NovelToon NovelToon
Sandiwara Cinta Sang Presma (Presiden Mahasiswa)

Sandiwara Cinta Sang Presma (Presiden Mahasiswa)

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Dilarang memplagiat karya!

"Pernikahan kontrak yang akan kita jalani mencakup batasan dan durasi. Nggak ada cinta, nggak ada tuntutan di luar kontrak yang nanti kita sepakati. Lo setuju, Aluna?"

"Ya. Aku setuju, Kak Ryu."

"Bersiaplah menjadi Nyonya Mahesa. Besok pagi, Lo siapin semua dokumen. Satu minggu lagi kita menikah."

Aluna merasa teramat hancur ketika mendapati pria yang dicinta berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Tak hanya meninggalkan luka, pengkhianatan itu juga menjatuhkan harga diri Aluna di mata keluarga besarnya.

Tepat di puncak keterpurukannya, tawaran gila datang dari sosok yang disegani di kampus, Ryuga Mahesa--Sang Presiden Mahasiswa.

Ryuga menawarkan pernikahan mendadak--perjanjian kontrak dengan tujuan yang tidak diketahui pasti oleh Aluna.

Aluna yang terdesak untuk menyelamatkan harga diri serta kehormatan keluarganya, terpaksa menerima tawaran itu dan bersedia memainkan sandiwara cinta bersama Ryuga dengan menyandang gelar Istri Presiden Mahasiswa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 15 Malam Pertama

Happy reading

Ryuga menatap hamparan langit malam. Muram, berteman kelam. Rembulan bersembunyi, bintang pun enggan hadir.

Sudah satu jam, pria bergelar Presma itu duduk sendiri di balkon. Merenung dan mempertanyakan rasa yang masih bertahta di dalam benak.

Setitik rasa kagum memang menyelinap masuk. Namun belum berhasil mengusir dia yang masih enggan pergi.

Perasaan yang terlanjur dalam membuat Ryuga skeptis.

Ia ragu untuk mengabulkan ucapan Ayu.

Membuka pintu hati, mengizinkan Aluna masuk ke dalamnya dan bertahta di singgasana ....

Ridho.

Satu kata yang ringan diucap oleh lisan dan mudah tercetus di dalam benak.

Namun nyatanya, teramat sulit untuk diterima oleh satu sisi hati.

"Jalani dulu. Gue rasa, Political Marriage emang perlu lo lakuin sih, Pak. Mumpung ada kesempatan. Biar Xavier sama anak buahnya nggak makin menggila dan mau berdamai sama kita. Tapi, kalau suatu hari nanti lo beneran udah nggak sanggup, lepasin Aluna. Pulangin dia dengan cara baik-baik. Kita cari cara lain buat berdamai atau bertahan dari serangan --"

Ucapan Tara terngiang di telinga. Mencipta kegaduhan di otak dan memaksa Ryuga untuk sejenak pejamkan mata.

Tara mencetuskan kalimat itu kemarin siang. Tepatnya, sebelum Ryuga menerima chat dari Aluna dan berniat menemui Ayu di Fakultas Sasing untuk meminta penjelasan.

"Kak, sudah larut malam. Lebih baik, Kak Ryu segera tidur." Suara lembut Aluna memecah kaca lamun, mendorong Ryuga untuk menanggapi.

"Gue belum ngantuk. Lo boleh tidur duluan," sahutnya dan sekilas menatap Aluna--hawa yang sudah berstatus sebagai istri.

"Aku juga belum ngantuk. Mau aku temani di sini?"

"Lo di dalem aja. Angin malam nggak bagus buat lo."

"Angin malam juga nggak bagus buat Kak Ryu."

Ryuga meraup udara. Paksa tubuhnya untuk bangkit dari posisi duduk.

"Temenin gue ngopi di dalem," pintanya. Lantas membawa ayunan kaki masuk ke dalam kamar, melewati Aluna yang berdiri di ambang pintu.

Aluna mengangguk samar dan bergegas membawa langkahnya menuju dapur, meracik dua cangkir white coffe.

Disaat Aluna tengah meracik white coffe di dapur, Ryuga setia menunggu sambil menyimak cuitan anak-anak BEM inti di grup chat, tanpa berkeinginan untuk membalas.

Dimas:

Wuihhhhh, malam pertama nich bos!!!

Nofiya:

Belah duren, apa belah semangka yak?

Tara:

Stttt, jangan berisik! Pak Ketu lagi dilema. Nganggurin Bu Ketu, apa langsung tancap gass

Dimas:

Pastinya tancap gas lah. Rugi kalau nganggurin cewe cantik yang bodi-nya ehem ....

Nofiya:

Moga aja langsung tancap gass. Biar kita cepet punya dedek

Tara:

Ya moga aja. Tapi gue nggak yakin sih. Pak Ketu kan doyannya sama cewe bar-bar. Bukan sama yang lembut

Dimas:

Cih, sok tau! Kalau gue jadi Pak Ketu, gue bakal langsung tancap gass. Nyobain dikit, biar tau rasanya. Nggak cuma tergila-gila sama yang bar-bar

Nofiya:

Setuju. Kalau belum nyoba, nggak bakal tau enak apa nggak, ya kan?

