Love At Twilight

Love At Twilight

Chapter 1

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang kini dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Pagi ini, Sabrina mendapat sebuah hantaman kenyataan, bahwa suaminya-Rangga, dia tega bermain api selama 20 tahun dibelakang Sabrina.

Karena sikap Rangga yang begitu lembut, serta hangat ... Sabrina sama sekali tidak pernah menyangka, jika suami yang begitu dia percaya tega menghianatinya.

Sabrina, wanita berusia 42 tahun, kini mematung kaku dibalik meja kerja Rangga, kala dia menemukan sebuah kenyataan yang membuat hatinya hancur yak bersisa. Kertas USG itu ditemukan oleh Sabrina dalam sebuah lembaran novel.

Bodohnya Sabrina, selama 20 tahun itu dia sama sekali tidak pernah mendebat, atau berontak, saat Rangga tidak pernah memperbolehkan ia memasuki ruang kerjanya.

Akan tetapi, sepandai-pandainya Rangga menutupi serapat mungkin, kebusukannya pasti akan tercium oleh Sabrina. Dan seperti pagi ini, setelah Rangga keluar dari ruang kerjanya, pria berusia 45 tahun itu lupa mengunci, hingga membuat pintu itu tertutup tidak sempurna.

Biasanya Sabrina tidak pernah securiga seperti saat ini. Dia selalu mempercayai suaminya dengan sepenuh hati. Namun pagi ini, entah dorongan dari mana, Sabrina berhasil masuk dan menemukan hal mengejutkan tadi.

"Siapa Aruna Dewi? Dan tanggal persalinan ini ... Tanggal ini hanya selisih satu hari saja dari hari persalinan Haikal! Ya Allah ... Ujian apalagi ini ...." Sabrina membekap kuat mulutnya, sambil bergeleng lemah. Air matanya sudah membasahi pipi tirusnya.

Lututnya terasa kelu, seakan tiada tulang yang dapat menyangga tubuhnya. Kenyataan itu mampu membuat harapan Sabrina hancur seketika.

"20 tahun aku menemaninya, namun mengapa 20 tahun pula dia membohongiku?!" Suara Sabrina bergetar, tatapanya kosong kedepan.

Padahal selama 20 tahun itu, Rangga selalu meratukan hidup Sabrina. Semenjak dipersunting Rangga Ardanan, Sabrina tidak dibolehkan lagi bekerja sebagai pegawai kantor biasa. Dan selama 20 tahun itu, Rangga terus saja memperlakukan dirinya dengan penuh kelembutan. Rangga tidak hanya berhasil menjadi suami idaman, tetapi dapat dikatan sebagai sosok Ayah siaga.

Hingga dua predikat itu sekarang terpatahkan oleh keadaan.

Diusianya yang sudah berkepala 4, apa yang ingin dia harapkan lagi dari hidupnya, jika bukan untuk menunggu kematiannya saja.

Pagi ini dia bagai dihantam awan pekat, sekaan tidak tahu apa yang harus ia lakukan kembali.

Putranya Haikal, bahkan sebentar lagi ia berusia 18 tahun. Apa yang akan ia jelaskan pada sang putra, mengenai hal memilukan seperti ini. Sabrina hanya takut, jika putranya menjadi frustasi karena melihat rumah tangga orang tuanya hancur berantakan.

Sosok Rangga dianggap sebagai figur Pahlawan bagi Haikal. Haikal selalu membanggakan rumah tangga orang tuanya. Bahkan, Haikal sudah bertekad, jika kelak dia menikah, ia akan menjadi sosok Suami serta Ayah yang lembut untuk keluarganya.

Bagaimana jika Haikal tahu, jika orang yang selalu dia banggakan, tega mematahkan sebelah sayapnya. Sayap yang kini sudah berhasil merebah indah, terpaksa terurai satu persatu bulunya.

"Kenapa dikunci, Mas?" Kalimat itu selalu Sabrina lontarkan setiap Rangga keluar dari ruang kerjanya, sambil mengunci pintu.

Alasan Rangga cukup masuk akal. "Haikal masih kecil, nanti kalau nggak dikunci bahaya. Dia bisa masuk dan mengacak-acak data-data penting!" Itulah jawaban yang selalu Sabrina dapat.

Mungkin, jika dulu kalimat itu cukup membuat Sabrina mengerti. Tapi, kenyataanya hingga Haikal sudah tumbuh besar pun, Rangga masih beralasan yang sama.

Dan pagi itu, 2 jam sebelum kejadian memilukan, semua anggota keluarga masih bercengkrama ringan, seperti biasa sebelum dua pria tampan sabrina keluar dari rumah.

"Kopi buatanmu memang yang terbaik, Dek!" Rangga menatap istrinya penuh cinta, sambil menghidup asap yang menyembul dari kopi tadi.

