nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Keguguran
" dok bagaimana keadaan istri dan anak saya..apakah mereka baik-baik saja dok?" tanya arya pada seorang dokter yang baru keluar dari ruangan tempat istrinya di rawat inap.
nampak wajah arya begitu khawatir dengan
kegelisahan yang melanda dirinya
" mohon maaf pak, kami sudah melakukan semaksimal mungkin..namun pendarahan
yang istri anda alami begitu hebat hingga janin ibu mita tidak dapat kami selamatkan ia
mengalami keguguran pada janin yang saya perkirakan berumur empat minggu..dan
sekarang kondisi istri bapak dalam keadaan tidak sadarkan diri..mungkin beberapa saat lagi istri anda akan segera siuman.. saya mohon undur diri yah pak" terang seorang dokter yang bergegas pergi meninggalkan
arya yang nampak terlihat pucat.
arya masuk ke ruang rawat inap dan menemui mita di sana yang tengah terbaring lemah tak berdaya, dengan infus di tangannya, nampak tak ada tanda-tanda ia akan segera siuman.
arya memandang wajah manis milik mita..ia
kemudian duduk di kursi sisi ranjang, mengambil jemari istrinya itu dan beberapa kali menciuminya hingga arya menangis sesunggukan.
" maafkan aku de...gara-gara aku kamu mengalami keguguran..aku minta maaf, aku gak akan mengulanginya lagi..aku sungguh-sungguh minta naaf de. .aku mohon
sadarlah de..hanya kamu yang aku punya di dunia ini...jangan tinggalkan aku de..aku mohon maafkan aku..maafkan de..." suara arya sangat serak di iringi isak tangis, wajahnya ia benamkan dalam jemari indah
itu, jemari yang telah basah.dengan air mata penyesalan yang sungguh memilukan.
terlihat mita tersadar dan menatap sosok arya
" mas..aku memaafkan kamu.." netranya memandang arya yang tengah menangis
sesenggukan bagaikan seorang bocah yang di tinggalkan ibunya.
kedua mata mita kini sudah basah dengan air mata yang sedari tadi mengalir mendengar
suaminya begitu tulus meminta maaf padanya, tapi tidak untuk kembali pada suaminya, hatinya begitu rapuh saat ini..dan mita harus menerima kenyataan pahit saat tau ia akan mengalami keguguran.
" de...syukur kamu sudah siuman sayang...aku takut kamu pergi meninggalkan aku..seperti orang-orang yang aku sayangi ... hanya kamu seseorang yang aku miliki di dunia ini...jangan benci padaku de..aku mohon maafkan aku" terang arya penuh harap, matanya begitu sembab menatap wanita yang ia cintai
" aku sudah bilang mas...aku memaafkanmu... dari lubuk hatiku yang paling dalam aku
sungguh-sungguh memaafkanmu..tapi bukan
berarti kamu bisa memiliki aku lagi mas...aku ndak sanggup hidup sama kamu mas...aku
kehilangan bayiku..biarkan aku memilih hidupku dan jalankan kehidupan ini sendiri." ujar mita tanpa menatap wajah arya yang
tak menyangka mita juga akan meninggalkannya
" jangan bicara seperti itu de...aku sangat menyesal telah melakukan itu semua sama
kamu .kita mulai dari awal yah sayang jangan katakan perpisahan lagi..aku mohon jangan tinggalkan aku de..." dengan wajah memelas arya meremas lembut jemari mita
" tinggalkan aku mas...!!! tinggalkan aku!!!" hardik mita dengan emosinya yang meluap-luap dan menghempaskan tangan arya.
" aku ndak butuh suami yang ndak bisa melindungi aku!! pergi kamu!!!" mita segera
meraih tombol di dinding di atas ranjangnya dan menekan tombol tersebut.
" aku ndak akan pergi sebelum kamu berjanji ndak akan berpisah denganku de" kata arya lembut.
