Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,
acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,
dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,
tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
meyakin kan
''Emran. Kenapa dengan Dara. Kalian ada masalah. Bukan kah kalian sudah mulai dekat.''
Nasita mendatangi Emran di ruang kerja nya. Hati nya penasaran dengan sikap Dara sore tadi.
Tak seperti Dara yang kemarin. tutur kata nya lemah lembut sikap nya sopan dan penuh santun. Nasita melihat Dara yang bukan Diri nya. Meski hanya beberapa kata,
''Kamu bilang sama Dara. Kalau aku akan menceraikan nya. setelah proyek Mega trans ini rampung.''
Nasita menggeleng pelan. sebagai jawaban. ''apa Dara tau.'' Emran mengangguk kan kepala
''Ya tuhan Emran pantas saja Dara marah. Merasa di permainkan kan. Kita paksa dia menikah. Lalu kamu akan menceraikan nya.''
Emran menarik nafas. Meletak kan kertas yang di baca nya. ''Kamu yang memaksa nya menikah dengan ku. Bukan aku.'' ucap Emran seakan mengingat kan Nasita. Dengan ucapan nya menyebut nya kita
''Mula nya memang niat ku itu. Mencerahkan nya. Tanpa ku sentuh. semua karna kamu Nasita. Aku merasa kamu selalu menghindari ku. bahkan saat masih belum ada Dara.'' lanjut Emran berkata.
''Aku menghindar karna aku tak pantas buat mu Emran. aku sudah tak sempurna. aku bukan Nasita mu yang dulu.'' ucap Nasita berkata sangat lirih
Bukan karna diri nya yang lumpuh. akan tetapi tak pantas. Seandai nya Emran tau penghianatan yang Nasita lakukan
Nasita yakin Emran pasti akan membenci diri nya. Melebihi rasa cinta Emran yang begitu dalam untuk Nasita.
''Dulu atau sekarang kamu tetap istri ku. Kamu sakit atau engak aku tetap mencintaimu. seharus nya kamu tau itu. bukan malah mencarikan ku istri lain. hanya demi bisa melayani ku. Karna kamu tidak bisa.'' Emran menghela nafas nya berat. Tidak tau dengan jalan pikiran Nasita.
''Apa karna aku miskin sekarang, hutang ku banyak di mana mana.''
''Tidak Emran bukan begitu.'' sangkal Nasita. Saat Emran menuduh nya. sengaja menghindar karna Emran miskin
''lalu kenapa kamu tidak bisa menunggu sampai aku bisa bangkit lagi Nasita.''
''Kapan aku pernah meningal kan mu. Saat keadaan mu terpuruk sekalipun aku tetap ada. Aku melakukan semua ini untuk mu Emran. sampai aku melawan ayah ku.'' ucap Nasita
Bicara dengan bibir bergetar menahan tangis yang mulai menetes.
Rasa nya sakit saat Emran mempertanyakan semua yang Nasita lakukan. Nasita sadari ada banyak rahasia yang Nasita sembunyikan dari suami nya itu.
''Aku tau Nasita. Dan seharus nya kamu tidak memaksa ku menikahi Dara. Di saat aku bisa menunggu kesembuhan mu.! Kamu yang terus seperti ini. Aku jadi berpikir. Seperti ada yang kamu sembunyikan dari ku, apa itu Nasita."
Nasita menggelengkan kepalanya. Seakan memberi jawaban bahwa dia tidak sedang menyembunyikan sesuatu.
"Aku tulus melakukan nya. Aku ingin kamu. bahagia."
"dengan wanita lain." ucap Emran cepat memotong ucapan Nasita. Dan sayang nya Nasita mengangguk kan kepala nya.
"Omong kosong."
Emran membuang muka. Baru kali ini. Emran dan Nasita beradu perdebatan. selama lima tahun pernikahan nya.
''Aku bersungguh sungguh Emran. Tolong terima Dara. Sebagai istri. Dan perlakukan dia selayak nya.'' mohon Nasita. bersungguh sungguh karna merasa diri nya tak layak mendapat cinta Emran. Wanita itu mencarikan cinta lain untuk suami nya.
mula nya Emran berencana. akan menceraikan Dara. Setelah proyek Mega trans itu selesai. Melihat Dara yang polos dan lugu Emran jadi kasian.