"Mas, jangan terlalu memuji, malu dilihatin Haikal!" Sabrina tersenyum tipis, sambil melirik putranya.

"Haikal malah senang, lihat rumah tangga Mamah dan Papah selalu harmonis! Nanti kalau Haikal memiliki istri, Haikal akan bersikap seperti Papah, yang selalu memuji Mamah setiap saat." Kalimat yang Haikal lontarkan penuh dengan dambaan besar.

"Bagus Haikal! Apa yang Papah lakukan kepada Mamahmu saat ini, agar kelak kamu dapat mencontoh sikap Papah! Kamu kelak juga akan menjadi sosok suami dan juga Ayah untuk anak-anakmu! Jangan pernah mengecewakan mereka dengan sikap acuhmu!" Rangga mengusap bahu putranya.

"Sekolah dulu, Sayang!" Sabrina terkekeh.

"Sebelum aku sukses, aku tidak akan menikah dulu, Mah! Aku tidak ingin melihat istriku nanti hidup menderita. Dan kelak, aku ingin istriku dirumah seperti Mamah," timpal Haikal.

Sayangnya, obrolan yang terselimut oleh kehangatan pagi itu, menjadi akhir kisah rumah tangga Sabrina. Dan mungkin, nantinya tidak akan ada sambutan dipagi hari, kopi hangat yang tersaji penuh cinta, ataupun sekedar senyum manis yang menyapa.

Sabrina sungguh kecewa. Kecewa yang tak pernah ia rasa sebelumnya.

*****

BRUG!

"Aku minta maaf, maaf aku tidak sengaja!" ucap seorang gadis cantik, yang kini baru saja bertubrukan dengan jalan Haikal.

Melihat beberapa buku milik wanita tadi terjatuh, Haikal ikut bersimpuh untuk membantu mengambil sebagian buku tadi.

"Tidak masalah! Kamu anak baru? Aku merasa asing denganmu?" tegur Haikal sambil menyerahkan buku tadi.

Gadis cantik yang memakai seragam putih abu, dengan rambut dikepang dua, dan tak lupa kacamata tebal yang bertengker dihidung mancungnya itu, kini hanya menunduk segan, sambil mengangguk pelan.

"Aku anak kelas 12 B. Aku baru saja pindah 3 hari yang lalu!" ucap gadis tadi.

"Siapa namamu?" Haikal mengulurkan tangannya.

"Mika!" jawab Mika menerima uluran tangan Haikal. "Kamu anak 12 A?"

Haikal hanya mengangguk saja, sambil tersenyum tipis.

Sikapnya yang tenang, namun terkesan dingin, membuat karisma Haikal semakin terpancar dalam dirinya. Putra tunggal Brina itu, kini menjadi salah satu murid berprestasi, yang digadang-gadang para garu dan juga teman lainnya.

Gadis cantik tadi menoleh, saat Haikal melanjutkan jalannya menuju ruang kelasnya yang berada dilantai 2. Senyum manis mengembang, dengan tangan menaikan sedikit kacamata. Senyum itu dia sembunyikan, hingga tanpa sadar, sejak tadi dia sudah dihadang oleh dua orang wanita didepannya.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

awal yg menyesakkn..ditipu selama perkawinan

2025-07-21

0

Bunda

Bunda

ijin baca kak🙏🏻

2025-07-13

0

april

april

hallo ka .. aku mampir

2025-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 29
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chaoter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chaptet 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Promosi buku baru ~Tertawan Diantara 2 Takdir~
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60~Season 2
62 Chapter 61~season 2
63 Chapter 62~season 2
64 Chapter 63~season 2
65 Chapter 64~season 2
66 Chapter 65~season 2
67 Chapter 66~season 2
68 Chapter 67~season 2
69 Chapter 68~season 2
70 Cahpter 69~season 2
71 Chapter 70~season 2
72 Chapter 71~season 2
73 Chapter 72~season 2
74 Chapter 73~seosan 2
75 Cahpter 74~season 2
76 Chapter 75~season 2
77 Cahpter 76~season 2
78 Chapter 77~season 2
79 Chapter 78~season 2
80 Chapter 79~season 2
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 29
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chaoter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chaptet 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Promosi buku baru ~Tertawan Diantara 2 Takdir~
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60~Season 2
62
Chapter 61~season 2
63
Chapter 62~season 2
64
Chapter 63~season 2
65
Chapter 64~season 2
66
Chapter 65~season 2
67
Chapter 66~season 2
68
Chapter 67~season 2
69
Chapter 68~season 2
70
Cahpter 69~season 2
71
Chapter 70~season 2
72
Chapter 71~season 2
73
Chapter 72~season 2
74
Chapter 73~seosan 2
75
Cahpter 74~season 2
76
Chapter 75~season 2
77
Cahpter 76~season 2
78
Chapter 77~season 2
79
Chapter 78~season 2
80
Chapter 79~season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!