NovelToon NovelToon
Identitas Suami Miskin

Identitas Suami Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Halu

Anesha dan Anisha adalah kakak beradik yang terpaut usia tiga tahun. Hidup bersama dan tumbuh bersama dalam keluarga yang sama. Namun mereka berdua dibesarkan dengan kasih sayang yang berbeda. Sebagai kakak, Nesha harus bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. Sedangkan Nisha hidup dalam kemanjaan.

Suatu hari saat mereka sekeluarga mendapat undangan di sebuah gedung, terjadi kesalah pahaman antara Nesha dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Hal itu membuat perubahan besar dalam kehidupan Nesha.

Bagaimanakah kehidupan Nesha selanjutnya? Akankah dia bahagia dengan perubahan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persidangan

"Sudah kubilang, kan, Pak. Nesha itu bakalan bikin malu kita", ucap Bu Rumi sambil meneguk segelas air putih. Sedangkan Pak Edi terduduk lemas di sofa sambil bersandar. Matanya kosong menatap langit-langit rumah yang bercat biru muda.

"Apa benar anak saya melakukan hal tak pantas, Pak?" gumam Pak Edi pada Pak RT yang ada dihadapannya. Namun pria paruh baya itu hanya terdiam tanpa menjawab. Pak RT pun tak percaya dengan apa yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Pak.. Pak Edi..", panggil seseorang dari luar rumah. Pak Edi yang tak bertenaga itu pun bangkit dari tempat duduknya dengan gontai.

Setelah pintu rumah terbuka, tampak beberapa warga berkerumun di depan rumahnya. Pak Edi dan Pak RT pun terkejut dengan kedatangan warga sekitar.

"Pak saya dengar Nesha mesum di hotel sama lelaki ya?" Tanya Bu Endang dengan blak-blakan. Membuat mata Pak Edi terbelalak. Ia tak menyangka kabar tentang keburukan anaknya menyebar begitu cepat dalam hitungan jam.

"Maaf ya Ibu-ibu. Ini masih belum jelas karena yang bersangkutan belum datang untuk memberikan penjelasan", ungkap Pak RT yang mencoba menenangkan warga.

"Kalau emang mereka zina, mending usir aja dari kampung sini!" ucap Bu Indah memprovokasi. Lalu diikuti suara warga lainnya yang mengiyakan.

"Pak, Bu. Ini masih belum jelas, ya. Jadi jangan berasumsi sendiri. Nanti jatuhnya fitnah!" Tegas Pak RT yang mulai risih dengan bisik-bisik yang dilontarkan warga.

Tin tin tin

Suara klakson mobil membuat semua warga kompak menoleh ke sumber suara. Sebuah mobil alphard membelah kerumunan di halaman depan rumah Pak Edi.

Pak Edi, Pak RT, beserta para warga menatap lekat mobil mewah yang terparkir dihadapan mereka.

"Siapa itu?" Terdengar kembali bisikan-bisikan warga yang penasaran.

Saat pintu terbuka, keluarlah Dr. Frans berserta Nesha dan Garvi. Bisikan pun terdengar semakin riuh.

"Ini nih, pasangan mesum itu", celetuk Bu Endang sambil matanya memindai lelaki di samping Nesha.

"Wuih, tapi ganteng banget, euy!" Seru Bu Indah yang berbinar melihat lelaki muda dan tampan. "Kayak aktor Korea", imbuh wanita beranak tiga itu. Beberapa suara pun setuju dengan Bu Indah.

"Silahkan masuk, Nesha", ucap Pak RT mempersilahkan juga kedua orang asing yang tak tahu namanya itu.

Di ruang tamu, ada Nisha dan Bu Rumi yang sudah duduk menanti kehadiran mereka. Wajah Bu Rumi tampak masih memendam amarah, sedangkan Nisha terlihat cengar-cengir. Pastinya ia senang jika kakaknya itu jadi bulanan warga.

Pak RT memperkenalkan diri, lalu diikuti Pak Edi yang memperkenalkan diri dan memperkenalkan Nisha dan Bu Rumi juga. Dr. Frans dan Garvi pun memperkenalkan diri. Semua warga sudah menantikan sidang yang paling menegangkan abad ini. Mengalahkan tegangnya menanti sidang isbat.

"Jadi apa benar Nesha dan Garvi ini punya hubungan?" Tanya Pak RT dengan bijak. Para warga memasang telinga mereka untuk mendengarkan jawaban.

"Saya dan Nesha tidak mempunyai hubungan apapun, Pak, Bu" Suara bariton Garvi terdengar tegas. "Kami hanya sebatas kenal", imbuhnya menatap Pak Edi, Pak RT dan Bu Rumi bergantian.

