Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.
Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.
Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 9
Beberapa jam kemudian, terlihat Leandra ada di kafe, dia masuk ke dalam sana dan akan memesan. Tapi siapa sangka, rupanya yang jadi penerima pesanan adalah Jouris, pria berambut pirang itu.
“Selamat datang— dia awalnya menyapa dengan suram tapi ia terdiam terkejut ketika melihat Leandra yang menjadi canggung.
“E.... Haha... Halo... Kamu bekerja di sini?” tatapnya dengan polos dan tak mau membahas topik aneh. Tapi suasana hanya diam membuat Leandra semakin canggung hingga menambah perkataan nya.
“Bukankah tidak sepatutnya memasang wajah suram pada pelanggan… hehe…”
Jouris hanya terus menatap suram. “Aku tak punya pilihan lain, aku hanya bisa bekerja di sini, bahkan kemarin mobil ku di rusak Tora dari Topeng Buas.”
Leandra yang mendengar itu menjadi terdiam sebentar dan berpikir untuk bertanya. “Bicara soal ‘Topeng Buas,’ kenapa ada topeng rakun?”
“Hah, rakun?! Apa itu?!” Jouris menatap terkejut.
“Yang paling tengah, majalah yang aku baca mengatakan, kalo yang tengah itu bertopeng rakun?”
“Oh, itu... Pasti majalah itu belum di ambil alih, ‘Topeng Buas’ mengancam penulis berita di majalah itu dan mengancam nya menghabisi nya jika tak mengganti rakun menjadi rubah, karena yang benar adalah rubah.”
“Oh, jadi itu hanya berita yang kurang akurat... Tapi memang nya rubah itu hewan yang buas?”
“Rubah memang buas, dia berburu dan memakan daging, tak hanya itu, di kehidupan nyata, dia dikatakan sebagai makhluk yang licik, sama seperti yang bertopeng rubah, dia sangat licik.”
“Waw, kau tahu banyak soal itu?” Leandra menatap terkesan.
Lalu Jouris menyombongkan dirinya. “Hanya semata menjadi kaguman ku...”
Tapi mendadak ada yang mendorong Jouris menjauh, yang rupanya itu adalah rekan nya, Pria gendut yang saat itu tertarik dengan Leandra waktu hampir penculikan mobil itu. “Oh, kamu kemari,” dia menatap sangat senang membuat Jouris terdorong dan jatuh.
Bruk!!
“Egh... Aku pikir aku gegar otak...”
“Kau terlihat lebih baik hari ini,” tatap Pria gendut itu dengan sangat mengidolakan Leandra.
“Makasih.... Kupikir hanya dia sendiri yang ada,” Leandra menunjuk Jouris, sebagai pria rambut pirang itu yang berdiri. “Dimana yang satunya, bukankah kalian bertiga?” ia melihat sekitar mencari pria bertudung jaket saat itu.
“Ibunya mendengar kejadian kemarin tadi malam, jadi dia di hukum dan di ambil kembali, dia juga tidak di izinkan main di distrik ini lagi.”
“Oh, jadi kalian masih muda?” Leandra agak terkejut.
“Kami masih bisa dikatakan mahasiswa...” tambah Pria gendut itu lalu Jouris mendekat. “Sebaiknya kau jangan terlalu mengganggu, mau pesan apa, cepat,” dia menatap.
“Oh Jouris, bukankah kau ingin ke bank?” teman nya menyela.
“Diamlah!”
Leandra yang mendengar itu menjadi senang. “Ke bank! Ayo kita pergi bersama... Soalnya aku juga mau ke sana,” tatapnya.
“Astaga... Jouris, berikan saja padaku, aku saja yang membantu mu menggantikan mu,” tatap rekan nya, sepertinya dia yang malah ingin pergi dengan Leandra.
“Apa?! Tidak bisa, ini jelas urusan ku... Meskipun agak terganggu dengan gadis ini...” dia melirik Leandra yang hanya menatap polos.
Kemudian, akhirnya mereka sampai di bank, mereka bersama dengan pegawai bank yang menatap ramah mereka.
Tapi ketika akan melakukan konsultasi Bank, mendadak pegawai itu terkejut melihat di pintu masuk Bank. “Astaga!! Itu Topeng Buas!!” teriaknya dengan panik membuat Leandra dan Jouris menatap ke belakang.
