NovelToon NovelToon
Pendekar Golok Iblis

Pendekar Golok Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Demon Slayer / Perperangan / Harem
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Naru

Menceritakan seorang pemuda bernama Xiao Feng, yang merupakan reinkarnasi dari seorang Dewa Cahaya bernama Bara. Sebelum kembali mendapatkan kekuatan Dewa Cahaya miliknya, Xiao Feng/Bara harus mendapatkan kekuatan untuk melawan Para Raja Iblis di Zhuo Guo. Alhasil, Golok Luo Tian Long yang menjadi senjata terkuat di alam dewa, berhasil dia ambil kembali dan berubah menjadi Golok Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.Pukulan Menarik Mata Langit

Tangan Xiao Wang bergerak dengan kekuatan yang mengerikan. Jika sampai tangan yang dipenuhi aura biru membara itu mengenai tubuh lawan, sudah dipastikan, jika itu lawan di tahap yang sama sekalipun, tak akan mampu menahan serangan tersebut. Kekuatan itu dinamakan Menarik Mata Langit.

Sebuah kekuatan atau Pukulan Sakti yang diwariskan secara turun temurun di keluarga Xiao. Hanya orang tertentu yang bisa memiliki kekuatan tersebut. Salah satunya adalah Xiao Wang.

Dammm!

Telapak tangan itu menghantam dada Bara dengan telak. Mata pemuda itu mendelik. Darah keluar dari mulutnya. Tubuhnya terpental ke udara dan jatuh ke lantai dengan suara gedebuk.

Semua mata menatap tak berkedip. Mereka semua juga menahan napas saat melihat apa yang terjadi.

"Pukulan Menarik Mata Langit...!? sejak kapan Xiao Wang menguasainya!?" seru Xiao Lie tak percaya.

Semua anggota keluarga termasuk orang-orang dari Sekte Utama pun merasa tak percaya bahwa Xiao Wang memiliki kemampuan yang termasuk langka dan sangat sulit untuk dipelajari tersebut.

"Sejak kapan ada jenius di keluarga kami yang tak kami ketahui...?" batin Xiao Zen.

Hatinya mulai resah melihat kemampuan Xiao Wang. Bahkan dia yang sudah mencapai Tahap Awal Pemurnian Tulang masih belum bisa mempelajari Pukulan Sakti tersebut meski banyak dukungan dari master maupun obat-obatan yang mahal dan langka. Namun orang yang dari tempat terendah justru mampu membangkitkan kekuatan langka, Pukulan Menarik Mata Langit yang hampir di anggap punah oleh Sekte Utama.

"Selesai sudah...Dengan ini, semua orang akan menatapku. Dan Sekte tak mungkin diam melihat kekuatan yang baru saja aku tunjukkan.." batin Xiao Wang.

Tiga pengawal Sekte Utama berjalan mendekati Bara Sena yang tergeletak di lantai dengan mata terbuka dan mulut yang ternganga.

"Apakah dia mati?" bisik salah satu pengawal.

"Entahlah, siapa yang bisa menahan Pukulan Menarik Mata Langit? Pukulan kuno yang kekuatannya sangat dicari oleh pemimpin Sekte yang baru," bisik sala satunya lagi.

Semua orang tertuju pada tubuh Bara Sena yang tergeletak di lantai. Mereka pun sama, menebak pemuda itu telah menemui ajalnya.

"Sayang sekali, dia baru saja menemukan jati dirinya sebagai manusia, malah mati ditangan Kepala Keluarga. Benar-benar ceroboh!"

"Pukulan aneh itu sungguh mengerikan. Bahkan tampang tetua Xiao Lie nampak terkejut setengah mati dan terdiam membeku ditempat,"

"Huh, orang tua itu sekarang hanya terlihat seperti sampah."

"Jangan begitu, biar bagaimana pun, dia pernah memberi kita makan saat kita menjadi seorang gelandangan," sahut yang lainnya.

Semua orang membicarakan Bara sena, Xiao Lie dan Xiao Wang bersama Pukulan saktinya, Menarik Mata Langit.

Xia Yu jatuh terduduk di lantai dengan bercucuran air mata. Tubuhnya terasa lemas tak berdaya.

"Kakak Bara...Jangan tinggalkan aku..." ucapnya.

Salah satu pengawal menendang tubuh Bara Sena untuk memastikan. Satu kali tendangan, Bara tak bergeming. Dua kali hingga tiga kali pemuda itu masih diam tak bergerak seperti mayat.

Pengawal itu saling tatap dan menoleh ke arah Xiao Zen.

"Dia sudah mati," ucapnya.

Xiao Zen terpaku sejenak. Lalu sesaat kemudian dia tertawa keras.

"Mampus kau bajingan sampah!" umpatnya.

Xiao Lie dan Xia Yu adalah orang yang paling merasakan kesedihan dengan apa yang terjadi didepan sana. Mereka memang melihat tubuh Bara Sena alias Xiao Feng yang tergeletak dengan mata dan mulut yang terbuka.

