NovelToon NovelToon
Menikahi Cucu Diktator

Menikahi Cucu Diktator

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Percintaan Konglomerat / Trauma masa lalu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Di balik gaun pengantin dan senyuman formal, tersembunyi dua jiwa yang sejak lama kehilangan arti cinta.

Andre Suthajningrat—anak dari istri kedua seorang bangsawan modern, selalu dipinggirkan, dibentuk oleh hinaan dan pembuktian yang sunyi. Di balik kesuksesannya sebagai pengusaha real estate, tersimpan luka dalam yang tak pernah sembuh.

Lily Halimansyah—cucu mantan presiden diktator yang namanya masih membayangi sejarah negeri. Dingin, cerdas, dan terlalu terbiasa hidup tanpa kasih sayang. Ia adalah perempuan yang terus dijadikan alat politik, bahkan oleh ayahnya sendiri.

Saat adik tiri Andre menolak perjodohan, Lily dijatuhkan ke pelukan Andre—pernikahan tanpa cinta, tanpa pilihan.

Namun di balik kehampaan itu, keduanya menemukan cermin dari luka masing-masing. Intrik keluarga, kehancuran bisnis, dan bayang-bayang masa lalu menjerat mereka dari segala sisi. Tapi cinta… tumbuh di ruang-ruang yang retak.

Bisakah dua orang yang tak pernah dicintai, akhirnya belajar mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Jam hampir menunjukkan pukul sebelas, tapi tak ada tanda Lily akan tidur. Ia duduk di kursi bar dapur, mengenakan kaus rumah warna abu-abu dan celana longgar. Rambutnya dikuncir rendah, wajahnya tanpa makeup—tetap cantik dengan cara yang sederhana.

Andre baru turun dari lantai dua, membawa laptop yang tadi digunakan untuk menyusun laporan legal tentang proyeknya. Ia mengenakan kaus gelap dan celana tidur longgar. Pandangannya langsung tertuju pada Lily yang sedang membuka kulkas.

“Masih bangun?” tanyanya pelan.

Lily menoleh sekilas. “Haus. Nyari soda.”

Andre berjalan ke arah sofa, meletakkan laptop, lalu menyalakan TV dengan volume rendah. “Soda malam-malam bikin kamu makin susah tidur.”

“Aku nggak bisa tidur bukan karena soda,” jawab Lily sambil membuka kaleng minuman.

Ia lalu mengambil satu kaleng lagi dan melirik ke arah Andre. “Mau?”

Andre mengangguk. Lily berjalan pelan menghampirinya, duduk di sebelah kanan. Mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. TV menayangkan film dokumenter arsitektur kota-kota tua Eropa.

“Aku suka bangunan-bangunan tua,” gumam Lily.

Andre melirik sekilas. “Terasa hidup ya? Seperti mereka masih nyimpan suara masa lalu.”

Lily menoleh cepat. “Kamu bisa ngomong kayak gitu juga, ternyata.”

Andre hanya mengangkat bahu.

Beberapa saat mereka diam. Hanya suara narator TV dan desiran hujan tipis di luar jendela.

Lily lalu mencoba meletakkan kaleng soda di meja kecil di depan mereka, tapi jangkauannya kurang. Saat ia condong ke depan, lututnya terselip, dan ia terpeleset.

“Aduh!” desahnya pelan.

Refleks, Andre menyambar lengannya, namun tubuh Lily justru jatuh ke arahnya. Dalam sepersekian detik, Lily sudah berada di pangkuan Andre—posisi yang tak disengaja dan canggung.

Mereka terdiam. Jantung Lily berdetak cepat, wajahnya menempel ke dada Andre. Sementara Andre, masih memegang bahu Lily dengan satu tangan, menahan napas.

Lily cepat-cepat bangkit, membetulkan duduknya. “Maaf. Aku… nggak sengaja.”

Andre hanya mengangguk ringan. Ia tak menertawakan. Tak berkata apa-apa. Tapi tangannya masih terasa hangat di punggung Lily, bahkan setelah dilepas.

“Jangan cerita ke siapa-siapa,” kata Lily sambil menatap ke arah TV.

Andre menyandarkan tubuh ke sofa. “Mau cerita ke siapa juga? Satpam? Kucing tetangga?”

Lily tersenyum tipis.

Malam kian larut, hujan kian reda. Rumah bata merah di Senopati terasa seperti benteng kecil yang melindungi dua jiwa yang sedang belajar terbuka. Lily dan Andre duduk berdampingan di sofa panjang, TV masih menyala dengan suara yang dikecilkan.

Setelah insiden kecil Lily terpeleset dan terjatuh ke pangkuan Andre, suasana sempat kikuk. Tapi kini, mereka duduk lebih tenang, masing-masing dengan kaleng soda di tangan, lutut nyaris bersentuhan.

Andre membuka laptop yang diletakkan di meja kopi. Matanya menelusuri beberapa file yang dikirim timnya.

Lily melirik layar itu. “Ini laporan proyek yang bocor kemarin?”