Rupanya benar, ketiga anggota Topeng Buas itu tiba-tiba muncul dan berjalan masuk, mereka membawa masing-masing pistol hitam yang begitu tenang, di sana yang masuk duluan adalah Topeng Rubah, di samping nya ada Tora yang memegang tas yang akan berisi uang nantinya, juga ada Topeng Serigala putih yang berhenti mengikuti mereka, dia bertugas menjaga pintu dan sekarang bersandar di pintu. Mereka masuk dengan tenang tapi yang di dalam menjadi sangat panik karena selain merampok dan mengancam, apalagi yang mereka lakukan.
Topeng Rubah: “Baiklah, menjauhlah dari konter dan letakkan tangan kalian di atas kepala. Ini adalah perampokan kuno untuk mengisi tas kami, kau tau. Tetap tenang maka semuanya akan baik-baik saja. Jika bergerak, kalian yang akan kutembak.”
Mendengar itu membuat semuanya terkejut langsung mengangkat tangan nya. Tapi Jouris dan Leandra tampak masih ngelag dan bingung.
Hingga mendadak Jouris tersenyum kecil dan memeluk Leandra dari belakang membuat Leandra terkejut. “Ah!?”
“Hee... Aku mendapatkan ini,” dia menatap Tora. Dia berpikir akan mengancam Leandra, tapi sebelum dia melihat Tora beraksi apa, Leandra kesal duluan.
“Kamu, kurang ajar!!” Leandra malah marah dan memukul pipi Jouris membuat Jouris langsung terpental.
Buagh!!
“Uahk!!”
Semua orang menjadi menyaksikan itu termasuk Tora. Lalu Pria yang menggunakan Topeng Rubah itu menodongkan pistol pada Leandra yang terdiam. “Kau, angkat tangan mu, tidak saat nya pacaran.”
“Apa?! Aku tidak pacaran!!” Leandra berteriak kesal.
Hingga tak lama kemudian, mereka yang ada di sana menjadi mengangkat tangan termasuk Leandra yang kesal.
“Baiklah, terima kasih, aku sangat menghargai kepatuhan kalian. Kalian akan segera keluar, jangan khawatir,” tambah Topeng Rubah itu.
Lalu dia melihat seorang wanita pegawai tadi. “Kau, ke sini. Aku ingin kau mengklik klik atau apalah itu di komputermu untuk memasukkan aku ke dalam brankas,” tatapnya.
Tapi wanita itu tampak ketakutan dan menjawab sesuatu. “Maaf, aku hanya seorang resepsionis, aku tak bisa melakukan itu.”
“Ck, kalau begitu aku mau berbicara dengan manajer mu, dimana dia?” tatap Topeng Rubah itu.
Wanita itu hanya terdiam ragu hingga melirik ke tempat dimana semua orang di tahan untuk tetap diam, dan di sana ada Tora, karena wanita itu melirik ke arah mereka, Topeng Rubah itu juga menoleh ke Tora mencoba mengatakan, carilah manajernya.
Tora terdiam sebentar. “Apa? Dia bersembunyi di sini, oke ayo bermain sedikit,” dia mendekat satu-satu ke orang-orang itu.
“Bagaimana dengan ini,” dia menatap ke wanita tadi sambil berdiri di dekat seorang Pria yang tampak penting. Tapi wanita itu mencoba untuk ragu dan begitu ketakutan.
“Bukan? Lalu bagaimana dengan gadis ini,” Tora mendekat ke Leandra dan memegang kedua pipinya dengan satu tangan nya.
“Ump!” Leandra menatap kesal pada Tora.
Lalu Tora menatap nya. “Hm... Tidak, bukan dia...” dia melepaskan Leandra yang tampak geram padanya yang berjalan ke ujung dan dia langsung akurat.
“Ini?” di samping nya ada Pria paruh baya yang agak tua. Seketika wanita itu terdiam tak berani menoleh.
“Baiklah, aku menemukan mu!” Tora langsung memegang leher belakang kepala Pria itu membuatnya terkejut memohon. “Ekh... Aku mohon…”
Bahkan Tora mendorong kepalanya ke meja resepsionis. “Izinkan aku membantu mu masuk,” dia mengangkat kaki Pria itu dan memasukan nya begitu saja, padahal ada pintu.
“Apa Anda baik-baik saja?!” wanita tadi mendekat membantunya.
“Aku terlalu tua untuk hal-hal seperti ini,” tampak Pria yang malang.
“Cepatlah pak tua, buka brankas nya!” kata Pria bertopeng Rubah itu dia benar-benar menjadi tukang mengancam.