Klan yang kalian kira sudah punah akan kembali
Klan yang kalian takuti dan kalian benci akan menjadi jawaban dari kesembuhan alam di bumi
Gadis itu, telah kembali dengan anugrah kekuatan dari seorang legenda yang pernah dikagumi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Bagiku sekarang tidak penting dengan siapa aku bicara. Asalkan aku mendapat jawaban dari pertanyaanku, itu sudah cukup. Dan jika werewolf tampan yang baru kujumpai ini bisa membantuku mengatasi masalahku, aku akan pengambil peluang itu meski aku sendiri tidak tahu apakah dia bisa dipercaya atau tidak. Toh hasilnya tidak akan jauh berbeda jika aku menanyakannya pada Draenor, Diapun juga bukan peri yang kupercaya. Di dunia ini satu-satunya hal yang bisa kupercaya hanyalah instingku sendiri.
"Duduklah Leora, buatlah dirimu senyaman mungkin," kata Alpha sesaat setelah aku mengikutinya masuk ke dalam kamar tamu yang disediakan Raja Draenor untuknya
"Kukira hal yang membuatku nyaman adalah berbicara hal ini tidak di dalam kamarmu," gerutuku pelan sambil menempatkan pantatku di posisi terenak di kursi ruang tamunya
"Aku mendengarmu," katanya sambil melepas rompi hitam yang ia pakai dan menyisakan kemeja putihnya yang ia gulung hingga siku
Huh... aku lupa bahwa dia adalah seorang werewolf dengan indra pencium dan pendengar yang sangat peka
"Maaf, aku tidak bermaksud menyinggungmu," kataku
Dia hanya menjawab permintaan maafku dengan senyumnya. Entah sudah berapa kali malam ini aku melihatnya tersenyum kepadaku. Dan tidak bisa kupungkiri itu membuat hatiku sedikit meleleh.
"Berapa usiamu?" tanyanya sambil duduk di kursi depan yang berhadapan langsung denganku
"dua puluh dua di bulan Desember nanti,"
"Kau punya kekasih?"
"Tidak"
"Punya seseorang yang kausukai?"
"Tidak. Kenapa kau menanyakan hal tidak penting ini. Tujuanku kesini adalah untuk membahas sesuatu yang lebih penting," protesku
"Bagiku sekarang yang lebih penting adalah mengenalmu, Mate," katanya sambil menyilangkan kakinya seolah percakapan ini akan mengarah ke obrolan yang santai.
"Aku tidak punya waktu untuk melakukan kencan buta, Alpha."
"Kau bisa memanggilku Arthur, My mate"
"Jangan memanggilku Mate. Panggilan itu terdengar menggelikan bagiku," kataku dengan nada yang sedikit marah karena dia sama sekali tidak mendengarkanku
"Baiklah Leora...,"
"Jangan pula memanggilku dengan nama itu! Nama itu sudah lama kukubur dan aku tak mau mendengarnya lagi," kataku kali ini dengan nada yang lebih tinggi
Sorot mata Alpha yang semula ramah dan penuh cinta berganti dengan amarah. Aku tak tahu apa yang menyebabkan emosinya tersulut. Apa ada yang salah dengan ucapanku?
"Kurasa kau sudah kelewat batas Leora. Jika kau menganggap dirimu adalah Akana, putri Draenor, sang Peri, tidakkah kau membohongi dirimu sendiri?" tanyanya dengan sorot mata tajam. "Mengubur Leora katamu? Mungkin kau bisa membodohi orang lain, tapi tidak denganku. Kau adalah mateku, belahan jiwaku. Aku tahu apa yang kau rasakan di aula siang tadi. Rasa bencimu pada bangsa peri bisa kurasakan. Bukankah kau kehilangan energimu saat aku berwujud setengah serigala? Itu karena aku mengambilnya, dan aku merasakannya, Leora. Rasa dendammu pada bangsa yang telah memusnahkan klanmu tidak akan pernah hilang."
Aku menundukan kepalaku, tersenyum pada diriku sendiri. Dan pada akhirnya aku tertawa sekeras mungkin mendengar apa yang dikatakan werewolf tampan ini.
"Kau benar Arthur, rasa benciku pada bangsa peri tidak akan pernah hilang. Tapi keinginanku untuk mengubur Leora tidak pernah salah. Aku benar-benar tidak ingin kembali menjadi dirinya. Dan asal kau tahu, bangsa peri tidak akan pernah punya kekuatan sebesar itu untuk memusnahkan klanku," kataku sambil menyeka air mata yang menetes karena kencangnya tawaku tadi.
"Anggaplah benar seperti itu. Aku tak peduli siapa kau, Leora atau Akana. Itu tak mengubah fakta bahwa kita ditakdirkan oleh ikatan dari MoonGoddes. Bukankah kau juga merasakan ikatan itu?"
"Takdirku tidak bisa ditentukan oleh siapapun tak terkecuali oleh dewimu. Aku tak menyangkal kalau aku memang tertarik padamu. Tapi Arthur, kuharap kau mengerti bahwa ada hal yang lebih penting dari itu," terangku kali ini lebih tenang.
