JODOH KU TERNYATA DIA...

Tiba di depan kantor,kantor sudah sepi dan hanya dua orang satpam yang ada di pos jaga karena tidak ingin membuang waktu akhir nya Sean menemui pak satpam untuk menanyakan kakak nya siapa tau pak satpam nya tahu.

"Permisi pak?, apak lihat Bu indah tidak.?" tanya sean sopan.

" Tadi bapak lihat mereka sedang duduk di depan, tapi ketika bapak keluar sudah tidak melihat nya lagi mungkin bu indah sudah pulang karena tadi ada Bu Devi dan juga Bu Mili." Ucap pak satpam memberitahukan nya.

"Terimakasih pak,kalau begitu saya pamit dulu." Ucap Sean pamit.

"Mungkin sudah pulang sama Devi." Gumam nya yang langsung melajukan mobil nya membelah jalan.

Sampai di rumah dia melihat ke dua orang tuan nya berada di ruangan tamu dan seperti orang yang sedang khawatir.

" Di mana kakak mu.?" Tanya mama Maya  khawatir.

Membuat Sean menaikan satu  alis nya.

"Maksud nya.?" Tanya nya bingung.

" indah belum pulang Sean?!, Ini sudah malam tidak biasa nya dia tidak mengabari mama." Ucap mama nya lagi yang merasa sedih.

"Mungin kak indah lembur,sudah mama dan ayah tidur saja biar Sean yang ke kantor nya." Ucap Sean yang menutupi rasa cemas nya, walau pun begitu dia  tidak ingin melihat orang tua nya merasa cemas dan khawatir juga.

"Mana bisa mama tidur kalau kakak mu tidak ada kabar,mana ponsel nya tidak bisa di hubungi.!" Cerocos mama nya

Bukan nya menjawab malah Sean mengalihkan pembicaraan.

"Ada no nya mbak Devi atau Mbak Mili.?"tanya Sean yang di angguki sama mama nya setelah menyalin no Devi dan Mili sean pun meminta ijin untuk kembali ke kantor.

Setelah berada di dalam mobil dia tidak langsung menjalan kan nya dia menghubungi Devi tapi Mili tidak menjawab nya begitu juga dengan Mili.

"Sial.! Kemana sih mereka!" Ucap nya memukul setir mobil, tanpa menunggu lama dia langsung menjalan kan mobil nya sembari menelpon Dipta.

"Gue tunggu di kantor Lo.!" Setelah mengatakan itu Sean pun mematikan sambungan secara sepihak.

Dua puluh menit berlalu akhirnya nya Dipta nongol juga.melihat aura Sean yang berbeda seperti nya sedang ada masalah.

"Di mana ruangan cctv.?" Tanya sean to the poin.

Yang membuat Dipta heran.

Saat Dipta ingin buka mulut Sean langsung menyela nya.

"Rupanya si Brengsek itu ingin cari gara-gara!" Ucap nya sinis dan aura nya berubah membuat Dipta merinding dan langsung membawanya ke ruangan tersebut tanpa mau bertanya lagi.

Setelah berada di ruangan cctv dia langsung mengambil alih komputer itu dan mencari cctv yang berada di depan kantor setelah menemukan nya lalu dia men zoom nya dia melihat indah dan Mili sedang duduk di sebuah bangku lalu Sean mempercepat durasi nya dan alangkah terkejut nya dia melihat kakak nya di serang sama para preman meraka masih melihat layar itu sampai di mana dia melihat indah di bius oleh seseorang dari belakang.

"Brengsek.!" umpat nya yang meninju meja dan mengepal kan tangan nya sampai jari-jarinya memutih.

Setelah itu dia langsung keluar dari ruangan tersebut Lalu menaiki mobil nya dia seperti orang kesetanan mengemudi mobil nya .

"Mati Lo Mex.!" gumam Dipta lirih.

Sedangkan di sebuah ruangan yang terang benderang indah di ikat di sebuah kursi dia masih belum sadar kan diri.

Sedangkan si biang kerok sedang asyik memandang indah yang tidur pulas.

"Kenapa si Br*ng*s*k itu selalu beruntung! Dulu Zahwa sekang kakak nya Sean dan kali ini dia dobel beruntung, indah bukan cuma cantik tapi dia juga cewek pemberani." Gumam nya yang hanya dia sendiri yang tau sambil memperhatikan indah.

Beberapa menit berlalu akhirnya nya indah pun tersadar  hanya ringis san yang keluar dari mulut nya karena dia masih merasakan pusing dia membuka mata nya perlahan -lahan. Setelah terbuka sempurna dia melihat sekeliling ruangan yang menurut nya terlalu asing. Dia ingin mengangkat tangan nya tapi tidak bisa dia melihat dirinya yang sudah terikat.

Saat indah sedang sibuk ingin melepas kan diri dari ikatan tersebut tiba-tiba seorang lelaki muncul di balik kamar mandi.

"Lepas kan gue br*n*s*k.!" ucap nya kepada seorang yang sudah berada di hadapan nya.

"Gue akan melepas kan Lo cantik, tapi bukan sekarang.!"

"Apa maksud Lo.!"

"Ya seperti yang Lo dengar tadi,gue akan melepas kan Lo tapi nanti setelah gue mencapai tujuan gue.!"

"Jangan gila!,hue tidak mengenal elo.!" Kenapa Lo culik gue.!"

