Gadis Manis Kesayangan Keluarga Mafia

Di mansion keluarga Smith semua orang sibuk untuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk menyambut kedatangan princess keluarga Smith. Aletta sangat antusias mempersiapkan semuanya.

Sejak tadi Aletta ikut turun tangan untuk mengatur semuanya. Aletta benar-benar sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan putri yang sudah dia tunggu selama 15 tahun.

Wajah bahagia terus terpancar di wajah Aletta. James yang melihat wajah bahagia sang istri ikut merasa bahagia.

"Ini adalah pertama kalinya Aletta kembali tersenyum setelah kehilangan princess. Aku benar-benar bersyukur karena sebentar lagi bisa berkumpul dengan princess".

"Princess, cepatlah datang. Kita semua menunggu kedatangan kamu" batin James.

"Kalian semua, cepat bersihkan kamar putriku. Aku ingin mengisi barang-barang yang terbaru untuk di kamar putriku".

"Oh iya jangan lupa minta desain terkenal di kota ini untuk mengirimkan baju keluaran terbaru mereka sekarang juga" perintah Aletta.

"Baik nyonya" ucap salah satu maid.

"Hemm bagus, cepatlah jangan sampai putriku datang kamarnya masih belum siap" ucap Aletta.

"iya nyonya" ucap seluruh maid dengan kompak.

"Udah sayang, sebaiknya kamu duduk aja. Gak perlu ikut sibuk seperti ini. Gimana kalau kamu kecapean" ucap James.

"Enggak, aku baik-baik aja. Lagipula ini adalah penyambutan untuk princess. Jadi aku harus turun tangan sendiri untuk mempersiapkan semua ini.

"Aku ingin memastikan putriku mendapatkan yang terbaik. Jadi jangan larang-larang aku, kalau kamu terus melarang aku kaya gini aku gak mau bicara sama kamu mas" ancam Aletta.

"Ehh jangan dong. Yaudah yaudah aku gak akan melarang kamu. Maaf ya" ucap James tidak ingin istrinya marah padanya.

"Hemm. Makanya udah mas diam aja" ucap Aletta.

"Iya sayang" ucap James.

"Lebih baik aku diam deh, jangan sampai Aletta marah padaku. Nanti bisa panjang urusannya" batin James.

Reynand yang baru pulang sekolah merasa terkejut melihat suasana mansion yang begitu ramai. Karena biasanya jika dirinya pulang ke mansion hanya keheningan yang akan dia rasakan.

"Ada apa ini?".

"Kenapa semua orang terlihat sangat sibuk?".

"Apa akan ada yang datang?" tanya Reynand.

"Ehh tuan Reynand udah pulang. Iya, nyonya meminta kita semua untuk menyiapkan penyambutan untuk nona muda".

"Bibi dengar nona muda sudah di temukan" ucap bi Ratih sambil tersenyum.

"Apa?" kaget Reynand.

"Dia akhirnya kembali. Aku akan memiliki adik perempuan. Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan".

"Aku harus bersikap apa didepan dia nanti" batin Reynand.

"Kenapa tuan muda. Apa anda tidak senang mendengar kabar ini?" tanya bi Ratih.

"Hemm sedikit. Karena dia aku jadi terabaikan. Mommy dan Daddy selalu murung selama ini. Bahkan mereka sepertinya melupakan kalau masih ada aku yang perlu perhatian dan kasih sayang mereka".

"Ah sudahlah, aku tidak ingin membahas dia" ucap Reynand yang langsung berjalan menuju kamarnya.

"Tuan muda" panggil Bu Ratih.

Reynand sendiri tidak mendengarkan panggilan bi Ratih. Dirinya terus berjalan menuju kamarnya.

"Ya ampun bagaimana ini. Jangan-jangan tuan Reynand tidak bisa menerima kehadiran nona muda" batin bi Ratih merasa cemas.

Sedangkan di sebuah perusahaan, terdapat seorang pemuda yang sangat tampan tapi berwajah dingin sedang duduk di ruang kerjanya sambil memegang sebuah bingkai foto.

Pemuda itu bernama Arsenio Smith. Dia adalah anak pertama dari James dan juga Aletta. Usianya baru 25 tahun, tapi dia sudah menjadi pengusaha yang sangat sukses.

Arsen sudah berkecimpung di dunia bisnis sejak usianya 17 tahun. James memberikan tanggung jawab perusahaan pada Arsen saat usianya menginjak 17 tahun.

Arsen yang mendapat tanggung jawab tersebut benar-benar melakukannya dengan baik. Ditangan Arsen, Smith group semakin tahun semakin berkembang pesat.

Tapi walaupun Arsen menjadi pengusaha yang sangat sukses, hidupnya terasa sangat kosong setelah dirinya kehilangan adik kesayangannya.

