Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?
Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.Menghukum si cabul
Amara mengangguk.
"Baiklah! Ayo kita tidur."
Kanina menarik tangan Amara menuju ke tempat tidur.
Blam
Lampu minyak dimatikan,menyisakan cahaya bulan yang masuk kedam melalui celah-celah dinding bambu.
Yang mereka tidak sadari adalah ada sesosok pria yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka,dari awal hingga akhir.
Pria itu bertahan di bayang-bayang kegelapan.
Tangan nya mengepal erat ketika mendengar rahasia Ibu dan Anak tersebut.
"Keluarga macam apa yang kau nikahi ini? Setelah menolak ku dengan kejam,kau hidup penuh dengan kesengsaraan."
Lirih sosok itu sebelum menghilang menyatu dengan pekat nya malam.
♧♧♧♧♧♧
Malam semakin larut,udara dingin dari angin pegunungan berhembus yang membuat sekujur tubuh terasa menggigit.
Rumah reyot Kanina tampak nya kedatangan tamu tidak diundang.
Sosok itu mengendap-endap seolah-olah takut ada yang melihat nya.
Srek srek
Suara dedaunan kering yang terinjak membuat suara mengerikan di tengah malam.
Sosok itu mengeluarkan sebuah bungkusan kertas seukuran kotak korek api.
Lalu kemudian bungkusan kertas itu dibakar dan asap nya diarah kan ke celah-celah rumah,sehingga asap itu masuk kedalam rumah.
"Hiruplah yang banyak,maka tempo setengah jam kalian semua akan tidur pulas.Sehingga tidak ada yang bisa mengganggu kita lagi."
He he he he
Tawa lirih penuh kecabulan terdengar menyeramkan di tengah malam.
Didalam rumah.
Kanina yang tadi nya sudah tidur terlelap,kini mendadak membuka mata nya.
Mata nya langsung bersinar tajam ketika hidung nya tidak sengaja mencium aroma dupa yang bertujuan untuk membius orang supaya dapat tertidur dengan pulas.
Kanina dengan refleks langsung menutup hidung nya,dan melihat kearah munculnya asap.
Mata nya memicing ketika melihat celah-celah bambu yang biasanya memantulkan cahaya bulan,kini tampak tertutup sesuatu.
"Ada pengunjung"
Lirihnya.
Kanina segera masuk kedalam ruang nya.
Dia ingin melihat apa yang dilakukan 'pengunjung' ini.
"Aku rasa mereka semua nya sudah terlelap tanpa bisa dibangunkan lagi."
He he he
Sosok itu menggosok-gosok kan kedua tangan nya,seolah-olah bersiap untuk melakukan sesuatu misi yang menyenangkan.
Sosok itu perlahan melangkah ke pintu dan mengeluarkan sebuah kayu tipis dari balik pakaian nya.
Kayu tipis itu diarah kan ke celah pintu bambu guna menarik kaitan pitu agar bisa dibuka.
Sekali,dua kali,tiga kali...
Krekkk
Pintu bambu itu berderit dengan kuat.Sosok itu langsung menahan pintu agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu.
Karna meskipun jarak rumah-rumah disini lumayan jauh,tetapi berhati-hati tetap lah berguna.
Sosok itu langsung masuk dan menutup pintu dengan pelan.Kemudia dia membawa langkah kaki nya dengan perlahan menuju tempat tidur.
"Jika aku ingat dengan benar,dada nya tampak semakin kencang saja.Jika aku meremas nya dengan kuat maka,ah...."
Suara penuh kecabulan itu benar-benar membuat Kanina merasa jijik.Karna meskipun dia berada di dalam ruang,dunia luar tampak terlihat jelas baginya.
Untung saja ini sudah malam dan tidak ada lampu.
"Oh! Bukan kah ini adalah Ayah mertua yang cabul?"
Alis mata Kanina terangkat sebelah.
Tampak nya malam ini dia harus melupakan untuk dapat tidur dengan nyenyak.
"Paha nya juga sangat putih dan ramping,dan jika itu melingkar ke pinggang ku,uh..."
Kedua tangan menjijikan itu segera meraba-raba ke tempat tidur.
Namun setelah lama meraba daging lembut yang diharapkan sama sekali tidak tersentuh oleh nya.
