Sinopsis Cerita KKN di Kampung Misterius:
Rudi dan teman-temannya melakukan KKN di kampung misterius yang memiliki aura aneh dan misterius. Mereka disambut hangat oleh warga kampung, namun segera menyadari bahwa kampung ini memiliki kejadian- kejadian aneh dan misterius, seperti hilangnya warga kampung dan penampakan makhluk aneh.
Rudi dan teman-temannya penasaran dan ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di kampung ini. Mereka mulai melakukan penyelidikan dan mencari jawaban atas misteri yang ada.
Namun, semakin mereka mencari jawaban, semakin banyak misteri yang terungkap. Mereka harus menghadapi kekuatan-kekuatan supernatural.
Lima tahun kemudian, Kembali terjadi lagi KKN yang beranggota lima orang harus menghadapi Hantu kuyang. Apakah mereka bisa menghadapi Hantu tersebut di Kampung misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misteri yang Makin Dalam
Wahyu, Alex, dan Bobi saling menatap dengan mata yang penasaran dan curiga. Mereka tidak percaya bahwa Nyai Roro bisa muncul dan menghilang secara tiba-tiba.
"Aku tidak percaya," kata Wahyu dengan suara yang rendah. "Nyai Roro pasti menyembunyikan sesuatu."
Alex mengangguk. "Aku setuju. Kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini."
Bobi memandang Nyai Roro dengan mata yang waspada. "Aku rasa kita harus berhati-hati. Nyai Roro mungkin tidak seperti yang kita pikirkan."
Nyai Roro tersenyum lagi, tapi kali ini ada sedikit kegelisahan di matanya.
"Anak-anak, percayalah pada saya," kata Nyai Roro dengan suara yang lembut. "Kalian akan aman di sini."
Tapi Wahyu, Alex, dan Bobi tidak yakin. Mereka merasa bahwa ada sesuatu yang sangat tidak beres di rumah Nyai Roro.
Keesokan harinya, warga desa dikejutkan oleh berita tentang seorang ibu muda yang meninggal secara mengenaskan setelah melahirkan. Menurut kabar yang beredar, kematiannya disebabkan oleh serangan kuyang.
Wahyu, Alex, dan Bobi merasa terkejut dan takut ketika mendengar berita ini. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana mengerikan kematian ibu muda itu.
"Apa benar karena kuyang?" tanya Wahyu dengan suara yang penasaran.
Alex mengangguk. "Aku dengar kabar yang sama. Ini sangat mengerikan."
Bobi memandang sekeliling dengan rasa takut. "Aku rasa kita harus lebih berhati-hati. Kuyang ini semakin berani."
Siska dan Dinda yang mendengar percakapan mereka juga merasa takut. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Nyai Roro muncul di tengah-tengah mereka, dengan wajah yang serius.
"Anak-anak, kalian harus lebih berhati-hati," kata Nyai Roro dengan suara yang tegas. "Kuyang ini memang berbahaya, tapi kalian tidak perlu takut jika kalian mengikuti aturan di sini."
Tapi Wahyu, Alex, dan Bobi masih merasa penasaran dan takut. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di desa ini, dan apa yang dimaksudkan oleh Nyai Roro dengan "aturan di sini". Kata Nyai Roro.
Di kamar, Dinda dan Siska mulai merapikan pakaian mereka dan memasukkannya ke dalam tas. Mereka berencana untuk pindah ke losmen terdekat demi merasa lebih aman.
"Aku tidak tahan lagi tinggal di sini," kata Dinda dengan suara yang frustrasi.
Siska mengangguk. "Aku juga. Aku merasa ada yang tidak beres di rumah ini."
Mereka berdua terus mengumpulkan barang-barang mereka, berharap bisa segera meninggalkan rumah Nyai Roro.
Tapi, ketika mereka sedang sibuk, mereka mendengar suara Nyai Roro memanggil mereka dari luar kamar.
"Anak-anak, apa yang kalian lakukan?" tanya Nyai Roro dengan suara yang penasaran.
Dinda dan Siska saling menatap dengan mata yang takut. Dinda dan Siska mencoba untuk tetap tenang dan menjawab pertanyaan Nyai Roro.
"Kami hanya... ingin merapikan kamar, Nyai," kata Dinda dengan suara yang lembut.
Nyai Roro terdiam sejenak, lalu menjawab, "Baiklah, anak-anak. Tapi jangan lupa untuk Sarapan. Aku sudah menyiapkan makanan favorit kalian.
Wahyu, Bobi, dan Alex kembali ke rumah Nyai Roro dengan wajah yang khawatir. Mereka memberitahu Dinda dan Siska tentang warga yang tewas dan memutuskan untuk pindah ke losmen terdekat demi keamanan mereka.
"Kita harus pergi dari sini," kata Wahyu dengan suara yang tegas. "Aku tidak ingin kita menjadi korban berikutnya."
Dinda dan Siska mengangguk setuju. Mereka berdua sudah siap untuk meninggalkan rumah Nyai Roro.
"Kita harus berhati-hati," kata Bobi dengan suara yang waspada. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita tidak pergi."
Mereka berlima mulai mengumpulkan barang-barang mereka dan bersiap untuk meninggalkan rumah Nyai Roro. Tapi, ketika mereka akan pergi, Nyai Roro muncul di depan mereka dengan wajah yang serius.
"Anak-anak, apa yang kalian lakukan?" tanya Nyai Roro dengan suara yang penasaran.
Wahyu menjawab dengan tegas, "Kami akan pindah ke losmen terdekat. Kami tidak merasa aman di sini."
Nyai Roro terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara yang misterius.
Dinda dan Siska terkejut ketika melihat Nyai Roro di luar rumah, padahal tadi ada yang menyiapkan makanan. Mereka saling menatap dengan mata yang penasaran dan takut.
"Bagaimana mungkin?" tanya Dinda dengan suara yang lirih. "Kita baru saja melihat Nyai Roro di dalam rumah." kata Siska.
Siska menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu, tapi ini sangat aneh."
Wahyu, Bobi, dan Alex juga terkejut dengan kejadian ini. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Nyai Roro.
"Kita harus pergi dari sini sekarang juga," kata Wahyu dengan suara yang tegas.
Tapi, ketika mereka akan pergi, Nyai Roro di luar rumah memanggil mereka.
"Anak-anak, jangan pergi!" Sahut Nyai Roro