NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Halilintar

Pendekar Pedang Halilintar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Budidaya dan Peningkatan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Ye Fan, pemuda 15 tahun dari Klan Ye—klan kelas tiga di Kota Pelangi—dikenal sebagai anak ajaib dalam seni pedang. Namun hidupnya hancur ketika klannya diserang oleh puluhan pendekar tingkat ahli yang mengincar pusaka mereka, Pedang Giok Langit.

Seluruh klan terbantai. Hanya Ye Fan yang selamat.

Dengan luka di jiwanya dan kemarahan yang membakar hatinya, ia bersumpah untuk menjadi lebih kuat, merebut kembali Pedang Giok Langit, dan membalaskan dendam Klan Ye yang telah musnah.

Ikuti perjalanan Ye Fan di PENDEKAR PEDANG Halilintar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Memasuki Lembah Sungai Naga

Mereka berempat—Ye Fan, Liu Fang, Lu Xueqi, dan Ma Yue—baru melangkah beberapa puluh meter melewati batas lembah. Udara segera terasa lebih tebal, dipenuhi oleh energi spiritual yang liar dan bebauan Binatang Buas.

Tiba-tiba, dari balik kabut, melompatlah seekor predator besar: Serigala Bulan. Serigala itu memiliki bulu seputih salju dan mata biru terang yang memancarkan aura Elemen Es yang kuat. Kecepatannya di luar dugaan; meskipun hanya Binatang Buas Tingkat 4, ia memiliki kekuatan, kecepatan, dan ketahanan fisik yang mampu menahan serangan Pendekar Emas Puncak.

"Serigala Bulan! Pertahanannya tebal, hati-hati!" teriak Liu Fang.

Ye Fan bereaksi instan.

Liu Fang melesat maju dengan Elemen Angin, mengganggu fokus Serigala Bulan. Ye Fan menyusul dengan Jurus Pedang Halilintar tercepatnya. Ia tidak menyerang untuk membunuh, melainkan untuk melumpuhkan. Kilatan petir birunya mengenai kaki depan Serigala, menyebabkan kejang sesaat.

Serigala Bulan mengaum dan melepaskan ledakan Es tajam. Tepat pada saat itu, Ma Yue melepaskan Elemen Air-nya, menciptakan perisai air yang berputar, menahan Es Serigala hingga menjadi peluru yang tidak efektif.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Lu Xueqi. Ia adalah pengguna Elemen Es yang murni. Dengan pedang esnya, ia menembus pertahanan Serigala Bulan yang terganggu oleh Petir Ye Fan dan serangan balasan Ma Yue.

WHOOSH! KRAKKK!

Pedang Lu Xueqi, didukung oleh Tenaga Dalam Emas Menengahnya, menusuk langsung ke jantung Serigala Bulan. Kerjasama yang sangat efisien. Serigala Bulan itu ambruk, napasnya terputus.

Setelah Serigala itu mati, Ye Fan mengeluarkan Inti Jiwa Serigala itu. Inti Jiwa adalah esensi spiritual yang dapat membantu Pendekar dengan elemen yang sama dalam kultivasi mereka atau untuk meningkatkan ketahanan terhadap elemen tertentu sekaligus meningkatkan Tenaga Dalam.

"Inti Jiwa ini milikmu, Lu Xueqi," kata Ye Fan, menyerahkannya. "Elemen Es-nya murni, cocok untukmu."

Lu Xueqi menerimanya dengan anggukan serius. "Terima kasih, Ye Fan. Kita harus menjaga aliansi ini."

Mereka membersihkan diri dan melanjutkan perjalanan, sadar bahwa efisiensi tim mereka akan menjadi kunci untuk bertahan hidup.

Saat mereka semakin dalam, Ma Yue memperingatkan, "Hati-hati, ada Binatang Iblis di dekat sini. Bau energi kegelapannya terasa kuat."

Liu Fang mengangguk. "Binatang Iblis berbeda dengan Binatang Buas biasa. Mereka adalah makhluk yang berevolusi karena menyerap energi kegelapan dari alam liar atau reruntuhan purba. Mereka jauh lebih sulit dibunuh."

