NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Seperti reflek, tangan Mika bergerak menaikan sedikit kacamatanya. Wajahnya tampak grogi, merasa terintimidasi tatapan Haris saat ini.

"Maaf, aku nggak lihat, tadi!"

"Sudah mau pulang, jalanan juga ada didepan mata ... Tapi bisa-bisanya kembali lagi kearah belakang? Sehat, kan? Apa merasa tersesat?" cibir Haris kembali.

Mika terpana. Baru kali ini pria yang begitu irit bicara, kini malah mencercanya dengan kalimat panjang. Demi apa, Mika sampai melongo.

Haris lalu mengangkat pandanganya. Menatap kedepan. Haikal melambaikan tangan pada Irene, begitu gadis arogan itu mulai beranjak keluar.

"Kamu melihat mereka, tadi? Jangan salah mengartikan sikap empati dari Haikal. Dia selembut tepung, beda sekali denganku! Jika kamu menungguku hanya agar mulutku terbuka mengucapkan kata-maaf ... Mustahil akan kamu dapat!" puas mencerca, dia menarik kedua lengan tasnya. Lalu segera melanjutkan jalannya kembali.

"Haris ...." panggil Mika.

Langkah kaki Haris spontan berhenti lagi.

"Aku tidak pernah mencintai Haikal!" teriak Mika.

Merasa sudah mendengar. Tanpa menoleh atau melirik, Haris melanjutkan kembali jalannya. Mika urungkan niatnya lewat samping. Merasa terabaikan oleh pria didepanya. Bibir Mika terangkat sebelah merasa jengah.

Haris diam-diam manarik kedua sudut bibirnya, setipis mungkin. Dia tahu, dari hentakan sepatu dibelakangnya, seakan merajuk ingin mendapatkan sesuatu lebih. Namun apa Haris peduli? Sama sekali tidak.

*

*

*

"Bagaimana bisa sampai di PHK?" suara nyaring Sabrina kini memekik gendang telinga Danang.

Pria berusia 28 tahun, yang saat ini baru tiba, kini duduk diruang tamu, sambil menyandarkan punggungnya. Matanya sedikit terpejam, mungkin karena saking lelahnya.

Ada sebuah maps diatas meja, dan juga ransel yang tergeletak disamping tubuh Danang. Pakaian formal itu, Sabrina dapat menduga, jika iparnya baru saja mencari pekerjaan.

Danang terkejut. Dia terlihat salah tingkah, hingga menegakan kembali badanya.

"Aku terpaksa melakukan itu semua, Mbak. Gina tidak pernah merasa cukup, bahkan sampai mengambil hutang bank besar!" adunya dengan wajah tampak lelah sekali. Danang menarik nafas dalam, merasa jengah mengingat sifat boros istrinya.

Sabrina tidak habis pikir. Sudah dia duga sebelumnya. Wanita pemalas itu bisanya hanya menambah masalah, tanpa tahu cara menemukan jalan keluarnya.

Dan untung saja, selain bulanan dari Rangga, bu Farida juga masih dapat pensiunan dari suami serta dirinya sebagai seorang guru dulu. Tapi anak bungsunya sungguh tidak tahu diri. Bisanya hanya ongkang kaki, tanpa peduli keadaan ibunya sendiri.

"Istrimu benar-benar keterlaluan!" Muak Sabrina.

"Seminggu bisa dua, sampai tiga kali pergi ke Mall, menghabiskan uang dengan temannya, Aruna!" ucap polos Danang.

Seketika tatapan Sabrina memicing. Wajahnya terkejut, namun dia seketika merubahnya.

Entah disengaja atau memang Danang tidak tahu apa-apa, sehingga dia membongkar kedok Aruna dihadapan Sabrina saat ini. Atau mungkin, karena Danang saking muaknya melihat bagaimana sang istri dan temannya itu menghambur-hamburkan uang.

"Kamu mengenal Aruna?"

"Dia sering datang kes-"

"Mas Danang!" teriak Gina dari dalam, menajamkan mata berjalan menghampiri suaminya.

Danang tersadar. Karena saking lelahnya, dia benar-benar kurang fokus, dan lalai apa yang sudah diingatkan istrinya setiap hari.

"Sejak kapan kamu mengenal Aruna?" tekan Sabrina, menatap muak pada diri Gina.