Setelahnya ia menjelaskan duduk perkara dan kronologi kejadian di kamar hotel tersebut. Agar tak dituduh mencari alasan, Garvi sudah menyiapkan rekam medis miliknya yang alergi kacang, bukti CCTV hotel yang menampakkan kalau dirinya memang butuh pertolongan, dan juga kesaksian Dr. Frans sebagai dokter yang memeriksanya.

Melihat dan mendengar kesaksian Garvi, Pak RT mulai mengerti. Begitupun para warga yang mendengar jadi sedikit lega. Namun ada satu hal yang disesalkan. Yaitu tentang nama baik keluarga Pak Edi dan Nesha.

"Meskipun kalian tidak melakukan zina, tapi dimata warga kalian sudah melakukan asusila dengan berduaan di kamar hotel", ucap Pak RT menelaah.

"Iya, kasihan nanti kalau Nesha nggak bisa nikah gara-gara nama baiknya sudah tercoreng!" Celetuk Bu Endang.

"Apa saudara Garvi mau bertanggung jawab atas perbuatannya? Karena pihak yang paling dirugikan adalah pihak wanita", ucap Pak Rt.

"Nggak usah sampai begitu, Pak. Saya nggak apa-apa kok", tanggap Nesha dengan cepat. Ia tak mau mempertaruhkan masa depan orang lain demi dirinya.

"Kami bodoh, ya, Nes! Nama kamu itu udah tercoreng sebagai wanita. Siapa yang bakal nikahin kamu?!" Bentak Bu Rumi dengan emosi yang meledak.

"Tapi Nesha kasihan sama.."

"Saya bersedia menikahi Nesha, karena itu adalah konsekuensi yang harus saya terima atas kelancangan saya pada Nesha", sahut Garvi dengan cepat. Ia pun merasa bersalah pada Nesha. Jika ia tak menikahinya, maka perempuan itu akan jadi bulanan warga.

Pak Edi hanya bisa pasrah mendengar semua hal yang terjadi di depan matanya. Dalam hati ia berharap Nesha mendapatkan keadilan dan lepas dari tuduhan.

"Kalau bisa pernikahan diadakan secepatnya", ucap Pak RT sambil menyeruput kopi yang sudah dingin. Lalu berdiri menghampiri kerumunan warga di halaman.

"Bapak-bapak, ibu-ibu semua perkara sudah jelas adalah kesalah pahaman dan tidak terjadi hal-hal buruk seperti zina. Dan untuk membersihkan nama baik saudari Nesha, yang bersangkutan bernama Garvi ini sanggup bertanggung jawab dengan cara menikah dengan Nesha. Jadi saya haral tidak ada lagi omongan-omongan buruk dikemudian hari. Paham bapak-bapak, ibu-ibu?" Dengan bijak Pak RT membeberkan semua hasil sidang.

"Karena ini sudah jam sebelas malam, saya mohon bubar dan pulang kerumah masing-masing", lanjut Pak RT sambil mempersilahkan para warganya bubar.

Dr. Frans pun ikut pamit karena tugasnya untuk memberi kesaksian sudah selesai. Mobil alphard milik dokter itu pun pergi meninggalkan halaman rumah Pak Edi.

Nisha merasa sangat kecewa karena pertunjukan yang ia pikir akan seru, malah berakhir menguntungkan Nesha. Apalagi calon suami Nesha sangat tampan, bisa dibilang sepuluh kali lipat dari Fandi. Yah meskipun dia cuma tukang ojol, setidaknya ada kebanggan sendiri kalau punya suami ganteng.

Bu Rumi hanya membuang muka. Membayangkan betapa semakin malunya ia mendapatkan calon menantu seorang tukang ojol.

"Pernikahan harus segera dilaksanakan", Pak RT kembali ke tempat duduknya. Mata Nesha melotot mendengar penuturan Pak RT.

"Baik, Pak. Saya akan segera menikahi Nesha", ucap Garvi tanpa ragu.

"Kapan itu?" Tanya Pak Edi tak sabar. Ia tak ingin Nesha keluar rumah dengan wajah tercoreng.

"Anda saja yang memilihkan hari yang tepat", Garvi menimpali.

"Dua hari lagi. Saya tunggu disini, dirumah saya. Jangan coba-coba untuk kabur!" Tekankan Pak Edi dengan tatapan tajam kearah calon mantunya.

"Saya akan menepati janji saya. Saya nggak akan kabur dari tanggung jawab", ucap Garvi dengan tegas dan mantap sembari menatap Nesha yang hanya bisa terdiam menunduk selama persidangan keduanya.

1
Yogya Sasmito
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!