NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:361.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

“Selina!” Tante Luna masuk ke rumah. Wanita tua itu duduk di sebelah Selina yang tertunduk di sofa.

“Mana Rea, Selina?” Tante Luna bertanya. Pandangnya mencari keberadaan keponakannya.

“Ma, Rea sudah pergi, tapi aku yakin dia akan kembali,” jawab Selina, membuang napas panjangnya.

“Cih, anak haram itu bisa-bisanya pulang kemari. Apa dia tidak punya malu?” decak Tante Luna mendengus.

“Ma, Mama tahu, tidak? Rea ternyata sudah punya anak!”

“Apa? Punya anak? Anak dari mana?” Tante Luna kaget bukan main.

“Aku juga tidak tahu, Ma. Selina belum lihat mukanya. Tapi Rea datang bersama pria lain. Dia mungkin suami baru Rea, mungkin juga dia adalah Ayah dari anaknya,” tutur Selina yakin itu.

“Jika itu benar, kita harus bersyukur wanita itu tidak melahirkan anak dari Azelio. Tapi bila anak itu hasil pernikahannya dengan Azelio, posisi Emira kita bisa terancam! Selina, kita harus melakukan sesuatu pada Rea dan anak-anaknya. Mereka harus dilenyapkan!”

“Lenyapkan? Maksud Mama apa?” Kaget Selina.

“Kita singkirkan mereka, Selina. Rea harus mati sebelum keluarga Azelio tahu menantunya masih hidup!” pungkas Tante Luna khawatir.

“Mama, kita mau pelgi mana lagi?” tanya Ruchia duduk di sisi Rexan yang terus menerus menudukkan kepala. Sementara Arzan, pria itu menyetir mobil yang berhasil dibeli dengan harga murah usai tawar menawar puluhan kali.

Rea yang duduk bersebelahan dengan Arzen, lantas menjawab, “Ke rumah sakit dulu, tangan kakakmu kan terluka jadi harus benar-benar diobati sayang,” terang Rea. Meskipun Arzan sudah mengobatinya dengan plaster luka, tetapi Rea masih ingin memastikan lewat pemeriksaan dokter.

Ruchia pun melirik kerah bagian siku kiri Rexan yang robek. Ruchia cukup terkejut karena baru sadar.

“Abang, napa bica teluta begitu? Capa yang dolong?” tanya Ruchia dengan nada lembut dan kasihan. Ia raih siku Rexan. Meniup-niupnya dengan pelan, membuat pipi Rexan memerah.

“Hus.. hus… bateli nda boleh cakitin Abang Luci. Pelgi jauh-jauh, ndak boleh balik ladi! Belani cakitin Abang, Luci makan abis nih!” ucap Ruchia membaca mantra membuat Raxen tertawa kecil.

Sontak, wajah Rexan mundur ke belakang karena Ruchia tiba-tiba maju. Jarak mereka sangat dekat sampai mata mereka nyaris menyatu.

“Napa liatin?” tanya Rexan.

“Napa cuala abang belubah?” tanya Ruchia heran suara Kakaknya yang berbeda.

*Uhuk…uhuk*…

Rexan panik langsung berpura-pura batuk membuat Ruchia pun memakluminya. Sedangkan Rea, menyuruh Arzan lebih cepat melajukan mobil setelah mendengar Rexan batuk-batuk.

Sesampainya, mereka masuk ke rumah sakit. Rexan diperiksa dengan baik dan Rexan hanya terluka kecil. Tak berbahaya. Barulah Rea merasa lega setelahnya.

“Bagaimana perasaanmu, sayang?” tanya Rea.

Rexan hanya menggeleng tidak apa-apa. Rexan lalu celingak-celinguk mencari Ruchia. Menyadari anak tampan itu mencari Ruchia, Rea berkata bahwa Azran membawanya pergi ke toilet. Namun sialnya, Azran kehilangan Ruchia.