Bagas bingung dan mulai memperhatikan tempat tidur.
"Satu,dua,tiga...,bukan kah seharusnya ada empat orang yang tidur disni?"
Tanya nya dengan bingung.Pasalnya ini sudah tengah malam,kemana Kanina mungkin pergi.
"Lalu dimana wanita sialan itu?"
Bagas tampak kesal karna rencana nya untuk bercinta dengan menantunya pupus sudah.
"Sial! Apakah aku harus gagal lagi? Waktu itu gagal karna perut yang mendadak mulas,sekarang semua sudah oke,tetapi orang nya tidak ada."
Bagas sangat kesal hingga dia bersungut-sungut.
"Mencari ku?"
Suara itu dingin dan datar.
Tubuh Bagas menegang dalam sekejab,namun segera rileks ketika dia menyadari jika pemilik suara itu adalah Kanina.
Bagas segera membalik kan tubuh nya dan mata nya semakin menyala ketika melihat tubuh molek Kanina yang ditimpa oleh cahaya bulan.
"Oh! Akhirnya kau disini jalang! Cepat buka baju mu dan layani aku,jika kau bisa membuatku puas maka aku akan meminta Rehan untuk tidak menceraikan mu."
Bagas bahkan kesulitan menelan ludah nya saat membayangkan betapa lembut nya dada Kanina saat berada di tangan nya.
Namun khayalan itu langsung musnah karna sebuah benda keras menghantam wajah nya.
Bug.
Akhhh
Bagas menutup hidung nya dengan kedua tangannya.Cairan berbau amis langsung tercium diudara.
"Baik! Ayah mertua yang baik.Menantu akan memuaskan mu."
Kata-kata Kanina bagai suara setan yang tengah merangkak keluar dari lubang neraka.
"Aaa pa yang kau lakukan? Aku akan mengadukan mu kepada Rehan."
Bagas benar-benar tidak menyangka jika Kanina akan berubah secepat ini.
"Aku?? Tentu saja aku harus memuaskan Ayah mertua.Aku akan membuat kau sangat puas sebelum mengizinkan mu pulang."
Kretakkk kretekkk
Suara jari-jari Kanina saat dia berlatih tinju.
"TIDAKKKK"
Itu adalah awal dari kemalangan Bagas malam ini.
Bug.
Plak
Bug.
Akhhh
Tiga puluh menit kemudian pintu bambu yang sudah tertutup tadi kembali terbuka dan,
Bugh.
Tubuh Bagas terlempar keluar seperti seekor binatang.
Tepuk tepuk
Kanina membersihkan kedua tangan nya dan berdiri di depan pintu.
"Selamat malam Ayah mertua.Besok malam aku masih menunggu mu jika kau masih ingin dipuaskan oleh ku,oke."
Kanina berkata dengan penuh rasa puas dan keceriaan.
Sebelum menutup pintu,dia kembali melihat kearah Bagas.
"Aku akan menggunakan pakaian yang seksi besok malam,jadi datang lah."
Bam.
Tinggallah Bagas seorang diri.
Wajah nya bengkak,mulut dan hidung penuh dengan darah.Didalam tinju nya yang terkepal ada sekumpulan benda kuning,gigi.
Kaki nya tampak nya terkilir hebat yang membuat nya kesulitan untuk berjalan.
Seluruh tubuh nya sangat sakit.
"Awas saja kau jalang,aku akan membuat perhitungan dengan mu."
Gumaman nya bahkan tidak lagi jelas.
Dia benar-benar sangat kesakitan.Namun sepertinya kesialan Bagas belum benar-benar berakhirnya.
Baru beberapa meter berjalan,dia sudah dihadang oleh seorang pria tinggi bertubuh besar.
"Sss siapa kau?"
Pertanyaan Bagas sama sekali tidak terjawab ketika rasa sakit yang tajam mengenai selangkangan nya.
Bugh.
Akhhhh
Wajah Bagas membiru karna rasa sakit yang teramat parah.
Tidak cukup sampai disitu saja,tangan kanan Bagas juga dipatahkan oleh pria itu.
Krakkk
Akhhh
"Ampun,siapa kau.Berhentiiiii"
Bagas semakin panik ketika pria itu mengincar pergelangan kakinya.
Akhhhh
double up y thor
trusss semangat..💪💪💪💪😍😍😍