"Ya....,kalau gue kenal Lo tidak mungkin gue akan culik k Lo.? "

"Lepasin gue bodoh.!" Kecam indah lagi yang sudah berontak.

"Jangan berontak Lo hanya akan menyakiti diri Lo, gue tidak mau Lo merasa kesakitan.!"

" Lepas.!" Ucap nya lagi sambil berontak.

" Belum saat nya.!"

"Apa yang Lo mau dari gue.!"

"Tidak ada!,tapi ada seseorang yang tidak ingin melihat Lo terluka dan gue ingin memanfaat kan Lo.!"Ucap nya santai sambil duduk di hadapan  indah yang masih berontak.

"Dasar gila!,gue tidak mengerti ucapan Lo dan gue minta lepasin gue.!" teriak indah yang masih berontak.

" Gue suka cewek yang pemberani seperti ini."katanya yang memuji indah sambil tersenyum jahat.

"Jangan mimpi dasar gila.!" Maki indah yang masih berusaha melepas kan diri.

"Gue bilang jangan banyak bergerak sebaiknya duduk diam dan mematuhi apa yang gue katakan.!" Ucap nya lagi yang sedikit mencengkram dagu indah.

"Jangan pegang-pegang gue brengsek.!" Ucap nya menatap tajam.

"Makanya jangan melawan, kalau Lo diam gue tidak akan menyakiti Lo, tapi kalau Lo berisik dan berontak gue akan lakuin lebih kasar dari ini.!" Ucap nya dan melepas kan cengkraman nya.

Tapi indah tetap lah indah dia tidak mudah takut dengan ancaman seseorang semakin dia di ancam semakin dia memberontak.

"Gue bilang diam. !" Teriak lelaki itu.

"Tidak akan sebelum Lo lepasin gue.!" Ucap nya  sambil menekan kata-katanya.saat lelaki itu melangkah dan ingin meraih dagu indah tiba-tiba pintu kamar di tendang dari luar dan muncul lah Sean dengan wajah yang menyeramkan dan tatapan membunuh. Tanpa ba bi Bu lagi dia langsung menendang lelaki itu dan menodongkan p*st*l  ke arah kepala lelaki itu yang sudah tersungkur.

"gue sudah bilang dan peringati Lo jangan pernah  libat kan  kakak gue ke dalam urusan kalian.!"ucap nya yang masih menodongkan senjata nya.

Sedangkan lelaki itu hanya tersenyum miring sambil menyeka darah di sudut bibir nya.

"Tendangan Lo kuat juga." Ucap nya bukan nya merasa takut malah dia terkekeh melihat Sean yang berada di atas nya.

"Gue tidak pernah main-main dengan ucapan gue Maxim."Geram nya yang menarik pelatuk senjata nya dan siap meledakan kepala Maxim,  Yang membuat Maxim sedikit takut dia sangat tau peringai Sean dan pengaruh Sean di dunia bisnis walaupun dia cuma seorang asisten tapi dia memiliki pekerjaan lain selain asisten.

orang yang menyuruh para preman untuk menculik indah adalah Maxim dia tidak takut dengan ancaman Sean tapi setelah melihat aura Sean dia menelan ludah nya merasa sedikit takut walaupun dia bisa melawan tapi dia tidak yakin bisa menang dari sean. Rencana Maxim hanya ingin menjadi kan indah umpan supaya Askar datang tapi dia salah, ternyata Sean tidak main-main dengan ancaman nya.

Maxim tersadar dari lamunan nya setelah mendengar sean menarik pelatuk nya sekali lagi.

"Stop Sean .!" Teriak indah yang melihat Sean Ingin men****k kepala Maxim.

"Dia harus mati kak.!" Ucap Sean mengerikan sehingga Maxim menelan saliva nya susah.

"Ok!, kalau ingin me****k nya jangan di hadapan kakak, lepas dulu ikatan kakak setelah itu biar kakak saja yang m*n*M*a*k nya.!" Ucap indah yang membuat sean dan Maxim melongo.

Dalam hati Maxim berkata bahwa ke dua kakak adik ini sama-sama gila.

"Kenapa.?" tanya indah yang melihat Sean tengah melongo.

"Ayok Sean lepasin dulu ikatan kakak, badan dan tangan kakak sakit semua gara-gara si bren*s*k itu yang mengikat nya terlalu kuat.!"adu nya lagi yang membuat Sean menatap Maxim dengan tajam.

"Sean .!" Rengek indah.

Sebelum Sean berdiri dari tubuh Maxim Sean meng hadiah kan satu Bogeman lagi ke pada wajah Maxim sehingga lengkap sudah ke dua pipinya mendapat kan satu pukulan dan satu tendangan dari Sean.

"Sean si*lan.!" Umpat nya geram.

"Si br*n*s*k itu apa saja yang dia lakukan terhadap kakak.?" Tanya sean setelah dia lepaskan ikatan nya.

"Dia menyuruh orang untuk menyerang kakak dan tadi dia mencengkram kuat wajah kakak,sakit sekali dan lihat ini dia mencengkram lengan kakak dengan kuat." Adu indah kepada Sean walaupun dia tidak tau seperti apa adik nya ini tapi yang dia tau bahwa Sean tidak akan pernah  membiarkan kan orang yang menyakiti nya terlepas begitu saja.

"Gue sudah pernah bilang sama Lo jangan pernah sentuh kakak gue.!" Ucap Sean yang ingin menyerang Maxim tapi seseorang datang mencegah nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...