenyum tipis, dan pandangan nya kembali kedepan melihat danau, " salahmu sendiri karena tidak fokus sehingga tidak menyadari rencana ku," lirik Haikal ke Akbar yang saat ini ada disampingnya.
" kau bisa memberi perintah, untuk menjaga wanita dirumah sana, tapi kau gagal memberi perintah orang diluar rumah." tegas Haikal.
" aku ini seorang dokter bukan seperti dirimu," elak Akbar.
....
" cepat katakan" suara Roy semakin kuat dan tatapan semakin tajam.
" jangan tanyakan padaku, tanyakan langsung pada Rian, aku telah berjanji padanya, dan aku tidak akan menggikari janjiku.
" aku tidak peduli dengan janji kalian, aku hanya ingin tau keberadaan dia." tangan Roy menarik rahang Dara untuk menatapnya. belum sempat Dara menjawab, sebuah suara terdengar tertawa seakan mengejek mereka. emosi Roy kembali memuncak dan berdiri melangkah mendekati orang tersebut.
naas nya Roy tidak menyadari, orang tersebut memegang sebuah senjata. sebuah tembakan...
pooorrr ..... menghantam tubuh Roy, dan sebuah tembakan kembali terdengar pooorr..... menghantam tubuh orang tersebut.
sebelum orang tersebut menutup matanya, dia masih bisa tertawa, dan mengatakan " kalian terlambat.
Adikmu sudah mati..."
Roy memeluk tubuh yang ada didepannya dengan berlumur darah.
" Dara... Dara.. Dara bangun" panggil Roy dengan menepuk pipi Dara yang sudah tidak sadarkan diri, wajah Roy panik melihat darah dan wajah Dara mulai pucat, dia menyobek baju darah pada tempat peluru menghantam punggungnya. lalu membuka bajunya dan menekan luka tersebut untuk menghentikan darahnya. dan menggendong Dara untuk keluar.
....
FLASHBACK ON...
Haikal baru tiba dirumah tengah hutan, dia masuk ke kamar nya tiba-tiba dia melihat sesuatu yang aneh sekilas, dan dia langsung masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.
Didepan kaca dia melihat tubuhnya sendiri dengan tatapan emosi. " kalian semua cari mati, beraninya kalian mengkhianati keluarga Chrispeter." aku akan ikut bermain dengan kalian" gumam Haikal
Dia memakai jam tangannya, dia bergerak memainkan jam tersebut. jam yang Haikal gunakan bukan Jam sembarangan dia mendapatkan dari seorang hacker dari Eropa, yang dia selamatkan, dan teknologi tidak main-main. Haikal mengirim sinyal kepada orang-orang yang berada di dunia kriminal, mereka tersebar di Asia bahkan Eropa.
mereka pun belum ada ketemu langsung dengan Haikal, tapi mereka berhutang janji, nyawa kepada Haikal, dengan jaminan suatu hari Haikal meminta nyawa mereka.
Dalam 30menit jam tersebut berwarna merah, dan Haikal tersenyum sinis, dan dia keluar menemui Akbar yang sudah menunggunya dibawah untuk berangkat mencari Roy.
setelah keluar dari gerbang rumah, Haikal melihat kearah belakang, paaarrrr.... parrrr... perlahan rumah hancur meledak sampai rata, dia hanya tersenyum sinis.
Akbar tidak mengetahui keadaan disana..karena mobil yang Akbar gunakan sudah disetting Haikal.
" itu lah akibatnya kalian berani mengkhianati ku, memasang penyadap dan kamera di wilayah ku, maka kalian semua akan mati tanpa pemberitahuan." Haikal bicara dalam hati dengan senyum mengerikan.
Disaat persimpangan Haikal memberhentikan mobil nya, dan pindah ke mobil yang baru tiba, dia duduk di tempat penumpang, dia mengambil Tablet dari tangan supir yang membawa mobil tersebut, dan memasang sesuatu ditelinga nya.
" bagaimana keadaan mereka berdua," tanya Haikal
" tuan Roy berada disebuah gua yang terhubung dengan sebuah danau, itu gua buatan. sedangkan tuan Rian dibawa pergi. pergerakan mereka sedang diawasi." jelas nya.
" aku bertanya ke adanya," ketus Haikal dengan mata masih menghadapi tablet.
" maaf tuan, tuan Roy penuh luka tapi masih terlihat kuat, tapi tuan Rian saya tidak bisa memastikan tuan." mata Haikal menghadap ke arah supir tersebut.. dan kembali ke arah tablet..
" Pastikan mereka semua mati, karena mereka berani menyentuh keluarga Chrispeter." perintah Haikal.
" baik tuan, dan satu lagi tuan, para pengawal tuan Akbar , semua sudah diganti, yang asli sudah terbunuh semua, target mereka nyawa tuan Akbar , apa yang harus saya lakukan, tanyanya..
" biarkan saja, kirim orang untuk menyelamatkan Akbar, lalu singkirkan mereka semua, dan bawa yang memberi perintah kehadapan qu" perintah Haikal.
" bagaimana bisa Akbar tidak menyadari nya, bodohnya dirimu bar" gumam Haikal dengan sinis.
mobil berhenti dan Haikal keluar kembali ke mobilnya sebelum nya.
FLASHBACK OFF.
....
Akbar menghela nafas kasar dengan tindakan Haikal, tiba-tiba dia teringat sesuatu.
" kal, jika rumah kamu ratakan, lalu wanita itu ?" Akbar melihat kearah Haikal dengan mata yang penuh pertanyaan...
Haikal hanya mengangkat bahunya...
....
bagaimana keadaan Bunga,
bagaimana keadaan Rian,
huuffff author juga penasaran, bagaimana keadaan Bunga yang terjebak di rumah yang sudah rata...
Ditunggu up nya ya Reader...
JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE YA..
TERIMAKASIH...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
ada yg sama ??
kakaknya Haikal mungkin aja Akbar dia kan paling banyak umurnya dibanding Haikal.Roy.Rian