Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

setelah selesai makan, kaisar Tinus, langsung berkata tegas, dan mengucapkan sesuatu kepada para anggota keluarga nya itu.

 "Malam nanti, akan ada pesta kedewasaan sang pangeran pertama alderick, yang ke 17. Jadi untuk selir Merry yang sudah mempersiapkan pesta nya, aku akan memberikan hadiah sebagi tanda penghormatan, atas kerja keras mu." ucap kaisar yang sudah menyelesaikan makan siang nya, dan duduk dengan tatapan tegas memandang para anggota keluarga nya, itu.

"Kasim song, ambilkan kotak berwarna biru itu, kesini." ucap kaisar Tinus dengan nada tegasnya.

"Baik yang mulia." ucao Kasim song, yang langsung berjalan menuju ke tempat kotak yang sudah disediakan oleh sang kaisar.

mendengar ucapan kaisar, langsung membuat selir Merry merasa di atas awan. Bahkan tatapan nya langsung berbinar, dan itu membuat permaisuri Elli mengepalkan tangan nya dengan wajah yang sinis. Bukan seperti ini niat nya, tadinya dia ingin mempermalukan selir murahan itu, tapi malah dia sendiri yang terjebak. "Sialan, aku tak akan membiarkan nya, mendapatkan perhatian lebih dari kaisar." gumam permaisuri Elli dengan tatapan datar nya.

rose yang melihat ibunya diberikan hadiah, hanya terdiam saja. Dan dia mengamati wajah wajah dari mereka semua. Ada yang langsung muram, dan beberapa wajah selir lainya merasa tak terima dengan perlakuan kaisar yang selalu memprioritaskan selir agung itu.

"Yang mulia, maaf menyala. Apakah pangeran alderick tidak diberikan hadiah khusus juga. bukan kah, dia akan menyambut pesta kedewasaan sebentar lagi. Dan putra dan putri istana ini, juga berhak mendapatkan hadiah dari mu." ucap permaisuri Elli yang langsung menunjukkan sikap protesnya.

"Kau benar. Kasim song, ambilkan kotak hadiah lainnya nya, dan berikan kepada para putra dan putri di istana."

Mendengar ucapan ayah nya, langsung membuat putri Felica berbinar. Dan langsung menatap ke arah rose dengan penuh ejekan.

"Hahah, ayahanda tak akan melupakan anak nya sendiri. rasakan itu lady rose. Hanya putri Felica yang berhak, mendapatkan perhatian khusus sang kaisar tinus." gumamnya yang langsung tersenyum cerah.

Kaisar Tinus yang menoleh ke arah lady rose, yang terlihat tenang, membuat nya langsung sedikit terusik. Tatapan itu, tak seperti dulu lagi. Yang selalu mengharapkan kasih sayang nya, kini hanya ada tatapan datar, dan perubahan sikap.

"hmm, lady rose, apakah kau tak ingin mengucapkan sesuatu?" tanya kaisar Tinus yang langsung bertanya kepada putri ketiga nya itu.

"Tidak yang mulia, hamba tak ingin berkata apapun." ucap nya dengan penuh ketegasan.

 "Yang mulia, ini dia hadiah hadiah nya."

"Berikan kepada pangeran pertama, dan putri Felica." ucap kaisar Tinus yang menunjukkan secara terang terangan sikap nya yang tak terlalu memperdulikan anak dari seorang selir Merry itu.

 Apakah rose terusik, tentu saja tidak, dia bahkan melanjutkan makanan penutup yang berupa kue kue manis, yang baru saja di hidangkan oleh para pelayan istana itu.

Menurutnya, sikap kaisar ini, sudah jelas, tak menyayangi nya sebagai seorang anak. Dan selalu bersikap pilih kasih, padahal dia juga putri kandung nya. Tapi rose, bukan rose yang dulu lagi, dia akan bersikap, sesuai dengan siapa lawan bicara nya.

Bibi Anti yang melihat itu semua, hanya bisa menundukkan kepala nya, dengan pandangan sendu. Setiap kali mereka kumpul, pasti kaisar selalu mengucilkan nona kecil nya. tapi dia hanya seorang bawahan yang tak pantas untuk menunjukan sikap yang kurang ajar.

