NovelToon NovelToon
Ipar Yang Jahat

Ipar Yang Jahat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ismi Sasmi

Aluna seorang gadis manis yang terpaksa harus menerima perjodohan dengan pria pilihan keluarganya.Umurnya yang sudah memasuki 25 tahun dan masih lajang membuat keluarganya menjodohkannya.
Bukan harta bukan rupa yang membuat keluarganya menjodohkannya dengan Firman. Karena nyatanya Firman B aja dari segala sisi.
Menikah dengan pria tak dikenal dan HARUS tinggal seatap dengan ipar yang kelewat bar-bar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ismi Sasmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Kesempatan

Ketika Bang Firman masuk ke kamar, dia kaget melihatku mengemasi semua bajuku ke dalam koper.

"Dek, ngapain kamu packing segala ? Kan belum lebaran" tanyanya heran.

Yesss !!!

Aku memang pulang kampung hanya satu kali setahun.

Itupun hanya saat lebaran.

Saat ada keluargaku yang meninggal, aku tak bisa pulang.

Alasannya, tentu saja karena belum lebaran.

Sungguh membag*ngkan suamiku ini.

"Aku mau pulang bang. Siska fitnah aku, Abang gak percaya sama aku, dan sekarang Haikal ngusir aku dari rumah ini. Ngapain aku bertahan disini. Sakit tau bang !" ucapku terisak.

"Lho kapan Haikal usir kamu ? Kok gak bilang sama aku dulu ?" tanyanya bingung.

"Aku tuh cape kayak gini bang. Siska tuh cuma anggap aku pembantu merangkap baby sitter disini. Dan kamu sama sekali gak perduli sama perlakuan dia ke aku. Mungkin kamu memang sudah siap jadi duda lagi, bang" sungutku kesal.

Sebelum nikah denganku Bang Firman memang seorang duda. Hanya lima bulan pernikahannya berujung perceraian. Alasannya aku gak tau, karena dia gak pernah cerita.

"Waduh kamu jangan ngomong sembarangan, dek ! Apa nanti kata teman-teman Abang kalau jadi duda lagi. Jangan ya dek ya !" pintanya menghiba.

"Kalau Abang mau mempertahankan rumah tangga kita, aku cuma mau kita pindah dari rumah ini. Bisa stres aku lama-lama serumah dengan iparmu itu"ketusku.

"Terus Ica gimana, dek ? Dia itu udah lengket sedari bayi sama Abang. Masa kamu tega pisahin kami. Dia itu satu-satunya keponakan Abang. Udah kayak anak sendiri malah. Waktu Siska melahirkan, Abang ikut nganter. Saat pertama lihat Ica, Abang langsung jatuh cinta " terangnya panjang lebar.

Aku menghembuskan nafas kasar. Susah emang ngomong sama kepala batu. Ehh !

"Keputusan ada di tangan Abang, kalau mau lanjut ayok. Mau udahan juga gak papa. Mumpung belum ada anak"ucapku penuh penekanan.

Padahal hati ketar-ketir. Jadi janda ? Ya Allah gak pernah terbayang sebelumnya. Tapi kalau ini yang terbaik, bismillah jalanin aja.

"Kamu kok ngomongnya makin ngawur. Gak boleh gitu, dek ! Pamali. Kalau pindah sekarang pun belum ada uangnya buat beli rumah" ucap Bang Firman lesu.

"Aku gak nyuruh beli rumah kok, Bang. Aku cuma mau pindah. Ingat ya Bang ! Pindah bukan beli. Kita bisa cari kontrakan".

"Kontrakan sempit, dek. Belum lagi nanti tetangga sebelah pada julid".

Julid-an iparmu kaliii bang umpatku dalam hati.

"Gak papa sempit, bang. Yang penting hati aku senang" pintaku penuh harap.

"Nanti bayarnya gimana, dek ? Jualan lagi sepi".

Suamiku berjualan pakaian di pasar. Dia dan Haikal masing-masing menempati satu buah toko peninggalan orang tuanya. Jadi tak pusing memikirkan biaya sewa.

Aku hanya diam. Sejujurnya aku juga kasihan jika harus menekannya untuk pindah rumah mengingat keuangannya yang belum stabil. Tapi bertahan satu rumah dengan Siska pun bukan ide yang baik. Dilema.

"Apa aku kerja aja, Bang ? Buat bantu bayar kontrakan nanti. Kebetulan warung Bu Ana sedang cari karyawan. Gajinya lumayan lho, Bang." usulku penuh antusias.

"Kok kerja sih, dek. Apa kata orang. Nanti dikira Abang gak bisa nafkahi kamu. Emang uang belanja dari Abang masih kurang ?" sungut Bang Firman kesal.

"Bukan gitu maksud aku, Bang. Uang dari Abang cukup kok buat kebutuhan dapur. Tapi kan kita mau ngontrak". Ucapku pelan takut menyinggung perasaannya.

"Kamu sabar dulu, dek. Gak baik memaksakan sesuatu yang kita sendiri gak sanggup. Lagian seharusnya kamu bersyukur udah ada rumah setelah nikah. Gak perlu pusing mikirin bayar kontrakan."

