NovelToon NovelToon
TANPA RESTU

TANPA RESTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Dendam Kesumat
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Boleh tidak aku kembali ke masa 5 tahun yang lalu? saat aku masih gadis, tak akan aku membantah nasehat ibu tentang Mas Akbar, suamiku. Dengan ikhlas aku akan menurut beliau tanpa protes sedikit pun, meski harus melepas lelaki yang aku cintai. Karena sekarang aku tahu maksud Ibu tak memberi restu dulu, karena Mas Akbar penganut suami patriaki.

Urusan rumah, anak, bahkan menjadi tulang punggung keluarga pun aku lakukan sendiri tanpa bantuan dari Mas Akbar. Aku sudah tidak menuntut Mas Akbar untuk berubah, rasanya sudah mati rasa, dan berharap tiap hari diberikan kesabaran tanpa batas, agar bisikan setan tak kuturuti untuk meracuninya. Astaghfirullah.

Selain tabiat Mas Akbar, yang membuatku ingin mengakhiri pernikahan ini adalah sikap mertua padaku. Beliau selalu menganggap aku sebagai istri pembawa sial, yang menyebabkan Mas Akbar terkena PHK massal. Beliau selalu mengatakan andai aku tak menikah dengan Mas Akbar, mungkin putra kesayangannya itu akan naik jabatan. Sialan memang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HUTANG

Ekspresi marah terlihat jelas, setelah beberapa hari tak bertemu mas Akbar mampir ke kontrakanku. Sejak tadi aku juga tidak membuka ponsel, kunikmati perjalanan gathering kantor dengan teman-temanku dong. Selagi tidak ada telepon penting berarti kondisi aman.

"Ke mana aja?" tanya mas Akbar sewot, seperti biasa aku santai sembari membuka kunci kontrakan, kemudian memasukkan kardus oleh-oleh. Aku naik ojol karena motor ku titipkan ke rumah ibu.

"Dari acara kantor."

"Emang kalau acara kantor gak bisa balas chat suami?" sindirnya karena memang dia paling tidak suka, chat dibalas lama.

"Bisa, cuma tadi hemat baterai karena takut mati gak bisa pesan ojol," jawabku santai sembari pura-pura ngecas ponsel. Kutinggal membersihkan diri sepertinya Mas Akbar membuka oleh-olehku, karena setelah keluar kamar mandi ia sudah makan kripik bayam.

Aku pun bergabung dengannya, segera memisah oleh-oleh untuk ibukku. "Ehem," dia mulai berdehem, sengaja memang aku tak mengajak dia bicara. Malas saja.

"Mir, boleh gak aku minta tolong?" tanyanya dengan wajah sedikit malu. Gestur tubuh menunjukkan kegusaran.

"Apa?" jawabku sewot.

"Boleh gak kalau cicilan motorku bulan ini kamu bayari?" aku langsung melongo, gak pernah kasih nafkah tapi mau minta tolong buat bayar cicilan motornya. Aku tersenyum sinis.

"Statusnya hutang atau bagaimana?" tanyaku, kali ini aku tak mau goblok hakiki seperti uang beasiswaku dulu. Nafkah saja gak dibayar, gak bakal aku seroyal dulu kasih uang.

"Ck," Akbar berdecak sebal, "Sama suami sendiri kamu perhitungan banget."

"Lah, kamu aja perhitungan sama aku, nafkah aja gak kamu kasih. Bahkan untuk nyewa pelacur saja harus bayar, masa' istri sah gratisan kok lebih rendah dari pelacur dong aku," ucapku sudah muak dengan sikapnya. Dia makin memalingkan muka. Sadar mungkin kalau dia salah.

"Ya nanti kalau aku ada rezeki aku kasih uang bulanan, tapi sekarang aku pinjam buat bayar motor dong!"

Aku menghela nafas berat. "Aku belum gajian, Mas. Maaf."

"Uang kamu kan banyak, bayar kontrakan juga udah kamu lunasi, tiap bulan juga gajian. Kamu juga masak sendiri, gak pernah belanja barang-barang mewah, terus uang kamu ke mana? Gaji kamu lebih banyak daripada aku. Kamu kasih ke ibu kamu?"