"Kasihan nona kecil, pasti hatinya terluka, melihat perlakuan sikap kaisar kepada nya." gumam Bibi Anti dalam hatinya

Selir Merry, hanya bisa menghembuskan nafas berat nya, dia juga melihat perlakuan sang kaisar, yang selalu membedakan antara anaknya, dan juga anak anak dari sang ratu elli. terlihat jomplang kasih sayang nya. Tapi, dia menutup mata hatinya, untuk membela anak kandung nya sendiri. Dia lebih banyak diam, dan tak terlihat begitu perduli kepada rose.

karena perut rose sudah kenyang, dia bangkit dan lebih dulu pamit untuk pergi, dan tak lupa mengucapkan salam penghormatan kepada sang ratu dan sang kaisar istana.

"Hamba izin pamit, yang mulia ratu, dan yang mulia kaisar. hamba sudah selesai makan." ucap nya dengan sorot mata yang masih terlihat datar, dan tersenyum tipis menunjukkan bahwa sikap nya lebih terlihat dewasa dari sebelumnya.

Biasanya, dia akan marah marah, kepada sang kaisar, ataupun meninggikan suara nya kepada mereka semua, karena tak mendapatkan apa yang putri Felicia dapatkah, tapi kali ini, sangat berbeda. Gadis itu masih bersikap sopan, dan tetap elegan, tanpa ada kata kata protes yang dikeluarkan nya.

Ratu elli, yang melihat nya merasa heran, biasa nya anak selir Merry akan selalu membuat drama kecil, dan itu membuatnya merasa terhibur. Tapi kali ini, dia hanya diam, dan tetap tenang, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, kecuali mengucapkan kata kata sambutan, atau penghormatan kepada sang kaisar nomor satu di negri ini.

 "Ada apa dengan nya, kenapa dia berubah, ini tak bisa dibiarkan, putri ku harus tetap menjadi kesayangan sang kaisar." gumam nya dengan Sorot mata yang tajam, seolah menembusnya tulang tulang yang menjadi musuh nya.

Seir Merry juga ikut keluar dari ruangan itu, dan dia mengejar, langkah putri nya itu.

 "Rose, tunggu!' ucap selir Merry dengan nada yang cukup tinggi.

 Rose yang mendengar suara teriakan dari ibunya, hanya bisa berdecak kesal..

"Yaelah, apa lagi kali ini?" gumam nya yang langsung berdecak kesal dan itu membuat bibi Anti meringis kecil, dengan umpatan nona kecil nya itu

 wajah nya langsung berubah menjadi datar, tadinya dia ingin keluar dari istana,dan melihat kondisi pasar di daerah ini, tapi kesenangan nya diganggu oleh orang orang di sini. "Sungguh menyebalkan!" gumamnya dengan nada yang sinis.

"Salam untuk selir agung, ada yang bisa saya bantu?" tanya nya dengan sebutan formal. Bahkan selir Merry langsung tertegun mendengar nya, biasanya gadis itu, selalu menyebut nama ibu kepada nya. tapi ini, panggilan itu, terasa asing di telinga selir Merry, dan itu membuat selir Merry merasa tak terima.

"Apa yang sedang kau rencanakan?" tanya selir Merry yang langsung menunjukkan sikap protesnya kepada anak kandung nya sendiri.

"Ha, rencana apa ya selir agung. perasaan saya hanya diam, dan tak berucap apapun, saat di jamuan tadi." ucap rose yang langsung melongo, dengan tuduhan ibu nya itu. dasar ibu gila, bukannya membela anak nya, malah selalu bersikap curiga kepada anak nya sendiri. Boleh kah dia menampol wanita ini, agar lebih cepat sadar,.dan tak bersikap murahan, dengan masih mengejar ngejar cinta, dari laki laki seperti seorang kaisar itu.

"Aku adalah ibu mu rose, aku tau pasti kau tak terima dengan perlakuan kaisar kepada mu, tadi kan. Pasti kau membuat sebuah rencana,untuk membalas perbuatan dari putri Felica. Sebaiknya jangan mempermalukan ku, dan jangan membuat ulah lagi."