"Abang janji setelah ini akan nasehatin Siska buat gak ganggu kamu. Mending kita tidur saja, dek. Udah larut malam ini" lanjutnya sembari menuntunku ke pembaringan.

"Terserah Abang aja lah !" ucapku pasrah.

Selalu seperti ini jika membahas tentang pindah rumah. Seakan itu momok yang menakutkan bagi Bang Firman.

Aku pun merebahkan badan sembari memejamkan mata meskipun tidak mengantuk sama sekali.

Mau pulang kampung bagaimana caranya. Jalan kaki ? Aku tak punya tabungan sama sekali. Bang firman memberiku uang hanya cukup untuk makan sehari-hari. Tak pernah dia memberiku lebih. Mau kerja pun selalu di larang.

alasannya cuma satu.

Dia takut jika aku punya pegangan uang, aku bisa pulang kampung kapan saja yang aku mau. Tanpa harus meminta padanya.

Padahal aku pun tau diri. Tak mungkin aku sering pulang kampung jika tidak penting. Aku sadar posisiku sebagai seorang istri.

Tiba-tiba aku dapat ide.

"Bang, Abang sudah tidur ?" tanyaku sembari menggoyang lengannya.

"Hmm. Belum. Kenapa lagi, dek ? Abang ngantuk. Kamu pengen ya ?" tanyanya tersenyum mesum.

"Idih si Abang pikirannya kesana Mulu. Suasananya lagi kayak gini juga. Masih sempat aja mikirin itu." ucapku tak habis pikir.

"Terus apa dong, dek" tanyanya dengan wajah bingung.

"Aku mau kok hamil, Bang. Tapi..."

Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Bang Firman sudah lebih dulu memotong.

"Nah kan ! Apa Abang bilang. Kamu kok mau bilang pengen aja gengsi padahal sama suami sendiri". Ucapnya heboh.

"Tapi ada syaratnya, Bang !" lanjutku.

"Mau hamil aja pake syarat segala. Kayak mau ngelamar kerja aja. Emang apa sih syaratnya, dek ?" tanyanya penasaran.

"Kita pindah dari sini !" tekanku.

Setelah menikah aku memang memutuskan untuk menunda kehamilan. Alasannya karena saat itu kami menikah karena perjodohan. Aku tak terlalu mengenal pribadinya. Tak ingin mengambil resiko, akhirnya aku izin padanya untuk suntik KB. Dan dia mengizinkan.

Setelah tinggal serumah dengan Siska, aku makin tidak ingin punya anak dulu. Bahkan saat hamil hati dan pikiran harus tenang. Tidak boleh stress. Sementara aku tak pernah merasakan ketenangan itu.

Siska selalu merecoki hidupku.

"Kok bahas itu lagi, dek. Gak capek apa. Mending kamu coba terima keadaan ini pelan-pelan. Sabar. Do'ain supaya usaha Abang lancar dan kita bisa nyari kontrakan" bujuknya lembut sembari mengusap kepalaku.

Hatiku pun luluh.

"Ya udah, Bang. Tapi mulai sekarang aku harap Ica udah gak ganggu waktu aku tidur siang lagi. Apalagi sampai nyebokin dia segala. Kan ibunya ada. Masa harus aku yang lakuin. Dan aku paling gak suka kalau Siska main nyelonong saja masuk kamar kita. Apalagi sambil leyeh-leyeh di kasur. Gak pantas ! Lagian kamar itu privasi kita. Dia bisa kok nunggu Ica di depan pintu. Atau dia boleh masuk setelah diizinkan " tegasku.

"Iya dek iya" kata Bang Firman pasrah.

"Aku gak larang Abang dekat sama Ica. Karena Ica keponakan Abang. Aku cuma gak mau direpotin lagi dengan segala tingkahnya. Maaf jika sikapku menyakiti Abang"

***

Paginya ketika aku berpapasan dengan Siska yang ingin ke kamar mandi...

"Lho kok kamu keramas sih, Lun ? Bukannya kalian berantem ya ? Kok bisa keramas. Dasar aneh !" tanyanya dengan wajah bingung.

"Kepo banget sih jadi orang. Heran deh. Segala orang keramas aja di urusin. Emang aku harus lapor sama kamu gitu kalau mau keramas. Gak penting banget" ucapku berlalu meninggalkannya yang masih terbengong.

Pagi-pagi udah ketemu aja sama Mak Lampir. Bikin badmood aja.

1
kalea rizuky
q ksih bunga lagi nih biar nulisnya rajin
kalea rizuky
lanjut donk thor bagus lo ceritamu
kalea rizuky
gimana nasib mantan laknat thor
kalea rizuky
firman ttep. goblok biar aja dia jd duda karatan
kalea rizuky
up yg banyak thor q ksih bunga
Lala lala
pernah baca alur yg sama
Fan Compás Chivi Ans
Suka sama gaya penulisnya.
Yajaira Gaona
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Kakashi Hatake
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!