Gina sedikit gelagapan. Dia semakin menajamkan mata kearah Danang, karena suaminya, hampir saja rahasia Aruna terbongkar.

"Sudahlah, Gina ... Untuk apalagi kamu menutupi keberadaan Aruna, toh ... Dia juga sering datang kesini!" sela Danang memojokan istrinya.

"Danang! Bisa diam nggak sih! Sudah, lebih baik kamu masuk saja kedalam!" bentak Gina.

Danang langsung menyambar tas dan juga maps miliknya. Dia langsung berjalan masuk, menggelengkan kepala merasa lelah.

'Danang memag sialan! Bisa-bisanya dia mengungkit kata Aruna, didepan wajah mbak Sabrina'

"Masih bungkam? Bahagia melihat rumah tanggaku hancur, karena campur tangan kotormu itu?" Sabrina kini menarik bahu sebelah Gina dengan keras, hingga membuat sang Ipar menghadapnya terpaksa.

Gina mengendikan bahunya, namun Sabrina semakin menekan cengkramanya disana.

"Kamu apa-apaan sih Mba? Siapa coba yang ingin menghancurkan rumah tanggamu," cibir Gina memutar jengah bola matanya. "Lagian, Ya ... Seharusnya itu kamu Mbak yang intropeksi diri! Makanya dong, kasih anak cewek sama Mas Rangga. Mas Rangga itu aslinya ingin sekali anak perempuan, cuma takut aja bilang sama kamu!"

Sabrina tersenyum getir. Wanita didepanya kini seakan tidak mampu bercermin pada dirinya sendiri.

"Rumah sebesar ini bahkan tidak mampu memantulkan bayanganmu sendiri? Sudahkah kamu merasakan yang namanya mengandung? Melahirkan? Atau ... Menyusui? Itu semua kamu belum merasakan, Ginara! Jika mencerca, maka pastikan semua itu kamu pernah merasakannya dulu. Satu pun aku sudah memiliki anak! Hidupku bahagia dapat melihat tumbung kembangnya." Sabrina menatap remeh, sambil bersedekap dada. "Sedangkan kamu? Menikah sudah hampir 10 tahun, tapi sekalipun kamu belum juga mengandung!"

Gina mendesah dalam, Dia melirik muak, dengan tatapan penuh kebencian. Karena merasa kalah telak, dia langsung melenggang keluar.

Sabrina meraup nafas dalam, merosotkan pundaknya, lalu bergegas keluar, karena suara motor Haikal sudah tiba dihalaman rumah.

"Tidak usah masuk, nenekmu susah tidur! Rumah ini begitu panas, Haikal. Mamah saja nggak tahan lama-lama." Sabrina bergidik ngeri, lalu menarik lengan putranya untuk segera diajaknya pulang.

*

*

*

Malam harinya sesuai rencana. Sabrina masih bersikap biasa, walaupun hatinya penuh sumpah serapah untuk Rangga.

Sabrina memilih gaun panjang bewarna merah, pas dengan body rampingnya. Rambutnya dia biarkan terurai lurus, dengan memakai high heels senada dengan gaunnya.

Rangga yang tidak tahu apa-apa, begitu terpana kala istri tercintanya keluar dari kamar, sambil memegang dompet tangan agak lebar.

'Muak sekali aku melihat senyummu itu, Mas!' Sabrina tetap tersenyum lebar, walaupun hatinya benci setengah mati.

Rangga membukakan pintu mobil dengan cepat. Begitu Sabrina masuk kedalam, dia bergegas mengitari mobilnya, dan langsung ikut masuk juga.

Tujuan mereka saat ini menuju Resto and Cafe, yang sudah di boxing oleh Revan sebelumnya. Adik dan juga iparnya begitu dapat diandalkan.

Selama perjalanan, Sabrina menatap lurus kedepan, mempersiapkan mentalnya, bahwa kehidupannya setelah ini, pasti banyak sekali ujian yang akan datang silih berganti.

*

*

"Permisi, saya datang memenuhi makan malam, atas nama Rangga Ardanan."

Aruna bertanya kepada staff Resto, sedikit mengedarkan pandang, mencari sosok kekasihnya.

"Dengan bu Aruna?"

"Benar, dengan saya sendiri."

"Pak Ardanan sudah mem boxing dilantai dua ruangan privat! Anda langsung saja keatas!" Staff tadi megarahkan tanganya ke lantai dua, tersenyum dengan sopan.