"Feng'er...Bagaimana bisa...!"

Sementara itu, Xia Qing Yue dan Chu Yue Li berhenti melangkah di depan sebuah kedai yang terpencil dari kota. Kedai itu berdiri di area sawah yang kering.

"Butuh waktu tiga hari lagi untuk sampai di Istana Awan Es. Itu terlalu lama," kata Chu Yue Li.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan guru?" tanya Qing Yue.

"Aku akan terbang," ucap Yue Li.

"Terbang? Lalu, bagaimana dengan Qing Yue?" tanya istri Bara Sena tersebut.

"Aku akan meminjamkan sebentar kekuatan sayap angin milikku. Tapi, aku harus melihat keadaan titik meridian milikmu lebih dulu Qing Yue. Agar aku bisa mengira-ngira, kau bisa menerima kekuatan dariku seberapa besar," kata Yue Lie.

Qing Yue mengangguk kan kepalanya. Dia pun mengulurkan tangannya. Yue Li meraih tangan gadis itu. Saat itulah wajah gadis cantik dengan pita merah di rambutnya itu terpaku. Bahkan wajahnya terlihat pucat.

Qing Yue melihat perubahan pada wajah gurunya tersebut.

"Ada apa guru? Kau sepertinya terlihat aneh?" tanya Xia Qing Yue.

"Ba-bagaimana bisa...Qing Yue, apa yang kau lakukan selama satu bulan ini di kediaman keluarga Xiao!?" tanya Yue Li.

"Qing Yue hanya berlatih guru...Apakah ada yang aneh dengan diriku?" tanya Qing Yue.

"Benar, ada yang aneh dengan dirimu Qing Yue..."

"Katakan padaku guru! Apa yang kau lihat!" desak Qing Yue penasaran.

"Pada dasarnya, setiap manusia memiliki 50 titik meridian utama. Namun yang terbuka pada umumnya hanya sampai di 10 hingga 12 titik saja." kata Yue Li.

"Benakah? Pantas saja para tetua di keluarga Qing menganggap diriku jenius. Itu karena aku memiliki 21 titik meridian yang terbuka..." kata Qing Yue.

"Hmm...kau salah muridku," potong Yue Li membuat Qing Yue mengerutkan kening.

"Apa maksud guru?" tanya Qing Yue.

"Orang yang berhasil membuka 10 titik meridian, mereka adalah para Pendekar di bawah rata-rata. Untuk bisa dibilang sebagai pendekar hebat, dia harus membuka paling tidak 15 titik meridian nya. Semakin banyak titik yang berhasil terbuka, maka dia akan semakin mendapat keuntungan yang besar. Dan dengan terbukanya meridian-meridian tersebut akan membuatnya semakin kuat dan mampu melakukan pelatihan terberat sekalipun. Kau memiliki 21 titik yang kemudian di anggap sebagai jenius di keluarga Qing, atau bahkan di kota kecil Nanjing. Tapi saat ini kau tak lagi memiliki 21 titik meridian itu Qing Yue..." kata Yue Lie dengan wajah yang terlihat pucat seperti orang yang baru saja ketakutan melihat setan di siang bolong.

"Aku sungguh tak mengerti guru...Apa yang kau maksud aku tak lagi memiliki 21 titik meridian itu? Apakah itu artinya aku tak bisa lagi berlatih elemen es?" tanya Qing Yue dengan perasaan sedikit cemas.

Chu Yue Li menggeleng-gelengkan kapalanya.

"Bukan begitu Qing Yue. Justru sebaliknya, kau saat ini telah membuka semua titik meridian utama. Bahkan 4 titik istimewa juga terbuka. Itu artinya kau saat ini memiliki 54 titik meridian yang sempurna!" kata Chu Yue Lie membuat Qing Yue terkejut setengah mati.

"Lima puluh empat! Bagaimana bisa itu terjadi guru!?" tanya Xia Qing Yue dengan mata terbelalak.

"Itu sebabnya, apa yang telah terjadi padamu saat kau berada di keluarga Xiao?" tanya Chu Yue Li.

Qing Yue diam terpaku. Dia masih tak percaya dengan apa yang gurunya katakan. Seketika dia pun teringat pada Bara Sena yang telah membantunya membuka titik meridian.

"Apa yang dia lakukan waktu itu? Benarkah apa yang guru katakan?" batin Xia Qing Yue resah.

Chu Yue Li melihat ekspresi wajah Qing Yue yang berbeda.

"Kau menyembunyikan sesuatu Qing Yue. Katakanlah, tak usah ragu," kata Yue Li.

"Beberapa waktu lalu, aku bertemu seorang Tabib yang sangat hebat guru. Dia bahkan tahu banyak tentang apa yang dihadapi oleh kita, para pendekar yang berlatih elemen es langit. Tabib hebat itu membantuku agar terlepas dari kutukan es. Tapi sayang, aku tak tahu namanya. Dia pergi begitu saja setelah mengobati diriku..." kata Qing Yue berbohong.

