System Warisan!!

Halaman Luar Restauran.!

Terlihat rombongan mobil yang berjumlah sepuluh mobil, berhenti di depan restauran.

Gesekan rem mobil pun terdengar menggema membuat sebuah suara yang memekikan telinga.

Sreeeeet~

Begitu mobil pintu mobil terbuka, sekitar lima puluh orang keluar dari mobil.

Setelah itu, beberapa langkah kaki yang menggetarkan bumi pun terasa.

Bam~Bam~Bam

Di depan Kak serigala memimpin, di samping nya Alex mendampingi.

Di belakang mereka berdua, puluhan orang mengikuti.

Sebuah pasukan yang hebat, dengan senjata api di masing-masing tangan pun terpandang.

Membuat hati orang-orang yang melihatnya merasa takut dan cemas.

"Siapa yang berani, membuat masalah dengan Tuan muda Dion?." Teriak kak serigala begitu sampai di dalam Restauran.

Postur tubuh kak serigala saat ini sangat gagah dan berwibawa.

Melihat kak serigala datang, Kak macan tutul menghampiri.

"Kak, siapa orang berani membuat masalah dengan Tuan muda. Dan ada apa ini, kenapa banyak sekali orang di sini?" Tanya kak serigala pada kak Macan tutul.

Tak~

Mendengar pertanyaan dari kak serigala, kak macan tutul tidak buru-buru menjawab melainkan memukul kepala kak serigala terlebih dahulu.

Aduh~

"Kak, kenapa kau memukuli ku?" Protes kak serigala sambil memegang kepalanya.

"Bodoh, tentu saja banyak orang. Mereka itu yang membuat masalah di sini. Lagi pula kemana saja kamu, masalah di sini sudah hampir selesai kau baru datang." Balas kak macan tutul sembari memelototi kak serigala.

"Ahhh? Sudah hampir selesai?"

"Iya,,,,"

"Bukan,,,bukannya mereka membawa senjata api? Lalu, bagaimana kakak membereskan mereka."

"Bukan aku yang membereskan nya, tetapi Tuan muda Dion sendiri yang membereskan mereka.!"

"Kok bisa?,,,," Kak serigala kebingungan.

"Tau ahhh,,, ngomong sama kamu, seperti berbicara dengan ember.!" Kaka macan tutul menanggapi dengan ketus.

Hahahaha~

Mendengar hal itu, Orang-orang di sana termasuk Dion pun tertawa.

"Sudah,,,sudah, serigala kecil. Sini amankan mereka." Perintah Dion sembari menunjuk Suwirjo dan anak buahnya.

"Oh, ternyata mereka yang membuat masalah dengan bos besar kita." Ucap Alex tiba-tiba sembari tersenyum misterius.

"Saudara-saudara aman kan mereka." Perintah kak serigala pada anak buah yang ia bawa.

"Siap,,,"

"Siap,,,"

Para pasukan Gengstar macan tutul pun menanggapi dengan serempak.

Suara ketegasan pun menggelegar di dalam ruangan itu.

Setelah itu, mereka pun berjalan menuju Suwirjo dan anak buahnya.

Kembali, suasana menjadi tegang.!

"Apa yang ingin kalian lakukan?" Tanya Suwirjo dengan kaki nya yang gemetaran.

"Apa yang ingin kami lakukan?," balas Alex sambil mengangkat alisnya.

"Kalian membuat masalah dengan bos besar kami. Tentu saja, kami ingin memukul kalian." Ucap Alex kembali.

"Hahaha~ Alex seperti nya kamu hari ini akan bersenang-senang." Kak serigala menimpali.

Mendengar ucapan mereka berdua, membuat Suwirjo dan anak buahnya menjadi lebih ketakutan.

Bahkan para pelanggan di sana pun, merasa ngeri.!

•••••

Sementara Reni, pak Burhan teringat adegan sewaktu Henry di buat babak belur dan cacat oleh Dion.

Membayangkan Suwirjo akan menjadi babi panggang membuat Reni tersenyum senang.

Bagaimana tidak, Suwirjo pada awal nya ingin melecehkan diri nya. Hal itu, membuat Reni merasa kesal pada Suwirjo.

Jadi, sekarang dia bahagia melihat Suwirjo yang akan menderita.

~akhinya, amarah dan dendam ku terbalaskan.!

Batin Reni sambil tersenyum tipis.

Lalu, ia mengalihkan pandangannya pada Dion yang berada di depannya.

Melihat punggung Dion yang tegak, postur tubuh yang berkharisma.

Membuat Reni merasa sangat kagum pada Dion.

~tuan muda Dion sangat tampan, dia penuh kejutan dan keajaiban.!