"Kenapa kamu jari rempong banget sama gajiku, sedangkan aku aja gak pernah tanya gaji kamu."

"Ya sekarang aneh aja, uang kamu kan banyak tapi kamu bilang gak ada uang buat bayar cicilan motorku. Toh nanti juga aku ganti."

"Uangku gak ada buat dipinjamkan, Mas. Itu maksudnya. Lagian uang gaji kamu kan utuh, nafkah istri saja gak pernah kamu kasih."

"Kenapa sih, kamu ungkit uang nafkah terus!"

"Ya karena aku gak mau kamu tambah berdosa, sudah lalai jadi suami, bahkan sangat bisa dituntut di pengadilan juga."

Menyinggung pengadilan, dia langsung naik pitam, tangannya mencengkram pipiku sampai kepalaku terdorong ke belakang. Brengsek, aku langsung menepis tangannya kasar. "Kalau gak mau kasih pinjaman ya udah diam saja. Gak usah bawa pengadilan segala," bentaknya kemudian keluar ke kontrakan. Tanganku mengepal erat, dia mulai berani main kasar, gawat kalau sampai ada KDRT nanti. Aku langsung menutup pintu kontrakan setelah mendengar suara motor pergi. Segera kubuka marketplace untuk membeli CCTV, jaga-jaga saja kalau dia mengamuk dan main kasar, bisa dijadikan barang bukti kuat.

Nyatanya, weekend dia kembali touring dengan komunitasnya. Dika kembali mengirimkan foto padaku. Rasanya muak sekali dengan tingkahnya. Katanya gak bisa bayar motor, tapi bisa ikut touring. Niat banget jadi mokondo. Menyebalkan.

Aku pun mulai mencuci baju, dan membersihkan kontrakan. Aktivitas yang kulakukan setiap weekend, siangnya ke rumah ibu. Tak ada waktu kencan bersama suami. Malah gak dianggap istri mungkin, karena sudah hampir satu bulan tak meminta haknya, tapi aku tetap minum pil KB, tak mau gegabah punya anak dengannya.

Saat asyik memasak, pintu kontrakan diketuk oleh seorang tamu, kubuka tirai dan aku bingung ada perempuan berjilbab dengan memakai seragam leasing, bersama seorang pria pula. Heran dong ya, perasaan aku sedang tidak memiliki tanggungan apapun, apa mungkin marketing yang sedang mencari nasabah.

Kubuka pintu dengan tatapan heran. Si perempuan tersenyum dan menyapaku serta mengutarakan tujuannya ke kontrakanku. Hatiku marah seketika, ternyata aku dijadikan kontak cadangan atas pembayaran cicilan mas Akbar, sialan. "Kami tadi ke rumah Pak Akbar, tapi dia tidak ada, kemudian kami diberi alamat kontrakan oleh ibu Pak Akbar."

Hatiku semakin panas, keluarganya juga tak mau terlibat dan melimpahkan ke aku. Kurang ajar, asyem, duh mulutku gatal ingin berkata kotor dan meludahi si Akbar brengsek itu. Ternyata sudah telat dua minggu dari jatuh tempo, dan nomornya tak bisa dihubungi. Sumpah, rasanya aku ingin marah dipermainkan Akbar seperti ini. Terpaksa aku membayar cicilan plus dendanya. Aku membayar via mobile banking.

"Untuk bulan depan jangan ke saya, Mbak. Tapi langsung ditarik saja motornya, karena sepertinya dia tidak mampu. Saya saja sudah 6 bulan tidak diberi nafkah," ujarku terpaksa membongkar tabiatnya pada orang lain. Si perempuan hanya tersenyum dan mengangguk saja, merasa tak enak mungkin karena aku baru tahu kalau dijadikan nomor cadangan si kampret Akbar itu.

Emosiku sudah memuncak, aku segera mengirim bukti pembayaran cicilan plus dendanya pada Akbar.

Sudah aku bayar cicilan kamu Tuan. Sampai orang leasing ke sini. Bikin malu saja. Bahkan orang tua yang kamu bela juga enggan membayar cicilan kamu.