Dia menyadari satu hal, jika dia mengatakan yang sejujurnya bahwa Bara Sena yang membantunya, dia yakin Istana Awan Es akan memburu pemuda itu bagaimana pun caranya. Itulah alasan dia berbohong meski sebenarnya dia tak pandai membohongi orang.

"Seorang master hebat yang jenius dalam pengobatan...Sangat di sayangkan orang seperti itu tidak pernah menetap pada satu tempat sehingga sangat sulit untuk mencarinya. Setahuku, ada satu tabib hebat yang katanya bisa mengobati penyakit apa pun...Tapi konon katanya dia sangat sulit dijumpai. Tapi banyak orang yang membutuhkan pertolongan darinya langsung ditolong olehnya yang tiba-tiba saja muncul begitu saja tak tahu darimana..." kata Chu Yue Li.

"Apakah Ratu Es pernah bertemu dengannya?" tanya Qing Yue penasaran.

"Entahlah. Aku hanya mendengar cerita mengenai tabib tersebut. Dia dijuluki sebagai Tabib Dewa, namanya adalah Chang Hao Geni..." kata Yue Li.

"Chang Hao Geni? Nama yang terdengar aneh?" tanya Qing Yue.

"Nama belakangnya yang menurutku aneh dan tak lazim digunakan di tanah Zhuo Guo ini," timpal Yue Li.

"Apakah dia memang sehebat itu guru?" tanya Qing Yue menjadi penasaran.

"Aku tidak tahu. Tapi kata Ratu Es, Chang Hao ini adalah seorang manusia berdarah dewa. Usianya sudah lebih dari 500 tahun," kata Yue Li.

"Luar biasa..." gumam Qing Yue.

"Haaah, sayang sekali, aku tak bertemu dengan tabib yang mengobati dirimu. Aku iri padamu Qing Yue," kata Yue Li.

"Ada apa guru?"

"Saat ini kau telah bersuami, 54 titik meridian telah terbuka. Itu artinya tak ada pantangan lagi kau memiliki perasaan kepada lawan jenis. Kau sudah terbebas dari Kutukan Es yang mengerikan itu...Kau benar-benar sangat beruntung muridku. Dewa sangat menyayangimu," kata Chu Yue Li membuat Xia Qing Yue tertegun.

"Benarkah....? Jadi, apa yang Xiao Feng katakan waktu itu adalah benar? Sekarang, bagaimana bisa aku melupakan dirimu setelah hadiah yang begitu besar kau berikan padaku...Suamiku," batin Xia Qing Yue.

Dia meraba saku pakaiannya lalu mengambil secarik kertas berwarna kuning.

"Kontrak pernikahan? Apakah kau berniat menghancurkannya?" tanya Chu Yue Li.

Qing Yue menggelengkan kepalanya.

"Aku akan tetap menganggapnya sebagai suamiku sampai dia kembali dan menemukan diriku," kata Qign Yue.

Sedikit senyum mengembang di bibirnya. Senyum yang tak pernah dia rasakan sejak dia masuk ke dalam Istana Awan Es. Chu Yue Li melihat senyum tersebut. Dalam hatinya dia pun merasa turut senang karena muridnya berhasil mendapatkan sesuatu yang belum pernah didapat oleh siapa pun termasuk Ratu Es mereka.

"Suamiku, aku akan menunggumu...tak ada yang lain selain dirimu yang bisa menaklukkan hati ini..." batin Xia Qing Yue masih sambil menatap kertas kontrak pernikahannya dengan Xiao Feng alias Bara Sena yang saat ini masih tergeletak di halaman kediaman Keluarga Xiao. Entah sudah mati atau masih hidup.

1
spooky836
sialan sampah cukuplah sudah sampai di sini. klau sampah tetap sampah xde serunya baca.
spooky836
sapà muda sapatua ni. penulis klu plagiat entah apa ikut je dlm novel orng. memang jenis penulis dari indon tak berakal.
spooky836
suka2 akulah nak tulis apa engkaorang pun boleh suka2 tulis. jadi xpayah nak bagi komentar kamu tulis apa kamu mau aku tak suka aku bolwh tulis apa yang ada pada akal aku sendiri. aku bukan adik2 engkau pun. kau nak maki ke apa ke. kau buat bahagian kau aku buat cara aku.
Naru: ngomong opo to su
total 1 replies
spooky836
masuk dalam tubuh orang tapi bawa otak 500 tahun. betol penulis plagiat ni. sial sungguh aku bayar tiap bulan dapat cerita anak haram. memang semua anak haramlah yang menulis di noveltoon ni.
spooky836
hindu ke. nama cina mesti budda. apa lagi nak plagiat penulis ni.
Rudy Kurniawan
menarik ut dibacanya
Mia Sagitarius
hmm
afifo maning
gasss sampai tamat
Naru
Selamat membaca🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!