" aku mohon....aku mohon..tinggalkan aku mas..kalau kamu memaksa aku akan bunuh diri ku sendiri!!tinggalkan aku!!!" teriak mita histeris.
beberapa detik kemudian datanglah dokter dan perawat
" mohon pak untuk tidak mengganggu istri anda..jiwanya sedang tertekan, kami tidak tahu masalah bapak dengan istri anda namun ada baiknya jika bapak bersedia tidak membuat keributan disini" ujar seorang
dokter
arya pun mengalah dan pergi dari ruangan itu, ia duduk di ruang tunggu dengan kedua tangan menutup wajahnya.
...****************...
nissa yang tengah menutup warung makannya pada pukul lima sore,mendengar dari mulut ibu-ibu yang tengah bergosip di warung rokok sebelah warung nissa, jika mita saudaranya mengalami keguguran dan
penganiayaan oleh arya sang pewaris tunggal perkebunan teh yang berhektar-hektar luasnya.
nissa yang mendengar itu dadanya terasa mendidih, ia tak terima jika saudarinya terluka
oleh bajingan itu,ia bergegas mencari tau dimana mita di rawat.
...****************...
jam menunjukan pukul sembilan malam kala seorang perawat tengah memberikan mita sebutir obat penenang.
namun mita tidak benar-benar menelan obat itu, ia melirik perawat dan dokter yang tengah
meninggalkannya.
kemudian lekas-lekas ia membuang obat
yang ia simpan di lidahnya, ia mencabut selang infus di tangannya dengan meringis ia
mencoba bangkit.
wajahnya luka-luka dengan beberapa plester di wajah wanita itu namun ia tidak peduli, dalam hatinya ia harus segera pergi dari tempat itu ia yakin bahwa suami nya akan menunggu dan kembali menemui mita.
netranya memandang sekeliling ruangan,ia melihat sebuah jendela di sudut kamar, kemudian ia bergegas menghampiri jendela itu dan segera membukanya, setelah berhasil ia pun kabur lalu masuk kedalam sebuah gang-gang sempit rumah warga di sana
tanpa mengenakan alas kaki.
mita terus melangkah tanpa arah tujuan, hingga ia berhasil keluar dari gang sempit itu dan menemui jalan raya,lalu ia melambaikan tangan menghentikan seorang pria yang menaiki sebuah sepeda motor,pria itu turun dan mendekati mita.
" mas..tolong saya mas..tolong antarkan saya ke desa melati,saya kabur dari rumah sakit, saya takut sama suami saya mas, saya mengalami penganiayaan, saya takut jika dia
nekad membunuh saya...tolong saya mas.. saya mohon..." pinta mita.
ia begitu cemas matanya berkaca-kaca memohon belas kasih pada pria dengan postur tubuh 180cm itu, wajahnya sangat tampan dan gagah di perkirakan umurnya berusia dua puluh lima tahun.
" silahkan naik aku akan mengantarmu" ujar pria itu.
merasa iba pada wanita di sampingnya
" terimakasih mas..." mita bergegas naik
sepeda motor itu pun melaju
" nama kamu siapa?" tanya pria itu sembari mengendari motornya
" mita ..mas nya ?" tanya mita lagi
" evan.." jawab pria itu,
terlihat evan memandang mita dari spion motornya, wanita itu lagi-lagi meneteskan air
matanya
" sudah jangan menangis..aku tuh ndak bisa kalau lihat wanita menangis..kamu ke desa
melati mau ke rumah ibu dan ayah mu?" tanya evan.
mita nampak mengusap kedua pipinya
" aku yatim piatu, aku tinggal bersama sepupu dan mbah uti..ibu dan ayah kami di bunuh, dua belas tahun yang lalu..dan sampai sekarang aku ndak tau siapa pembunuh orang tuaku" jelas mita wajahnya terlihat sendu.
evan merasa kasihan pada wanita itu,bahkan
jika ia berada di posisi wanita itu mungkin ia tak akan sanggup hidup di dunia yang begitu
kejam ini bahkan kebahagiaan pun tak memihak pada wanita yang kini berada di belakang tubuhnya.