Andai saja aku bisa,,,,

Reni,,,oh Reni,,, apa yang kamu pikirkan. Dia adalah bosmu. Tidak mungkin dia mau bersamamu.!

Pikiran Reni kacau sesaat, seperti orang yang sedang di pelet oleh Mbah dukun. Wkwkwk

*****

Bhuarr~Duammm~Jdhuarrr~

Bang~Bang~Bang.!

Bug~

Di tengah ruangan, perkelahian antara kelompok Suwirjo dan Gengstar macan tutul terjadi.

Tentu saja, Gengstar macan tutul berada di atas angin.

Lagi pula, ini bukan seperti pertempuran. Melainkan seperti pembantaian sepihak.

Jumlah pasukan Suwirjo hanyalah dua puluh lima orang, Sementara Gengstar macan tutul lima puluh orang.

Belum lagi, Gengstar macan tutul membawa senjata api. Meskipun mereka tidak menembak.

Tetapi, sebuah pistol di jadikan sebagai alat pemukulan benar-benar membagongkan.

Rasanya sakit bangetttt.!

Ahhhh~

Argggg~

Uhuk~

Satu persatu, pasukan Suwirjo di pukul mundur menggunakan batang pistol.

"Ahhh,,, ahhh,,, apa yang kamu lakukan.!" Teriak Suwirjo merintih kesakitan.

Mendengar suara kesakitan dari Suwirjo, membuat semua orang merasa aneh.

Dan hal yang membuat hal itu aneh adalah.

~batang pistol yang Alex pegang, Alex tusukan ke bagian anus Suwirjo.!

HAHAHA~

Orang-orang yang melihat hal itu pun, tertawa terbahak-bahak.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bermain-main dengan mu." Balas Alex sembari tersenyum penuh kesenangan.

Lalu mendorong Suwirjo dengan kakinya.

"Suwirjo kan?, Bukankah tadi kamu ingin membawaku untuk menemani mu?. Sekarang bagaimana rasanya?" Tanya Reni bahagia.

"Kamu,,,,kalian,,,,!"

Melihat Reni berbicara seperti itu, dan semua orang menertawakan nya.

Suwirjo benar-benar sangat marah dan kesal.

Ia baru pertama kali, di perlakukan seperti ini.

"Sial,,, kalian, tunggu saja. Apakah kalian tahu siapa aku?"

"Aku adalah kapten pengawal Keluarga Tanjung, kalian memperlakukan ku seperti ini. Apakah kalian sudah memikirkan konsekuensinya?."

"Dan, ayah ku seorang penatua di keluarga tanjung. Lihat saja, bagaimana nanti kalian menanggung kemarahan ayahku."

Ancam Suwirjo dengan seluruh kemarahan.

"Cih, dan berumur 40 tahuna masih mengadu pada ayah." Sindir Dion sinis.

Hahaha ~

Ucapan Dion membuat orang-orang, kembali tertawa.

"Bocah kamu?,,," Mendengar sindiran Dion Suwirjo kembali naik darah.

"Ikat mereka..." Perintah Dion pada kak macan tutul tanpa menghiraukan Suwirjo lagi.

Tentu saja, hal itu dilakukan karena memang pasukan Suwirjo sudah jatuh semua.

Setelah melihat Suwirjo dan anak buahnya, di ikat.

Dion pun menghampiri ke dua wanita kakak beradik yang menjadi tujuan Suwirjo.

"Siapa nama kalian?" Tanya Dion Setelah sampai di depan mereka berdua.

"Hallo, nama ku Kartika dan ini adik ku putri." Balas Kartika pelan.

"Kalian juga dari keluarga tanjung?" Tanya Dion kembali.

"Iya, kami putri langsung dari Patriack Keluarga Tanjung." Jawab Kartika kembali.

"Cerita kan tentang Keluarga kalian." Ucap Dion dengan nada memerintah.

"Keluarga tanjung adalah Keluarga kelas dua yang berada di ibu kota. Meskipun Keluarga kami hanyalah Keluarga kelas dua. Tetapi, kekuatan Keluarga Tanjung terlalu jauh lebih lemah dari kekuatan Keluarga kelas satu di ibu kota." Kartika menjelaskan.

"Oh begitu, lalu kenapa mereka memburu kalian?. Bukankah mereka pengawal Keluarga Tanjung?" Tanya Dion heran.

"Sebenarnya, ayah ku menghilang belum lama ini. Lalu, paman ku ingin mengambil tahta ayah ku. Jadi, mereka memburuku atas perintah paman ku." Jawab Kartika dengan wajah sedih.

"Ternyata, perebutan kekuasaan internal.!" Gumam Dion pelan.