Antara Mama Atau Suami?

     Setelah beberapa hari Ades di rawat karena jahitannya Ades tidak di perbolehkan pulang cepat. Harus d I pastikan semua aman dan baik baik saja baru di perbolehkan pulang.

    Kali ini Raka menyewa mobil untuk menjemput istrinya pulang,

    "Alhamdulillah yah mas akhirnya sudah bisa pulang" ucap Ades

    "Iyya sayang, terimakasih yah karena kamu mau melahirkan anak kita dengan normal. Terimakasih karena kamu telah memberikan gelar ayah kepada mas" Raka mencium kening istri nya dengan perasaan sangat sangat bahagia

   Kehadiran seorang anak memang membuat orang orang di sekitar nya bahagia terutama orang tuanya, tapi jangan menjadikan pernikahan untuk mendapatkan anak. Karena anak itu karunia dan anugerah dari Allah

    Banyak di antara mereka yang sudah berjuang bertahun-tahun namun hasilnya belum, tapi ada juga yang baru nikah beberapa bulan sudah di kasi kepercayaan.

    Intinya jangan menjudge mereka yang berjuang, semua sudah mendaptkan giliran masing-masing. Dukung mereka dan do'akan agar mereka kuat dan bahagia. Semangat buat pasangan yang masih belum di beri kepercayaan, Allah tau kalian kuat dan bisa, jangan dengarkan mereka yang suka ini itu yang menjalani kalian. okeee epriiibadeehh

     "Iyya mas, terimakasih juga karena kamu selalu siaga ketika Ades di rawat kemarin" memang benar semua Raka yang mengerjakan, Ades cuman menyusui ketika anak mereka nangis

    "Sama-sama sayang" Raka tersenyum bahagia

    Sekitar empat puluh lima menit mereka melewati jalan, akhirnya sampai juga

    "Pak tuh mereka udah datang. Buruan bantuin" ibu bapak mertua tidak ikut menjemput di karena kan mereka membersihkan seluruh ruangan di rumah anak nya, mereka membersihkan setiap sudut rumah terutama di kamar yang akan di tempati Ades dan Arsy.

   Yah mereka sepakat memberikan nama Arsy Adesya Raka yang artinya Arsy itu surga tertinggi di langit yang di kelilingi malaikat selebihnya Ades dan Raka berharap anaknya di kelilingi orang baik dan akan selalu menjaga Arsy dengan baik di kemudian hari selebihnya kalian tau dari mana asalnya

    "Sini nak, biar anak mu bapak yang gendong kamu bantuin istri mu aja" bapak mertua dengan cekatan nya menggendong cucunya masuk ke dalam rumah,

    "Pelan pelan pak, awas kepalanya masih lembek" ucap Raka membiarkan kakek itu menggendong cucunya, karena memang dari keluar dari puskesmas Raka tidak membiarkan istrinya menggendong anaknya katanya takut kelelahan atau kecapean

    "Bapak juga tau, kamu fikir kamu bisa sebesar seperti sekarang karena siapa??? Yah karena ada bapak yang turut andil di dalam merawat mu" ucap. bapak sambil melirik anak nya yang cengengesan

    "Iyyaa deh si paling andil, Raka mengaku kalah. Ayok sayang turun, pelan pelan karena bekas jahitannya pasti masi terasa ngilu" Raka meraih tangan istrinya dan membantu turun dari mobil

    "Pelan pelan sayang, ayok langsung ke kamar saja biar kamu bisa istirahat" ibu mertua membawa menantunya ke dalam kamar sedangkan bayi nya di simpan samping Ades biar gampang untuk menyusui

    Raka dan bapak mertua menurunkan barang barang dari mobil, menyusun kembali barang itu ke tempatnya

    "Sayang, mas mandi dulu yah. Kalau ada apa apa bilang sama ibu atau bapak, badan mas udah lengket banget" ucap Raka

    "Iyya mas makasih yah" ucap Ades

        "Nak, ini ada teh sama kacang biar ASI mu lancar" ibu mertuanya menyodorkan nya

     "Terimakasih bu, maaf yah Ades ngerepotin ibu. Ades jadi gak enak sama ibu" Ades tak enak hati karena semua muanya mertuanya melakukan sendiri

     "Gak apa apa nak, karena kamu kan gak bisa bergerak. Takutnya jahitan kamu belum kering terus nantinya malah terbuka lagi " ibu mengelus tangan Ades

     "Ya udah kamu istirahat dulu yah, ibu mau mencuci pakaian mu dulu sama anak mu dulu" ibu hendak berdiri namun di cegah sama Ades

"Jangan bu, biar mas Raka aja. Soalnya itu bekas lahiran Ades di puskesmas kemarin" ucap Ades, masa bekas lahirannya di cuci sama ibu mertuanya apa gak jadi menantu kandang tuh

"Memangnya kenapa? Ibu juga sudah tau kok kalau itu bekas lahiran mu, jadi kamu tenang saja ibu bisa" ibu mertua nya tahu kalau Ades merasakan tak enak hati harus mencuci kotoran Ades

"Tapi bu....???" kalimat Ades menggantung karena ibu mertuanya memotong kalimat Ades

"Sudah tidak ada tapi tapi nak, mending kamu istirahat saja. Minum teh nya, jangan lupa makan kacangnya juga" Ades pun sudah tidak bisa berkata apa apa, karena di cegah pun percuma

"Loh sayang, mukanya kok gelisah kek gak pernah di kasi uang bulanan aja" Raka baru saja selesai mandi, melihat istrinya sedang cemberut dia pun heran

"Mas, itu loh ibu masa mau nyuci bekas lahiran Ades. Mas tolong bilangin sama ibu, biar mas aja yang cuciin Ades ngerasa gak enak"

"Oh masalah itu, mas juga tadi udah ngomong sama ibu. Tapi ibu kekeuh mau nyuciin, ya udah sih biarin aja toh ibu yang mau kan sayang" Raka sudah selesai berganti baju

"Udah gak usah di fikirin, yang harus nya di fikirin tuh mas. Adek mas yang di bawah ini gimana? Puasa nya sampai berapa lama dek? " hufttt baru aja anaknya lahir udah kefikiran kesana

"Apa sih mas??? Luka ku aja belum kering , d@rah nya pu masih ke mana mana. Udah ah aku mau tidur dulu " Ades menarik selimutnya

"Yah sampai berapa lama sayang? Kamu gak kasian sama mas? Ini namanya gak adil" Raka terus merengek

"Udah ah mas, mending mas jagain dedek dulu aku mau istirahat bentar oke suami ku sayang" Ades pun tertawa kecil di balik selimutnya membayang kan ekspresi suaminya yang harus berpuasa selama beberapa bulan