"Hal penting tentang alasan Draenor mencoba memisahkan kita?" tanya Arthur kali ini dengan tone Alphanya.
"Benar, Hal bodoh macam apa yang ia lakukan hingga ia berani membohongi seorang Werewolf King. Apakah benar ia hanya ingin menjaga keseimbangan alam? Keseimbangan alam apa yang ia maksud?"
"Penyatuanku denganmu akan mengulang sejarah masa lalu,"
"Sejarah masa lalu?"
"Aku akan mengatakan padamu sesuatu. Saat kau mendengarnya kau akan tahu kenapa kita tidak boleh bersama," katanya sambil mencondongkan badannya ke depan mendekat padaku
Aku menunggunya. Menunggu dia yang terlihat ragu untuk mengatakan siapa dirinya padaku. Tapi bukankah jelas dia adalah King Alpha?
"Kau tidak akan bisa lari dariku Leora. Aku adalah satu-satunya orang yang bisa mengendalikanmu dan kekuatanmu, Aku adalah reinkarnasi dari Vattore!"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku menahan nafasku cukup lama saat mendengarnya, Cukup lama hingga dadaku terasa sesak, disusul dengan kepalaku yang terasa berat. Alpha yang melihat kondisiku langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri mencoba menyadarkanku.
"Leora, tarik nafasmu dalam-dalam," katanya sambil memegang erat tanganku yang basah oleh keringat, "Leora, kendalikan dirimu," lanjutnya
Pelan-pelan aku mulai mengatur ritme nafasku. Setelah kondisi tubuhku terasa normal, Alpha memelukku dengan kencang dengan posisi dia berlutut di depanku.
"Vattore? Bukankah itu adalah nama serigala dari Vittore? Pendiri klan Misc?"
Alpha Arthur menganggukan kepalanya pelan.
"Draenor benar. Tidak seharusnya kita bertemu," kataku lemah
"Tidak. Kumohon jangan katakan itu. Kau membuat hatiku sakit jika kaupun berpikiran seperti mereka,"
"Kau tidak mengerti Alpha, hal buruk akan benar-benar terjadi jika kita bersama,"
Alpha melepaskan pelukannya dan menatapku dalam
"Dengan Leora! Serigalaku memang adalah reinkarnasi dari Vattore, namun aku bukanlah reinkarnasi dari Vittore sendiri. Begitu pula dengan kau. Kau bukanlah reinkarnasi dari Kitsu. Kau hanya mendapat berkah kekuatannya. Ada alasan kenapa kenapa Moongoddes memberikan ikatan pada kita. Apa kau tidak percaya padaku?" tanyanya sambil memegang kedua pipiku yang basah oleh air mata
"Apa yang dikhawatirkan Draenor belum tentu terjadi, itu semua hanya prasangkanya. Aku tak mau mengorbankan hubungan yang sudah ditakdirkan ini hanya karena ramalan dari kaum peri itu," lanjutnya
"Jadi kau tahu ramalan itu? Bahwa suatu saat sejarah akan terulang dengan bersatunya keturunan Kitsu dan Vittore, dan di saat itulah kaum Peri akan musnah?"
Lagi-lagi, Alpha menganggukan kepalanya. Kali ini dengan lemah meski ada keyakinan disana.
Aku tak bisa berkata apa-apa. Tidak. Aku tidak bisa memikirkan apa-apa. Kenyataan bahwa reinkarnasi dari Alpha Vattore ada di hadapanku adalah sesuatu yang sulit kupercaya. Apalagi dia terlahir kembali sebagai werewolf yang mengklaim ku, pemilik anugrah Kitsu, sebagai miliknya.
"Aku bisa menjagamu Leora, aku bisa mengendalikan kekuatan mengerikanmu. Kekuatan yang kau dan aku tahu. Kau tak perlu menggunakannya. Jadilah Lunaku, maka dunia akan berjalan seperti sekarang ini. Kau cukup mempercayaiku,"
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu? Aku bahkan sulit mempercayai kekuatanku sendiri,"
"Kau tidak ada pilihan lain selain mempercayaiku, sayang. Saat aku mencuri energimu tadi, aku merasakan ada energi kuat dan gelap yang tersegel dalam dirimu. Aku bahkan bisa merasakan seberapa besar kau menahan sakit karena mencoba mengendalikan kekuatanmu itu. Bagilah rasa sakit itu denganku. Sekali lagi kukatakan padamu, aku bisa membantumu mengendalikan kekuatanmu itu Leora."
"Mengendalikan kekuatanku? bagaimana aku bisa yakin kau akan membantuku Alpha? Bagaimana jika kau sama dengan Draenor yang hanya mencoba untuk mengambil alih kekuatanku?"
"Karena aku mencintaimu Leora. Dari pertama kita bertemu, baik aku maupun Leon, serigalaku, kami berdua mencintaimu"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang suka novel panjang, Last Clan: The Living Legend ini bisa menjadi pilihan kalian
mohon tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar untuk perbaikan kedepan ya
terima kasih
dan ga kecewa sih
ceritanya bagus