Ia menjelaskan sistem kekuatannya:

Umur 1–10 Tahun: Setara dengan Pendekar Murid.

Umur 10–50 Tahun: Setara dengan Pendekar Emas.

Umur 50–100 Tahun: Setara dengan Pendekar Ahli.

Umur 100+ Tahun: Bahkan bisa menandingi kekuatan Pendekar Suci.

Binatang Iblis ini membawa harta karun langka: Permata Iblis, yang merupakan esensi kegelapan yang dimurnikan menjadi energi spiritual murni.

Tak lama kemudian, mereka dihadapkan pada ancaman nyata: seekor Singa Kepala Dua yang tubuhnya setengah diselimuti oleh warna hitam pekat yang aneh. Itu adalah Binatang Iblis yang umurnya diperkirakan sekitar 40 tahun, menjadikannya setara dengan Pendekar Emas di Ranah Menengah hingga Puncak.

ROAR!

Singa Kepala Dua itu mengaum, mengeluarkan gelombang kejut energi kegelapan.

Singa itu kuat secara fisik. Ye Fan dan Lu Xueqi terpaksa mundur.

Kepala Singa yang diselimuti kegelapan memiliki resistensi terhadap serangan fisik biasa. Liu Fang menjadi yang paling berjasa dalam mengganggu Singa ini. Dengan kecepatan Elemen Angin-nya, ia mengelilingi Singa itu, melepaskan bilah-bilah angin yang tipis dan tak terlihat yang terus-menerus mengiris kulit Singa.

Sementara Liu Fang menjaga perhatian Singa, Ma Yue melepaskan Airnya, menciptakan lapisan tebal yang memperlambat pergerakan Singa. Ye Fan menunggu momen itu.

Saat Singa itu berjuang di tengah air dan terganggu oleh serangan angin yang tak henti-henti dari Liu Fang, Ye Fan menggunakan Kilatan Kematian. Petir Emas Puncaknya yang dahsyat menembus leher Singa Kepala Dua itu, membakar inti kehidupannya.

ROOAARRR! WUSHH!

Binatang Iblis itu bergetar hebat. Tidak seperti Serigala Bulan, mayat Singa Kepala Dua itu menghilang dalam kepulan asap hitam, hanya menyisakan satu objek kecil di tempat ia berdiri: sebuah Permata Iblis berwarna ungu gelap seukuran ibu jari.

"Permata Iblis!" seru Ma Yue.

Permata Iblis itu memancarkan energi spiritual yang melimpah, sangat cocok untuk meningkatkan Tenaga Dalam Pendekar.

"Liu Fang, kau yang paling berjasa dalam pertarungan ini," kata Ye Fan, mengambil permata itu. "Serangan Anginmu yang cepatlah yang mengganggu Singa itu dan membuka celah."

Liu Fang, meskipun lelah, tersenyum bangga dan menerima Permata Iblis itu. Memenangkan Permata Iblis yang mahal adalah hadiah yang jauh lebih besar daripada hadiah turnamen.

Setelah pertempuran pertama mereka melawan Binatang Iblis, mereka berempat tahu bahwa Lembah Sungai Naga adalah tempat yang sangat berbahaya, tetapi juga tempat yang menjanjikan kekayaan dan kekuatan yang mereka cari.

...

Matahari telah tenggelam, dan Lembah Sungai Naga segera diselimuti oleh kabut dingin yang pekat. Setelah mencari selama beberapa saat, Ye Fan dan ketiga rekannya menemukan gua kecil yang tersembunyi, yang cukup aman untuk bermalam.

Mereka membersihkan gua itu. Ye Fan dengan cepat menggunakan serpihan kayu yang kering dan Elemen Petir untuk menyalakan api unggun. Cahaya api itu memberikan kehangatan dan rasa aman yang langka di tengah hutan yang dipenuhi bahaya.

Saat api unggun mulai stabil, Ye Fan mengeluarkan daging dari rusa yang mereka temukan sebelumnya dan mulai menyiapkannya.

