Rumah Kost Pak Manto

"Bu tunggu, Rita sudah lama tidak kelihatan dan dia tidak ada jadwal kerja tapi kenapa tidak ada ya?" Sheila mendatangi Bu Dewi yang sedang sibuk mengurus kamar bekas Gita.

"Ya Ampun Sheila! ini saya lagi ada urusan genting dan kamu malah sibuk mengurus Rita." Bu Dewi terlihat marah kepada Sheila.

"Maaf Bu, tapi memang Rita sudah menghilang dan dia tidak bisa di hubungi." jelas Sheila kepada ibu kost.

"Mungkin saja dia lagi keluar dan mungkin saja dia pacaran dengan pria di luar sana, mana mungkin saya bisa tahu semua kegiatan anak yang tinggal di sini." Bu Dewi terlihat sangat marah kepada Sheila.

Sheila tidak berani lagi untuk berbicara karena memang mungkin saja saat ini Ibu Dewi sedang bingung menghadapi salah satu anak yang tinggal di rumah tersebut justru gantung diri, walau banyak yang tidak percaya bahwa kita melakukan bunuh diri sambil mengemas baju di dalam koper seperti akan pindah dari sini.

Mungkin benar saat ini Rita bisa saja sedang keluar dengan salah satu teman sehingga tidak ada kabar di sini, Sheila berusaha untuk berpikir positif karena mungkin saja dia terlalu parno dan takut sesuatu telah terjadi kepada Rita sehingga terus mendesak orang yang sedang bingung karena menghadapi masalah tentang mereka semua.

Tentu di pihak Bu Dewi dia pasti sedang bingung dan juga panik menghadapi salah satu anak kost yang mati bunuh diri seperti sekarang, bila sampai tersebar keluar maka jelas akan menimbulkan kekacauan besar karena pasti nanti tidak ada orang yang mau datang ke sini lagi untuk kost di sini.

Bu Dewi harus berjuang keras agar bisa menutup berita itu dan pasti sekarang dia sedang pusing memikirkan itu semua, Sheila berusaha untuk memahami dan dia pun tidak lagi banyak bertanya karena sekarang lebih baik berjalan sendiri dan mencari tahu di mana keberadaan Rita karena sebagian Sheila juga kenal dengan salah satu teman Rita.

"Rita kebiasaan kalau pergi jarang sekali memberi kabar." Sheila merutuk dengan hati yang agak cemas.

"Kau mau ke mana kok berjalan secepat itu?" Diva mengejar Sheila yang sudah berjalan duluan.

"Eh aku kok penasaran sekali dengan halaman belakang sana, Rita sudah pernah memperingati aku tapi sebenarnya ada sesuatu." Sheila berbisik dan menatap kesana kemari.

"Apa yang sudah kau lihat dari arah sana?!" Diva jadi terkejut dan juga penasaran padahal sekarang hati dia sedang gundah setelah melihat Gita gantung diri.

"Pernah suatu malam aku tidak sengaja melihat cahaya dari arah sana dan itu seperti orang yang sedang mencangkul." jelas Sheila.

Diva terdiam sesaat karena dia masih memikirkan itu apa yang sedang mencangkul di malam hari menggunakan senter, setelah kematian kita yang gantung diri dan sebelumnya dia juga mengalami tragedi di kamar sebelah yang selama ini selalu tertutup rapat, Diva juga merasa bahwa tempat tinggal mereka menyimpan sejuta misteri.

"Mau kita lihat sekarang ke sana?" Diva menatap Sheila yang tampak masih diam.

"Ayo, aku tahu pasti ada sesuatu yang sudah terjadi." Sheila mengangguk setuju dan mereka segera berjalan tanpa ada yang melihat.

"Hati hati, aku curiga kalau Bu Dewi memang memiliki pesugihan atau apa gitu." Diva berkata pelan.

"Masa sih? aku takut memang kalau orang yang hilang di tempat ini justru di jadikan tumbal oleh dia." Sheila perlahan juga setuju dengan ucapan Diva barusan.

Kedua gadis ini berjalan hati-hati menuju halaman belakang dan mereka ingin tahu apa yang sudah tersembunyi di bagian sana karena memang selama ini begitu tertutup dan tidak pernah ada yang boleh datang ke tempat itu, Sheila sudah lama melihat ada hal yang mencurigakan di halaman belakang namun dia tidak punya nyali untuk datang.

Rita juga berulang kali mengatakan agar dia tidak usah terlalu kepo dengan urusan orang karena nanti yang ada justru akan membuat masalah dan Sheila bisa saja celaka, dari pada hal itu terjadi maka lebih baik diam dan tidak membuat urusan.

"Itu ada Pak Manto yang masuk dalam ruangan kecil!" Diva berbisik dan segera mengajak Sheila bersembunyi.

"Mau ngapain dia masuk dalam ruangan itu?" Sheila mengintip dari balik tembok.

"Aku melihat dia membawa nampan yang ada asap nya, atau dia sedang melakukan pemujaannya?" Diva berbisik kecil.

"Kalau ada pemujaan seperti itu maka memang kurasa dia sudah melakukan pesugihan, kau lihat kan selama ini di film itu menunjukkan bila punya pesugihan pasti melakukan ritual." jelas Sheila.

"Ih apa iya ya?" Diva mengusap tangan yang terasa begitu dingin.

"Nanti bila dia sudah keluar dari ruangan itu maka gantian kita yang masuk untuk melihat apa isi di dalam sana." Sheila sudah sangat penasaran dan dia memang ingin mengungkap apa yang telah di lakukan oleh pemilik kost.

"Apa tidak bahaya kalau kita masuk ke dalam sana?" Diva nampak cemas karena dia takut ada sesuatu.

Sheila menggeleng karena dia juga tidak tahu apa isi di dalam ruangan kecil itu karena mereka memang belum pernah memasuki kawasan ini, terlebih sekarang hari sudah mulai gelap karena memang sudah sejak tadi berlalu dan terlihat Pak Manto juga masih betah di dalam sana.

Entah apa yang di lakukan oleh pemilik kos itu sehingga membuat kedua gadis ini merasa penasaran dan ingin tahu apa yang telah terjadi, susah payah untuk mereka datang ke sini karena jelas bila ketahuan oleh Bu Dewi akan terkena marah dan pasti pemilik kos itu bisa saja mengamuk.

"Ini kuburan atau gubuk yang di bilang Luna itu bukan ya?" Sheila menatap sekeliling dengan waspada.

"Luna pernah sampai sini dan melihat kuburan?" Diva menoleh karena dia belum tahu akan hal itu.

"Ya, Luna bilang dia pernah sampai sini dan bertemu dengan Zizi!" jelas Sheila dan itu membuat Diva bertambah kaget saja.

"Jadi menurut mu sekarang ini Zizi sudah meninggal dunia dan menjadi arwah gentayangan, yang bertemu dengan Luna itu adalah arwah dia!" Diva mendadak saja jadi merinding dan ketakutan.

"Ya allah!" Sheila mengusap wajah ketika membayangkan bahwa Zizi sudah meninggal dunia.

Tak lama Pak Manto keluar dari ruangan kecil itu dan dia sudah tidak membawa nampan atau barang lain, pasti karena nampan itu di tinggal di dalam ruangan yang baru saja dia masuki. Sheila dan Diva segera bersembunyi lebih rapat karena takut nanti pemilik kos bisa tahu bahwa mereka sedang bersembunyi untuk bisa masuk ke dalam ruangan kecil tersembunyi itu.

Selamat siang besti, jangan lupa like dan komen nya.