Path Of The Sovereign

BAB 09: Jurus Tombak Naga Kilat

Di dalam dunia jiwa, Liu Xian masih tampak berlatih dengan tombaknya, meski hanya menggunakan sebatang kayu sederhana. Setiap gerakan yang ia lakukan terlihat begitu alami, seolah tubuhnya mengingat sesuatu yang bahkan pikirannya sendiri telah lupakan. Dalam diam, perkataan pemuda yang mirip dengannya terus terngiang di telinganya, membuat hatinya tak tenang.

"Sebenarnya siapa aku ini?" gumam Liu Xian pelan, sambil menghentikan gerakannya sesaat.

Dari kejauhan, terlihat Liu Yuan dan Qing Long tengah memperhatikan Liu Xian dengan wajah penuh rasa haru. Keduanya tersenyum kecil, bangga melihat setiap ayunan dan tusukan yang dilakukan Liu Xian begitu sempurna.

"Aku sama sekali tidak menyangka bahwa tuan masih bisa menguasai jurus itu dengan begitu indah, meskipun sudah ribuan tahun berlalu," ucap Liu Yuan dengan suara lembut.

"Itu sudah pasti," sahut Qing Long sambil tertawa kecil. "Karena tuan adalah kesatria yang hebat. Aku masih ingat betapa gagahnya tuan ketika menghadapi seribu pasukan dewa sendirian. Saat itu bahkan para dewa langit pun bukan tandingan tuan."

Liu Yuan mengangguk pelan. "Bukan hanya itu saja. Aku juga masih ingat jelas saat tuan menantang Kaisar Dewa dan berhasil mengalahkannya dengan jurus itu."

Qing Long terdiam sejenak, lalu berkata dengan raut serius. "Tapi ada satu hal yang tidak pernah kumengerti."

"Apa itu?" tanya Liu Yuan, menatapnya.

"Saat tuan berada di puncak, bahkan ditakuti oleh para dewa, kenapa beliau memilih untuk bereinkarnasi?" tanya Qing Long perlahan.

Liu Yuan menghela napas panjang. "Untuk masalah itu, hanya tuan sendiri yang tahu alasannya. Tapi aku yakin, beliau melakukannya karena mampu merasakan adanya bencana besar yang akan menimpa alam semesta."

Qing Long tersenyum tipis. "Kau benar. Dan sekarang aku merasa bangga bisa menyaksikan langsung bagaimana tuan kembali mendaki puncak itu sekali lagi."

Sementara itu, Liu Xian masih terus mengayunkan tombak kayunya. Gerakannya lincah, cepat, namun tetap elegan. Setiap hentakan dan putaran menciptakan hembusan angin yang menggetarkan rerumputan di sekitarnya. Seandainya saat ini ada musuh yang berdiri di hadapannya, bisa dipastikan mereka sudah mati dalam sekejap, bahkan sebelum sempat menyadari apa yang terjadi.

Disamping itu, perlahan, pikiran Liu Xian menjadi jernih. Hatinya terasa tenang, seperti air yang kembali ke permukaan dan memantulkan Langit dengan sempurna. Waktu seolah melambat, ia bisa mendengar setiap desir angin, bahkan suara Liu Yuan dan Qing Long yang berbicara di kejauhan terdengar begitu jelas.

"Sebenarnya jurus apa ini?" gumam Liu Xian lirih setelah menyelesaikan seluruh rangkaian gerakan.

**

Di kedalaman laut yang letaknya cukup jauh dari tempat Liu Xian saat ini, sebuah istana emas yang sangat megah yang terletak di dasar laut tiba-tiba bergetar hebat hingga membuat seluruh penghuni istana menjadi gempar. Mereka semua berlarian keluar istana untuk menyelamatkan diri.

Penyebab getaran hebat tersebut adalah sebuah tombak biru dengan mata tombak berwarna emas yang terletak di tengah ruangan besar. Ruangan itu memang dibuat khusus untuk menyimpan tombak tersebut.

"Gawat, kenapa tombak pusaka ini bergetar hebat..." ucap seorang pria tua.

"Tetua, bagaimana ini?" tanya seorang pria paruh baya.