Makanya kemarin langsung kasih uang kan enak, gak perlu didatangi pihak leasing.

Sialan.

Jadi istri yang nurut. Suami gak punya uang itu dikasih, itu namanya rumah tangga.

Lupa sih, uang suami kan buat touring, tapi kalau uang nafkah untuk istri gak ada. Suami sholeh banget ya.

Gak usah bawa nafkah-nafkah lagi. Aku gak bakal kasih uang nafkah ke kamu. Camkan itu.

Aku screen shoot kembali percakapan ini. Aku sudah bulat, sepertinya aku tak mau mempertahankan pernikahan ini lebih dari satu tahun. Sudah cukup jadi istri rasa janda begini.

Sakit hati dan kemarahanku luluh saat makan bakso bersama ibu, sengaja aku ajak ibu keluar makan bakso. Akan kuutarakan niatanku. Tahukah respon ibu? Beliau tersenyum saja. Tak ada ekspresi sedih dan kaget.

"Yang terbaik buat kamu, Mbak."

"Mama gak keberatan kalau aku jadi janda?"

"Lebih berat lihat kamu menikah dulu malah. Mama gak pernah rela kamu menikah dengan dia, Mbak!"

"Maaf ya, Bu. Namira gak patuh sama nasehat ibu dan bapak, berakhir menjadi calon janda."

"Gak pa-pa. Namanya kehidupan, ada kalanya kamu jatuh, mungkin melalui pernikahan dengan Akbar ini, kamu sedang dipoles untuk menjadi perempuan hebat nanti," ucap beliau masih bijak dan tak marah kalau aku mengajukan cerai.

1
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
yah..
berasa gantung terus tau gak kak. ampun dah candu sama karyanya akak.
Lel: hwkkwkw mksh
total 1 replies
Ica Rissaharyono
nambahhh🤭
Lel: sebentar masih review kok
total 1 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
kurang banyak akak.
FiKiBiMi: yeyeyeyeye..
total 2 replies
Quinza Azalea
lanjut
FiKiBiMi
update manyak manyak akak.
FiKiBiMi: ditunggu ya akak 🤭😍😍😍
total 2 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
covernya ganti ya thor, yg awal kyane fotone berdua
Lel: iya diganti sama pihak platformnya
total 1 replies
Quinza Azalea
next
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
asyik y mir kl prinsip nya gt mlg g stres krn nething g ky kbykn emak2🤣 nk bojone online p dlht trkhr jam brp d chat g lgsg bls wuh siap2 d ceramahi🤭
Lel: ngomel sepanjang kereta api
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
ciee ngintilan blng aja g mau kehilangan aktivitas berkeringat, sweet banget sumpah bnr2 mnjga hati namira ra sio2 y mndrta awale sm cecunguk akbar dan kel nya
Lel: doakan bahagia selalu ya
total 1 replies
Ica Rissaharyono
🤣🤣🤣 balasan..karma,,diselingkuhin jg tuh c maya,,awassss bisa² jd pelakor c maya secara dia masih ada rasa fabian..duhhh fabian jgn sampe dech sm c maya,klo org udh pernah selingkuh,,lah pasti ngelakuin lagi gk bkl bnr...udh stay di namira aja bikin jatuh cinta
Lel: kita lihat bagaimana Fabian beraksi
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Ica Rissaharyono
mungkin karna restu org tua jg c fabian sm namira bs bahagia
Lel: betul syekali
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
mira...dpt jackpot nih😅 d gwe melayang trs kr bian🤭
Lel: banget😍
total 1 replies
Ica Rissaharyono
lg hot hotnya pasangan baru bawanya wiwik teyuss🤣
Lel: merinding disko
total 1 replies
Chusnul Chotimah
seru ceritanya Thorr,,semangat ya thorrr,AQ selalu menunggu notif karyamu..cayo💪
Lel: oke sudah aku upload 2 bab...tunggu review dulu ya
total 1 replies
FiKiBiMi
pas diawal kayak gimana gitu ya..
tapi makin kesini kok makin kesana..
selalu serrruu sih..
Always bintang 5 yak.
Lel: terimakasih kak
total 1 replies
Quinza Azalea
next
Lel: siap kak
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!