Aruna pamit, dan langsung bergegas naik kelantai dua sesuai arahan dari staff Resto.

Begitu sampai, didepan ruangan sudah ada satu pelayan Resto, yang kini tampak membukakan pintu untuk Aruna. Pria muda itu tersenyum sopan, sedikit menunduk.

"Silahkan masuk, Ibu!" Ucap pelayan tadi.

"Terimakasih." Aruna tersenyum puas, melihat bagaimana cara Rangga yang diam-diam memberikan kejutan tanpa dia duga.

1
Sri Winda
jatuh cinta beneran itu si rayhan ...lanjut thor💪🏼 .....mksh jg udah up di bastian dan hafsah di tunggu kelanjutanya....
yumi chan
thor bt proses perceraian sabrina dgn mdh thor..dn bt sabrina sukses thor..
Septi.sari: pasti itu kak❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
mantap thor ...haikal bkl jd singa nanti smpk dr rumah..dn blk tau siapa ank swlikuhn bpknya itu...dn thor stlh sabrina resmi cerai jdkn kluarga rangga jd gembl thor..jgn smkp plkor hdp enk thor...
Septi.sari: kak🤣🤣🤣🤣❤❤
total 1 replies
Sri Winda
bakal seru ..haikal ketemu sama aruna dan mika
...lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: makasih kak, sudah setia ama.Sabrinaku💋❤❤
total 1 replies
Nurhayati Sobana
hayo ketahuan si Mika anak selingkuhan Rangga
Septi.sari: betul kak🙊🙊
total 1 replies
yumi chan
good thor bt aja aruna sm kluarga rangga jd gembl thor..dn cpt bt haikal tau klao mika adalah ank slingkuhn bpknya thor..
Septi.sari: gak bisa kebayang kalau tahu. huhuu pasti syedih💔😭😭
total 1 replies
Sri Winda
kasihan mika....semoga haris berempati pada mika...lanjut thor
Sri Winda: oke thor di tunggu...
Septi.sari: baik kak. ini masih nulis bonchap buat Bastian 💋
total 2 replies
yumi chan
good jod thor
Septi.sari: macihhh kak yumi💋💋❤❤❤
total 1 replies
Sri Winda
tuh kan ..jatuh cintrong beneran rayhan....jadi kangen bastian ..
di tunggu boncapnya thor lanjut.
Septi.sari: kak mereka sekalian reuninan. bonusnya udah aing up kak. bisa dibaca💋🤣🤣🤣
total 1 replies
Sri Winda
puber ke 2itu rayhan....semoga mereka ber jodoh dan rangga menyesal....brina dpt yg lebih dari dia...bosnya lagi..lanjut thor💪🏼
Septi.sari: iya kak, gemas-gemas gimana gitu ya, kalau bapak2 jatuh cintrong🙊🤣🤣
total 1 replies
Nurhayati Sobana
Lucu kayaknya Rayhan udah jatuh cinta ke Sabrina, salting kayak anak SMA aja 🤭😄😄
Septi.sari: disaat bapak2 buper ke 2 kak, gemas-gemas gimana gitu🙊🤣🤣
total 1 replies
Widia Ningsih
hai ...aku mampir
Septi.sari: hai kak selamat membaca💋❤
total 1 replies
yumi chan
mdh2an haikal cpt tau siapa selikuhn papanya...dn mdh2an percerai brina sm rngga cpt selesai...dn rngga jd gmbl..
Septi.sari: hai kak ❤❤
total 1 replies
Sri Winda
bagaimana reaksi haikal kalau tahu mika saudaranya ya.....lanjut
Septi.sari: kak ❤❤❤❤❤
total 1 replies
Sri Winda
semangat sabrina..lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: baik kak❤❤❤
total 1 replies
Sri Winda
kasihanya akhirnya yg jadi korban anak2... lanjut thor💪🏼
Septi.sari: baik kak❤❤
total 1 replies
Sri Winda
semoga nti sabrina berjodoh dgn reyhan dan rangga menyesal dan teruruk.
lanjut thor💪🏼
Septi.sari: tabur tuai pasti ada kak 🤧
makasih kak❤❤
total 1 replies
edelweis🌻
ayo bri bikin rangga bangkrut
Septi.sari: kak chapter 15 otw 🏃‍♀🏃‍♀
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!