Pernikahan tidak untuk di permainkan. Apa salah nya mencoba menerima Dara sebagai istri kedua nya. Menerima pernikahan mereka.
Emran sedang mencoba hal itu sekarang. Bukan karna Nasita. Murni dari hati Emran sendiri. Dara gadis baik hati dan tulus. Membuat Emran tersentuh.
''Tidak perlu memohon mbak. Kalau suami mbak tidak mau ya tidak apa apa. Saya ngerti kok.'' ucap Dara
Yang tiba tiba datang dengan membawa secangkir kopi di tangan nya.
Meletak kan cangkir kopi itu di meja. ''maaf saya gak sengaja dengar obrolan mbak dan suami mbak.'' lanjut Dara berkata
dua orang yang ada di ruangan itu kaget. Terutama Nasita. Wanita itu segera bereaksi
''Dara kamu bisa jelas kan pada mu.''
''Tidak ada yang perlu di jelas kan. Semua sudah jelas. Lebih baik saya mundur.'' ucap Dara memotong ucapan Nasita.
''tuan segera lepas kan saya. Tidak usah menunggu. Proyek itu selesai. Kelamaan.'' ucap Dara menatap Emran dengan wajah datar
''tidak Dara. Kamu tidak boleh mundur. Mbak mohon.'' ucap Nasita dengan mengatup kan kedua tangan di dada.
''Mbak Nasita yang egois. kenapa suka sekali memaksa, Saya dan suami anda ini.'' ucap Dara
gadis itu harus bersikap tegas sekarang. ''Seperti yang pernah saya katakan. sekuat apapun usaha mbak Nasita. Bertepuk sebelah tangan tidak akan menimbulkan kan bunyi. Seperti itu saya mbak.''
Emran beranjak dari duduk nya. Menarik paksa tangan Dara dan membawa nya keluar dari ruang kerja nya.
Emran membawa Dara masuk ke dalam kamar mereka. ''dengar kan. Aku Dara jangan asal bicara.'' ucap Emran begitu sampai di kamar nya
''Apa yang mau di dengar kan tuan. Saya mendengar sendiri waktu itu anda bicara dengan mbak Nasita. Anda ingin menceraikan saya kan. Setelah proyek itu selesai. Tidak perlu menunggu proyek itu selesai. Sekarang juga bisa.''
''Tadi nya iya. Tapi sekarang tidak Dara.'' tegas Emran mencoba menjelas kan
''Aku dan kamu sama sama terjebak. Permintaan Nasita. Dan sekarang aku sedang berusaha untuk menerima pernikahan kita Andara,'' ucap Emran
meyakin kan Dara. Tentang kesungguhan nya. Emran mengunci tubuh Dara yang bersandar di belakang pintu
Menatap dengan dalam manik mata gelap milik Dara.
''Karna suruhan mbak Nasita.'' Emran menggeleng kan kepala
''Ku pastikan kamu tidak akan bertepuk sebelah tangan. Dan berusaha sendirian. Mari kita lakukan bersama sama. Sulit tidak mudah memang. Aku tidak akan memaksa mu dengan cepat.'' ucap Emran melihat Dara sedikit lebih tenang.
Bukan tenang lebih tepat nya Dara gemetar. Wajah Emran begitu dekat dengan wajah nya. nafas pria itu hangat menyapu seluruh wajah Dara. Karna itu Dara diam.
''Tu tuan.''
''jangan panggil aku tuan. aku bukan tuan mu. Rubah lah panggilan itu jika kamu ingin memulai pernikahan kita.''
''terus aku harus panggil apa.'' cicit Dara. Tidak tau panggilan apa yang pas dan cocok untuk suami nya.
''Terserah kamu.'' jawaban Emran tak membuat Dara lega, dia harus berpikir sendiri.
Setidak nya Emran mau mencoba menerima pernikahan kedua nya.
Sedang Emran sebenar nya. Tidak bisa, rasa nya berat mencoba menerima Dara sebagai istri kedua nya. akan tetapi melihat sikap Nasita. pria itu jadi berpikir ada sesuatu yang Nasita coba sembunyikan dari nya.