Dimas:

Betoel. Tapi kalau keenakan, dijamin ... proyek BEM bakal dilimpahih ke kita. Dianya ngadon mulu

Tara:

Bubar-bubar. Pak Ketu cuma nyimak. Dia muntah pelangi gara-gara celotehan Lo pada

Nofiya:

Pfttttttt

Ryuga mendengus kesal dan meletakkan ponselnya di atas meja. Berhenti menyimak cuitan yang masih riuh.

"Ini kopinya, Kak --" Aluna menaruh nampan berisi dua cangkir white coffe di atas meja dan membawa tubuhnya duduk di sofa--bersebelahan dengan Ryuga.

"Makasih," balas Ryuga singkat. Lalu mengambil secangkir white coffe yang disuguhkan oleh Aluna dan menyesapnya hingga setengah cangkir.

"Kenapa, tadi pagi Xavier nggak keliatan di acara akad? Lo tau, dia di mana?" cecarnya seraya membuka obrolan, sambil meletakkan kembali cangkir di atas nampan.

"Aku nggak tau pasti Kak Vier ada di mana, Kak. Tapi, papa bilang ... dua hari lalu Kak Vier pamit mau ke Malang. Berkunjung ke Rumah Budaya, karena ada tugas dari kampus."

"Lo nggak nge-chat atau ngehubungi dia via telepon? Biar tau pastinya kakak lo ada di mana?"

"Sudah, Kak. Tapi ponsel Kak Vier off, jadi nggak bisa dihubungi."

"Terakhir kali, lo ngeliat dia pergi sama siapa?"

"Biasa. Sama Kak Edo, Wakil Jendral Bima Sakti."

"Coba lo hubungi nomor Edo."

"Aku nggak punya nomor Kak Edo. Tapi, aku sudah menghubungi Kak Gea--kekasih Kak Vier."

"Apa katanya?"

"Kak Gea nggak tau Kak Vier ada di mana."

Ryuga menghela napas dan sejenak terdiam. Feeling-nya mengatakan, Xavier tidak berada di Malang dan Geng Bima Sakti tengah gonjang-ganjing, disebabkan pernikahannya dengan Aluna.

Ada yang pro jika Geng Bima Sakti berdamai dengan BEM. Ada juga yang kontra.

Menurut Ryuga, bisa jadi kepergian Xavier berhubungan dengan hal itu. Bukan karena tugas kampus.

"Soal Hamdan, gue harap ... dia bakal dihukum berat biar jera." Ryuga mengalihkan topik obrolan.

Aluna bergeming.

Ingatan tentang kejadian kemarin siang kembali menari di kepala.

Sungguh, ia tidak ingin membicarakan segala hal tentang Hamdan. Apalagi di malam ini. Malam yang seharusnya dilewati dengan berbagi kasih.

"Menurut lo, hukuman apa yang pantes buat dia?"

Aluna mengendikkan bahu. "Aku nggak tau, Kak. Yang jelas, dia memang harus dihukum berat. Bahkan sangat berat. Karena, hampir menodai Marwah yang aku jaga." Aluna terpaksa menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Ryuga, meski sebenarnya enggan.

"Gue heran, kenapa dia berani dan nekat ngelakuin itu di kelas --"

"Waktu itu ... keadaan kelas sepi. Anak-anak Sasindo sudah banyak yang pulang. Tinggal aku sendiri di ruangan. Termenung dan berpikir mengenai pernikahan kita." Aluna menjeda sejenak ucapannya dan menghela napas panjang, usir rasa tak nyaman yang hadir dan penuhi rongga dada.

Ia teramat benci jika harus mengingat wajah Hamdan. Apalagi perbuatan be-jat nya.

"Kesempatan itu digunakan oleh Hamdan yang ternyata memang sering mengawasi ku --" Aluna melanjutkan ucapannya. Ragu dan tertahan.

"Dia ... ingin menodai ku, supaya pernikahan kita gagal dan aku jadi menikah dengannya."

"Tapi, manusia be-jat itu nggak sempet ngapa-ngapain lo kan?" Ryuga kembali bertanya. Pusatkan atensinya pada Aluna.

"Dia, menarik jilbabku sampai terlepas. Dia, berusaha mencium pipi dan bibirku. Tapi, dengan sekuat tenaga ... aku menghindar dan mendorongnya hingga terjungkal." Aluna menunduk, menghindari tatapan mata Ryuga.

"Disaat dia lengah, aku mengirim chat ke nomor Kak Ryu. Berharap Kak Ryu segera datang menolong --"

"Yang terjadi setelah itu, Hamdan bangkit. Lalu mencengkram kuat kedua tanganku. Mengunci tubuhku dan --"

Aluna tak kuasa melanjutkan rangkaian kata yang ingin terucap.