Pria itu segera mencari, sementara Ruchia sedang jalan santai di koridor. Ia mendongak ke sana kemari mencari seseorang. Ia menanyakan satu demi satu orang yang berpapasan dengannya.

“Bibi tantik, tau ndak dimana cali Papa?”

*Hah*?

Semuanya kebingungan. 

*Papa*?

Sontak, perhatian anak itu tertuju pada sosok laki-laki yang pernah ia lihat di situs yang Rhui buka. 

Ruchia bergegas mengejarnya. Saking cepatnya, ia tak sengaja menabrak orang itu yang tiba-tiba berhenti. 

“Ahhh!” jerit Ruchia tersungkur ke lantai, membuat pria itu membalikkan badannya cepat dan terkejut melihat Ruchia yang meringis kesakitan. Pria itu berjongkok di depannya sambil mengulurkan tangan.

“Maaf, kamu baik-baik saja?” tanya pria itu dengan datar, tapi sorot matanya tersirat kelembutan. 

“Milip Abang!” seru Ruchia menunjuk hidung mancung Azelio sambil tertawa gembira. Ia senang bertemu pria itu yang mirip dengan mereka.

“Hm, Abang? Apa maksudmu?” Azelio tak paham, sambil memandangi gadis kecil itu yang lumayan mirip dengannya juga.

Ruchia hendak menjelaskannya, tapi Arzan datang dan menggendongnya membuat Azelio berdiri. Dua pria itu saling bertatapan. Arzan menatap sengit, sedangkan Azelio tatapannya tetap datar.

“Luci, Paman noleh sedikit saja kamu langsung hilang. Bikin orang khawatir saja kamu,” ucap Arzan mencubit lembut hidung mungil Ruchia dengan gemas.

“Hihi… abisna celuh lali-lali,” ucap Ruchia ceria.

“Ya sudah, yuk kita balik ke Mamamu.”

Ruchia pun mengulas senyum manisnya pada Azelio. Ia melambaikan tangannya lalu meninggalkan Azelio tanpa berkata apa. Pimpinan Liu Tech itu membuang napas panjangnya sebelum masuk ke ruangan Emira.

*Manis tapi cadel, dia lucu sekali*..

\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_

Di sisi lain, Rhui sedang berjuang melepaskan diri dari cengkraman gangster yang tak lain, bawahan Azelio.

“Tulunin Lui, om jahat!” pekik Rhui berontak, tetapi dua pria besar di sisinya tak membiarkan Rhui bergerak.

“Kalian bawa mana Lui?” tanyanya akhirnya menyerah.

“Tuan Muda kecil, kami harus membawa Anda pulang ke Pak Bos,” jawab mereka tegas.

Alis Rhui terangkat sebelah.

*Kapan namaku jadi Tuan Muda kecil*?

Ia bingung mendengar panggilan mereka.

“Capa Bapak Bos?” tanya Rhui dengan polos.

Giliran mereka yang mengangkat sebelah alis.

“Tuan Muda kecil, Pak Bos adalah Ayahnya Tuan.”

Ia melongo. “Papa? Yang benal?” tanya Rhui tak percaya. 

“Sungguh, Tuan Muda. Bukankah Tuan Muda Rexan mirip Bos Zilo? Apa Tuan Muda tidak ingat?” Mereka bertanya-tanya dalam kebingungan. Ada pula yang memegang kening Rhui karena mengira anak Bosnya demam. Tapi semua aman.

Rhui cemberut. Nyaris saja ia berteriak kegirangan akan bertemu Ayahnya, tapi rupanya yang mereka maksud Ayah si anak cengeng yang ia tolong.

Tiba di perusahaan Liu Tech, bocah cadel itu melongo kembali. Ia nyaris tak percaya mendapati dirinya kini berada di perusahaan penyelenggara kompetisi.

“Napa kalian bawa Lui ke cini?” tanya Rhui yang sudah turun dari mobil. Bertanya dengan tampang polosnya.

Pada saat mereka hendak menjawab, tiba-tiba Jeremy datang langsung memberikan pelukan. Rhui melotot karena pelukannya cukup erat. Tapi, terlepas dari itu, ia penasaran siapa pria yang memeluknya.