"Kau bisa memasak?" tanya Lu Xueqi, sedikit terkejut melihat keahlian Ye Fan, yang biasanya hanya terlihat dingin dan mematikan.

Ye Fan hanya mengangguk tipis. Ia mengiris daging, lalu mengeluarkan beberapa bumbu tambahan yang ia simpan di Cincin Ruangnya—bumbu yang ia beli di Kamar Dagang. Bumbu-bumbu ini adalah resep sederhana dari mendiang ibunya yang ia pelajari.

Tak lama kemudian, aroma rusa panggang yang sedap memenuhi gua. Keempat jenius yang biasanya hanya mengonsumsi pil dan makanan klan yang membosankan itu menikmati hidangan sederhana namun lezat tersebut.

"Ini... ini enak sekali, Ye Fan," puji Liu Fang, mengunyah dengan lahap. "Kekuatanmu menakutkan, dan ternyata kau juga punya keahlian tersembunyi."

Ye Fan hanya tersenyum tipis—senyum yang kini menjadi sedikit lebih sering ia perlihatkan di sekitar teman-teman barunya.

Setelah makan malam, saat api unggun meredup menjadi bara yang hangat, mereka berkumpul untuk berdiskusi.

"Jadi, kita sudah mendapatkan Inti Jiwa dan Permata Iblis," kata Liu Fang. "Ke mana tujuan kita besok?"

Saat itulah Ma Yue angkat bicara, suaranya yang tenang membawa sedikit ketegasan.

"Aku punya permintaan. Aku ingin mencari Ular Giok Biru," ucap Ma Yue. "Itu adalah Binatang Buas Tingkat 4 yang terkenal di lembah ini, memiliki Elemen Air yang cocok denganku."

Ia menjelaskan bahwa Inti Jiwa dari Ular Giok Biru akan sangat membantu kultivasi Elemen Air-nya, memberinya lompatan yang jauh lebih besar daripada sekadar Pil Peningkat Energi Klan.

Liu Fang dan Lu Xueqi menoleh ke Ye Fan. Meskipun mereka adalah teman, Ye Fan adalah yang terkuat dan pemimpin tak resmi kelompok itu.

"Ular Giok Biru ... Binatang Buas Tingkat 4," kata Ye Fan, matanya berbinar karena perhitungan. Ia tidak keberatan sama sekali, karena semakin banyak pertempuran berarti semakin banyak pengalaman baginya.

"Baiklah," putus Ye Fan. "Tujuan kita besok adalah mencari Ular Giok Biru. Tapi ingat, di sini ada Binatang Iblis. Kita harus bergerak cepat dan terkoordinasi."

Rencana telah dibuat. Dengan api unggun yang mulai padam dan perlindungan Tenaga Dalam mereka, keempat Pendekar Muda itu mengambil posisi untuk beristirahat. Meskipun berada di tengah bahaya, mereka merasa lebih bersemangat dan termotivasi daripada saat mereka berada di sangkar emas Klan mereka.

1
saniscara patriawuha.
gasssd polllllll....
saniscara patriawuha.
gasssss.
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
saniscara patriawuha.
gassss pollllll..
saniscara patriawuha.
tingkatkan lagi mc nya biar lebih sat set sat set,,,
saniscara patriawuha.
lanjutkennnnnn....
saniscara patriawuha.
gassssdd....
𝕸𝕬𝕾𝕿𝕰𝕽𝕾 𝕷𝕰𝕰, 𝕬𝕸𝕶
Mantap
udenk
goooos
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
🌼🆚🐝
tdk sprt di awal alurnya,terlalu byk penjelasan yg di ulang2
🌼🆚🐝
keren
🌼🆚🐝
crazy up babang💪💪💪💪
Jojok Supriyanto
bukankan Ji Hong ayahnya Ji Hun ya... koq ini jadi pamannya...
Dante-Kun: Hehe 🤭🤭 otornya ngantuk, makasih udah di kasih tau, langsung revisi sekarang
total 1 replies
Jojok Supriyanto
empat ditambah tujuh, sebelas Thor..
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ..........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor .........
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ........
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!