Andre mengangguk. “CCTV ngerekam partner gue masukin flashdisk ke server malam-malam. Masalahnya… pakai ID legal dan akses normal. Kalau nggak jeli, bisa kelihatan kayak bagian dari audit internal.”

“Cerdas juga,” gumam Lily.

Ia meletakkan kaleng soda, lalu memiringkan tubuhnya sedikit, menatap layar laptop dari sisi Andre. “Boleh lihat?”

Andre menggeser laptop mendekat padanya. Lily membaca cepat, alisnya sedikit terangkat.

“Wait… ini vendor pemasok baja, ya?” tanyanya sambil menunjuk salah satu invoice.

“Hmm.”

“Kenapa harga satuannya beda hampir 15 persen antara invoice minggu ke-2 dan minggu ke-4? Padahal kuantitasnya sama.”

Andre menatap Lily sekilas. “Lo ngerti kayak gini?”

Lily mengangkat bahu. “Aku mantan konsultan keuangan sebelum buka restoran. Dulu biasa analisis kelayakan usaha. Invoice kayak gini makanan sehari-hari.”

Andre tersenyum kecil, kagum namun tak mengatakannya.

Lily melanjutkan, jari telunjuknya mengetuk layar. “Kalau ini konsisten… berarti harga dinaikin di tengah proyek, kemungkinan buat markup. Tapi alasan resminya pasti kayak—kenaikan biaya logistik, atau force majeure.”

“Ya. Tapi vendor ini… dulu direkomendasiin Ridwan.”

Lily mengangguk. “Jadi kamu pikir Ridwan nggak kerja sendiri?”

Andre diam sejenak. “Kalau dia main sendiri, kenapa berani pakai ID legal dan akses terbuka?”

Lily berpikir keras. “Kalau gue Ridwan, dan gue yakin proyek ini nggak bakal diaudit karena kepercayaan penuh dari Andre, gue bakal manfaatin itu. Tapi kalau gue takut ketahuan, pasti ada pihak yang lebih atas yang pasang badan.”

Andre menatap Lily dengan pandangan serius. “Kamu nyaranin… ada yang lebih tinggi dari dia?”

“Minimal backing. Bisa orang dalam, bisa pemodal yang nggak mau proyek ini selesai cepat.”

Andre menghela napas. “Dan ini proyek terbesar tahun ini… ada 3 pemilik saham utama.”

“Pernah cek afiliasi mereka sama vendor ini?”

Andre menatap layar. “Belum. Tapi tim legal bisa gali.”

Lily bersandar pelan ke sofa. “Coba minta mereka lihat siapa saja yang duduk di dewan direksi vendor itu. Kadang, jawabannya bukan di laporan proyek, tapi di hubungan antar manusia.”

Andre terdiam beberapa detik. Lalu mengangguk.

“Thanks,” katanya pelan.

Lily menoleh. “Untuk?”

“Bantuin lihat ini semua.”

“Aku kan istrimu,” jawab Lily kalem. “Dan… kamu bukan orang yang bisa aku biarkan jatuh sendiri.”

Andre memalingkan wajah sebentar, lalu menutup laptopnya.

“Besok kita selidiki lebih dalam,” katanya.

Lily hanya mengangguk.

Lalu ia kembali menyandarkan kepala ke sofa, duduk sedikit lebih dekat dari sebelumnya. Andre tetap diam, namun tangannya kini diletakkan di sisi Lily—cukup dekat untuk dirasakan, tapi tidak menyentuh.

...****************...

Andre terbangun lebih dulu. Ia tidur di ujung sofa, sementara Lily masih tertidur di ujung lainnya. Selimut tipis menyelimuti kaki mereka.

Ponselnya berbunyi. Pesan dari tim legal.

“Mas Andre, file CCTV proyek malam itu menunjukkan aktivitas mencurigakan dari Pak Ridwan. File asli sudah kita simpan, tapi ada indikasi data dimodifikasi pakai ID internal.”

Andre menatap layar, lalu melirik Lily yang masih tertidur. Wajahnya tenang, sedikit tertekuk ke arah sandaran. Bahkan setelah semalam hanya duduk berdampingan, Andre tahu: jarak di antara mereka mulai berkurang.

Dan di luar sana, masalah baru menunggu.

...----------------...

1
Yulia Dhanty
menarik
Wirda Wati
👏👏👏
Wirda Wati
ceritamu sebenarnya kereeen thor.penuh bahasa majas...
Wirda Wati
👍👍👍💪
Wirda Wati
Rumit
Wirda Wati
😇😇😇😇😇
Wirda Wati
😇😇😇😇👏
Wirda Wati
Jangan bego Lo Andre...
Wirda Wati
tentu Andre bertanggung jawab.karena ia pria yg baik.
Ari Arie
kata2nya puitis banget./CoolGuy/
Wirda Wati
kapan dekatnya
Wirda Wati
makin lama makin asyik bacanya
Wirda Wati
kereeen
Wirda Wati
semoga mrk bahagia.
Wirda Wati
👍👍👍
Wirda Wati
mampir
Ana Rusliana
Luar biasa
Tictac stick
baru nemu thor bagus ceritanya g menye2
R Melda
menyimak,aku suka
Suci Dava
nyimak dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!