“Syukurlah, kamu baik-baik saja. Kalau ada yang lecet, Paman bisa mati di tangan Nenekmu,” ucap Jeremy lega. Tapi ia bingung melihat pakaiannya berbeda.

*Mungkin sudah diganti sama bawahan Kak Zilo*

“Paman? Paman capa emang?” tanya Rhui mengibas tangan di depan mata Jeremy yang termenung.

Dengan lembut, Jeremy membelai kepala Rhui sambil berkata, “Paman adiknya Ayahmu, Rexan, masa kamu lupa? Ah, jangan-jangan kamu sempat terjatuh terus kepalamu tidak sengaja terbentur?” Jeremy mengecek kepala Rhui yang tidak terluka. Sekali lagi, Jeremy menghela napas lega.

*Oh adik na Papa Jilo* 

*Ehhhh*

Rhui sontak menutup mulutnya. Ia heran pada dirinya sendiri yang menyebut nama Ayah Rexan. Padahal ia belum pernah bertemu langsung tapi mulutnya sudah lancar menyebut nama Ayah orang lain.

Jeremy membawa masuk Rhui. Begitu menginjakkan kakinya pertama kali di perusahaan itu, manik coklat Rhui langsung berbinar-binar melihat robot pekerja dan alat canggih lain yang memukau. Tak henti-hentinya bocah itu tersenyum semringah. Seakan kini ia berada di dunianya di mana ia bisa membuat robot yang dapat membantunya ke tempat Ayahnya. Impiannya semakin jelas. Saat besar nanti, ia ingin mendirikan perusahaan sendiri dengan nama Rhui Tech agar ia bisa bersaing dengan Liu Tech dan melampaui kesuksesannya.

\_\_\_\_\_\_\_\_\_

*Tapi Liu Tech punya bapakmu Lui*

1
Juan Sastra
di sinilah benciku keluar,, sudah di sakiti di lukai lahir bathin..tak di anggap tidak lebih berharga dari sampah di buat zilio tapi tetap aja kembalubtanpa syarat..😡
Konok Neng
zelo tidak jelas
Konok Neng
capek deh,, sebuah kebodohan yg terus berlanjut..
ceuceu
aneh rea anak sakit bukan nya di tungguin,malah di tinggal" terus,dari awal sakit rea ninggalin ruchi di RS.
apa pun alasan nya seorang ibu biasanya klo anak di rawat ga tega ninggalin lama".
ini malah nungguin azelio/Panic/
ceuceu
keren good job boy/Good//Drool/
ceuceu
masih bingung
ceuceu
azelio jadi nikah sm emir ya ?
Nur Haida
aku malah pusing bhs ank cedal.capek x baca a
YNa Msa
Bagus 💯 Cerita Ny ❤️❤️❤️
umi istilatun
👍
THAILAND GAERI
ceritanya bagus Thor ,,tapi ga jelas nada bicara anak2 nya
Phi Pesek
👍
Sapna Anah
apa jangan rekan kembaranya rhuisama rhusia
Moertini
terimakasih Author sudah ditambah bagus akhirnya si bawel punya pawang yang lainnya menunggu giliran ya Author mau dilanjutin kapan Author keluarga besar Rea sangat asyik jenius lagi dilanjutin Author terus berkarya semangat selalu sehat pastinya
Moertini
Terimakasih kasih Author sudah tamat dengan kebahagiaan yang hakiki setelah Rea tidur panjang anak - anak cadel sudah usia 17 Th mantap seruuuu dan asyik tidak membosankan meskipun belum puas tahu - tahu tamat kecewa sih tapi dilanjutin saja Author selalu berkarya selalu sehat dan semangat💪💪👍
Choirun Nisa
Bagus2
Nurhayati Lubis
bingung rexan ank siapa sih Thor
Mom Ilaa: anak Azelio sama rea, ditanam di rahim Emira
total 1 replies
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!