Lidahnya tercekat. Tangannya bergetar hebat. Dan setetes air bening jatuh membasahi pipi.

Ia ragu untuk mengaku.

Ia takut mengatakan yang sebenarnya.

Ia tidak sanggup jika dipandang hina oleh lelaki yang tadi pagi mengikatnya dengan janji suci dan menjadikannya seorang istri.

"Apa yang selanjutnya dia lakuin?" Ryuga merendahkan nada suara. Namun terdengar tegas dan penuh penekanan.

"Dia ... memagut bibir dan mencium ceruk leher. Tapi sumpah demi Allah, marwahku masih terjaga. Kesucianku belum ternoda --"

Dada Ryuga bergemuruh. Amarahnya meletup. Pandang Aluna dengan tatapan nanar.

"Pasti, bukan cuma Hamdan yang udah nyicipin bibir lo dan nyium leher lo, tapi ... Baskara juga pernah --"

"Meski kami sudah menjalin hubungan selama tiga tahun, aku nggak pernah ngizinin Baskara mencium atau menyentuhku --"

Ryuga membuang napas kasar. Otaknya kian gaduh. Akal-nya menolak percaya dengan pengakuan Aluna.

Bullshit !!!

Tidak ada lagi obrolan.

Ryuga membawa tubuhnya beranjak dari sofa dan berlalu pergi, meninggalkan Aluna yang tengah menangis dan terisak.

Malam pertama yang semestinya menawarkan keindahan, malah mereka lewati dengan linangan air mata, amarah, luka, dan juga ... rasa kecewa.

🍁🍁🍁

Bersambung

1
Najwa Aini
Bumi wakanda, Negara konoha...
kreatif. Tapi nilai kreatifnya akan bermakna jika digunakan ke arah hal yg lbh positif. ngritik boleh. Tapi lbh baik jika energinya dibuat utk ikut membangun aja kan... membangun bukan yg berarti harus ini dan itu, terjun di politik atau apalah..berpikiran kayak anak muda di kisah ini, itu udah bagian dari membangun. membangun mental bangsa yang udah terlalu banyak dicekoki parodi---yang sementara dianggap lucu, tapi justru tanpa sadar menanamkan nilai tidak mrncintai negeri ini....
ah..kok ngomongnya jadi kemana2 ya..
Ayuwidia: Betoel sekali
total 1 replies
Najwa Aini
Gue nyimak ya. gak jadi goleran, sambil duduk aja..biar seriusnya dapat
Najwa Aini
wuiihhh...salam sapa seorang announcer...
Najwa Aini
interupsi Tor. Nichol ini cewek apa cowok ya
Ayuwidia: cowok, next dech aku kasih gambarannya 😆
total 1 replies
Najwa Aini
Aku kasih vote biar ngebahasnya makin semangat dan ...panas...
aku nyimak ya..sambil goleran
Ayuwidia: Wkkkk makasih, Kak. Dahal bahasanya udah dicicil chat an sama Nyai 🤣
total 1 replies
Najwa Aini
Nah bagus. babat habis ini topik. kan emang lagi hangat ...sambil ngopi tentu saja..
Najwa Aini
makin dalam ceritanya....
Najwa Aini
mulai membuka diri
Najwa Aini
ini kafe tempat Arjuna ketemua sama pak Winata itu ya
Ayuwidia: Betul. Tempat Nofiya nemenin Ryuga ngobrol juga. Istri Pak Win ingatannya tajam 😄
total 1 replies
Najwa Aini
ngapain, buang gas?
Ayuwidia: boker, Kak
total 1 replies
Najwa Aini
sweet di depan orang aja itu mah...
kalau di lingkup personal gak. Tapi itu emang udah sesuai porsi. kan judulnya sandiwara cinta Presma...😍😍
Ayuwidia: Wkkk hiyaaa
total 1 replies
Najwa Aini
Emangnya Aluna Ryu udah go publik??
Ayuwidia: bentar lagi
total 1 replies
Najwa Aini
Main perintah. tadi ke bininya, sekarang ke bini orang. 😆😆😆 alasannya satu. cemburu. tapi gak nyadar. parah lo pak Ketu..Garvi habis ini mah
Ayuwidia: Kan fans nya Garvi
total 1 replies
Najwa Aini
ngakak aku...
nyonya kaya raya ketipu arisan bodong bisa darting juga ya😄😄
Najwa Aini
kayak Garvi nih orang main paksa jemput aja
Ayuwidia: adeknya Garvi dia
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
cowok emang gitu kebanyakan.....egonya tinggi 😄
Shofiah
bagus lanjut
Najwa Aini
Nah kan benar...😄
Najwa Aini
Aksara.
ada sesuatu nih dgn nama ini
Ayuwidia: Uhuk, Aksara Angka
total 1 replies
Najwa Aini
jiaahh main ancam²an. bilang aja mang ingin
Ayuwidia: Malu malu meong
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!