Selama ini Arsen selalu menyalahkan diri sendiri atas hilangnya sang adik. Karena itu, sejak Arsen menerima tanggung jawab sebagai Presdir Smith group, Arsen memutuskan untuk keluar dari mansion dengan alasan ingin mencari tempat tinggal yang lebih dekat dengan perusahaan.

Padahal ada alasan lain Arsen melakukan itu. Dirinya benar-benar tidak bisa tinggal di mansion karena selalu teringat dengan sang adik.

Arsen yang terkenal sangat dingin dan kejam ternyata memiliki sifat lain. Di belakang semua orang diam-diam Arsen sering menangis karena merindukan sang adik.

"Hufttt....".

"Kakak capek princess. Kakak benar-benar merasa sangat lelah. Kamu sebenarnya di mana princess, kakak sudah memperkerjakan banyak orang untuk mencari kamu".

"Tapi kenapa sampai sekarang kakak belum bisa menemukan keberadaan kamu" gumam Arsen sambil mengelus foto sang adik yang selalu ada di meja kerjanya.

Arsen sendiri belum melihat pesan yang Gara kirim di group keluarga. Karena memang selama ini Arsen jarang membaca pesan di grup keluarga.

Saat Arsen akan membuka pesan tersebut, tiba-tiba ada yang mengetuk ruang kerjanya.

"Tok tok tok".

"Tuan boleh saya masuk" ucap Leon yang merupakan asisten Arsen.

Mendengar suara Leon, Arsen langsung menghapus air matanya. Dirinya tidak mau Leon atau siapapun melihat dirinya yang sedang menangis.

"Ekhemm...".

"Hemm masuklah" ucap Arsen.

Leon langsung masuk setelah mendapat ijin dari Arsen.

"Ada apa?".

"Aku harap ada hal yang sangat penting yang akan kamu sampaikan" ucap Arsen.

"Ini memang benar-benar sangat penting tuan. Yang ingin saya sampaikan ini tentang nona muda" ucap Leon.

"Apa?".

"Yaudah kalau gitu cepat katakan. Apa ada kabar tentang pencarian adikku. Apa adikku sudah ditemukan?" tanya Arsen dengan wajah bahagianya.

"Iya benar tuan, anak buah kita baru saja memberitahu bahwa nona muda ada di sebuah desa" ucap Leon.

"Baiklah, ayo kita segera pergi kesana. Aku akan menjemput adikku sendiri" ucap Arsen.

"Iya tuan, mari" ucap Leon.

"Tunggu kakak princess, kakak akan membawamu kembali" batin Arsen.

Sedangkan di tempat Cia, setelah dibujuk oleh kedua orang tua angkatnya akhirnya Cia mau ikut untuk bertemu kedua orang tua kandungnya.

"Baiklah, aku akan ikut dokter Gara. Tapi sebelum itu biarkan aku mengemasi barang-barangku dulu" ucap Cia.

"Iya princess, kakak akan tunggu kamu. Terima kasih ya karena kamu udah mau ikut kakak pulang" ucap Gara dengan perasaan bahagia mendengar sang adik mau pulang bersamanya.

"Ibu bantu kamu beres-beres ya" ucap Rini dengan wajah sedihnya.

"Iya Bu" ucap Cia.

Setelah istri dan putrinya masuk kedalam kamar. Joko langsung menatap Gara dengan wajah seriusnya.

"Tolong jaga putriku dengan baik. Bahagiakan dia" ucap Joko.

"Tenang saja pak, tanpa diminta aku akan membuat adikku menjadi gadis yang paling bahagia".

"Oh iya, ini ada sedikit uang. Mohon bapak terima ya, sebagai bentuk terima kasih karena sudah merawat adikku dengan sangat baik selama ini" ucap Gara.

"Enggak, bapak gak bisa terima semua ini. Selama ini bapak tulus merawat Cia, bapak tidak ingin mengharap imbalan dari semua itu" ucap Joko.

"Ehh maaf pak, aku gak bermaksud menyinggung pak Joko. Aku hanya ingin memberikan ini untuk bapak dan ibu".

"Kalian bisa gunakan uang ini untuk kebutuhan sehari-hari. Kalian juga tidak perlu lagi bekerja di usia yang sudah tidak muda lagi".

"Dengan uang ini kalian bisa membeli sebuah tanah. Jadi nantinya kalian tidak perlu bekerja pada orang lagi. Kalian bisa mengelola tanah milik kalian sendiri".

"Adikku pasti akan sangat senang jika kalian bisa hidup bahagia disini tanpa kekurangan apapun" ucap Gara.

"Benar juga. Aku tidak boleh membuat Cia cemas" batin Joko.

"Baiklah, bapak akan menerima uang ini. Tapi anggap saja bapak meminjam, nanti kalau bapak bisa menghasilkan keuntungan dengan menggarap lahan ini pasti bapak akan kembalikan uang ini" ucap Joko.

"Yaudah kalau bapak maunya begitu. Yang penting sekarang bapak mau terima uang ini" ucap Gara.