"Minta yang mulia raja untuk menyelidiki masalah ini, dan kirim beberapa anggota klan naga laut ke daratan. Mungkin ada sesuatu yang terjadi di sana sehingga menyebabkan tombak pusaka ini bergetar," jawab pria tua yang dipanggil tetua tersebut.

"Baik, Tetua," ucap pria paruh baya itu kemudian langsung pergi dari ruangan tersebut.

Pria paruh baya itu kemudian menuju ruangan tahta. Di sana sudah tampak seorang pemuda dengan dua tanduk di kepalanya tengah duduk di kursi singgasana. Wajah pemuda tersebut terlihat sangat khawatir dan ketakutan, bahkan tangannya sedikit gemetaran.

"Hormat, Yang Mulia," ucap pria paruh baya yang sebelumnya berada di ruangan penyimpanan tombak pusaka.

"Jenderal Long Qinxuan, apa yang terjadi?" tanya raja muda tersebut.

"Getaran ini berasal dari tombak pusaka, Yang Mulia. Namun penyebabnya belum diketahui. Tetua meminta Yang Mulia mengirim beberapa orang untuk menyelidiki masalah ini, dan juga beberapa orang ke daratan," jawab Jenderal Long Qinxuan.

"Baiklah, kalau begitu segera kirim beberapa orang untuk menyelidikinya," perintah sang raja.

"Baik, Yang Mulia," jawab Jenderal Long Qinxuan.

Jenderal Long Qinxuan kemudian pergi meninggalkan ruang tahta, lalu menemui beberapa prajurit istana dan meminta mereka menyelidiki masalah yang terjadi.

**

Di sekte Naga Langit, Liu Long melarang para murid untuk menyaksikan Liu Xian yang sedang berkultivasi dengan alasan mereka semua hanya akan mengganggu konsentrasi Liu Xian.

Para murid pergi dengan raut wajah yang kecewa, namun mereka juga menyadari satu hal. Jika Liu Xian gagal dalam kultivasinya maka mereka juga akan di salahkan karena telah mengganggu konsentrasinya.

"Liu Xian, lagi-lagi kau berhasil mengejutkan ayah" gumam Liu Long.

Liu Long kemudian membuat formasi pelindung agar energi yang terpancar dari Liu Xian tidak lagi mengundang para murid untuk berdatangan. Setelah memasang mantra formasi Liu Long kemudian pergi kembali ke kediamannya.

**

Di dalam dunia jiwa, setelah selesai berlatih dengan jurus barunya tersebut Liu Xian kemudian langsung menghampiri kedua bawahannya.

"Liu Yuan, Qing Long, apa kalian tau nama jurus tadi?" tanya Liu Xian.

"Tentu saja kami tau tuan, nama jurus tersebut adalah Tombak Naga Langit" jawab Liu Yuan

"Namanya terdengar tidak sesuai dengan jurusnya, karena gerakan jurus ini mengandalkan kecepatan tinggi dan juga ketepatan dalam serangannya" ucap Liu Xian.

"Bukankah tuan sendiri yang memberi nama jurus ciptaan tuan tersebut?" tanya Qing Long.

"Meskipun begitu aku masih merasa tidak cocok dengan jurusnya, kalau begitu nama jurus ini akan aku ganti menjadi Jurus Tombak Naga Kilat" jawab Liu Xian dengan bangga.

"Jadi bagaimana menurut kalian?" tanya Liu Xian.

"Namanya terdengar bagus dan nampaknya lebih sesuai dengan jurusnya" jawab Liu Yuan.

"Oh ya, apa kalian tau dimana senjata Dragon Spear berada?" tanya Liu Xian.

"Saat itu tuan meletakkan Dragon Spear di daerah kekuasaan bangsa naga laut, jadi kami rasa tombak tersebut masih berada di sana" jawab Qing Long.

"Ternyata berada di laut ya, kalau begitu sebaiknya aku meningkatkan kultivasiku" gumam Liu Xian.

"Satu lagi apa kalian bisa keluar dari dunia ini?" tanya Liu Xian.

"Hanya Qing Long yang bisa tuan, sementara aku masih belum bisa karena kekuatanku masih belum pulih tuan" jawab Liu Yuan.

"Memangnya ada apa tuan?" tanya Qing Long.

"Tidak apa-apa, mungkin suatu saat aku akan membutuhkan kalian di luar sana, baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ucap Liu Xian kemudian keluar dari dunia jiwa.