Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.
Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.
Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
...Happy reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Tepat pukul 04.00 subuh, gelombang cahaya hijau lembut dari alarm di layar ponsel Alrazi menyambar matanya. Ia terbangun seketika, tanpa ragu. Tidak ada waktu untuk ragu; setiap detik berharga.
Ia melompat dari ranjang, langkahnya ringan namun tegas di lantai keramik hotel yang sunyi. Langsung ia menuju kamar mandi, mencuci muka dengan air dingin yang membuat kulitnya kaget dan pikiran menjadi jernih.
Tanpa menunggu rambut kering, ia mengambil jaket kulit hitam tebal yang disiapkan semalam, udara subuh di kota ini selalu menusuk sampai tulang. Sepatu lusuhnya ia kenalan agar tidak kedinginan.
Dalam sekejap, ia sudah di dalam mobilnya, memutar kunci mobil SUV yang baru ia beli tadi malam. Mesin menyala dengan bunyi yang lembut, tidak menyedihkan keheningan pagi.
Mobil melaju perlahan di jalan raya yang hampir sepi, hanya sesekali ditemani oleh truk pengangkut barang atau taksi yang mengangkut penumpang pagi. Udara dingin menyusup melalui celah-celah kaca, membawa bau daun kering.
Di sistemnya, layar GPS menyala terang, menampilkan lokasi penyimpanan benda museum yang ia cari. Tanda panah kecil terus bergerak, mengarahkan ke titik yang sudah ia lihat berkali-kali. Ia memantau jam di dasbor setiap menit yang lewat membuat jantungnya berdebar lebih kencang.
Tepat pada pukul 04.32, ia sampai di suatu tampat, titik lokasi yang tidak jauh dari tempat penyimpanan benda museum itu.
Jantung berdebar kencang setiap kali mobilnya melewati jalan yang makin suram. Setiap rumah yang dilewatinya semakin usang, atap roboh, jendela hancur, dan tidak ada tanda kehidupan sama sekali.
Ketika sampai di lokasi, dia turun dari mobil dan mengamati sekitar. Hujan gerimis rintik-rintik turun, membuat tanah licin dan sulit ditempuh. Rumah paling ujung timur seperti yang disebutkan sistem ternyata adalah bangunan tua bergaya kolonial, temboknya bewarna kelabu dan tertutup lumut. Pintu depannya terbuka lebar, seolah menunggu kedatangannya.
Dia masuk dengan hati-hati, sentuhan jari menyentuh tembok yang basah. Di dalam, gelap total, hanya cahaya senter dari ponsel yang bisa dia gunakan. Dia mencari lantai kaca yang pecah, dan setelah beberapa menit berjalan menyilang, dia melihatnya: sepotong kaca besar yang terpecah di sudut ruang tamu, bagian atasnya terangkat sedikit.
Dengan tangan yang gemetar, Alrazi membuka potongan kaca itu dan merendam tangannya ke dalam tanah. Tanahnya basah dan licin, tapi dia segera merasakan sesuatu yang keras dan datar, sebuah kotak kayu sedang yang tertutup rapat. Dia menariknya keluar, mengusap debu dan tanah yang menutupinya. Kotak itu berat, dan di permukaannya ada ukiran bunga yang indah, bunga melati yang menjadi simbol museum yang dicuri.
Ketika Alrazi membuka kotak, dia terkejut melihat apa yang ada di dalamnya: bukan barang berharga seperti patung atau perhiasan kuno, melainkan sebuah buku catatan tua dan selembar foto hitam putih. Dia membuka buku catatan, dan tulisan tangan yang rapih muncul di hadapannya:
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
why bekas bininya pun dikerjakan
kenapa tak direjek saja
lanjut up lagi thor